Unik, 10 Cara Memecahkan Kasus Kejahatan di Era Victoria

Tetap dipakai hingga saat ini

Era Victoria adalah masa di Britania Raya yang - sesuai namanya - berada di bawah pemerintahan Ratu Victoria, pada 1837-1901. Di masa-masa ini, Britania Raya, terutama Inggris, berkembang pesat di segi ekonomi, teknologi, dan budaya.

Namun, kemiskinan juga tetap mengintai. Dan, di balik modernisasi yang terlihat di Inggris, banyak orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Alhasil, kejahatan pun merebak di seluruh penjuru negeri. Oleh karena itu, di masa ini, penegakan hukum dan metode memecahkan kasus pun juga mulai dikembangkan.

Meskipun kepolisiannya tidak secanggih zaman sekarang, beberapa metode yang dipakai kepolisian sekarang malah sebenarnya berasal dari Era Victoria, lho! Inilah beberapa metode memecahkan kasus kejahatan yang berasal dari era Victoria.

1. Sidik jari

Unik, 10 Cara Memecahkan Kasus Kejahatan di Era Victoriacnn.com

Masa kini, kejahatan bisa ditelusuri dari sidik jari pada alat yang dipakai tersangka. Tanpa Era Victoria, mungkin tak akan pernah ada! Bermula pada 1888, seorang ilmuwan dan matematikawan Inggris, Sir Francis Galton (1822–1911), mengembangkan metode identifikasi sidik jari dalam tindak kejahatan.

Sir Galton mendapatkan ide tersebut pada 1880, dari penelitian dokter asal Skotlandia, Henry Faulds. Ia kemudian menghitung probabilitas kesamaan sidik jari, dan hubungan sidik jari dengan ras serta keturunan.

Hasilnya, pada 1892, Sir Galton merilis buku berjudul Finger Prints yang berisi teknik-teknik mengidentifikasi pola pada sidik jari dan sistem klasifikasinya. Hingga hari ini, teknik Galton pun masih dipakai. Variasi mikro dalam analisis sidik jari dikenal juga sebagai "Galton Details".

2. Toksikologi

Unik, 10 Cara Memecahkan Kasus Kejahatan di Era Victoriapraktik tes Marsh (nlm.nih.gov)

Beberapa metode kejahatan dipakai oleh sekelompok oknum di Era Victoria. Salah satunya adalah racun. Racun mematikan seperti arsenik, kloroform, hingga sianida lumrah ditemukan di beberapa kasus kejahatan Era Victoria. Hal ini dikarenakan racun dijual dengan murah dan mudah ditemukan di toko-toko bahan kimia.

Oleh karena itu, bidang toksikologi dikembangkan. Salah satu yang paling penting adalah seorang ahli kimia Inggris, James Marsh (1794–1846), mulai mengembangkan sebuah tes yang cukup sensitif untuk mendeteksi arsenik pada 1836. Metode ini disebut "Tes Marsh" dan cukup membantu otoritas menangkap kasus pembunuhan!

3. Rambut

Unik, 10 Cara Memecahkan Kasus Kejahatan di Era Victoriaanalisis serat rambut (axial.acs.org)

Disebut "Bapak Patologi Modern", ilmuwan asal Jerman Rudolf Ludwig Carl Virchow (1821–1902) adalah tokoh pertama yang menggunakan analisis serat rambut dalam penyelidikan kriminal pada 1861.

Menurut Rudolf, sama seperti sidik jari, serat rambut orang pun berbeda-beda, meskipun terlihat mirip di luar. Meskipun tidak dapat langsung menentukan vonis akhir, perbandingan serat rambut dapat menjadi bukti tidak langsung yang sebenarnya berguna agar investigasi bisa lebih cepat.

Serat rambut yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) bisa digunakan sebagai dasar investigasi. Sesudahnya, baru dapat dilakukan metode investigasi lainnya untuk menentukan tersangka.

4. Autopsi

Unik, 10 Cara Memecahkan Kasus Kejahatan di Era Victoriaautopsi (npr.org)

Selain analisis serat rambut, Rudolf juga mengembangkan sistematika metode pertama untuk autopsi berdasarkan keahliannya di bidang patologi seluler. Sebagian besar metode Rudolf pun masih dipakai di masa modern!

Rudolf menganjurkan penerapan autopsi di bidang forensik dan mewajibkan metodologi pemeriksaan bagian paling luar tubuh terlebih dahulu. Kemudian, baru autopsi dilanjutkan ke organ dalam, dan kemudian bidang lain secara lebih mendetail, seperti dengan mikroskop.

Di masa modern, penerapan forensik Rudolf semakin diperbarui. Analisis temperatur tubuh dan kaku mayat (rigor mortis) untuk menentukan waktu kematian dapat membantu investigasi, profiling, dan mencari saksi.

5. Profiling

Unik, 10 Cara Memecahkan Kasus Kejahatan di Era Victoriahalt.org

Era Victoria menghasilkan satu pembunuh berantai terkenal, yaitu Jack the Ripper. Aktif beroperasi pada 1888, Jack tanpa ampun membunuh dan memutilasi lebih dari 5 korban perempuan di Whitechapel, London.

Ketidakmampuan polisi Inggris menangkap Jack membuat masyarakat takut dan merusak kepercayaan mereka terhadap polisi Inggris. Oleh karena itu, para polisi menciptakan metode investigasi baru untuk mencegah kejahatan dan menangkap Jack the Ripper, yaitu profiling.

Metode ini terlihat pertama kali oleh ahli bedah kepolisian Inggris, Thomas Bond. Melalui autopsi, Bond mampu membuat profiling terhadap Jack. Hal ini penting karena beredar spekulasi ada lebih dari satu Jack the Ripper. Selain itu, profiling dapat membantu mengeliminasi tersangka. Namun, kenapa Jack the Ripper tetap lolos?!

Baca Juga: 7 Hukuman Aneh yang Pernah Diterapkan di Masa Lalu, Bikin Jera!

6. Saksi mata

Unik, 10 Cara Memecahkan Kasus Kejahatan di Era VictoriaIlustrasi Saksi Mata Pencurian (IDN Times/Mardya Shakti)

Bukan dengan teknologi mutakhir atau permainan psikis, metode pemecahan kasus kejahatan yang populer di Era Victoria adalah catatan saksi mata. Terlebih, di zaman teknologi baru berkembang sedikit, catatan saksi mata yang akurat amat penting!

Di Era Victoria, gibah adalah hal yang lumrah. Karena belum ada hiburan massal, maka orang-orang lebih banyak bergosip! Jadi, informasi yang besar pun mudah didapatkan dari sekitar. Tak heran jika polisi Era Victoria memburu informasi layaknya salesman, dari pintu ke pintu!

7. Sketsa pelaku

Unik, 10 Cara Memecahkan Kasus Kejahatan di Era Victoriaspongebob.fandom.com

Dari kesaksian para saksi mata, polisi dapat menyimpulkan berbagai hal. Salah satunya adalah deskripsi fisik tersangka. Oleh karena itu, sketsa pelaku pun juga dikembangkan. Kegunaannya semakin terlihat saat mencoba menangkap Jack the Ripper.

Konon, beberapa warga Whitechapel melihat Jack the Ripper masuk dan keluar TKP bersama korban. Untuk membenarkan kesaksian dan menggunakannya sebagai bukti, kepolisian menggambar sketsa Jack lalu menerbitkannya di koran. Harapannya, orang-orang yang melihat sang buronan bisa melaporkannya langsung!

Akan tetapi, metode ini tak berhasil juga karena Jack the Ripper tetap tidak tertangkap. Namun, metode sketsa pelaku menjadi salah satu metode pemecah kasus yang populer hingga saat ini!

8. Forensik balistik

Unik, 10 Cara Memecahkan Kasus Kejahatan di Era VictoriaPixabay.com/stevepb

Sebelum kepolisian Scotland Yard berdiri, unit kepolisian profesional pertama di London adalah Bow Street Runners. Dibentuk pada 1749 beranggotakan 6 orang, salah satu anggotanya, Henry Goddard, mencetak sejarah pada 1835 sebagai tokoh pertama yang menggunakan teknik forensik balistik, dan semakin relevan di masa sekarang.

Sudah ada sejak abad ke-16 dengan penemuan senapan, Goddard adalah yang pertama menerapkannya di investigasi kriminal. Saat autopsi, ia mengeluarkan peluru dari tubuh korban dan membandingkannya dengan lingkungan TKP. Alhasil, Goddard menemukan sang pembunuh dan menyeretnya ke meja hijau!

9. Fotografi

Unik, 10 Cara Memecahkan Kasus Kejahatan di Era Victoriafotografi TKP (sn.astm.org)

Kemudian, salah satu metode investigasi yang bermula dari Era Victoria adalah fotografi TKP. Waktu itu, fotografi adalah hal yang baru ditemukan pada 1822 dan biasanya hanya digeluti oleh seniman dan mereka yang memang hobi memotret. Namun, seiring perkembangan Era Victoria, keuntungan fotografi TKP pun semakin nyata.

Salah satu yang fotografi TKP yang mencolok adalah foto salah satu korban Jack the Ripper, Marie Jeanette Kelly. Dengan fotografi TKP, aspek pada TKP bisa terus ditelusuri. Namun, karena identitas Jack the Ripper tidak pernah ditemukan dan investigasi terus menemui jalan buntu, besar kemungkinan bahwa kasus ini tak akan selesai.

10. Memori detektif dan polisi

Unik, 10 Cara Memecahkan Kasus Kejahatan di Era VictoriaEF English Live

Mau sebagus apa pun teknik dan teknologinya, tetap saja kualitas sumber daya manusia adalah nomor satu. Kepolisian dan detektif dari Era Victoria harus memiliki memori sekuat gajah serta harus siap tanggap mengingat catatan, kesaksian, dan wajah orang-orang mereka temui.

Jika menemui kasus baru, mereka harus siap mengingat kembali detail yang terkait dan mengumpulkannya dari rumah ke rumah! Jika saat itu database dan komputer belum ada, maka merekalah "database" itu.

Selain memori, kemampuan deduksi, problem solving, dan decision making para polisi dan detektif pun harus akurat di Era Victoria. Oleh karena menariknya kisah investigasi para polisi dan detektif, Sir Arthur Conan Doyle bisa menghasilkan karya kisah detektif legendaris Sherlock Holmes pada 1887!

Itulah beberapa metode pemecahan kasus yang populer sejak Era Victoria. Bagaimana? Masih tetap relevan kan dengan zaman sekarang? Malah, jika tak ada Era Victoria, mungkin metode-metode ini tidak akan ditemukan. Untungnya, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, metode-metode ini semakin akurat!

Baca Juga: 7 Hukuman Paling Kejam dalam Mitologi Yunani, Tak Manusiawi

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya