Mengenal KRI Rigel 933, Kapal Pencari Sriwijaya Air SJY 182

Berhasil temukan Lion Air pada 2018

Pada Sabtu (9/1), pesawat Boeing 737-500 milik maskapai Sriwijaya Air SJY 182 dengan rute Jakarta - Pontianak dinyatakan hilang kontak. Dikonfirmasi oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, pesawat tersebut membawa 62 orang yang terdiri dari 50 orang penumpang dan 12 kru pesawat.

Sejauh ini, TNI Angkatan Laut (AL) pun turun tangan untuk membantu operasi pencarian SJ 182 dengan mengirim kapal-kapalnya. Salah satu yang dikirim adalah KRI Rigel 933. Tidak asing, KRI Rigel 933 sempat ikut turun dalam mencari Lion Air JT 610 yang jatuh pada Oktober 2018. Yuk, kenal lebih dalam Rigel 933, salah satu kapal kebanggaan TNI AL!

1. Dipesan sejak 2012, datang 2015

Mengenal KRI Rigel 933, Kapal Pencari Sriwijaya Air SJY 182KRI Rigel 933. indomiliter.com

Kapal Rigel 933 adalah salah satu alat sistem pertahanan (alutsista) TNI AU. Dipesan sejak Agustus 2012 dan ditebus seharga lebih dari Rp500 miliar, Rigel 933 yang adalah kapal berjenis multi purpose research vessel (MPRV) berlayar pada 2014 dari Les Sables-d'Olonne dan tiba di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, pada 2015.

Rigel 933 adalah produk dari kontrak pengadaan kapal Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) antara Kementerian Pertahanan Indonesia dan salah satu galangan kapal terkemuka di Prancis, OCEA. Mengambil nama dari bintang paling terang di konstelasi Orion, kapal survei ini memiliki reputasi sebagai kapal tercanggih di seluruh Asia.

Sebelum hadirnya Rigel 933, Indonesia sudah memiliki beberapa kapal BHO, yaitu KRI Dewa Kembar 932, KRI Louser 924, KRI Pulau Rote 721, KRI Pulau Romang 723, KRI Pulau Rempang 729, KAL Aries, dan KAL Vega.

Baca Juga: Kenapa Pesawat Bisa Hilang Kontak Tiba-tiba? Ini Faktanya

2. Spesifikasi fisik dan mesin Rigel 933

Mengenal KRI Rigel 933, Kapal Pencari Sriwijaya Air SJY 182KRI Rigel 933. fajar.co.id

Kapal Rigel 933 bertugas sebagai kapal survei untuk operasi militer AL dan misi search and rescue (SAR). Secara fisik, Rigel 933 terbuat dari aluminium, dan memiliki bobot 560 ton dengan panjang 60,1 meter dan lebar 11,5 meter. Dari interior, Rigel 933 memiliki 20 kabin untuk 51 awak kapal, 40 kru dan 11 ilmuwan bahari.

Selain itu, Rigel 933 memiliki persenjataan mitraliur kaliber 20 mm di sisi depan dan belakang, serta kaliber 12,7 mm pada sisi kanan dan kiri. Dengan kecepatan hingga 14 knot, Rigel 933 memiliki 2 mesin diesel dengan kapasitas 920 KW dan tiga generator masing-masing 250 KW. Kapasitas bahan bakar Rigel 933 adalah 135.000 liter dan perbekalan air hingga 35.000 liter.

3. Fasilitas pencarian Rigel 933 yang mutakhir

Mengenal KRI Rigel 933, Kapal Pencari Sriwijaya Air SJY 182Rigel 933. emaritim.com

Sebagai kapal survei, Rigel 933 dibekali dengan peralatan tercanggih. Salah satunya adalah autonomous underwater vehicle (AUV) yang mampu memetakan kedalaman laut hingga 1.000 meter. Selain AUV, Rigel 933 memiliki remotely operated vehicle (ROV) yang dilengkapi dengan sistem kamera 3 dimensi (3D).

Kemudian, Rigel 933 memiliki sistem side scan sonar (SSS), pemindai berbasis laser untuk mendapatkan gambar citra daratan, automatic weather station (AWS), dan echosounder multibeam serta singlebeam khusus laut dalam. Ruang kendali Rigel 933 dilengkapi dengan radar dan kamera sensor termal.

Kinerja sonar pada kapal ditentukan dari keheningan. Oleh karena itu, Rigel 933 dilengkapi dengan baling-baling fixed patch dan dua mesin diesel electric propulsion untuk mengurangi getaran, sehingga akurasi pengukuran pun ditingkatkan.

Mengenal KRI Rigel 933, Kapal Pencari Sriwijaya Air SJY 182Dek KRI Rigel 933. arsblog.id

Selain itu, Rigel juga memiliki peralatan deteksi conductivity temperature and depth (CTD) dan gravity corer. Rigel 933 juga memiliki ruang komputer dengan piranti lunak/software pemrosesan signal dan pemetaan, serta laboratorium penelitian sampel bahari.

Untuk meningkatkan stabilitas, Rigel 933 dilengkapi dengan sistem stabilisasi tangki pasif Flume. Tangki longitudinal tersebut dapat mengimbangi gerakan platform Rigel 933. Hasil uji cobanya pun menjanjikan, yaitu goyangan kapal berkurang hingga 70 persen.

Baca Juga: Berbahaya untuk Penerbangan, 10 Jenis Korosi pada Pesawat

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya