5 Fakta Heroik Nusaybah, Muslimah Sang Perisai Rasulullah 

Yuk ladies kita contoh sikapnya!

Nusayba binti Kaab adalah seorang istri, ibu, sekaligus pembela sejati Nabi Muhammad SAW. Sahabat Rasul yang berasal dari Madinah ini adalah saudara dari Abdullah bin Kaab yang tewas di pertempuran Badr. Pada masanya, wanita muslimah ini memiliki kepribadian hebat hingga membuat kagum Rasulullah SAW. 

Tak hanya itu, perjuangan dan semangatnya yang menyala terang bagaikan obor juga dihormati oleh para Khulafaur Rasyidin. Keberadaan Nusaybah juga telah memperjelas posisi seorang wanita dalam Islam. Sebagai umat manusia era kini khususnya wanita, tak ada salahnya meneladani sikap beliau. Apa sajakah fakta heroik dari wanita muslimah ini? Berikut ulasannya.

1. Seorang pelopor wanita di kaumnya

5 Fakta Heroik Nusaybah, Muslimah Sang Perisai Rasulullah ilustrasi siluet wanita muslimah (unsplash.com/ilham akbar fauzi)

Dia berada di puncak masa mudanya ketika bertemu dengan Rasulullah SAW pertama kali. Hal tersebut terjadi saat tengah malam di Aqabah (Mina) bersama dengan sekelompok Ansar (penduduk asli Madinah).

Nusaybah atau yang lebih dikenal dengan panggilan Ummu Imarah ini adalah satu dari 2 wanita golongan Ansar yang hadir dalam peristiwa tersebut. Mereka yang hadir bersumpah setia untuk berjuang bersama dan melindungi Rasulullah SAW meskipun pada saat itu Rasulullah SAW masih belum hijrah (di Mekkah).

Peristiwa bersejarah tersebut dikenal dengan Baiat Aqabah atau Perjanjian Aqabah. Perjanjian ini sangat berpengaruh dalam proses dakwah Islam oleh Nabi Muhammad SAW. Pasal-pasal dalam Baiat Aqabah adalah pondasi pertama yang menjadi dasar perubahan besar yang terjadi dalam perjalanan dakwah Islam.

Perubahan-perubahan ini termasuk bergerak dari jihad pasif menuju jihad aktif yaitu jihad yang tidak terbatas pada medan perang. Melainkan termasuk perang melawan segala macam kemusyrikan, kekafiran, korupsi, dan penyimpangan lainnya yang bertujuan untuk membangun individu maupun masyarakat.

2. Diuji dengan kisah tragis putranya

5 Fakta Heroik Nusaybah, Muslimah Sang Perisai Rasulullah ilustrasi wanita muslimah sedang berjalan (unsplash.com/mostafa meraji )

Ummu Imarah mengalami cobaan berat yang menimpa keluarganya. Setelah ditinggal syahid oleh suami dan anak sulungnya dalam peperangan, wanita ini kembali menghadapi kisah tragis yang dialami oleh putranya. Habeeb adalah anak bungsu Ummu Imarah yang tampan, lembut hati, kuat iman, tabah, dan sangat disayang olehnya. Ia diutus oleh Rasulullah SAW untuk menyampaikan pesan peringatan kepada Musaylamah Al-khazdab, si nabi palsu. 

Setelah Habeeb menyampaikan amanah dari Rasulullah SAW, Musaylamah bertanya kepadanya, “Apakah kau percaya bahwa Muhammad adalah utusan Allah?” Dia menjawab dengan tegas. Musaylamah kemudian berkata, “Apakah kau percaya bahwa aku adalah utusan Allah?” Dia berkata, "Saya tidak bisa mendengar." Musaylamah menjadi marah dan memerintahkan agar Habeeb diikat kemudian dipotong anggota tubuhnya sedikiti demi sedikit hingga ia mau mengakui Musaylamah sebagai nabi.

Tentu saja Habeeb tidak mengatakan apa-apa selain kesaksian tentang Keesaan Allah SWT dan bahwa Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT. Dia tetap dalam keadaan tersebut hingga menghembuskan nafas terakhirnya dan berita sedih itu disampaikan kepada Ummu Imarah. Rasulullah SAW pun datang kepadanya bersama Abu Bakar RA. dan Umar RA. untuk menghiburnya atas musibah besar yang menimpa putra kesayangannya ini.

3. Kesatria Perang Uhud yang dihormati oleh Abu Bakr As Shiddiq RA dan Umar bin Khattab RA

5 Fakta Heroik Nusaybah, Muslimah Sang Perisai Rasulullah ilustrasi belati (unsplash.com/Ember Navarro)

Ketika Perang Uhud dimulai, Nusaybah dan banyak wanita lainnya membawakan air untuk para pejuang yang kehausan dan merawat para prajurit yang terluka. Di tengah-tengah pertempuran, kaum muslim yang bertugas sebagai pemanah tidak mematuhi perintah Rasulullah SAW dan meninggalkan pos mereka di Gunung Uhud. Tindakan ini akhirnya menyebabkan kekalahan besar bagi kaum muslim bahkan hingga menyebabkan Rasulullah SAW dalam bahaya besar.

Ketika melihat nyawa Rasulullah SAW dalam bahaya, Nusaybah bergegas berlari keluar dari tempatnya. Ia bergabung dengan kelompok kecil yang terdiri dari suaminya, Ghazzayah bin 'Amr dan putra sulungnya Abdullah. Mereka bertindak sebagai perisai manusia untuk melindungi Rasulullah SAW dari musuh. Ia bertempur dengan sangat berani hingga Nabi Muhammad SAW memerintahkan seorang pria untuk memberinya perisai.

Umar bin Khattab berkata bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan kepadanya bahwa dalam Perang Uhud, ke mana pun dia menoleh, baik ke kanan atau ke kiri, dia melihat Ummu Umarah (Nusaybah) berjuang untuk membelanya. Nusaybah yang melihat kegembiraan Rasulullah SAW pada tekad dan keberaniannya ini lalu meminta didoakan oleh Nabi. Rasulullah SAW pun berdoa, "Ya Allah, jadikanlah mereka (Nusaybah dan keluarganya) teman-temanku di surga." Seketika Nusaybah pun menjawab, "Aku tidak peduli apa yang menimpaku di dunia ini!".

4. Seorang perawi hadis

5 Fakta Heroik Nusaybah, Muslimah Sang Perisai Rasulullah ilustrasi wanita muslimah (unsplash.com/Mohamed Nohassi)

Aspek keilmuan dalam kehidupan Ummu Imarah juga memiliki posisi yang tidak kalah tinggi. Dia adalah seorang narator hadis dengan ingatan yang sangat baik. Beberapa narasinya berisi keputusan penting dalam hukum Islam. Beberapa diantaranya seperti yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibn Majah melaporkan dalam kitab mereka atas otoritas Ummu Imarah bahwa Rasulullah SAW mengunjunginya dan dia menyajikan makanan kepadanya.

Nabi Muhammad SAW mengatakan kepadanya, "Makan" dan dia berkata, "Saya sedang berpuasa." Nabi kemudian berkata, "Jika makanan dimakan di rumah orang yang berpuasa, para malaikat akan berdoa untuknya." Selain itu dalam hadis riwayat Al-Waqidi melaporkan bahwa Ummu Imarah berkata, “Orang-orang berjabat tangan dengan Rasulullah, di malam (janji) Aqabah sementara Al-Abbas (pamannya) memegang tangan Nabi. Ketika hanya aku dan Ummu Mani`, suamiku, Ghuzayyah ibn `Amr, berkata, "Ya Rasulullah, ini adalah dua wanita yang datang bersama kami untuk berjanji setia kepadamu." Nabi berkata: “Aku telah menerima janji mereka untuk apa yang aku terima dari janjimu, karena aku tidak memegang tangan wanita."

5. Menjadi ilham turunnya ayat dalam Al Quran 

5 Fakta Heroik Nusaybah, Muslimah Sang Perisai Rasulullah ilustrasi wanita muslimah (unsplash.com/🇸🇮 Janko Ferlič)

Selain keberanian, semangat perjuangan, dan ketabahannya yang luar biasa, Nusaybah juga mengilhami turunnya sebuah ayat dalam Al Quran. Hal tersebut terjadi sebagai jawaban atas pertanyaan berani yang dia ajukan kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini tertulis dalam hadis sahih nomor 3650 yang diriwayatkan oleh al-Hakim, al-Mustadrak.

Suatu ketika Nusaybah mengatakan kepada Nabi Muhammad SAW bahwa dia tidak mengerti mengapa Al Quran yang mulia hanya menyebut laki-laki, dan tampaknya perempuan tidak dianggap penting. Kemudian diturunkanlah ayat ke-35 dalam QS. Al Ahzab berikut

"Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar."

Nusaybah meninggal pada tahun ke-13 Hijriah dan dimakamkan di Al Baqi, Mekah. Warisannya adalah bukti kekuatan dan keberanian wanita muslim saat Islam menyebar ke seluruh wilayah. Semoga Allah SWT memberkati wanita kita dengan keberanian, semangat, dan ketabahan seperti beliau.

Baca Juga: 10 Benda Sehari-hari Ini Ternyata Diciptakan Ilmuwan Islam

Aii gie Photo Verified Writer Aii gie

Si Pengembara

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya