Tak Sekadar Gambar, 16 Foto Terbaik Pemenang Pulitzer Award
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
"A picture is worth a thousand words",
Itulah sebuah pepatah modern dalam Bahasa Inggris yang berarti satu gambar saja dapat menggambarkan konsep yang paling rumit sekali pun. Oleh karena itu, tidak heran beberapa kelompok, seperti seniman dan fotografer, mengungkapkan pikirannya lewat gambar-gambar yang tangan mereka hasilkan.
Memang benar, dengan gambar (baik dalam bentuk lukisan atau foto), kebenaran dan emosi dapat dengan gamblang terlihat, sesuatu yang kata-kata tak bisa lukiskan. Sebuah gambar dapat memicu emosi seperti ketakutan terbesar dan pengharapan untuk dunia yang lebih baik!
Sejak digelar pada 1942 dan berubah nama pada 2000, penghargaan fotografi bergengsi di Amerika Serikat (AS), Pulitzer Prize for Breaking News Photography, memberikan rekognisi kepada foto-foto ikonik dari masa ke masa yang tidak hanya menggugah mata, namun juga menggugah hati yang melihatnya. Inilah 16 foto paling terkenal dari Pulitzer Prize for Breaking News Photography.
Disclaimer: Foto-foto pada artikel ini mengandung konten asusila, kekerasan, dan darah. Kebijakan pembaca diharapkan.
1. Frank Filan (1944): Diabadikan pada 11 November 1943, terlihat mayat tentara Jepang pada Perang Dunia II (PD2) yang tersebar di sekitar sebuah benteng pengintai yang sudah hancur sebelum Pertempuran Tarawa (20 - 23 November 1943), Pasifik Selatan, antara tentara AS & Jepang
2. Joe Rosenthal (1945): Diabadikan pada 23 Februari 1945, pengibaran bendera AS oleh Resimen 28, Divisi V Marinir AS di puncak Gunung Suribachi, Iwo Jima. Terletak lebih dari 1.000 km dari Tokyo, Pertempuran Iwo Jima (19 Februari – 26 Maret 1945) menjadi salah satu pertempuran paling berdarah dan paling terkenal dari PD2 antara AS dan Jepang
3. Max Desfor (1951): Diabadikan pada 4 Desember 1950, penduduk dari Pyongyang, Korea Utara, dan pengungsi dari daerah lain bersusah payah mempertaruhkan nyawa melintasi Sungai Taedong di atas balok-balok jembatan yang hancur untuk menghindari serbuan pasukan Partai Komunis Tiongkok.
4. Horst Faas (1965): Dipotret pada 19 Maret 1964, seorang ayah menggendong jenazah anaknya saat Tentara Penjaga Vietnam Selatan melihat ke bawah dari kendaraan lapis baja mereka. Anak tersebut tewas ketika pasukan pemerintah mengejar gerilyawan ke sebuah desa dekat perbatasan Kamboja
5. Jack R. Thornell (1967): Diabadikan pada 6 Juni 1966, aktivis hak-hak sipil, James Meredith, meringis kesakitan sembari menarik diri melintasi Highway 51 setelah ditembak di Hernando, Mississippi. Meredith memimpin Pawai "March Against Fear" untuk mendorong kaum Afrika-Amerika untuk ikut dalam pemilu. Ia tetap menyelesaikan pawai dari Memphis ke Jackson, Mississippi, setelah luka-lukanya dirawat
6. Edward Adams (1969): Di awal Serangan Tet, Brigjen sekaligus kepala kepolisian Vietnam Selatan, Nguyen Ngoc Loan (kiri), menembakkan pistolnya untuk mengeksekusi tersangka perwira Viet Cong, Nguyen Van Lem (kanan) - yang juga dikenal sebagai Bay Lop - di jalan raya Saigon pada tahun 1968
7. Neal Ulevich (1977): Seorang anggota faksi politik sayap kanan Thailand tengah memukuli mayat seorang mahasiswa yang digantung di luar Universitas Thammasat di Bangkok dengan kursi. Polisi menyerbu Universitas Thammasat setelah para siswa menuntut pengusiran mantan penguasa militer dan membentengi diri mereka sendiri di sana
8. Huynh Cong "Nick" Ut (1973): Pasukan Vietnam Selatan mengejar anak-anak yang berlari setelah sebuah pesawat Vietnam Selatan secara tidak sengaja menjatuhkan bom napalm ke pasukannya sendiri dan warga sipil. Kim Phuc (tengah) merobek pakaiannya yang terbakar saat melarikan diri
Editor’s picks
9. Ron Edmonds (1982): Tiga foto yang diambil pada 30 Maret 1981 menunjukkan Presiden AS ke-40, Ronald Reagan, tengah melarikan diri dan dijaga masuk ke limosin Presiden oleh agen United States Secret Service (USSS) karena sempat mendengar suara tembakan, salah satu upaya pembunuhan terhadap Presiden Reagan
10. Jean-Marc Bouju (1994): Menjadi saksi dari kekerasan etnis di Rwanda, seorang wanita yang terlihat kelaparan di klinik kesehatan darurat di Ruhango, Rwanda, tempat ribuan warga sipil berlindung dari pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak Rwanda. Tanpa akses ke perawatan medis yang memadai, dokter mengatakan 20 hingga 25 orang di Rwanda meninggal setiap hari saat itu, karena penyakit dan kelaparan
11. Alan Diaz (2001): Diabadikan pada 22 April 2000, Elian Gonzalez dan ditemukan di dalam lemari ketika agen federal Donato Dalrymple menggeledah rumah Lazaro Gonzalez, paman buyut Elian, di Miami. Elian yang berusia 6 tahun kabur dari Havana, Kuba, ke AS melawan keinginan ayahnya dari Kuba. Insiden ini menciptakan kontroversi besar antara Kuba dan AS mengenai hak asuh anak dan imigrasi
12. Muhammed Muheisen (2004): Salah satu foto dari 12 koleksi foto yang diabadikan pada 26 April 2004, seorang pria Irak merayakan di atas humvee Angkatan Darat AS yang terbakar di bagian utara Baghdad, Irak
13. John Moore (2004): Masih salah satu dari 12 koleksi foto sebelumnya, terlihat seorang tahanan di sel isolasi berbicara dengan seorang polisi militer di penjara Abu Ghraib di pinggiran kota Baghdad, Irak
14. Oded Balilty (2007): Diambil pada 1 Februari 2006, seorang pemukim Yahudi sendirian menantang petugas keamanan Israel dalam sebuah bentrokan saat pihak berwenang membersihkan pemukiman Tepi Barat di Amona, sebelah timur kota Ramallah, Palestina. Ribuan tentara dengan perlengkapan anti huru hara dan menunggang kuda bentrok dengan pemukim Yahudi bersenjatakan olahan batu. Insiden terjadi setelah Mahkamah Agung Israel mengizinkan pembongkaran sembilan rumah di lokasi tersebut
15. Adrees Latif (2008): Momen saat videografer Jepang, Kenji Nagai (kanan bawah), terluka saat bertugas mengabadikan tindakan keras pemerintah Myanmar terhadap para demonstran saat peristiwa unjuk rasa anti-pemerintahan Myanmar pada 2007, yang dikenal juga sebagai "Revolusi Safron". Meskipun tertembak dan terluka parah, Nagai masih berusaha menunaikan tugasnya. Sayangnya, Nagai kemudian wafat karena lukanya
16. Rodrigo Abd (2013): Diabadikan pada 8 Maret 2012 dalam 20 seri foto, seorang anak laki-laki bernama Ahmed berduka saat pemakaman ayahnya, Abdulaziz Abu Ahmed Khrer, di Idlib, Suriah Utara. Ayah Ahmed dibunuh oleh penembak jitu tentara Suriah
Itulah 16 foto dari ranah jurnalistik yang berhasil menggaet Pulitzer Award di zamannya. Tidak hanya gambar yang berwarna atau hitam putih, gambar-gambar yang berhasil diabadikan ini berhasil menangkap emosi dan sudut pandang yang membantu penyampaian kata yang sejatinya tidak sampai.
Baca Juga: 7 Tragedi Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Terparah dalam Sejarah