Keren, Dua Mineral Baru Ditemukan dalam Meteorit!

Para penyuka cerita Marvel atau DC pasti pernah mendengar beberapa material terkuat dalam jagat tersebut. Mulai dari Uru, vibranium, adamantium, hingga logam Nth, material-material kuat dari luar Bumi sebuah cerita khalayan belaka.
Nah, ternyata, baru-baru ini, kisah tersebut jadi kenyataan. Para peneliti ternyata menyingkapkan dua mineral baru dari asteroid yang mendarat di Bumi pada 2020 silam. Mineral apa saja itu? Yuk, simak faktanya!
Dari meteorit yang jatuh pada 2020
Dalam laporannya, para peneliti menceritakan temuan dua mineral dari sebuah meteorit seberat 15,2 ton bernama El Ali. Sekadar informasi, menurut data The Meteoritical Society, El Ali jatuh ke Bumi, tepatnya di Somalia, pada 2020 silam.
Dua mineral baru tersebut ditemukan dari irisan 70 gram yang dikirimkan ke University of Alberta (U of A) di Kanada untuk dianalisis. Profesor di Department of Earth & Atmospheric Sciences U of A, Chris Herd, turut bangga dengan temuan ini dan mempresentasikannya di Space Exploration Symposium 2022 pada 21 November 2022.
"Inilah yang membuat temuan ini mencengangkan: dalam meteorit ini, Anda bisa melihat dua mineral yang baru dalam ilmu pengetahuan," ujar Herd dalam pernyataan resmi.
Berkolaborasi dengan University of California Los Angeles (UCLA) dan California Institute of Technology (CalTech), Herd mengatakan bahwa El Ali adalah salah satu dari 350 meteorit kategori "Besi, IAB kompleks". Temuan mineral ini terjadi saat Herd tengah menganalisis sang meteor untuk diklasifikasikan.
Herd kemudian meminta bantuan Kepala divisi Electron Microprobe Laboratory di U of A, Andrew Locock. Pertama kali ditelaah, Locock mengatakan bahwa ada setidaknya dua mineral baru dalam meteorit tersebut. Temuan ini cukup cepat karena kedua mineral tersebut ternyata pernah "dibuat secara sintesis" sehingga mudah dibandingkan.
"Luar biasa. Kebanyakan temuan material baru perlu usaha ekstra," tambah Herd.
Baca Juga: 6 Meteorit Paling Besar yang Pernah Ditemukan di Bumi
Elaliite dan Elkinstantonite, dua mineral baru
Editor’s picks
Kedua mineral tersebut dinamai Elaliite (Fe2+8Fe3+(PO4)O8) dan Elkinstantonite (Fe4(PO4)2O). Nama Elaliite berasal dari nama sang meteorit, El Ali. Nama meteorit ini juga berasal dari lokasi tempat meteorit tersebut ditemukan, kota El Ali, Hiiraan, Somalia.
Herd menamai mineral kedua dengan nama Elkinstantonite sebagai penghormatan untuk Vice President Arizona State University (ASU) Interplanetary Initiative, Lindy Elkins-Tanton. Selain profesor di ASU School of Earth and Space Exploration, Lindy juga adalah kepala peneliti misi Psyche NASA.
Diluncurkan pada Oktober 2023 mendatang, NASA menjelaskan misi Psyche mengirimkan probe untuk memeriksa Psyche, asteroid kaya logam yang mengitari Matahari, di antara Mars dan Jupiter. Menariknya, Psyche memiliki inti nikel-besi yang adalah "bahan utama" Tata Surya kita.
"Lindy telah berkontribusi banyak dan menjelaskan bagaimana inti planet terbentuk, bagaimana inti nikel besi terbentuk, dan analog terdekat saat ini adalah meteorit besi. Jadi, patutlah menamai mineral baru ini untuk menghormati kontribusi Lindy terhadap sains," papar Herd.
Dipindahkan ke China, apakah bisa digunakan secara luas?
Sementara sudah ada dua mineral baru, para peneliti mengatakan bahwa ada potensi mineral baru lainnya dalam meteorit El Ali. Menurut Herd, hal ini bisa ditelaah lagi bila ada sampel lebih banyak dari meteorit tersebut.
"Masih banyak material yang bisa ditemukan. Perlu lebih banyak sampel yang sampai ke tangan para peneliti sehingga kita bisa mencari tahu mengenai material baru lainnya," tandas Herd dalam presentasinya.
Saat ini, para peneliti masih menganalisis mineral tersebut untuk mengetahui kondisi pembentukan meteorit El Ali. Dengan temuan mineral baru ini, Herd mengatakan bahwa ada kemungkinan bahwa dunia akan mulai mencari cara untuk menggunakan mineral ini.
Meski masa depan El Ali masih belum jelas, Herd mendengar bahwa meteorit tersebut sudah dipindahkan ke China untuk dijual. Akankah Negeri Tirai Bambu atau pembelinya berbagi sampel ke para peneliti untuk ditelaah? Doakan saja, ya!
Baca Juga: Jangan Bingung! Ini Perbedaan Meteor, Asteroid, dan Komet