5 Makanan Khas Berbagai Negara yang Disajikan saat Hari Raya Waisak

Makanan khas Waisak dari berbagai negara

Hari raya Waisak yang diperingati oleh masyarakat beragama Buddha bertujuan untuk merayakan kelahiran, pencerahan, dan kematian Buddha Gautama atau Sang Buddha.

Dalam memperingati Waisak, umumnya penganut agama Buddha selalu berkumpul untuk berdoa di vihara atau kuil, berbagi dengan para biksu, dan menjalani tradisi-tradisi tertentu. Salah satunya dengan menyajikan makanan khas yang identik dengan perayaan hari raya Waisak. 

Berikut adalah lima makanan khas dari berbagai negara yang disajikan saat hari raya Waisak!

1. Buah dan sayur (Tibet)

5 Makanan Khas Berbagai Negara yang Disajikan saat Hari Raya Waisakilustrasi buah dan sayur (instagram.com/nutritiousknowledge)

Masyarakat Tibet menyebut hari raya Waisak sebagai Saga Dawa. Saat bulan perayaan Saga Dawa berlangsung, masyarakat Buddha di Tibet hanya diperbolehkan untuk makan sayur dan buah saja.

Dilansir Tibet Tour, masyarakat Buddha di Tibet bahkan sampai membebaskan hewan-hewan yang biasa dikonsumsi seperti ayam dan ikan ke alam bebas. Hal tersebut dilakukan agar mereka mendapat pahala atas kebaikan yang sudah mereka lakukan terhadap makhluk lain.

2. Mangut beong (Indonesia)

5 Makanan Khas Berbagai Negara yang Disajikan saat Hari Raya Waisakilustrasi mangut beong (instagram.com/tahufix)

Di Indonesia khususnya Magelang, salah satu makanan khas yang disajikan saat hari Waisak adalah mangut beong. Makanan berbahan dasar ikan beong asap ini memiliki cita rasa pedas dan gurih.

Pembuatan mangut beong dimulai dengan menghaluskan cabai, bawang merah, ketumbar, kunyit, merica, kemiri, jinten, dan kencur. Tumis bumbu halus bersamaan dengan lengkuas, daun jeruk, dan daun salam. Tuang santan dan tak lupa ikan beong asap. Mangut beong siap disantap bersama nasi putih hangat!

Baca Juga: 7 Aroma Parfum Unik, Mulai dari Makanan sampai Aroma Hujan

3. Chirashi (Jepang)

5 Makanan Khas Berbagai Negara yang Disajikan saat Hari Raya Waisakilustrasi chirashi (instagram.com/davideatsdc)

Hanamatsuri yang memiliki arti Festival Bunga dirayakan dalam rangka menyambut kelahiran Sang Buddha. Melansir dari Westword, salah satu makanan yang dimakan oleh masyarakat Jepang saat Hanamatsuri adalah chirashi.

Proses pembuatan chirashi pun cukup sederhana. Nasi khusus sushi yang sudah diberi cuka dicampur dengan sayuran dan aneka seafood sebagai lauknya.

4. Kaju paan (Sri Lanka)

5 Makanan Khas Berbagai Negara yang Disajikan saat Hari Raya Waisakilustrasi kaju paan (instagram.com/thecanonboykush)

Masyarakat Sri Lanka biasa menyebut hari raya Waisak sebagai Vesak Poya. Dilansir Veg On Plate makanan khas Sri Lanka yang biasa disajikan saat hari raya keagamaan seperti Vesak Poya, Diwali, dan Natal adalah kaju paan. Kaju paan merupakan makanan manis yang mirip dengan makanan India, yaitu kaju katli.

Cara membuat kaju paan diawali dengan menguleni adonan berwarna hijau yang terbuat dari campuran tepung kacang mete, tepung biji melon, dan rebusan daun sirih. Kemudian, isi adonan dengan kelopak bunga mawar, gula, kacang almond, dan bahan-bahan khas Sri Lanka lainnya.

5. Kheer (India)

5 Makanan Khas Berbagai Negara yang Disajikan saat Hari Raya Waisakilustrasi kheer (instagram.com/daft_foodie)

Buddha Purnima adalah penyebutan hari raya Waisak di India. Selain sembahyang di kuil, laporan dari Milky Mist mengungkapkan bahwa penganut Buddha di India juga melakukan tradisi lain, yaitu mengkonsumsi kheer atau puding nasi.

Proses membuat kheer sama seperti membuat bubur. Nasi dan susu terlebih dahulu direbus sambil sesekali diaduk. Tambahkan gula, kismis, dan kapulaga, kemudian aduk sampai ketiga bahan tersebut tercampur rata. Pindahkan kheer ke mangkuk lalu hias dengan kacang almond.

Makanan khas hari raya Waisak memang identik dengan vegetarian. Tidak ada daging merah, yang ada hanyalah sayur dan ikan. Selain mudah dibuat, pastinya makanan khas hari raya Waisak juga dijamin sehat. Tertarik mencobanya?

Baca Juga: 5 Karakter Ini Punya Ambisi Jadi Kaya Raya di Drama Korea

Alfadhylla Rosalina Wibisono Photo Verified Writer Alfadhylla Rosalina Wibisono

An ESFP - but sometimes like to be quiet

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya