Penuh Keterbatasan, 5 Fakta Hidup Helen Keller Ini Wajib Kamu Tahu

Kegigihannya dalam hidup sangatlah inspiratif

Tak sedikit orang yang memandang sebelah mata para difabel. Hal inilah yang berujung negatif, menghambat para difabel untuk sukses. Tapi, lain halnya dengan tokoh inspiratif satu ini, Helen Keller. Begitu beruntung Helen bisa hidup di lingkungan yang penuh dukungan hingga akhir hidupnya. 

Berkat dukungan itulah yang membuat Helen bertumbuh di tengah keterbatasan yang dimilikinya. Helen telah menorehkan berbagai prestasi hingga mencetak berbagai sejarah selama hidupnya. Berikut lima fakta kehidupan Helen Keller yang wajib kamu tahu! 

1. Helen tidak difabel saat lahir

Penuh Keterbatasan, 5 Fakta Hidup Helen Keller Ini Wajib Kamu Tahuglobalwomenshistory.com

Bernama lengkap Helen Adams Keller, ternyata dirinya menderita penyakit yang menyebabkan difabel. Sebelumnya, Helen lahir pada 27 Juni 1880 Tuscumbia, Alabama, dengan sehat. Melansir American Foundation for the Blind, Helen terserang penyakit semacam demam atau rubella yang mengakibatkan kebutaan dan ketulian. 

Hal itu yang kemudian mengubah perilaku Helen menjadi nakal, susah diatur, dan pemarah. Di samping itu, kecerdasannya tetap terpancar, karena, faktanya Helen mampu berbicara sejak 10 bulan. Sebelum akhirnya Helen dinyatakan deaf-blind pada usia 19 bulan. 

2. Bertemu dengan guru sekaligus sahabatnya kelak

Penuh Keterbatasan, 5 Fakta Hidup Helen Keller Ini Wajib Kamu Tahuannistonstar.com

Ayah Helen Keller menyerah dan hampir mengirimnya ke rumah sakit jiwa. Hal itu ditolak oleh sang istri, ibu Helen, yang memutuskan untuk mendatangkan seorang guru khusus anak buta dan tuli. Melansir Perkins School for the Blind, pada 3 Maret 1887, sosok guru bernama Anne Sullivan tanpa menyerah terus mengajarkan berbagai kosakata—bahasa, pada Helen. 

Metode belajarnya yang tidak memanjakan Helen seperti orang tuanya perlahan membuahkan hasil. Anne yang sudah menyadari kecerdasan Helen sejak awal, akhirnya berhasil membuat Helen mengeja kata dengan tangannya pada usia tujuh tahun untuk berkomunikasi. Karena, Anne sangat meyakini bahwa: Language is more important to the mind than the light is to the eye. 

Hingga di usia tuanya, Helen sudah menggapainya Anne sebagai sahabatnya. Helen merasa beruntung dan berterima kasih pada gurunya itu. Salah satu kutipan dari Helen untuk gurunya adalah,

"The most important day I remember in all my life is the one on which my teacher, Anne Mansfield Sullivan, came to me. I am filled with wonder when I consider the immeasurable contrast between the two lives which it connects."

- Helen Keller

3. Kisah cintanya yang tragis

Penuh Keterbatasan, 5 Fakta Hidup Helen Keller Ini Wajib Kamu Tahuglobalwomenshistory.com

Dengan segala keterbatasan, Helen tetaplah manusia yang pasti memiliki rasa cinta pada pria. Sebesar apa pun pihak keluarga membatasi dirinya agar tidak berdua saja dengan pria, atau menghalangi Helen yang diam-diam membaca novel cinta. Takdirlah yang membuatnya merasakan cinta dari seorang pria, walau hanya sementara. 

Melansir Smithsonian Magazine, saat Helen berusia 30 tahunan, gurunya, Anne, jatuh sakit. Kerena itu, Peter Fagan, sosok pria yang menggantikan posisi Anne, berhasil mengenalkan rasa cinta pada Helen. Namun, hubungan keduanya kandas ditentang oleh keluarga Helen. Keluarganya berkeyakinan bahwa seorang difabel tidak boleh menikah karena takut hanya dimanfaatkan. 

Baca Juga: 7 Quote Helen Keller, Bukti Keterbatasan Bukan Halangan untuk Bahagia!

4. Prestasinya selama hidup

Penuh Keterbatasan, 5 Fakta Hidup Helen Keller Ini Wajib Kamu Tahuafb.org

Sejak usianya 10 tahun, Helen mengungkapkan keinginannya untuk bisa berbicara. Keinginannya tidak berhenti di situ, Helen dengan penuh tekad hendak menempuh bangku kuliah. Hingga pada usianya ke 18 tahun, Helen masuk sekolah agar bisa menempuh kuliah. 

Dua tahun setelahnya, tepat usia 20 tahun dirinya diterima di kampus Radcliffe. Dan, akhirnya pada tahun 1904, Helen lulus Sarjana Seni dengan predikat cumlaude. Hal itu membuat Helen menjadi orang tunanetra-rungu pertama yang meraihnya. 

Melansir Britannica, Helen telah menulis beberapa buku tentang dirinya, yaitu, The Story of My Life (1903), Optimism (1903), The World I Live In (1908), My Religion (1927), Helen Keller’s Journal (1938), dan The Open Door (1957). Bahkan, buku otobiografi berjudul The Story of My Life yang kini masih dicetak dan diterjemahkan ke 50 bahasa. Setelah lulus kuliah Helen juga bergabung dengan Americans Foundation for The Blind (AFB) untuk memenuhi kebutuhan para difabel sepertinya. 

5. Kisah hidupnya berhasil difilmkan

Penuh Keterbatasan, 5 Fakta Hidup Helen Keller Ini Wajib Kamu Tahuinfobae.com

Segala kesuksesannya dari mulai menulis buku pertama The Frost King pada usia 11 tahun, hingga kini telah menulis 12 buku. Helen juga berhasil meraih piala Oscar dan dibuatkan monumen bersama gurunya di Tewksbury, dan patung dirinya dengan pompa air yang menjadi titik keajaiban hidupnya, di Alabama. Melansir Britannica, Helen wafat pada 1 Juni 1968, di Easton, Connecticut, di usia ke 87 tahun. 

Sosok inspiratif Helen ini juga telah diadaptasi menjadi film dalam berbagai versi. Beberapa di antaranya, Deliverance tahun 1919, The Miracle Worker tahun 1962, The Miracle Worker pada tahun 2000 dan film Helen Keller in Her Story berhasil membuatnya menerima piala Oscar pada 1955 sebagai inspirator dari film dokumenter itu.  

Itulah lima fakta kehidupan Helen Keller yang bisa dijadikan inspirasi. Kegigihannya dalam hidup patut dicontoh generasi milenial! 

Baca Juga: 7 Quote Helen Keller, Bukti Keterbatasan Bukan Halangan untuk Bahagia!

Alya Rekha Anjani Photo Verified Writer Alya Rekha Anjani

I scream so loud, but, no one heard a THING. So, I decided to write. Akun IG: antologikata_id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya