Imortalitas, Proyek Masa Depan Ilmuwan untuk Hidup yang Abadi

Sebuah ide radikal yang memberi harapan

Kehidupan hingga sekarang terus berjalan, akan tetapi organisme di dalamnya terus berganti akibat kematian yang tak bisa dihindarkan. Kematian menjadi momok menakutkan bagi organisme, khususnya bagi manusia. Karena tak ada seorang pun yang tahu kemanakah tujuan kita setelah kematian.

Akan tetapi, kemajuan teknologi di abad 21 sekarang mempermudah suatu pencapaian dalam bidang sains yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Obat-obatan untuk mematikan penyakit sudah banyak ditemukan para ilmuwan. Begitupun dengan kematian.

Di buku Homo Deus, Yuval Noah Harrari memberitahukan bahwa para ilmuwan dunia sekarang sedang berusaha untuk mencapai suatu imortalitas. Namun apakah imortalitas itu?

1. Tujuan manusia untuk hidup abadi di dunia

Imortalitas, Proyek Masa Depan Ilmuwan untuk Hidup yang AbadiPixabay.com/PICNIC_Fotografie

Mungkin bagi kita yang kurang paham terhadap bidang ilmu sains, akan skeptis dengan tujuan manusia yang bisa hidup abadi di dunia. Akan tetapi, tidak ada yang tak mungkin dalam bidang ilmu sains, segala penemuan yang tak terpikirkan sebelumnya mampu dipertunjukkan oleh para penemu yang ahli.

Yuval Noah Harari menjelaskan bahwa ada tiga tujuan manusia di masa depan. Yaitu, kebahagiaan, superhuman (manusia menjadi Tuhan), dan imortalitas. Untuk mendapatkan semua tujuan tersebut, pastinya manusia terlebih dahulu membutuhkan keabadian di dunia (imortalitas), untuk mendapatkan kebahagiaan yang kekal, dan menjadi Tuhan di Bumi.

2. Kematian termasuk melanggar hak asasi manusia

Imortalitas, Proyek Masa Depan Ilmuwan untuk Hidup yang AbadiPixabay.com/Pexels

Bagi setiap negara yang bermoral, hak asasi manusia menjadi sebuh landasan membuat suatu konstitusi. Karena kita selalu diajarkan bahwa kehidupan manusia adalah hal yang paling sakral di dalam semesta. Maka dari itu, negara selalu melarang keras kepada rakyatnya untuk saling membunuh sesama manusia, dan melakukan sesuatu hal yang merugikan manusia itu sendiri.

Akan tetapi, apakah kematian suatu hal yang melanggar HAM? Karena di dalam Deklrasi Universal Hak Asasi Manusia yang diadopsi oleh PBB setelah Perang Dunia Kedua, menyatakan bahwa hak untuk hidup adalah nilai paling fundamental kemanusiaan. Akan hal itulah kematian termasuk melanggar hak tersebut, maka kematian adalah kejahatan melawan kemanusiaan, dan para ilmuwan akan berperang habis-habisan untuk melawan suatu kematian.

3. Datangnya kematian bukan akibat roh penyabut nyawa, melainkan kesalahan teknis di dalam tubuh

Imortalitas, Proyek Masa Depan Ilmuwan untuk Hidup yang AbadiPixabay.com/www_slon_pics

Mungkin kita sebagai manusia yang taat terhadap ajaran agama percaya bahwa kematian sudah ditakdirkan oleh Tuhan lewat perantara malaikat penyabut nyawa. Sama halnya dengan kepercayaan manusia di zaman lampau, bahwa kematian dikarenakan dewa-dewa dan roh.

Akan tetapi kepercayaan ini dianggap naif oleh para ilmuwan. Karena tak ada bukti yang objektif keberadaan malaikat penyabut nyawa atau dewa-dewa dan roh, terhadap peran mereka dalam kematian manusia.

Melainkan ilmuwan membuktikan bahwa kematian setiap individu dikarenakan adanya kesalahan teknis di dalam tubuh, mau itu karena rusaknya organ tubuh hingga mutasi genetik. Akan hal itulah, para ilmuwan begitu optimis mampu mengatasi masalah teknis ini, dengan rekayasa genetika hingga obat-obatan yang canggih.

Baca Juga: 7 Penyebab Kematian saat Tidur yang Bisa Dialami Siapa Saja, Waspada!

4. Hal yang akan dilakukan manusia di masa depan untuk menghindari suatu kematian

Imortalitas, Proyek Masa Depan Ilmuwan untuk Hidup yang AbadiPixabay.com/12019

Para ilmuwan percaya bahwa manusia bisa mengatasi kematian pada tahun 2100 atau 2200 mendatang. Sekarang ilmuwan sudah mampu melakukan hal yang menakjubkan semisalnya rekayasa genetika, pengobatan regeneratif, dan teknologi nano, yang mampu memberi harapan besar dalam meraih imortalitas.

Dan ilmuwan pun memprediksikan bahwa manusia di masa depan akan menuju ke klinik dan menerima perawatan perombakan yang tidak hanya akan mengobati penyakit, tetapi juga untuk meregenerasi lembaran sel, memperbaiki tangan, mata, serta otak. Dan pastinya dokter di masa depan telah memiliki segala jenis obat-obatan, kemajuan-kemajuan alat kedokteran, dan teknologi lainnya.

5. Sebuah proyek besar yang sangat menguntungkan

Imortalitas, Proyek Masa Depan Ilmuwan untuk Hidup yang AbadiPixabay.com/NikolayFrolochkin

Kemapanan saintifik dan ekonomi kapitalis akan penuh sukacita menyokong perjuangan ini. Sebagian besar ilmuwan dan bankir tidak peduli apa yang mereka kerjakan, asal itu memberikan peluang menghasilkan penemuan-penemuan baru dan menghasilkan banyak keuntungan.

Bayangkan saja apabila pencapaian imortalitas benar-benar terjadi, ada berapa banyak manusia di muka bumi ini yang memerlukan imortalitas, dengan berlomba-lomba mau melontarkan seberapa besar pun pundi-pundi uang yang dikeluarkan, demi menjadi manusia abadi di Bumi ini.

Walaupun para ilmuwan mampu menemukan sebuah obat, alat, dan sistem, dalam proyek imortalitas, akan tetapi ada sebuah kelemahan. Bahwasannya manusia akan mati juga sewaktu terjadinya sebuah kecelakaan, hingga bencana.

Akan hal itulah, selain dibutuhkan penemuan dari para ilmuwan, negara pun harus mampu memberikan fasilitas yang sangat aman, supaya rakyatnya tidak rentan terhadap kematian dalam kecelakaan dan bencana.

Baca Juga: Kehilangan dan Kematian Hewan PeliharaanTernyata Sangat Menyakitkan 

Adli Putra Photo Verified Writer Adli Putra

Ig: adliip

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya