3 Penjelasan Kenapa Lumba-Lumba dan Paus Sering Terdampar di Pantai

#SainSeru Salah satunya adalah kesalahan manusia

Selama beberapa tahun ini kita sering menemukan kasus dimana banyak hewan yang hidup di perairan dalam khusunya paus dan lumba-lumba terdampar di pantai. Seperti yang terjadi dua minggu lalu dimana 150 paus pilot terdampar di pantai Australia. 

Lalu apa sebenarnya penyebab hewan-hewan ini bisa sampai ke perairan dangkal dan terdampar di daratan?

Dilansir dari Whale and Dolphin Conservation (WDC), ini adalah penjelasan mengapa lumba-lumba dan paus sering kali terdampar di pantai kita.

1. Terdampar sendirian karena sudah tua, sakit, atau terluka

3 Penjelasan Kenapa Lumba-Lumba dan Paus Sering Terdampar di Pantaihttps://www.gizmodo.com.au

Seekor paus ataupun lumba-lumba yang terdampar sendirian di pantai biasanya sudah tua, sakit, atau terluka. Hewan-hewan yang terdampar dalam keadaan mati penyebabnya biasanya karena kematian alami atau tenggelam di dalam jaring nelayan dimana kemudian bangkai mereka terseret ke daratan.

Kemungkinan lain adalah mereka sedang berkelahi atau berlindung dari predator dan mencari tempat yang aman yaitu perairan dangkal. Dan karena arus yang kuat kemudian menyeret mereka sampai ke daratan.

Penyebab karena tertinggal dari kelompok juga sering terjadi saat mereka tanpa sadar berburu sendirian.

2. Terdampar secara masal

3 Penjelasan Kenapa Lumba-Lumba dan Paus Sering Terdampar di Pantaihttp://indianexpress.com

Hewan yang sering terdampar secara masal adalah tipikal hewan yang memiliki pemimpin dalam kelompoknya dan memiliki ikatan sosial juga kesetiaan yang tinggi. Paus pilot adalah contohnya. Inilah kenapa paus pilot lebih sering terdampar dari pada hewan laut lainnya.

Biasanya alasan mereka terdampar karena pemimpin kelompok telah membuat kesalahan navigasi. Atau karena salah satu dari mereka sakit maupun terluka kemudian mencari perairan yang lebih dangkal sehingga lebih mudah bernafas ke permukaan dan membuat yang lainnya untuk mengikutinya. 

Dalam kasus lain, hewan-hewan ini memang sengaja diarahkan secara berkelompok menuju ke daratan untuk diburu seperti dalam kasus perburuan masal paus pilot yang kejam di Kepulauan Faroe. 

3. Sistem navigasi terganggu

3 Penjelasan Kenapa Lumba-Lumba dan Paus Sering Terdampar di Pantaius.whales.org

Hewan laut seperti paus dan lumba-lumba memiliki sistem navigasinya sendiri sebagai penunjuk arah. Ketika penunjuk arah ini mengalami gangguan atau tidak berfungsi, ini menyebabkan kesalahan navigasi dan pada akhirnya membuat mereka sampai ke perairan dangkal dan terdampar di pantai.

Gangguan navigasi ini disebabkan oleh beberapa hal. Efek sonar adalah hal umum penyebab dari gangguan ini. Penggunaan gelombang suara berfrekuensi tinggi yang dipancarkan di dalam laut untuk mencari kapal selam atau benda-benda lain yang tidak kelihatan oleh Angkatan Laut, mengakibatkan kerusakan pada otak dan sistem pendengaran paus dan lumba-lumba.

Meskipun tidak jarang kebisingan di dalam laut juga sering terjadi karena adanya gempa bawah laut yang mengakibatkan kerusakan fisik pada paus atau mengubah perilakunya hingga mengakibatkan dirinya terdampar.

Demikian adalah penjelasan mengapa paus dan lumba-lumba seringkali terdampar ke perairan dangkal maupun daratan. Dan hewan-hewan ini tidak dapat menolong diri mereka sendiri saat mengalaminya. Kondisi pantai yang dangkal dan melandai perlahan atau miring ini menyulitkan mereka untuk kembali ke perairan dalam bahkan kembali terdampar bila mereka berhasil mengambang lagi.

Untuk itulah bantuan dari manusia sangat dibutuhkan. Paus dan hewan-hewan laut lainnya yang terdampar dan masih hidup bukanlah sepatutnya menjadi tontonan. Karena kelanjutan dari kehidupan hewan-hewan malang ini tergantung dari kesadaran kita untuk menolong mereka.

Ajeng Tsaniya R Photo Verified Writer Ajeng Tsaniya R

Tertarik dengan hal-hal misteri dan teori konspirasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya