Gagah dan Berani, 9 Unit Kepolisian Terkenal Zaman Dulu

2. Medjay dan pendeta kuil dari Mesir

Patung tentara Medjay dari Mesir Kuno. commons.wikimedia.org

Sudah nonton film The Mummy atau main Assassin's Creed Origins? Kamu pasti sudah lihat medjay. Tetapi, sebelum ada medjay, Mesir Kuno menggunakan tongkat kayu dan hewan seperti anjing dan monyet untuk membantu mengusir pengacau. Barulah, pada masa Kerajaan Pertengahan, medjay datang dari Nubia untuk membantu Mesir.

Medjay langsung mendominasi otoritas Mesir, hingga menjaga istana dan makam para Firaun. Malah, kepala polisi Mesir Kuno disebut sebagai "Kepala Medjay". Selain medjay, pada masa Kerajaan Baru, dibentuk juga unit khusus berisi pendeta kuil untuk menjaga kuil dari perilaku yang menajiskan. Jika ada kejahatan di area kuil, maka itu adalah wewenang para polisi kuil.

3. Krypteia dari Sparta

Krypteia di game Assassin's Creed Odyssey. assasssinscreed.fandom.com

Sesuai dengan artinya yang berarti "rahasia" atau "kriptos"/κρυπτός, krypteia (κρυπτεία) adalah kepolisian rahasia di Sparta. Bukan baju zirah besi atau pedang besar, krypteia membawa pisau untuk membunuh diam-diam. Memang, tugas mereka tidak sebesar jasa para tentara Sparta di film "300"!

Tugas utama krypteia adalah menertibkan helot, budak petani Sparta yang terus memberontak. Jadi, krypteia harus "menakut-nakuti" mereka agar tunduk. Caranya, mereka bersembunyi saat malam lalu membunuh helot yang sedang sendirian di malam hari!

4. Pemanah Skithia dari Athena

Ilustrasi pemanah Skithia di Athena. commons.wikimedia.org

Memeluk demokrasi pertama kali, pemerintah Athena pada abad ke-5 SM menyewa jasa 300 pemanah Skithia untuk menertibkan warga Athena. Satu-satunya bukti konkret mengenai para pemanah adalah naskah komedi milik Aristophanes. Di sini, para pemanah Skithia digambarkan sebagai orang-orang bodoh.

Meskipun disebut "pemanah", nyatanya itu adalah sebuah stereotip yang terkenal di masanya. Digambarkan sebagai orang bodoh atau pun hanya stereotip belaka, para pemanah Skithia nyatanya dapat mengayomi warga Athena, hingga saat gugur bertugas pun, mereka dikebumikan dengan layak.

Baca Juga: 7 Hewan Gak Biasa Ini Dianggap Wajar Dijadikan Peliharaan Zaman Dulu

5. Gop dari Kekaisaran Maurya

Reruntuhan Kekaisaran Maurya. thoughtco.com

Kekaisaran Maurya adalah monarki pertama di India yang berkuasa pada 321 SM - 185 SM. Kekuatan militer dan sipil Maurya membuat sempat membuat dunia gigit jari. Setiap kota Maurya diawasi oleh seorang nagarik yang membawahi para perwira atau gop yang ditunjuk langsung oleh sang kaisar.

Selain nagarik, kinerja para gop juga diawasi oleh pemimpin lokal atau gramini. Kantor kepolisian gop amat multi-fungsi, dari penjara, pusat barang hilang, hingga biro sensus. Selain polisi, gop ternyata adalah mata-mata yang siap mencatat keberadaan dan gerak-gerik warga. Bahkan, kalau sudah mencurigakan (meskipun belum tentu bersalah), langsung dicomot!

6. Shoterim dari Yudea

Reruntuhan zaman Yudea Kuno. brewminate.com

Kaum Yahudi di Yudea Kuno terkenal memiliki sistem pengadilan yang ketat untuk menjaga ketentraman publik. Setiap kota Yudea Kuno memiliki seorang hakim, dan dua shoterim (שוטרים), sesuai dengan yang tertulis pada Alkitab Perjanjian Lama. Shoterim dibayar dengan pajak daerah.

Tugas shoterim adalah menetapkan harga pasar dan memeriksa neraca para pedagang, memeriksa batas lahan, serta membagikan sedekah. Pada dasarnya, Yudea Kuno memang memiliki peraturan yang ketat dan shoterim bertugas untuk menegakannya. Selain itu, shoterim juga memiliki kewajiban untuk membantu warga dalam mematuhi hukum.

7. Qadi dari Kekaisaran Songhai

Ilustrasi: Tiga orang yang berkonsultasi pada seorang qadi. commons.wikimedia.org

Kekaisaran Songhai dulunya adalah yang terbesar di Afrika Barat. Oleh karena itu, tidak aneh jika mereka memiliki unit kepolisian terbaik di seluruh Afrika di masanya. Dari sekian banyak, salah satunya adalah qadi (قاضي‎), yang ditunjuk oleh sang raja langsung untuk menegakkan Syariat Islam.

Qadi bertugas untuk menangani perselisihan antar warga, memutuskan tuntutan mana yang bisa ke pengadilan, dan memimpin pengadilan serta menjatuhkan hukuman. Sebagai hamba raja, sang qadi juga harus selalu waspada terhadap upaya makar dan siap menjatuhkan vonis terberat untuk para pelakunya!

8. Tokrikoq dari Suku Inca

dictio

Berdiri di masa Pra-Columbus, suku Inca di America Selatan menjalankan tatanan kerajaan yang amat teratur dengan sistem hukumnya. Tradisi Inca menyatakan bahwa tuntutan harus diadukan pada pejabat pemerintahan daerah tertinggi tokrikoq (yang berarti "dia yang melihat semua"). Di masa kini, setara dengan gubernur.

Selain mengawasi keadilan, tokrikoq juga mengawasi sensus, distribusi tanah, dan pemeliharaan umum. Masalahnya, putusan penjara bukanlah opsi untuk tokrikoq. Jadi, bagaimana? Jika kejahatan ringan, maka mendapat sanksi masyarakat. Sedangkan, jika kejahatannya berat, maka sudah pasti dihukum mati.

9. Vigiles dari Kekaisaran Romawi Kuno

Dua serdadu vigiles dan seorang pencuri. pinterest.com

Kekaisaran Romawi Kuno telah mencoba berbagai jenis penegakan hukum selama menguasai dataran Mediterania. Jika Garda Praetoria (cohortes praetoriae) ditugaskan untuk menjaga Kaisar dan Garda Masyarakat (cohortes urbanae) ditugaskan untuk menjaga kota, kejahatan kecil dan kebakaran ditangani oleh vigiles urbani.

Dibentuk oleh Kaisar Augustus (63 SM - 14 M), selain api, vigiles juga berpatroli kota-kota di malam hari untuk mencegah kejahatan seperti perampokan atau budak yang melarikan diri. Oleh karena itu, selain pemadam kebakaran, vigiles diperlengkapi dengan baju zirah ringan dan persenjataan seperti tongkat dan cemeti.

Itulah sembilan otoritas yang memiliki reputasi tinggi di masa lampau. Dengan masyarakat yang semakin dinamis, maka hukum pun juga sudah seharusnya tidak memihak! Dari sembilan kepolisian terkenal ini, mana yang menurutmu paling mirip dengan polisi zaman sekarang?

Baca Juga: Bagaimana Selesainya 5 Pandemik Zaman Dulu? Ini Faktanya