Punya Reputasi Sadis, 4 Figur Sejarah Ini Dikenal oleh Budaya Pop

#ANGPOIN Mulai dari Vlad the Dracula sampai Jack the Ripper

Sejarah memang mencuatkan nama-nama terkenal dengan pencapaian beragam. Mulai dari pembebas negara dari penjajahan, menemukan benua baru, sumbangsih atas ilmu pengetahuan, dan masih banyak lagi.

Namun, sejarah mencatat orang-orang dengan reputasi mengerikan hingga sadis. Ada para pelaku genosida atas nama kemurnian ras atau pandangan politik, hingga penindas rakyat. Semuanya menjadi pelajaran di masa depan, agar episode serupa ta terulang.

Akan tetapi, status sebagai berdarah dingin rupanya mengantar sejumlah figur ke dalam lingkaran budaya populer. Nama mereka pada kemudian hari dikenal karena menjadi inspirasi novel, cerita pendek, film hingga lagu dengan nuansa horor.

Siapa saja mereka? Berikut IDN Times mengulas empat sosok diantara sekian banyak sosok historis, yang menulis riwayat mereka di buku sejarah dengan tinta merah darah.

1. Vlad Si Penyula (Vlad the Impaler)

Punya Reputasi Sadis, 4 Figur Sejarah Ini Dikenal oleh Budaya PopWikimedia Commons (Kunsthistorisches Museum Wien, Gemäldegalerie)

Vlad III Dracula adalah penguasa wilayah Wallachia --sekarang bagian dari Rumania-- pada abad ke-15. Ia dikenal karena kebiasaannya melakukan penyiksaan, mutilasi, dan pembunuhan massal. Nama Vlad dan reputasi bengis membuatnya masuk dalam daftar para pemimpin haus darah dalam sejarah.

Menurut catatan sejarah, korban-korban Vlad dibunuh melalui cara yang tak manusiawi. Mulai dari mutilasi, pemenggalan dan bahkan dikuliti atau direbus hidup-hidup. Namun, metode yang sering dipilihnya adalah penyulaan. Proses mengerikan ini dimulai dengan cara menusukkan batang kayu ke (maaf) lubang dubur korban.

Sebuah cerita menyebut bahwa Vlad pernah memerintahkan penyulaan 20.000 orang tawanan perang di sepanjang tepi Sungai Danube. Pasukan Turki Ottoman yang datang yang hendak menyerbu pada awal awal 1462, mengurungkan niat setelah melihat "hutan mayat yang mengerikan."

Reputasi mengerikan Vlad menjadi inspirasi sosok vampir dalam novel "Dracula" karya Bram Stoker yang rilis pada tahun 1897.

2. Elizabeth Bathory

Punya Reputasi Sadis, 4 Figur Sejarah Ini Dikenal oleh Budaya PopWikimedia Commons

Elizabeth Báthory adalah seorang wanita bangsawan Hungaria yang dikenal sebagai pelaku pembunuhan berantai. Sepanjang akhir abad ke-16 dan awal ke-17, Báthory merayu para gadis dari keluarga petani miskin untung datang ke istananya dengan iming-iming pekerjaan bergaji tinggi sebagai pelayan.

Setelah masuk ke dalam benteng, para korban ini disiksa. Beberapa dipukuli atau ditusuk dengan jarum. Catatan lain menyebut korbannya dibiarkan mari membeku di tumpukan salju. Menurut legenda, Báthory bahkan mandi darah korbannya yang masih perawan. Ia percaya ritual kejam tersebut akan membuatnya awet muda.

Aksi Báthory lama-lama tercium juga oleh warga. Dalam persidangan, diketahui bahkan jumlah korbannya mencapai 600 orang. Pada tahun 1611, ia dihukum kurungan seumur hidup di dalam ruang kastilnya dan hanya diberi sedikit makan. Báthory meninggal empat tahun berselang.

Selain Vlad Sang Penyula, Báthory disebut sebagai salah satu figur historis yang menjadi inspirasi Bram Stoker menulis "Dracula".

Baca Juga: Mengerikan, Ini 5 Perang Paling Mematikan dalam Sejarah Modern

3. Jack the Ripper

Punya Reputasi Sadis, 4 Figur Sejarah Ini Dikenal oleh Budaya PopWikimedia Commons (The Illustrated London News)

Pada tahun 1888, suasana distrik Whitechapel di kota London dicekam rasa takut terutama saat malam tiba. Kabar tentang pembunuh berantai brutal membuat orang-orang khwatir. Sesuai dengan laporan yang diterima polisi, antara Agustus dan November tahun itu, ditemukan lima Wanita Tuna Susila (WTS) dalam keadaan mengenaskan.

Sang pembunuh diketahui mengajak korbannya ke gang-gang sempit nan gelap sebelum menggorok leher mereka lalu melakukan mutilasi. Awalnya, banyak orang memberi sebutan "The Whitechapel Murderer". Namun belakangan muncullah julukan yang melekat hingga kini: Jack the Ripper.

Lantaran waktu itu teknik forensik belum secanggih sekarang, polisi kebingungan menyelidiki dan mencari tahu jati diri Jack the Ripper. Keterangan para saksi mata bahkan saling bertentangan. Setelah aksi biadab terakhirnya pada 9 November, sang pembunuh keji menghilang. Kasus pembunuhan di Whitechapel ditutup pada tahun 1892, namun Jack the Ripper mengundang tanda tanya hingga kini.

Lebih dari 130 tahun setelah kejadian tersebut, sejumlah teori mulai mencuat. Mulai dari motif sampai nama-nama yang dicurigai sebagai Jack the Ripper. Namun, titik terang belum terlihat.

4. Grigori Rasputin

Punya Reputasi Sadis, 4 Figur Sejarah Ini Dikenal oleh Budaya PopWikimedia Commons

Ya, pandangan Grigori Rasputin yang tajam seolah sanggup menghipnotis mereka yang melihat. Kehidupannya sendiri diselimuti banyak mitos, tapi sejarah mencatat bahwa Rasputin mengarahkan Kerajaan Rusia menuju kekacauan. Semasa hidup ia dikenal lantaran membawa yang mengatakan "keselamatan sejati" hanya bisa diraih melalui kesenangan dalam dosa.

Reputasinya meningkat setelah menyembuhkan cedera putra Tsar Nicholas II dan Tsarina Alexandra Feodorovna. Pada 1911, Rasputin menjadi penasihat terdekat Tsarina. Menjadi orang dalam kerajaan, Rasputin menggunakan pengaruhnya untuk menunjuk pejabat yang tidak kompeten.

Menurut catatan, Rasputin diduga memperkosa seorang biarawati dan melakukan tindakan tak senonoh di dalam lingkungan istana. Khawatir dengan pengaruh "Sang Penyihir" yang kian besar, sekelompok bangsawan membunuhnya pada tahun 1916. Rasputin  diracun, ditembak dan dipukul sebelum dibuang ke Sungai Neva.

Pembunuhan Rasputin gagal menyelamatkan Kerajaan Rusia dari perpecahan. Tsar, Tsarina dan lima anaknya terbunuh pada tahun 1918, ketika Revolusi Bolshevik dibawa oleh Lenin ke kota Moskow.

Baca Juga: 5 Peristiwa Bersejarah yang Masih Diragukan Kebenarannya

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya