12 Fenomena Langit Desember 2022, Ramai Hujan Meteor!

Ucapkan goodbye ke langit 2022

Sudah 12 bulan berlalu, dan kita sekarang ada di bulan Desember 2022. Apakah kamu siap menutup tahun dengan gemilang? Kalau masih ada resolusi yang tak terealisasikan pada tahun ini, masih ada tahun berikutnya, kok!

Nah, untuk menutup tahun ini, semesta telah menyiapkan fenomena langit yang spektakuler. Siapkan alarm dan teleskop, inilah berbagai fenomena langit Desember 2022.

1. Jupiter bertemu Bulan pada 2 Desember

12 Fenomena Langit Desember 2022, Ramai Hujan Meteor!ilustrasi fenomena konjungsi (eso.org)

Pada 2 Desember 2022, Jupiter akan bertemu dengan Bulan, membentuk konjungsi. Berlatar konstelasi Pisces, Bulan—yang melintasi arah selatan Jupiter—akan berada di magnitudo -12,2, sementara Jupiter akan berada di magnitudo -2,6.

Dari Jakarta, situs astronomi In the Sky mencatat pemandangan ini akan mulai terlihat setelah matahari terbenam, pada 18.10 waktu setempat dari cakrawala timur. Konjungsi ini akan mencapai titik tertinggi di cakrawala utara pada 19.05 waktu setempat.

Jangan sampai terlewat karena pemandangan ini hanya tersedia hingga 00.33 dini hari 3 Desember 2022. Untuk melihat sang Planet Terbesar di Tata Surya secara detail beserta dengan satelit alaminya, gunakan teleskop.

2. Hujan meteor Phoenicid mencapai puncaknya pada 2 Desember

12 Fenomena Langit Desember 2022, Ramai Hujan Meteor!ilustrasi hujan meteor (wired.com)

Selain konjungsi tersebut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN RI) mencatat bahwa akan ada hujan meteor Pheonicid (meteor muncul dari konstelasi Phoenix). Berlangsung pada 27 November–9 Desember, hujan meteor dari debu komet 289P/Blanpain ini paling deras disaksikan pada 2 Desember mendatang.

LAPAN RI memberitahu bahwa hujan meteor ini akan mulai turun dari arah tenggara setelah matahari terbenam, dan akan berlangsung hingga terbenam di cakrawala barat daya pukul 03.00 dini hari waktu setempat pada 3 Desember 2022. Di Indonesia, hujan meteor ini akan terlihat paling deras di:

  • Sabang dan yang selintang: 0–51 meteor/jam
  • Rote Ndao dan yang selintang: 0–74 meteor/jam

3. Puncak hujan meteor Puppid-Velid pada 6 Desember

12 Fenomena Langit Desember 2022, Ramai Hujan Meteor!ilustrasi hujan meteor (unsplash.com/Austin Schmid)

Setelah Phoenicid, hujan meteor menarik yang akan turun adalah Puppid-Velid. Berlangsung pada 30 November–15 Desember, LAPAN RI mencatat bahwa meteor yang berlangsung di konstelasi Vela yang berbatasan dengan Puppis ini mencapai puncaknya pada 6 Desember.

Hujan meteor ini berasal dari debu komet 96P/Machholz. Juga bisa dilihat dari cakrawala tenggara pada 21.00 waktu setempat, hujan meteor ini akan berakhir di cakrawala barat daya sebelum terbitnya sang fajar pada 05.30 (7 Desember).

Jangan lengah, Bulan berada dalam fase cembung awal 98 persen sehingga jadi gangguan tersendiri. Selain itu, hujan meteor Puppid-Velid hanya akan turun dengan intensitas 10 meteor/jam saja. Jadi, usahakan memandang hujan meteor ini dari bidang pandang yang luas tanpa rintangan dan berdoalah agar langit cerah tanpa polusi!

4. Oposisi Mars terhadap Matahari pada 8 Desember

12 Fenomena Langit Desember 2022, Ramai Hujan Meteor!planet Mars (pixabay.com/AlexAntropov86)

Selanjutnya, LAPAN RI mencatat bahwa pada 8 Desember mendatang, matahari, Bumi, dan Mars akan berada dalam satu garis lurus. Saat itu, Mars berada di sisi berlawanan dengan matahari, fenomena yang disebut "Oposisi". Saat itu, sang Planet Merah akan berada 82,2 juta kilometer dari Bumi. 

Fenomena ini akan terlihat di Indonesia pada pukul 12.35 siang waktu setempat. Siapkan teleskop karena Mars dan satelit alaminya dapat terlihat dari cakrawala timur laut saat matahari terbenam. Pastikan cuaca cerah nan bebas polusi cahaya dan bidang pandang bebas dari penghalang karena fenomena ini terjadi rata-rata tiap 2,13 tahun sekali!

5. Hujan meteor Monocerotid Desember dan σ-Hydrid mencapai puncaknya pada 8 Desember

Seperti namanya, hujan meteor Monocerotid berlangsung di langit konstelasi Monoceros. LAPAN RI mencatat hujan meteor ini adalah debu asteroid 2004 TG10. Turun dari 4–20 Desember, hujan ini akan mencapai puncaknya pada 8 Desember mendatang.

LAPAN RI menjadwalkan hujan meteor ini turun dari arah timur pada 19.15 waktu setempat dan akan meredup hingga tak terlihat sebelum matahari terbit pada 05.30 (9 Desember). Pastikan bidang pandang luas, langit cerah bebas polusi, dan tak ada halangan karena hujan meteor ini turun hanya dengan intensitas 3 meteor/jam saja!

12 Fenomena Langit Desember 2022, Ramai Hujan Meteor!hujan meteor (independent.co.uk)

Selain Monocerotid, hujan meteor sigma (σ) Hydrid juga akan turun. Kenapa bersamaan? Berlangsung pada 4–20 Desember, hujan meteor ini terjadi di dekat bintang Sigma Hydrae, konstelasi Hydra yang berbatasan dengan Monoceros. Seperti Monocerotid, hujan meteor ini akan mencapai puncaknya pada 8 Desember.

LAPAN RI mencatat hujan meteor ini akan turun pada pukul 21.15 waktu setempat dari arah timur dan bisa disaksikan hingga pukul 05.30 (9 Desember). Sedikit lebih deras dibanding Monocerotid, hujan meteor σ-Hydrid akan turun dengan intensitas 7 meteor/jam saja.

Oleh karena itu, perlu bidang pandang luas, langit cerah tanpa polusi cahaya, dan tak ada rintangan. Ditambah dengan Bulan yang dalam fase cembung akhir 99 persen, perlu usaha ekstra untuk melihat hujan meteor σ-Hydrid dan Monocerotid.

6. Puncak hujan meteor Geminid pada 14 Desember

12 Fenomena Langit Desember 2022, Ramai Hujan Meteor!ilustrasi melihat hujan meteor (pexels.com/Raman deep)

Sesuai namanya, hujan meteor satu ini berada di konstelasi Gemini. Berlangsung pada 3–20 Desember, hujan meteor Geminid mencapai puncaknya pada 14 Desember mendatang. LAPAN RI melaporkan hujan meteor ini berasal dari debu asteroid 3200 Phaethon.

Puncak hujan meteor Geminid akan berlangsung pada pukul 20.15 waktu setempat dari arah timur laut dan akan memudar di arah barat laut pada 05.30 subuh waktu setempat. Turun dengan intensitas 86–107 meteor/jam, pastikan bidang pandang luas tanpa rintangan dan langit cerah bebas polusi.

Baca Juga: 5 Galaksi Terbesar yang Diketahui, Jadi Merasa Kecil!

7. Hujan meteor Comae Berenicid mencapai puncaknya pada 16 Desember

12 Fenomena Langit Desember 2022, Ramai Hujan Meteor!ilustrasi hujan meteor (unsplash.com/Michał Mancewicz)

Aktif pada 11 Desember–23 Desember, hujan meteor Comae Berenicid akan mencapai puncaknya pada 16 Desember mendatang. Hujan meteor ini terjadi dekat dengan bintang Denebola di konstelasi Leo yang berbatasan dengan konstelasi Coma Berenices.

Puncak hujan meteor Comae Berenicid dapat disaksikan di arah timur laut mulai 00.30 hingga meredup di arah utara saat terbitnya matahari 16 Desember pada 00.30. Sayangnya, hujan meteor ini turun dengan intensitas rendah, 2–3 meteor/jam. Jadi, pastikan kamu mengamati betul langit malam 16 Desember, ya!

8. Hujan meteor Leonis Minorid Desember mencapai puncaknya pada 19 Desember

12 Fenomena Langit Desember 2022, Ramai Hujan Meteor!ilustrasi hujan meteor (unsplash.com/Fernando Rodrigues)

Seperti namanya, hujan meteor Leonis Minorid turun di langit konstelasi Leo Minoris. Aktif pada 4 Desember–4 Februari 2023, hujan meteor dari sisa debu komet C/1739 K1 (Zanotti) ini akan mencapai puncak kederasannya pada 19 Desember mendatang.

Hujan meteor ini bisa disaksikan mulai 23.30 dari arah timur laut hingga meredup di utara pada 05.30 subuh (20 Desember). Sedikit lebih banyak dari sebelumnya, hujan meteor ini akan turun dengan intensitas 4–5 meteor/jam. Jadi, pastikan kamu mengamati langit malam 19 Desember dengan saksama, ya!

9. Titik balik matahari musim panas pada 21 Desember

12 Fenomena Langit Desember 2022, Ramai Hujan Meteor!ilustrasi Matahari (pexels.com/SK Jiaur)

Pada 21 Desember mendatang, negara-negara bagian selatan Bumi akan mengalami titik balik matahari (solstice). Saat itu, matahari seakan-akan lebih lama di langit sehingga siang hari seakan-akan lebih lama untuk beralih ke malam.

Bukan fenomena luar biasa, solstice adalah fenomena astronomis yang lumrah sehingga tak perlu ditakuti. Berada di garis khatulistiwa, Indonesia sejatinya tidak terpengaruh dengan solstice sehingga waktu siang dan malam tak akan terpengaruh secara signifikan dibanding negara belahan selatan Bumi lainnya.

10. Hujan meteor Ursid mencapai puncaknya pada 23 Desember

12 Fenomena Langit Desember 2022, Ramai Hujan Meteor!ilustrasi hujan meteor (nbcnews.com)

LAPAN RI mencatat bahwa pada 16–26 Desember mendatang, hujan meteor Ursid akan turun. Berlangsung di langit Ursa Minoris, hujan meteor dari debu komet 8P/Tuttle ini akan mencapai puncaknya pada 23 Desember mendatang. Sayangnya, hujan meteor ini paling optimal terliht dari belahan utara Bumi.

Fenomena ini bisa terlihat dari arah utara mulai pada pukul 01.00 dini hari waktu setempat dan akan meredup pada 05.30 subuh. Terlihat dari Kendari hingga Sabang, LAPAN RI mencatat bahwa intensitas hujan meteor Ursid berkisar antara 1–3 meteor/jam. Jadi, perhatikan langit malam 23 Desember dengan teliti, ya!

11. Saturnus menyapa Bulan pada 26 Desember

12 Fenomena Langit Desember 2022, Ramai Hujan Meteor!ilustrasi konjungsi Bulan dan Saturnus (space.com)

Pada 26 Desember, In the Sky mencatat bahwa Bulan dan Saturnus akan bertemu. Fenomena konjungsi Bulan-Saturnus akan terjadi di konstelasi Capricornus, dan Bulan akan melintas di arah selatan Saturnus. Bulan akan berada di magnitudo -10,8, sedangkan Saturnus di 0,7.

In the Sky mencatat fenomena ini bisa terlihat mulai 18.30 waktu setempat. Segera abadikan karena konjungsi ini sudah tak terlihat lagi pada 21.20 waktu setempat. Untuk melihat cincin Saturnus dan satelit alaminya secara terperinci, pastikan kamu menggunakan teleskop dengan daya magnifikasi yang sesuai.

12. Jupiter kembali bersama Bulan pada 29 Desember

12 Fenomena Langit Desember 2022, Ramai Hujan Meteor!ilustrasi konjungsi Bulan dan Jupiter (Dok. NASA)

Selalu menyusul Saturnus, pada 29 Desember, Jupiter menyambangi Bulan. Melintasi sebelah selatan Jupiter, fenomena konjungsi Bulan-Jupiter akan terlihat di konstelasi Pisces. Saat itu, Bulan akan berada di magnitudo -11,8, sementara Jupiter di -2,4.

Menurut In the Sky, pemandangan ini akan mulai bisa dilihat pada 18.30 waktu setempat di atas cakrawala barat. Berlangsung sekitar 3 jam, konjungsi Bulan-Jupiter akan selesai pada 23.30 waktu setempat. Jika ingin melihat Jupiter lengkap dengan satelit alaminya, siapkan teleskopmu, ya.

Itulah berbagai fenomena langit yang siap mewarnai bulan Desember, sebelum kita membuka lembaran baru di tahun 2023. Sampai jumpa tahun depan!

Baca Juga: Percaya atau Tidak, Ini 15 Galaksi Paling Aneh tapi Nyata

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya