6 Fakta Keunggulan Pohon Saxaul yang Digadang-gadang Arab Saudi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penanaman pohon saxaul (Haloxylon ammodendron) merupakan bagian dari inisiatif hijau yang dilakukan pemerintah Arab Saudi untuk mengurangi emisi karbon, polusi, dan degradasi lahan. Pohon berukuran tidak terlalu besar ini termasuk spesies langka di kawasan padang pasir.
Penyebaran pohon saxaul ini memanjang dari negara Iran dan Asia Tengah ke arah timur melintasi Gurun Gobi. Lalu, kenapa pemerintah Arab Saudi berkoar-koar tentang pohon ini? Berikut enam fakta uniknya!
1. Batangnya sebagai reservoir
Pohon saxaul dewasa biasanya memiliki tinggi sekitar 2-7 meter. Kulit kayu pohon ini bersifat kenyal dengan struktur yang kompleks. Bila ditekan secara bersamaan, kamu bisa memperoleh air bersih darinya.
Di samping itu, cabang-cabang halus dari pohon ini mampu menyerap tetesan air dari langit dan kemudian akan dilanjutkan ke tanah di sekitar tanaman tersebut sehingga dapat berfungsi sebagai mekanisme penyiraman otomatis. Efisien banget!
2. Mencegah penyebaran garam beracun
Pohon saxaul dewasa berbentuk mirip semak belukar dengan dedaunan dan bunga kuning yang berukuran kecil. Struktur tersebut membantu tanaman ini untuk meminimalkan hilangnya kelembapan di lingkungan gurun.
Uniknya, pemerintah Uzbekistan juga menanam pohon ini di kawasan Gurun Aral. Hal ini bertujuan untuk membantu mencegah penyebaran garam beracun yang tertinggal ketika laut mengering. Garam tersebut telah menyebabkan banyak masalah kesehatan bagi orang-orang yang tinggal di sekeliling gurun.
Baca Juga: 9 Tumbuhan Unik Amerika Selatan, Ada yang Bisa Meledak!
3. Mampu menghambat badai pasir
Editor’s picks
Tumbuhan saxaul terdiri dari tiga spesies, yaitu saxaul (Haloxylon ammodendron), saxaul hitam (Haloxylon aphyllum), dan saxaul putih (Haloxylon persicum). Semua spesies telah mengembangkan kemampuan toleransi yang cukup besar untuk kekeringan, angin kencang, salinitas rendah, dan nitrogen yang terbatas.
Selain di Arab Saudi, pohon saxaul telah ditanam secara luas di daerah kering di China. Akarnya yang kokoh dapat mencengkeram pasir di sekitarnya sehingga mampu menghambat erosi angin dan menstabilkan bukit pasir. Pohon ini berperan sebagai sabuk pelindung untuk melawan proses penggurunan dan membantu menghambat badai pasir.
4. Dapat digunakan sebagai pewarna karpet
Batang dan cabang pohon ini berat, memiliki permukaan yang kasar, dan bengkok akibat terkena sapuan badai pasir. Batang tumbuhan dewasa juga memiliki ciri khas berwarna abu-abu kusam. Sementara batangnya yang masih muda berwarna hijau cerah dan menggantung.
Batang tanaman ini mampu menghasilkan pewarna hijau alami. Di kawasan Turkmenistan, penenun tradisional menggunakan zat tersebut untuk mewarnai benang wol yang mereka masukkan ke dalam karpet.
5. Tempat hidup ginseng gurun
Selain dapat mengikat pasir, akar pohon ini menjadi habitat bagi tanaman parasit cistanche. Mereka kerap digunakan oleh herbalis tradisional Asia untuk mengobati berbagai penyakit seperti infertilitas, kelesuan terkait usia, penglihatan kabur, kehilangan memori, kebotakan, gangguan keseimbangan dan jantung berdebar-debar. Tak jarang, cistanche mendapat julukan "ginseng gurun".
6. Berdaya tahan hidup yang tinggi
Pohon saxaul dapat tumbuh sebagai pohon atau pun semak di lingkungan yang ekstrem seperti bukit pasir yang tandus atau tanah yang kering dan bergaram tinggi. Hebatnya, tanaman ini dapat bertahan selama berbulan-bulan tanpa setetes air dan tumbuh subur di lingkungan yang sangat keras di mana suhu dapat melonjak hingga 58 derajat Celsius.
Upaya penghijauan menggunakan pohon saxaul ini mungkin belum terlihat dampaknya secara nyata. Namun, jika terus digencarkan, penanaman tumbuhan ini bisa membawa efek positif terhadap kualitas udara di sekitarnya.
Baca Juga: 7 Tumbuhan yang Dapat Mengurangi Bisikan Tetangga, Anti Bising!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.