7 Kisah Balas Dendam dari Abad Pertengahan, Gak Kenal Ampun

Seperti pepatah, revenge is best served cold

Dalam hati manusia, baik merdeka maupun hamba, pasti selalu ada tempat untuk dendam. Saat tak bisa membalas, manusia menunggu kesempatan yang pas untuk bisa melakukan hal yang sama pada musuh.

Di Abad Pertengahan (abad ke-5 hingga abad ke-15), tak sedikit kisah balas dendam yang dilakukan berbagai penguasa kepada musuh. Tak pakai hati atau belas kasihan, inilah 7 kisah balas dendam paling memuaskan dari Abad Pertengahan!

1. Ratu Olga dari Kiev

7 Kisah Balas Dendam dari Abad Pertengahan, Gak Kenal AmpunRatu Olga dari Kiev (thoughtco.com)

Di Abad Pertengahan, bangsa Drevliany terkenal menentang bangsa Rus Kiev karena harus membayar upeti. Puncaknya adalah saat bangsa Drevliany membunuh Raja Igor pada 945 Masehi. Hal ini menanamkan dendam di hati istri Igor sekaligus penguasa Kiev, Ratu Olga. Apa yang dilakukan oleh Olga?

Saat bangsa Drevliany menawarkan Olga untuk menikah dengan pangeran dari Drevliany, Olga awalnya menyambut para duta dari Drevliany. Namun, pada malam harinya, Olga dan penduduk Kiev mengangkut para duta Drevliany dan mengubur mereka hidup-hidup.

Lalu, Olga mengatakan bahwa Drevliany harus mengirimkan orang-orang terkuat mereka untuk bernegosiasi. Mereka datang dan Olga menyiapkan pemandian hangat untuk para duta dari Drevliany. Saat mereka masuk ke pemandian tersebut, Olga dan pasukan Kiev membakar pemandian tersebut dan membunuh para duta Drevliany.

Selanjutnya, Olga mengundang penduduk Drevliany untuk berpesta dan mengenang kematian Raja Igor. Berpesta hingga mabuk berat, Olga menyuruh para pasukan Kiev membunuh orang Drevliany yang datang. Hasilnya, mereka membunuh ribuan orang Drevliany.

Setelah mengepung Drevliany selama setahun, Olga akhirnya menawarkan perjanjian damai: tiga merpati dan tiga burung pipit dari tiap rumah tangga. Disangka damai, burung-burung tersebut diikat dengan belerang dan api sehingga kota Drevliany terbakar. Yang mencoba kabur? Dibunuh Olga dan pasukannya.

2. Basil II

7 Kisah Balas Dendam dari Abad Pertengahan, Gak Kenal Ampunlukisan kemenangan Kekaisaran Bizantium di Pertempuran Kleidion (wikipedia.org)

Basil II adalah kaisar Romawi Timur (Bizantium) selama hampir 5 dekade. Selama masa pemerintahan tersebut, Basil II terkenal memendam dendam terhadap bangsa Bulgaria karena sempat kalah perang pada 986 Masehi.

Pada 1014, tepatnya saat Pertempuran Kleidion, berhasil mengalahkan bangsa Bulgaria (meskipun pemimpin mereka, Tsar Samuil, berhasil lolos). Saat itu, Basil II dan pasukan Bizantium berhasil menangkap sekitar 15.000 tawanan. Jadi, apa yang akan Kaisar Basil II lakukan untuk balas dendam dari kejadian 18 tahun lalu?

Kaisar Basil II memerintahkan untuk mencungkil dua mata tiap 99 dari 100 tawanan, dan satu tawanan sisanya dicungkil satu matanya. Saat tawanan tersebut dikembalikan ke Samuil, ia terkejut hingga terkena serangan jantung dan meninggal di tahun yang sama.

3. Justinian II

7 Kisah Balas Dendam dari Abad Pertengahan, Gak Kenal Ampunlukisan pemotongan hidung Justinian II (wikimedia.org)

Jauh sebelum Basil II, Kaisar Justinian II memerintah Kekaisaran Romawi Timur dua kali, yaitu dari 685 sampai 695 Masehi dan 705 sampai 711 Masehi. Pada 695 Masehi, Justinian II sempat dimakzulkan oleh salah satu bawahannya, Leontius.

Parahnya, hidung Justinian dipotong lalu sang Kaisar diasingkan. Oleh karena itu, Justinian II dijuluki Rhinometsus yang berarti "hidung sobek".

Fakta menarik, Leontius hanya memerintah selama tiga tahun. Ia pun bernasib sama dengan Justinian II, yaitu dimakzulkan oleh bawahan Leontius, Tiberius III. Bedanya, bukan cuma hidung saja, Tiberius juga memotong lidah Leontius dan memenjarakannya. Lebih parah dibanding Justinian, kan?

Sepuluh tahun sejak dimakzulkan, Justinian II berhasil mengumpulkan dukungan dan mengudeta di Konstantinopel. Mengenakan hidung palsu emas, Justinian II memanggil Leontius dan Tiberius yang sudah dibelenggu. Leher Leontius dan Tiberius dijadikan alas kaki Justinian sebelum kedua mantan Kaisar tersebut dipenggal.

Baca Juga: 9 Kisah Balas Dendam Manis di Mitologi Yunani Kuno

4. Ivar Ragnarsson

7 Kisah Balas Dendam dari Abad Pertengahan, Gak Kenal Ampunilustrasi hukuman blood eagle (allthatsinteresting.com)

Ivar Ragnarsson adalah putra dari Ragnar Lodbrok, pahlawan sekaligus raja bangsa Viking di Denmark dan Swedia. Namun, Ragnar dihukum mati oleh Raja Northumbria, Ælla, dan hal ini menimbulkan dendam di hati Ivar.

Dikisahkan dalam saga Þáttr af Ragnars sonum, Ivar berhasil menangkap Ælla setelah pertempuran untuk merebut daerah York.  Demi membalas kematian sang ayah, Ivar kemudian menjatuhkan hukuman blood eagle pada Ælla.

Bagi yang tak tahu, di hukuman blood eagle, punggung Raja Ælla dibelah hingga terbuka, rusuknya dipatahkan, lalu paru-paru sang raja ditarik ke belakang untuk membentuk "sayap" yang berdarah. Bahkan, catatan Gesta Danorum mengatakan bahwa daging yang terbuka dibubuhkan garam agar menambah rasa sakit!

5. Genghis Khan

7 Kisah Balas Dendam dari Abad Pertengahan, Gak Kenal Ampunpatung Genghis Khan (businessinsider.com)

Pada 1218, penguasa legendaris Mongolia, Genghis Khan, mengirim surat ajakan perdamaian dan kerja sama pada penguasa Kesultanan Khwarezmia, Shah Ala ad-Din Muhammad II. Meski setuju, nyatanya, perjanjian tersebut tak berlangsung lama.

Setahun kemudian, Khan tengah mengirim 500 karavan Mongolia ke Otrar. Namun, gubernur Otrar, Inachuq, membunuh para pedagang Mongolia, menyita karavan-karavan tersebut, dan menjual barang Mongolia ke daerah lain. Khan meminta Muhammad II untuk ganti rugi, permintaan yang ditolak mentah-mentah oleh sang Syah.

Masih sabar, Khan mengirim tiga utusan (dua orang Mongolia dan satu pemeluk Islam) untuk bernegosiasi dengan Muhammad II demi mempertahankan perdamaian antar dua wilayah. Sang Syah malah mempermalukan utusan Mongolia dengan menggunduli mereka dan utusan pemeluk Islam tersebut dipenggalnya!

Khan yang murka mengerahkan ratusan ribu prajurit ke Khwarezmia. Putra sekaligus pengganti Muhammad II, Jalal ad-Din, dibunuh oleh Khan dan pasukannya. Pendudukan tersebut berlangsung selama 2 tahun hingga 1221 hingga Khan dan pasukannya puas lalu mencaplok Khwarezmia.

6. Pedro I

7 Kisah Balas Dendam dari Abad Pertengahan, Gak Kenal Ampunlukisan pembunuhan Inês de Castro (wikimedia.org)

Raja Pedro I dari Portugal memiliki kisah cinta yang tragis dan unik. Sebelum menjadi raja pada 1357, Pedro sudah mempersunting Constanza Menuel. Bukan karena cinta, melainkan demi urusan diplomatik. Saat satang ke Portugal pada 1340, Constanza datang bersama Inês de Castro sebagai dayangnya. Pedro malah jatuh cinta pada Ines.

Pada 1345, Constanza melahirkan Fernando dan wafat seminggu kemudian. Pedro konon diam-diam menikahi Inês hingga memiliki tiga anak. Ayah Pedro, Afonso IV, tak setuju dengan pernikahan Pedro dan Inês, lalu meminta Pedro menikahi perempuan pilihannya. Karena Pedro menolak, Afonso memerintahkan pembunuhan Inês pada 1355.

Dua tahun kemudian, Afonso wafat dan Pedro naik takhta. Ia kemudian mencari tiga oknum yang membunuh Inês: Alvaro Gonsalves, Diego Lopes Pacheco, dan Pedro Coelho. Konon, Pedro membunuh Alvaro dan Pedro dengan cara menarik jantung mereka dengan tangannya sendiri, sementara Diego berhasil lolos.

7. Vlad Tepes

7 Kisah Balas Dendam dari Abad Pertengahan, Gak Kenal AmpunVlad the Impaler (commons.wikimedia.org/Anonymous)

Vlad III diyakini sebagai inspirasi karakter Drakula dalam buku karangan Bram Stoker. Menyandang gelar Țepeș atau Penyula, Vlad memang terkenal sebagai pemimpin yang kejam dari Wallachia dan suka menjatuhkan hukuman keji pada musuh-musuhnya. Metode yang paling umum adalah menyula para musuh di tiang yang tajam.

Sewaktu kecil, Vlad dan saudaranya, Radu Florescu, pernah dipenjarakan oleh Sultan Utsmaniyah Murad II. Dipenjara selama 5 tahun sejak 1442, Vlad mengalami penyiksaan dan tumbuh membenci kaum Turki dan Kesultanan Utsmaniyah. Oleh karena itu, ia mencari cara untuk membalaskan dendamnya.

Pada 1456, Vlad memerintah untuk kedua kalinya (pertama kali pada 1448, selama 1 bulan). Tiga tahun kemudian, Sultan Mehmed II meminta Vlad untuk membayar upeti sebagai tanda hormat, dan mengirim wakilnya ke Wallachia. Konon, tradisi Utsmaniyah adalah mereka tak melepaskan serban mereka kecuali di dalam rumah.

Jadi, para utusan tidak bisa melepaskan serban mereka di hadapan Vlad. Mengetahui hal tersebut, Vlad "membantu" para utusan Mehmed II dengan memakukan sorban mereka ke kepala agar tak perlu dilepas selamanya dan membunuh para utusan tersebut.

Itulah beberapa kisah balas dendam berdarah dingin yang dilakukan di masa Abad Pertengahan. Dari kisah-kisah tersebut, mana yang bikin bulu kuduk merinding? Mendendam adalah hal yang tak terpuji, jadi jangan ditiru, ya!

Baca Juga: Romantis Tragis, Ini 5 Kisah Cinta yang Melukis Sejarah

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya