Jago Berenang, 23 Macam Drone Bawah Laut di Dunia

Fungsinya banyak, bukan cuma untuk memata-matai

Siapa yang tidak tahu drone? Wahana nirawak ini sempat menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir. Terkenal untuk mengambil gambar dari sudut dan tempat-tempat yang tidak dijangkau secara fisik, drone masa kini bahkan bisa dikendalikan menggunakan smartphone.

Selain untuk mengambil gambar di udara, drone pun dapat digunakan untuk menyelam ke bawah air. Tahan tekanan, drone bawah laut atau remote-operated underwater vehicle (ROV) dapat menjangkau kedalaman yang bahkan mematikan untuk tubuh manusia.

Jadi, bukan hanya untuk fotografi, drone amat berguna untuk bidang penelitian sains, penjelajahan komersial hingga operasi militer! Tentu saja, bentuk drone bawah laut pun berbeda dari drone udara.

Penasaran ada berapa jenis? Inilah 23 jenis drone bawah laut yang ada di dunia.

1. Drone untuk mencari bangkai kapal di dasar laut

Jago Berenang, 23 Macam Drone Bawah Laut di DuniaDrone Argo untuk mendeteksi bangkai Titanic. whoi.edu
Jago Berenang, 23 Macam Drone Bawah Laut di DuniaDrone ANGUS untuk menjangkau bangkai Titanic. whoi.edu

Pada 1985, USS Knorr dari bagian penelitian Angkatan Laut AS pergi untuk meneliti bangkai kapal RMS Titanic yang tenggelam pada 1912 dengan meluncurkan tim 2 drone bawah air:

  • Argo: Sistem pencitraan berbasis kamera TV dan sonar yang membantu mendeteksi keberadaan bangkai Titanic.
  • ANGUS (Acoustically Navigated Geological Underwater Survey): Sistem pencarian nirawak yang dipakai untuk mencari bangkai Titanic. Berbahan besi, ANGUS dapat bertahan hingga kedalaman lebih dari 6 kilometer!

Sebelum menemukan Titanic, tim tersebut telah menemukan bangkai kapal selam bertenaga nuklir AS, USS Scorpion. Setahun kemudian, tim tersebut menaiki USS Atlantis II kembali ke bangkai Titanic. Selain ANGUS, tim tersebut membawa bersama:

  • Deep submergence vehicle (DSV) Alvin: Membawa tiga orang, dua peneliti satu pengemudi untuk menyelam selama 8 jam bolak balik.
  • Jason Jr: ROV yang digunakan untuk menjelajahi bangkai kapal Titanic
  • ANGUS

Hanya ANGUS yang ikut dibawa dalam dua operasi pencarian tersebut.

Jago Berenang, 23 Macam Drone Bawah Laut di DuniaJason Jr. tengah "mengintip" ke salah satu ruang di bangkai Titanic. whoi.edu
Jago Berenang, 23 Macam Drone Bawah Laut di DuniaDSV Alvin mengumpulkan sampel dari bangkai kapal Titanic. whoi.edu

2. Drone untuk membersihkan tumpahan minyak

https://www.youtube.com/embed/EZzZ6ZPkvT4

Pada insiden tumpahan minyak bumi pada 20 April 2010 di Teluk Meksiko, anjungan Deepwater Horizon meledak dan tenggelam dua hari kemudian. Karena sumur minyaknya di kedalaman 1,6 kilometer tetap muncrat, maka insiden tersebut dijuluki sebagai tumpahan minyak ke laut terbesar dalam sejarah umat manusia.

Beberapa minggu setelah insiden tersebut, lusinan drone pun terjun untuk membersihkannya. Dengan kabel yang terpasang di rangkanya, drone-drone tersebut pun diciptakan agar dapat menyelam dan tetap tersambung dengan kapal. Selain itu, drone tersebut juga sudah dilengkapi dengan alat pengukur tekanan, kompas dan sonar Doppler yang lebih mutakhir agar tidak tersesat.

3. Drone untuk menemani kegiatan menyelam, tanpa harus ikut menyelam

https://www.youtube.com/embed/EXjBTftVBnQ

Dengan ukuran kecil, drone ini tidak perlu kapal yang besar agar bisa dioperasikan. Karena asinnya air laut, maka komunikasi radio amat sulit di bawah laut. Oleh karena itu, drone ini dihubungkan dengan kabel menuju pusat operator.

Salah satu contoh drone ini adalah buatan Deep Trekker. ROV Deep Trekker tersambung dengan kabel ke remot kendali sehingga dapat dikendalikan dari darat atau saat menyelam ke bawah air. Dapat dimodifikasi, ROV tersebut dapat dipasang dengan sistem sonar sehingga dapat melihat ke perairan yang gelap atau keruh.

4. Yellow Submarine dari Lockheed Martin

https://www.youtube.com/embed/068iIGi6dx0

Bukan lagu The Beatles, "kapal selam mini" berwarna kuning bernama "Marlin" ini adalah autonomous underwater vehicle (AUV) produksi Lockheed Martin. Marlin bertugas untuk operasi lepas pantai dan memperbaiki pipa bawah laut, perawatan yang dapat memakan biaya hingga bermiliar-miliar dolar AS.

Dengan daya pemrosesan 4 kali lebih cepat, Marlin dapat menyelam hingga ke kedalaman 300 meter untuk memetakan kedalaman secara 3D dalam hitungan jam dan bertahan hingga 18 jam di bawah laut.

5. Nereus, drone yang menyelam hingga Challenger's Deep

Jago Berenang, 23 Macam Drone Bawah Laut di DuniaHROV Nereus. web.whoi.edu

Jika manusia tidak dapat menyelam ke perairan terdalam, maka drone adalah solusinya. Dikembangkan oleh Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI), Nereus adalah Hybrid ROV (HROV) yang terkenal karena menyelam hingga ke kedalaman Challenger's Deep di Palung Mariana, dekat Pulau Guam. Pada 2009, Nereus menyelam hingga memecahkan rekor dengan kedalaman 10.902 kilometer. Lebih tinggi dari Gunung Everest!

Sayangnya, Nereus meledak pada 2014 saat tengah menyelam ke Palung Kermadec di Selandia Baru. Dengan kedalaman hampir 9.900 kilometer, Nereus diremukkan dengan tekanan 16.000 psi. Tetap optimistis, WHOI berharap Nereus dapat digunakan untuk menyelami lapisan es di Kutub Utara. Sesuai namanya, HROV Nereus dapat digunakan sebagai drone nirawak atau disambungkan dengan kabel untuk ekspedisi jarak pendek.

6. Wave Glider mengarungi laut lebih dari drone mana pun

https://www.youtube.com/embed/m7gmf4Mfba4

Dikembangkan oleh perusahaan Liquid Robotics dari California, Wave Glider telah menempuh lebih dari 2,2 juta kilometer! Drone ini terdiri dari sebuah "papan selancar" dan "kapal selam" mini yang menggantung di bawah air hingga 8 meter.

Sesuai namanya, Wave Glider memanfaatkan ombak air laut untuk berlayar. Selain ombak, Wave Glider juga menggunakan tenaga surya, sehingga ramah lingkungan. Dengan begitu, Wave Glider dapat digunakan untuk memantau ekosistem laut, pertahanan maritim, dan operasi minyak dan gas lepas pantai.

7. Slocum Glider, drone yang mengarungi samudera

Jago Berenang, 23 Macam Drone Bawah Laut di DuniaSlocum Glider yang bertugas mengarungi samudera. whoi.edu

Dikembangkan juga oleh WHOI, nama "Slocum Glider" diilhami oleh Joseph Slocum, pria Kanada yang pertama kali berlayar keliling dunia sendirian selama 3 tahun (1895–1898). Dengan mengubah daya apung, Slocum Glider dapat bergerak secara horizontal dan vertikal. Oleh karena itu, drone ini amat berguna untuk pengambilan sampel bawah laut, pemantauan ekosistem, dan pengawasan secara akustik dalam jangka panjang.

Fungsi glider di pemantauan bawah laut pun terbukti pada 2016. Saat itu, para ilmuwan menangkap bunyi misterius di Palung Mariana. Kebanyakan peneliti berspekulasi bahwa suara yang dijuluki "Biotwang" tersebut berasal dari paus minke/paus tombak. Menurutmu, suara apakah ini?

https://www.youtube.com/embed/HxOHV65DpSs

8. Sirius AUV, drone yang memetakan bangkai kapal di dekat Pulau Antikythera, Yunani

https://www.youtube.com/embed/UOuothD1x78

Pengetahuan bawah laut manusia hanya sekitar 10 persen. Lalu, siapa yang bertanggung jawab atas pengetahuan tersebut? Selain usaha manusia, drone yang memetakan dasar laut pun harus diingat jasanya! Salah satu drone yang berjasa adalah Sirius AUV.

Pada 2015, Sirius termasuk menjadi salah satu drone dari Sydney University yang mendapat kesempatan untuk menjelajahi bangkai kapal di dekat Pulau Antikythera, Yunani. Situs tersebut adalah sumber dari harta karun "Mekanisme Antikythera", digadang-gadang sebagai komputer analog pertama di dunia.

9. Drone yang terbang lalu menukik ke bawah air? Ada, The Naviator!

https://www.youtube.com/embed/FC9EJhs0pc0

Biasanya, drone hanya bisa di udara atau di bawah air. Tidak keduanya. Tidak dengan drone yang satu ini.

Dikembangkan oleh Rutgers University, AS, drone yang diberi nama "The Naviator" ini dapat terbang layaknya drone pada umumnya. Tetapi, langsung nyebur ke air dalam waktu dua detik dan tetap berfungsi layaknya drone bawah laut lalu keluar lagi.

Oleh karena itu, The Naviator dapat digunakan untuk operasi search and rescue (SAR), penelitian bawah laut, hingga pengamatan pipa migas bawah laut. Secara sains, drone ini dapat digunakan untuk melihat aktivitas paus di air dan atas air hingga membereskan tumpahan minyak.

10. Drama drone AS vs. Tiongkok di Laut China Selatan

Jago Berenang, 23 Macam Drone Bawah Laut di DuniaGlider yang digunakan oleh AL AS dan Inggris. Jenis tersebut yang disita oleh AL Tiongkok. defense.gov

Pada Desember 2016, keadaan di Laut China Selatan sempat memanas saat Angkatan Laut Tiongkok menemukan sebuah glider bawah laut yang mirip dengan Slocum Glider milik AS! Kejadian tersebut berlangsung 160 kilometer dari Filipina.

Saat itu, kapal peneliti dan pengawasan laut asal AS, USNS Bowditch, bermaksud untuk mengambil glider-nya yang ada di kawasan Laut China Selatan. Ternyata, sebuah rakit dari Angkatan Laut Tiongkok mengambilnya terlebih dulu, kendati protes dari para pelaut AS. Kementerian Pertahanan AS kemudian meminta Tiongkok mengembalikannya.

Sempat diacuhkan, akhirnya Kementerian Pertahanan Tiongkok menyatakan bahwa mereka telah mengembalikan glider tersebut beberapa hari setelahnya.

11. UUVRON 1, unit militer Angkatan Laut AS yang bertanggung jawab di bagian penggunaan drone

Jago Berenang, 23 Macam Drone Bawah Laut di DuniaDrone King Fish untuk menyisir benda-benda berbahaya dari perairan. thedrive.com

Pad 2017, Angkatan Laut AS membentuk unit pengoperasian drone bawah laut pertama. Unit tersebut dinamai "Unmanned Undersea Vehicles Squadron ONE" (UUVRON-1). Hal tersebut dikarenakan Angkatan Laut AS menyadari penggunaan drone bawah laut yang sudah mencakup segala bidang, dari penelitian sains hingga pengawasan militer.

Gambar di atas menunjukkan drone bernama "King Fish". Dengan teknologi sonar, King Fish dapat menyisir perairan dari ranjau air dan benda-benda berbahaya lainnya baik di permukaan atau di dasar laut.

Baca Juga: 7 Fakta Drone Indonesia yang Gak Kalah Canggih dengan Produk Luar 

12. Program Manta Ray dari DARPA mencari drone super besar yang bisa segalanya sendiri!

Jago Berenang, 23 Macam Drone Bawah Laut di DuniaProgram Manta Ray yang disponsori DARPA. darpa.mil

Disponsori Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), program "Manta Ray" bertujuan untuk membuat unmanned undersea vehicle (UUV) yang tak memerlukan perawatan dan logistik berawak. Dengan begitu, operasi bawah laut dengan Manta Ray tidak mengganggu operasi laut lainnya.

DARPA memberikan beberapa persyaratan mutlak Manta Ray, yaitu:

  • Teknik manajemen energi baru untuk operasi UUV dan teknik pengisian energi bawah laut pada kedalaman tertentu
  • Sistem propulsi bawah laut berdaya rendah dan berefisiensi tinggi
  • Peralatan deteksi bawah air baru berdaya rendah dan klasifikasi bahaya, atau sistem balasan terhadap deteksi ancaman
  • Manajemen misi untuk jangka waktu panjang dengan memperhitungkan lingkungan maritim yang dinamis
  • Pendekatan unik untuk mempergunakan kumpulan data maritim dan menggunakan parameter maritim baru untuk navigasi
  • Pendekatan baru untuk mengurangi biofouling (materi hidup yang menempel ke badan UUV), korosi, dan degradasi materi lainnya untuk misi jangka panjang

13. Sesuai namanya, Mantabot mirip dengan ikan pari

https://www.youtube.com/embed/n66N7Xkxazc

Mengadopsi desain ikan Cownose manta ray yang elegan dan efisien, para peneliti dari University of Virginia pada 2012 membuat "Mantabot" yang disponsori oleh Angkatan Laut AS. Bodi Mantabot menggunakan bahan plastik, sementara siripnya yang berbahan silikon dapat bergerak bebas di bawah air secara efisien.

Dari segi teknis, Mantabot memiliki kamera beresolusi tinggi untuk mengirimkan gambar pada pusat kendali, dan sensor pada bodinya sehingga dapat mempertahankan gaya renangnya. Selain itu, sekali isi daya, Mantabot dapat berenang hingga 5 kilometer!

Secara saintifik, tujuan utama pembuatan Mantabot adalah untuk alat pengambilan sampel bawah laut, sementara secara militer, Mantabot akan ditugaskan untuk mengawasi keadaan perairan. Selain itu, Mantabot pun dapat digunakan untuk memantau lingkungan laut dari polusi. Dengan bentuknya yang menyerupai ikan lainnya, maka biota laut pun takkan merasa stres!

14. Nasib kapal selam dengan adanya drone

Jago Berenang, 23 Macam Drone Bawah Laut di DuniaHMS Victorious, kapal selam penangkal nuklir Inggris dari program Trident. commons.wikimedia.org

Dengan maraknya perkembangan drone bawah laut, satu industri pun terancam, yaitu kapal selam! Pada 2016, Parlemen Inggris pun diperhadapkan dengan pilihan untuk memodernisasi Trident, program penangkal nuklir Inggris, atau dibubarkan saja.

Selain itu, berbagai laporan pun mengatakan bahwa keberadaan drone yang semakin menjamur di perairan justru membuat kapal selam gampang dideteksi. Oleh karena itu, kapal selam kehilangan nilainya sebagai senjata bawah air strategis. Untuk beberapa negara, kapal selam penangkal nuklir adalah salah satu kunci pertahanan negara.

Memang, membandingkan kapal selam yang sophisticated dengan drone yang mini memang tidak apple-to-apple. Menurutmu, apakah memang drone dapat suatu saat menggeser kapal selam sebagai senjata strategis?

15. Ubah kapal jadi drone, CARACaS ringankan tugas Angkatan Laut AS!

https://www.youtube.com/embed/ITTvgkO2Xw4

Pada 2014, Angkatan Laut AS mengembangkan sistem nirawak yang dapat dikendalikan dari jarak jauh untuk mengawal kapal serta menyerbu kapal musuh. Saat dites pun, sistem ini mampu mendeteksi kapal asing dan langsung mengerubunginya!

Dengan bantuan NASA, teknologi nirawak ini diberi nama "Control Architecture for Robotic Agent Command and Sensing" (CARACaS). Di-install pada kapal, maka kapal tersebut dapat bergerak sendiri! Angkatan Laut AS berharap dengan CARACaS, personel militer tidak perlu terjun ke dalam bahaya.

Akan tetapi, jika kapal tersebut diserang, maka tentu saja harus ada awak yang membantu menyerang balik.

16. CoCoRo, kumpulan drone bawah laut untuk mengerjakan penelitian bersama

https://www.youtube.com/embed/WjDeFzAGJSs

Dikembangkan di Eropa pada 2011-2014, proyek Collective Cognitive Robotics (CoCoRo) melibatkan sekitar 41 AUV! Sebanyak itu, drone yang terlibat dalam proyek CoCoRo ternyata dapat dikendalikan secara bersamaan. Dari proyek tersebut, terdapat tiga sistem drone CoCoRo yang terkenal:

  • Jeff: Bertugas menyisir dasar perairan.
  • Lily: Bertugas mengantarkan informasi dari Jeff ke drone pusat kendali.
  • Pusat kendali: Mengapung di permukaan air dan bertugas sebagai markas Jeff dan Lily, sekaligus mengirimkan informasi dari kedua drone ke ilmuwan yang berada di daratan.

Ketiga drone tersebut berkomunikasi menggunakan lampu LED, WLAN, dan medan elektrik. CoCoRo juga ditargetkan untuk dapat mengisi dayanya secara mandiri! Dengan algoritme khusus, Jeff, Lily, dan pusat kendali dapat melakukan tugas bersama.

17. Drone yang mendeteksi plankton

https://www.youtube.com/embed/Yn94g1QEuEc

Aktivitas kembang biak plankton di bawah laut adalah sebuah fenomena ilmiah yang kerap diburu oleh para ilmuwan. Karena tidak mungkin hadir secara fisik, maka para ilmuwan "mengutus" drone untuk mengamatinya. Itulah yang dilakukan oleh University of California San Diego (UCSD) pada 2017.

Mengirimkan studinya ke jurnal Nature, para peneliti UCSD mengirimkan 16 drone sebesar buah limau gedang (grapefruit) yang meniru gaya renang plankton dan diprogram untuk menyelam sedalam 10 meter di perairan California. Hasil dari penelitian tersebut adalah pemetaan gelombang yang menunjukkan perkembangbiakan plankton.

18. EVE, Google Maps untuk laut

Jago Berenang, 23 Macam Drone Bawah Laut di DuniaSampriti Bhattacharyya dan EVE. govtech.com

Lautan mendominasi planet Bumi hingga 70 persen. Akan tetapi, kok manusia lebih tahu soal Bulan dibandingkan laut?! Oleh karena itu, pada 2015, Hydroswarm di Massachusetts mengembangkan drone yang dapat memetakan laut layaknya Google Maps di smartphone-mu.

Sampriti Bhattacharyya, insinyur mekanik lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT), adalah tokoh wanita di balik pengembangan Ellipsoidal Vehicle for Exploration (EVE). Berbentuk bola kuning, EVE adalah drone yang bertugas memetakan sekaligus mengawasi perairan dari polusi dan kegiatan ilegal.

Berbeda dengan drone lainnya yang dikendalikan dari jarak jauh, EVE beroperasi sendiri. Oleh karena itu, EVE lebih murah dan dapat digunakan di kawasan yang lebih luas! Dari tumpahan minyak hingga mencari kotak hitam pesawat, EVE dapat melakukannya.

19. Proyek VAMOS membuat penambangan bawah laut jadi lebih efisien

Jago Berenang, 23 Macam Drone Bawah Laut di DuniaDemonstrasi kendaraan tambang VAMOS di Devon, Inggris untuk menambang di tambang bawah air. vamos-project.eu

Tidak perlu lagi manusia mempertaruhkan nyawa menambang di kedalaman ekstrem. Pada Oktober 2017, konsorsium yang disponsori Uni Eropa, Viable Alternative Mine Operating System (VAMOS), mengadakan uji coba penggunaan drone untuk menambang mineral di situs tambang di perairan Devon, Inggris.

Situs tambang di bawah air biasanya harus dipompa lebih dulu agar bisa ditambang. Namun, karena menghabiskan biaya dan risikonya besar, maka tambang tersebut ditinggalkan sehingga tenggelam. Oleh karena itu, dengan VAMOS, maka penambangan di tambang bawah air lebih mudah, dibandingkan opsi membuka tambang baru yang merusak lingkungan.

20. Drone yang memeriksa air di bawah lapisan es

Jago Berenang, 23 Macam Drone Bawah Laut di DuniaTorpedo yang diluncurkan peneliti Denmark di Aarhus University. livescience.com

Bukan hanya ke perairan terdalam, drone pun dapat digunakan ke perairan terdingin di Antarktika. Pada 2015, para peneliti Denmark dari Aarhus University mengembangkan drone untuk menelusuri perairan di bawah lapisan es dan meneliti perkembangan ekosistem ganggang yang menempel di bawahnya.

Para peneliti mengerahkan sebuah drone berbentuk torpedo dari lubang yang telah dipotong di lapisan es. Dilengkapi dengan radiometer, drone tersebut dapat mengukur cahaya yang diserap oleh gumpalan ganggang es yang tumbuh di dasar lapisan es. Dengan begitu, para ilmuwan dapat memperkirakan total ganggang yang tumbuh, sumber makanan pokok untuk ekosistem di bawah lapisan es.

21. Proyek Recover menggunakan drone untuk menemukan bongkahan kapal PD2

Jago Berenang, 23 Macam Drone Bawah Laut di DuniaProyek Recover untuk memulangkan MIA selama masa PD2. projectrecover.org

Tidak sedikit personel militer AS yang hilang (MIA) karena Perang Dunia II (PD2). Oleh karena itu, berbagai upaya pun dilakukan untuk menemukan mereka. Dimulai sejak 1990an, proyek BentProp telah memulangkan sedikitnya 30 pesawat tempur AS dan 100 personel yang dulunya MIA.

Pada 2012, Scripps Institution of Oceanography, UCSD, dan University of Delaware bersama-sama mendirikan proyek Recover dengan misi yang sama. Enam tahun kemudian, proyek BentProp bersatu dengan proyek Recover. Dengan drone yang dibekali teknologi terkini, pencarian proyek Recover jauh lebih mudah dan efektif.

Sejauh ini, projek Recover telah menyelesaikan lebih dari 60 misi. Berikut adalah salh satu rekaman misi proyek Recover pada 2017 dalam menemukan pesawat bomber B-25 di Papua Nugini. Sekadar informasi, pesawat tersebut sudah hilang hampir 75 tahun!

https://www.youtube.com/embed/WNkN-ryKCeM

22. Drone pemburu ikan lepu di perairan Pasifik Barat

https://www.youtube.com/embed/8mnPWAlVdGc

Ikan lepu (lionfish) telah menjadi salah satu predator mematikan yang mengganggu ekosistem perairan Samudera Pasifik Barat. Karena memangsa ikan, maka pertumbuhan ganggang semakin banyak, sehingga merusak terumbu karang! Selain itu, tidak ditemukan metode efektif untuk menekan lionfish yang beredar di perairan laut dalam.

Oleh karena itu, pada 2017, organisasi nirlaba Robots in Service of the Environment (RSE) meluncurkan kampanye menangkap lionfish dengan drone-nya, Guardian, dan menjadikannya salah satu bahan makanan di pasar seafood! Dikendalikan dari jarak jauh, satu Guardian dapat menangkap 10 lionfish yang dilumpuhkan dengan tegangan listrik.

22. Lagi-lagi, drone mirip pari dari Jerman, BOSS!

https://www.youtube.com/embed/qv5UmykFSJU

Mantabot dari Virginia mendapatkan tantangan dari Jerman. Dikembangkan sejak 2013, Evologics, perusahaan di bidang robot luar angkasa dan bawah laut, mengembangkan drone UAV berbentuk manta rayDrone tersebut adalah bagian dari projek "Bionic Observation and Survey System" (BOSS).

Sama seperti Mantabot, sayap pada BOSS adalah kunci dari gerakan manuver drone yang andal di laut terbuka atau di medan dasar laut sempit nan ekstrem. Selain itu, BOSS juga dilengkapi dengan jet pendorong untuk bergerak lebih cepat! Tentu saja, BOSS dapat digunakan untuk keperluan komersil seperti menambang, penelitian ilmiah, pengawasan militer, hingga misi SAR.

23. Drone dari Jerman yang tiru gerakan ubur-ubur, AquaJellies 2.0

https://www.youtube.com/embed/N-O8-N71Qcw

Selain BOSS, perusahaan Jerman, Festo, juga tidak ingin kalah! Bukan dari manta ray, Festo terinspirasi dari ubur-ubur. Berbekal inspirasi tersebut, Festo mengembangkan "AquaJellies 2.0". Percayalah, saat melihatnya di bawah air pun, kamu mungkin menyangka kalau drone tersebut adalah ubur-ubur!

Pertama kali diperkenalkan pada 2008 di Hanover dan terus dikembangkan pada 2013-2014, AquaJellies 2.0 dapat meniru gerakan renang unik ubur-ubur. Selain itu, drone ini dapat berkomunikasi satu sama lain! AquaJellies 2.0 juga dapat kamu operasikan dari smartphone. Dengan AquaJellies 2.0, Festo berharap teknologi pemantauan proses dan kondisi dalam air jadi lebih mutakhir.

Jago Berenang, 23 Macam Drone Bawah Laut di DuniaDrone bawah laut sedang mengerjakan misi. bluerobotics.com

Jika digunakan dengan baik dan benar, maka drone bawah laut amat berkontribusi banyak untuk perkembangan ilmiah. Selain ilmiah, drone dapat digunakan satu negara untuk fungsi pertahanan dan keamanan, hingga mencari orang hilang dalam misi SAR.

Akan tetapi, tidak mustahil juga drone dapat digunakan dalam misi spionase! Tergantung siapa dan niat yang menggunakannya.

Itulah 23 drone bawah laut unik yang berguna untuk keperluan sains, komersial, hingga militer. Dari bentuk torpedo hingga ubur-ubur, drone dapat dikendalikan jarak jauh dan memiliki bentuk unik yang membantu mereka berbaur dengan lingkungan bawah laut sekaligus bergerak secara efisien. Dari 23 drone di atas, mana yang membuatmu terpana?

Baca Juga: Ini 7 Fungsi Drone Selain Fotografi Udara, Ternyata Berguna Banget!

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya