Analisis DNA Telah Membongkar Kehidupan Manusia Purba Neanderthals

peneliti telah menganalisis plak gigi manusia purba neanderthals secara DNA

Manusia purba neanderthals adalah manusia purba genus homo yang telah punah pada zaman pleistosen. Spesimen manusia purbanya ditemukan di Eurasia, dari Eropa Barat hingga Asia Tengah dan Utara. Dinamakan Neandertal karena lokasi tempat pertama kali ditemukan di Jerman, Neandertal atau Lembah Neander. Neanderthal dapat diklasifikasikan sebagai subspesies manusia (Homo sapiens neanderthalensis) atau spesies yang berbeda (Homo neanderthalensis). Jejak proto-Neanderthal pertama muncul di Eropa 600.000–350.000 tahun yang lalu. Baru-baru ini peneliti telah menganalisis plak gigi manusia purba neanderthals secara DNA untuk mengetahui pola hidup manusia neanderthals pada masanya.

Kegunaan plak gigi yaitu menangkap mikroorganisme yang hidup di mulut dan saluran pernapasan serta pencernaan. Adanya sedikit makanan yang menempel di gigi  dapat melestarikan DNA selama ribuan tahun. Dr. Laura Weyrich peneliti dari Adelaide University menyatakan bahwa analisis genetik dari DNA yang terdapat dalam plak gigi, merupakan sesuatu yang unik untuk mengetahui gaya hidup manusia purba Neanderthal. Hal tersebut dapat mengungkapkan rincian baru dari apa yang mereka makan, bagaimanakah kesehatan mereka, dan bagaimana lingkungan tempat mereka hidup.

Dr. Laura Weyrich peneliti dari Adelaide University beserta tim telah menganalisis dan membandingkan sampel plak gigi dari empat Neanderthal berusia 42.000-50.000 tahun yang ditemukan di situs gua Spy di Belgia dan El Sidron di utara Spanyol. Analisis DNA pada plak gigi di gua Spy Belgia bahwa makanan manusia neandherthals yaitu badak dan domba liar serta hidup pada lingkungan padang rumput. Sebaliknya manusia neanderthals  di gua El Sidron Spanyol, mereka tidak memakan daging dan hanya memakan jamur (Schizophyllum commune), kacang pinus (Pinus koraiensis) serta hidup pada daerah hutan lumut.

"Perbedaan dalam makanan secara keseluruhan terkait juga dalam komunitas bakteri di dalam mulut dan konsumsi daging berkontribusi dalam variasi substansial mikrobiota manusia Neanderthal." Analisis plak gigi secara DNA telah mengejutkan Dr. Antonio Rosas dari Nasional Museum Ilmu Pengetahuan Alam Spanyol karena tidak menemukan sisa-sisa daging dari manusia Neanderthal di El Sidrón, mengingat bahwa mereka dianggap pemakan daging. Namun, kini Dr. Laura Weyrich beserta tim telah menemukan bukti bahwa manusia purba neanderthals telah makanan variasi dari berbagai tanaman. Terlebih lagi, beberapa tanaman ini mungkin telah dimasak sebelum dimakan.

Salah satu temuan yang paling mengejutkan dari manusia purba Neanderthal di El Sidrón, yaitu menderita bengkak gigi yang terlihat pada tulang rahang. Plak gigi juga menunjukkan bahwa ia juga memiliki parasit usus (Enterocytozoon bieneusi) yang dapat menyebabkan diare akut.  Jadi jelas manusia purba neanderthals cukup sakit. Manusia purba asal gua El Sidron telah memiliki pengetahuan yang baik dari tanaman obat dan mereka menggunakannya sebagai anti-inflamasi dan penghilang rasa sakit.

Sebagai contoh manusia purba Neanderthal telah memakan tanaman populus (Populus trichocarpa) yang berisi pembunuh rasa sakit asam salisilat (bahan aktif aspirin) dan telah menggunakan cetakan antibiotik alami (Penicillium). Penggunaan antibiotik akan sangat mengejutkan, karena ini adalah lebih dari 40.000 tahun sebelum zaman modern mengembangkan penisilin.

Prof. Keith Dobney dari University of Liverpool menyatakan bahwa kita sekarang dapat mengakses bukti langsung dari apa yang nenek moyang kita sedang makan, tetapi perbedaan dalam makanan dan gaya hidup juga tampaknya akan tercermin dalam bakteri komensal yang hidup dalam mulut kedua Neanderthal. Perubahan besar dalam apa yang kita makan secara signifikan mengubah keseimbangan komunitas mikroba selama ribuan tahun. Hal ini sangat luar biasa karena kita dapat mengeksplorasi dan memahami sejarah evolusi melalui mikroorganisme yang hidup dalam diri kita.

Ahmad Edi Darmawan Photo Verified Writer Ahmad Edi Darmawan

Save climate change

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya