Kenapa Minuman Soda Berdesis? Ini Penjelasannya!

Bunyinya bikin segar, tetapi kok bisa begitu?

Saat musim kemarau dan tenggorokan kering kerontang, paling enak meneguk minuman soda. Baik dari kaleng atau dari botol kaca dan plastik, minuman soda dingin nan manis bisa mengusir kegerahan dan dahaga.

"Cessssss..."

Saat kita membuka dan menuangkan minuman soda, muncul suara desis khas khas yang diikuti buih-buih menyegarkan. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa minuman soda mengeluarkan suara desis? Jika itu pertanyaanmu, ini jawaban dan penjelasannya!

1. Desis adalah pesona minuman soda

Kenapa Minuman Soda Berdesis? Ini Penjelasannya!ilustrasi minuman soda (freepik.com/rawpixel.com)

Minuman soda sudah ada sejak abad ke-17. Meski begitu, masih banyak yang tidak tahu mengenai rahasia di balik desisnya.

"Soda berdesis karena memang diciptakan begitu," ujar pakar kimia industri dan anggota American Chemical Society, Mark Jones, kepada Live Science.

Desis tersebut adalah suara dari gelembung karbon dioksida (CO2). Mengandung CO2, itulah sebabnya minuman ini disebut minuman berkarbonasi. Saat diproduksi, minuman soda dipompa dengan CO2 di tekanan tinggi sampai cairan minuman mengalami supersaturasi dengan gas CO2.

2. Sejarah singkat minuman soda alami

Sudah ada turun-temurun, minuman berkarbonasi alami seperti bir pada masa lampau sebenarnya mengandalkan fermentasi untuk menghasilkan desis, hingga akhirnya Joseph Priestley menciptakan metode karbonasi pada tahun 1772.

Pada 1783, seorang jauhari asal Swiss, Jacob Schweppe, mulai menjual air mineral berkarbonasi di Jenewa dengan nama Schweppes. Oleh karena itu, jika kamu melihat kaleng Schweppes di swalayan, itulah minuman soda komersial pertama di dunia.

Awalnya pun, minuman berkarbonasi bukanlah untuk konsumsi, melainkan untuk pengobatan atau rasanya pahit. Berbagai perasa barulah ditambahkan seiring waktu. Salah satu yang paling terkenal adalah Coca-Cola yang diciptakan John Pemberton pada tahun 1886.

Baca Juga: Sehat atau Tidak, 5 Fakta dan Dampak Kesehatan Minum Diet Soda

3. Hukum Henry, proses CO2 pada minuman soda

Kenapa Minuman Soda Berdesis? Ini Penjelasannya!ilustrasi minuman soda kaleng (freepik.com/Racool_studio)

Karbonasi bukan hanya sekadar bunyi desis atau buih pada air soda. Proses karbonasi bereaksi dengan air soda hingga menciptakan asam karbonat. Inilah mengapa minuman soda memiliki rasa tajam saat diminum.

Saat dikemas, minuman bersoda memang harus disimpan dalam suhu dingin. Bukan agar enak diminum, tetapi karena gas CO2 lebih mudah larut pada suhu rendah.

Setelah soda dipompa dengan CO2, gas tersebut keluar dalam bentuk buih karena prinsip kimia Hukum Henry. Dicetuskan pada abad ke-19 oleh pakar kimia Inggris William Henry, hukum ini mendalilkan bahwa jumlah gas yang larut di cairan sama dengan tekanan gas di sekitar cairan.

Saat minuman soda dikemas, ruang di atas permukaan cairan diisi dengan CO2 dengan tekanan 101.325 kilopaskal (sedikit di atas standar tekanan atmosfer). Karena prinsip Hukum Henry dan tekanan CO2 yang terperangkap, CO2 yang larut tetap ada di dalam cairan soda.

4. Proses CO2 saat minuman soda dibuka

Saat kemasan minuman soda dibuka, tekanan CO2 ikut terlepas ke udara. Inilah mengapa saat kaleng atau botol soda dibuka, terdengar bunyi desis yang cukup kencang.

"Botol atau kaleng soda adalah wadah bertekanan yang akan menahan tekanan tersebut hingga kamu membuka tutupnya," ujar Mark.

CO2 berkontribusi pada 0,04 persen atmosfer Bumi. Menurut Hukum Henry, saat soda terpapar udara, CO2 pada cairan secara alami akan mencapai konsentrasi yang sama di udara. Hal inilah yang menyebabkan CO2 berdesis keluar dari cairan dalam bentuk buih-buih soda.

Lalu, bagaimana bila botol atau kaleng dikocok sebelum dibuka? CO2 yang berada di dalam cairan juga lepas dan bergabung dengan gas di bawah tutup kemasan sehingga menambah tekanan gas di atas cairan soda. Hasilnya, saat kemasan dibuka, cairan dan gas ikut muncrat.

5. Mengurangi buih saat dituangkan

Kenapa Minuman Soda Berdesis? Ini Penjelasannya!ilustrasi menuangkan minuman soda (freepik.com/cookie_studio)

Saat dituangkan ke gelas, soda mendesis lebih keras, kan? Ini karena luas permukaan cairan soda bertambah sehingga membantu buih-buih CO2 terlepas ke udara. Contohnya, jika minuman berkarbonasi dituangkan ke gelas dengan cepat, maka akan tercipta buih-buih.

Masalahnya, terkadang buih-buih ini bisa membuat minuman tumpah. Jadi, jika ingin mengurangi buih saat menuangkan soda, lebih baik menuangkan soda mulai dari sisi gelas. Hasilnya, luas permukaan cairan tidak berubah sehingga CO2 tetap terjaga dalam minuman berkarbonasi.

Itulah penjelasan singkat mengenai kenapa minuman soda mengeluarkan desis dan buih yang khas. Menarik, ya?

Baca Juga: Kenapa Warna Biru Jarang Terlihat di Alam? Ini Faktanya!

Topik:

  • Nurulia
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya