Ilmuwan Temukan Galaksi Tunggal, Ternyata Mantan Kanibal!

Namanya? 3C 297

Dalam kegelapan alam semesta, berbagai galaksi menyimpan banyak rahasia. Karena jauh dari penglihatan manusia, butuh waktu yang tak singkat untuk menyingkapkannya.

Baru-baru ini, para astronom menemukan fakta terbaru mengenai sebuah galaksi yang jauh dari Bumi. Terlihat sendiri, siapa sangka sebuah galaksi sebenarnya telah memakan galaksi di sekitarnya? Mari simak fakta selengkapnya berikut ini!

3C 297, galaksi solo di kedalaman alam semesta

Dimuat dalam jurnal The Astrophysics Journal pada Desember 2022, para astronom dari Eropa dan Amerika menemukan keanehan di galaksi nun jauh di sana. Terletak 9,2 miliar tahun cahaya dari Bumi, galaksi bernama 3C 297 ini terlihat sendiri, padahal harusnya jadi bagian dari minimal 100 galaksi. Apa yang terjadi?

"Kami melihat klaster galaksi yang kehilangan hampir semua galaksinya. Kami berharap melihat setidaknya puluhan galaksi yang berukuran seperti Bimasakti, tetapi kami hanya melihat satu saja," tutur peneliti studi dari University of Torino, Valentina Missaglia.

Chandra X-ray Observatory menangkap sumber radiasi berasal dari 3C 297. Missaglia dan tim melihat bahwa 3C 297 dikelilingi gas dengan suhu puluhan juta derajat, karakteristik yang sebenarnya lumrah ditemukan di klaster galaksi yang seharusnya berjumlah ratusan hingga jutaan galaksi.

Bukti kalau 3C 297 seharusnya beramai-ramai

Ilmuwan Temukan Galaksi Tunggal, Ternyata Mantan Kanibal!3C 297, hasil tangkapan Chandra X-ray Observatory (Dok. NASA/CXC/Univ. of Torino/V. Missaglia et al.)

Para peneliti melihat 3C 297 memiliki sebuah kuasar yang melahap berbagai material hingga bersinar begitu terang. Kuasar ini memancarkan plasma dan materi dengan kecepatan amat tinggi (bak cahaya di kondisi hampa udara).

Karakteristik selanjutnya adalah pancaran 3C 297. Data Chandra X-ray Observatory dan Karl G. Jansky Very Large Array menangkap berbagai tanda bahwa pancaran galaksi ini menempuh sebuah medium intergalaksi yang terkait dengan klaster galaksi (medium intraklaster).

Salah satu pancaran 3C 297 memperlihatkan jejak interaksi dengan gas di sebuah medium intraklaster. Pancaran lain memproduksi sumber sinar X 140.000 tahun cahaya dari galaksi, bukti bahwa pancaran ini menabrak gas sehingga panas dan memancarkan sinar X.

Baca Juga: 5 Galaksi Terbesar yang Diketahui, Jadi Merasa Kecil!

3C 297 adalah grup fosil yang makan galaksi lain

Dengan karakteristik-karakteristik tersebut, para peneliti yakin bahwa seharusnya ada galaksi-galaksi lain yang terkait dengan 3C 297 sebagai sebuah klaster. Untuk membuktikannya, Missaglia dan tim menggunakan data optik dan inframerah dari Gemini Observatory di Hawaii.

Data dari Gemini Observatory memperlihatkan ada 19 galaksi yang dekat dengan 3C 297 dalam dua dimensi. Maksudnya, jarak galaksi-galaksi tersebut ke Bumi amat berbeda dibanding 3C 297, dan galaksi-galaksi ini bukan berasal dari ruang yang sama.

Oleh sebab itu, 3C 297 memang sendiri. Bukti-bukti ini memperlihatkan 3C 297 adalah hasil dari pergabungan klaster galaksi raksasa sehingga galaksi ini adalah "grup fosil", sisa dari klaster galaksi yang tergabung menjadi satu objek.

"Dugaan kami, gaya tarik gravitasi satu galaksi besar ditambah interaksi antara galaksi terlalu kuat, sehingga tergabung ke galaksi besar tersebut. Mau melawan? Tak akan bisa," ujar astronom dari University of Texas dalam penelitian tersebut, Juan P. Madrid.

Apakah ada yang bisa memecahkan rekor 3C 297?

Ilmuwan Temukan Galaksi Tunggal, Ternyata Mantan Kanibal!ilustrasi galaksi (pexels.com/Nicole Avagliano)

Peleburan berbagai galaksi menjadi satu dan "grup fosil" sebenarnya bukanlah fenomena alam semesta yang mengejutkan. Namun, fenomena ini umumnya dekat. Dalam kasus 3C 297, jarak galaksi ini adalah 9,2 miliar tahun cahaya dari Bumi (rekor sebelumnya adalah 4,9 dan 7,9 miliar tahun cahaya). Apakah kita terlambat?

Dengan demikian, 3C 297 adalah grup fosil paling dini yang diketahui oleh astronom Bumi. Karena jarak jauhnya, pergabungan klaster galaksi ini berpotensi terjadi lebih awal di siklus alam semesta. Oleh sebab itu, temuan ini bisa mengubah cara pandang manusia terhadap proses peleburan klaster galaksi.

"Tantangannya adalah menjelaskan bagaimana alam semesta bisa menciptakan sistem ini 4,6 miliar tahun setelah Big Bang ..., ini mendorong batasan seberapa cepat galaksi dan klaster galaksi bisa terbentuk," tandas astronom dari Max Planck Institute for Astronomy, Mischa Schirmer.

Apakah ada yang lebih jauh dari 3C 297? Bisa jadi. Mengingat alam semesta yang begitu luas dan perkembangan ilmu dan teknologi astronomi, manusia belum sepenuhnya melihat alam semesta yang kedalamannya tak diketahui!

Baca Juga: Percaya atau Tidak, Ini 15 Galaksi Paling Aneh tapi Nyata

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya