5 Peristiwa Monumental di Bulan Zulkaidah

Perintah haji bagi muslim yang mampu diturunkan di bulan ini

Pada penanggalan kalender Islam, bulan Juni 2022 sudah masuk ke dalam bulan Zulkaidah. Bulan Zulkaidah merupakan bulan ke-11 dan menjadi salah satu dari empat bulan suci yang ditetapkan oleh Allah SWT. Hal tersebut ditegaskan langsung oleh Allah dalam Al Quran Surat At-Taubah ayat 36 yang berbunyi:

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."

Keempat bulan yang dimaksud dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Bukhari nomor 3197 dan Muslim nomor 1679. Dalam hadis dari sahabat Abu Bakr RA tersebut, Rasulullah SAW bersabda:

”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Syakban.”

Meskipun tidak ada hari-hari ibadah yang ditentukan bagi umat Islam selama bulan Zulkaidah, ternyata terjadi lima peristiwa monumental dalam sejarah Islam yang patut kamu ketahui, nih! Langsung aja simak ulasannya berikut ini, yuk!

1. Umrah pertama Rasulullah SAW

5 Peristiwa Monumental di Bulan Zulkaidahilustrasi penampakan masjid nabawi (unsplash.com/Ryan Pradipta Putra)

Nabi Muhammad SAW diperkirakan hijrah ke Kota Yatsrib atau yang dikenal dengan Madinah pada tahun 622 M. Kehadiran Rasulullah SAW tersebut bersama umat Islam menandai era baru bagi perjalanan dakwah agama Islam sehingga diabadikan sebagai tahun pertama Hijriah dalam kalender Islam. Rasulullah SAW pun memberikan gelar kepada penduduk muslim Madinah dengan sebutan Kaum Anshar, yakni kelompok masyarakat yang menjadi penolong. Sementara umat Islam yang berasal dari Mekah disebut dengan Kaum Muhajirin. 

Sekitar tahun ke-7 Hijriah atau 629 M, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat menyelesaikan umrah pertama ke Mekah. Peristiwa ini terjadi setelah munculnya Perjanjian Hudaibiyah antara kaum Quraisy dengan Rasulullah SAW setahun sebelumnya. Ibadah umrah sendiri bersifat tidak wajib dan dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Meskipun demikian, ibadah tersebut tergolong ke dalam hal yang dianjurkan.

2. Turunnya perintah haji bagi muslim yang mampu

5 Peristiwa Monumental di Bulan Zulkaidahilustrasi penampakan Kabah saat musim haji (unsplash.com/Adli Wahid)

Muslim mana, sih, yang tidak ingin beribadah haji minimal sekali seumur hidupnya? Ibadah haji merupakan salah satu sarana komunikasi antara seorang hamba dengan Sang Pencipta, yaitu Allah SWT. Ibadah ini tergolong berat karena di dalam haji ditemukan ibadah secara fisik, rohani, dan harta.

Oleh karena itu, balasan yang diberikan Allah SWT pun tidak main-main bagi hamba-Nya yang ikhlas dan sungguh-sungguh melaksanakan ibadah tersebut. Hal tersebut tertulis dalam hadis riwayat Bukhari nomor 1683 dan Muslim nomor 1349, Rasulullah SAW bersabda:

"Umrah ke umrah berikutnya merupakan pelebur dosa antara keduanya. Dan, tiada balasan bagi haji mabrur, melainkan surga." 

Dalil pertama yang menyatakan wajibnya haji adalah Surat Ali Imran ayat 97 yaitu:

"Mengerjakan haji merupakan kewajiban hamba terhadap Allah yaitu bagi yang mampu mengadakan perjalanan ke baitullah. Barangsiapa mengingkarinya, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam.”  

Dalil kedua adalah Surat Al-Baqarah ayat 196 yakni:

"Dan sempurnakanlah ibadah haji serta umroh karena Allah SWT." 

Sayangnya, ibadah haji baru bisa dilaksanakan oleh kaum muslim pertama kali setelah adanya Perjanjian Hudaibiyah. Hal tersebut dikarenakan kaum Quraisy yang masih terus-menerus mengganggu dan menghalang-halangi kaum muslim untuk masuk ke wilayah Mekah.

Baca Juga: Ini Perbedaan Kalender Karo dengan Kalender Umum

3. Terjadinya peristiwa Ikrar Pohon (Bai'atur Ridwan)

5 Peristiwa Monumental di Bulan Zulkaidahilustrasi pohon sahabi di Jordan (commons.wikimedia.org/بلال الدويك)

Peristiwa Ikrar Pohon terjadi pada bulan Zulkaidah tahun ke-6 Hijriah atau 628 M. Kejadian tersebut bermula ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabat melakukan perjalanan ke Mekah untuk menyelesaikan umrah. Demi menghilangkan prasangka kaum Quraisy, maka Rasulullah SAW pun melarang kaum muslim untuk membawa senjata kecuali binatang kurban dan pedang untuk memotong binatang. Selain itu, kaum muslim hanya diperbolehkan mengenakan pakaian ihram.

Namun, kaum Quraisy justru menolak untuk memberikan akses masuk bagi kaum muslim. Akibatnya, Rasulullah SAW dan para pengikutnya berkemah dengan damai di kawasan Hudaibiyah yang berdekatan dengan Kota Mekah. Beliau kemudian mengirim Utsman bin Affan RA untuk berbicara dengan para pemimpin suku Quraisy dan bernegosiasi sehingga kaum muslim dapat masuk dan menyelesaikan umrah dengan damai.

Kaum Quraisy memperlakukan Utsman bin Affan RA dengan baik dan membebaskannya untuk melakukan umrah. Tetapi, Utsman bin Affan RA bukanlah pribadi yang egois. Dia memilih untuk tidak melakukan umrah kecuali jika suku Quraisy juga menerima Nabi Muhammad SAW dan semua kaum muslim yang hendak melakukan umrah.

Perdebatan panjang dan waktu yang cukup lama antara Utsman bin Affan RA dengan para pemuka kaum Quraisy menyebabkan munculnya desas-desus bahwa beliau telah dibunuh. Di samping itu, kaum Quraisy juga tidak memberitahu kaum muslim mengenai keberadaan Utsman bin Affan RA. Guna meredakan gejolak kegelisahan kaum muslim, Rasulullah SAW mengajak seluruh pengikutnya pada saat itu untuk bersumpah setia. Mereka pun saling meletakkan tangan di atas beberapa pedang yang dibawa sebagai alat pemotong binatang kurban untuk tetap bersatu bersama Rasulullah SAW dan tidak lari jika tiba-tiba diserang. Sumpah setia ini dilaksanakan di bawah pohon dan dalam sejarah Islam dikenal sebagai Bai’atur Ridwan.

4. Terbentuknya perjanjian Hudaibiyah 

5 Peristiwa Monumental di Bulan Zulkaidahilustrasi stempel tradisional (unsplash.com/David Nitschke)

Perjanjian yang terjadi pada hari pertama dari bulan Zulkaidah tahun 628 M ini merupakan salah satu perjanjian bersejarah dalam sejarah Islam. Di samping sebagai bukti autentik pengakuan kaum muslim oleh suku Quraisy, perjanjian ini juga menunjukkan bahwa agama Islam lebih mengutamakan musyawarah atau jalur diplomasi dalam penyelesaian masalah ketimbang jalur kekerasan. 

Sikap cinta damai inilah yang membantu Islam berkembang luas di semenanjung Arab. Beberapa isi dari Perjanjian Hudaibiyah adalah sebagai berikut

  1. Harus ada perdamaian antara kaum muslim dan Quraisy untuk jangka waktu 10 tahun.
  2. Umat Islam akan kembali ke Madinah tanpa melakukan umrah saat itu (628 M).
  3. Umat Islam harus boleh melakukan umrah setahun setelah perjanjian dengan tinggal tiga hari di Mekah.
  4. Kaum muslim hanya akan dipersenjatai dengan pedang dan pedang itu akan disembunyikan di bawah sarungnya.
  5. Umat Islam yang tinggal di Mekah boleh tinggal di Mekah, tetapi jika ada umat Islam yang ingin datang ke Madinah, tidak boleh dihentikan.
  6. Jika seseorang bermigrasi ke Madinah, mereka dapat dikembalikan. Jika seseorang berhijrah ke Mekah, mereka tidak dapat dikembalikan.
  7. Suku-suku Arab bebas untuk memihak apapun yang mereka inginkan.

5. Perang Khandaq (parit) antara 1500 muslim melawan 10000 kaum kafir Quraisy

5 Peristiwa Monumental di Bulan Zulkaidahilustrasi alat cangkul (peppershomeandgarden.com)

Selama bulan Zulkaidah pada tahun ke-5 Hijriah atau 626 M, terjadi pertempuran parit (Perang Khandaq) di Madinah. Sejumlah suku di Mekah telah bergabung dalam upaya untuk mengalahkan Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya di kota tersebut sehingga terkumpul sekitar 10000 pasukan. Sementara pasukan muslim di Madinah pada saat itu hanya berjumlah sekitar 1500 orang. Kabar tersebut membuat Rasulullah SAW berunding dengan para sahabatnya hingga akhirnya muncul gagasan cemerlang dari Salman Al-Farsi RA.

Salman Al-Farsi RA adalah seorang sahabat yang berasal dari Persia. Beliau menyarankan kepada Rasulullah SAW untuk menggali parit yang dalam dan lebar di bagian perbatasan utara, sebuah rencana militer yang diterapkan di negara asalnya. Ide tersebut sangat sesuai dengan karakteristik geografis Kota Madinah yang dikelilingi oleh tanah berbatu hitam runcing dan panas yang bahkan tidak dapat dilalui oleh siapapun di bagian sisi timur, barat, dan selatan kota. 

Rasulullah SAW membagi pasukan menjadi beberapa kelompok yang masing-masing terdiri dari 25 orang. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang pemimpin tim yang bertanggung jawab untuk menggali area tertentu dan kemudian akan mereka lindungi setelahnya. Abu Bakr Ash-Siddiq RA dan Umar ibn Khattab RA bertugas mengawasi kualitas galian parit. Sedangkan Rasulullah SAW berpindah dari satu kelompok ke kelompok lain untuk turun langsung bekerja menggali parit sekaligus membangkitkan semangat mereka. Hasilnya, pasukan Quraisy pun mengaku kalah dalam pertempuran tersebut

Kelima peristiwa bersejarah di atas merupakan inspirasi tambahan yang membuat status Bulan Zulkaidah tidak sembarangan, selain tentunya karena dimuliakan oleh Allah di dalam Al Quran sebagai salah satu dari keempat bulan suci. Jadi, yuk, kita tingkatkan ibadah di bulan mulia ini!

Baca Juga: 12 Fakta Batu Matahari Aztec, Dianggap Sebagai Kalender

Aii gie Photo Verified Writer Aii gie

Si Pengembara

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya