Mutasi Virus Dipengaruhi Identitas Gen: Mitos atau Fakta? 

Adakah studi yang mendukung?

Jakarta, IDN Times - Pembuatan test-kit berjenis qRT-PCR, seperti yang saat ini sedang dikembangkan oleh Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19), memang harus selalu disesuaikan dengan mutasi virus. Dalam kasus Virus Corona, fakta bahwa lokasi ternyata berpengaruh pada mutasi Virus Corona. 

1. Mutasi virus adalah sesuatu yang wajar

Mutasi Virus Dipengaruhi Identitas Gen: Mitos atau Fakta? Dok. Nusantics

Tak sedikit orang awam yang menganggap bahwa mutasi SARS-Cov-02 atau virus-virus lain adalah  sesuatu yang mengerikan, apalagi setelah Virus Corona banyak menginfeksi manusia di seluruh belahan dunia. Bagaimanapun, mutasi adalah sifat alamiah virus yang tak bisa dihindari.

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu virus dapat mengalami perubahan mutasi, sehingga karakter virus itu pun ikut berubah. “SARS-Cov-02 yang saat ini mewabah dulunya hanya menular antar hewan. Namun, mutasi lah yang akhirnya membuat virus ini bisa ditularkan dari hewan ke manusia, meski hal ini memerlukan beberapa tahun,” tutur Revata Utama, CTO dan Co-Founder Nusantics. 

Para ahli perlu terus melacak mutasi virus ini demi menjaga akurasi test-kit yang saat ini sedang dikembangkan oleh Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19).

2. Apakah mutasi virus dipengaruhi oleh identitas gen manusia (etnisitas)?

Mutasi Virus Dipengaruhi Identitas Gen: Mitos atau Fakta? freepik.com

Sudah ada studi yang membuktikan analisis sejarah evolusi kelompok organisme yang saling terkait (filogenetik). Strain spesifik untuk populasi Asia Timur, Kaukasia (Amerika dan Australia), atau Latina secara empiris telah diteliti dan masing-masing strain memang memiliki karakter yang berbeda. Itulah mengapa banyak pula orang yang menyatakan bahwa sebaran lokasi pun berpengaruh terhadap mutasi virus. 

Dalam keterangannya, Revata mengungkapkan, “Faktanya, pada sebuah artikel di National Academy of Sciences of the U.S., dinyatakan bahwa ada 3 tipe strains COVID-19. Salah satu di antaranya, yakni tipe B, memang secara umum dimiliki oleh populasi Asia Timur. Nah, di setiap tipe COVID-19 B, akan ada mutasi. Artinya, tipe B dapat menyesuaikan diri dengan sebagian besar populasi Asia Timur secara imunologis atau lingkungan.”

Baca Juga: Laju Mutasi Virus Corona selama Pengembangan qRT-PCR Lokal

3. Langkah Nusantics siasati mutasi agar qRT-PCR tetap mutakhir

Mutasi Virus Dipengaruhi Identitas Gen: Mitos atau Fakta? freepik.com

Langkah nyata Nusantics untuk terus menyesuaikan mutasi Virus Corona adalah dengan memonitor data sekuens yang sudah diunggah di bank data internasional, yakni Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).


Revata menjelaskan, “Target gene yang dipilih untuk PCR diagnostic kit ini sudah selalu dicek berdasarkan data sekuens virus COVID-19 dari GISAID. Sebanyak 1377 sekuens telah ditemukan dan menurut hasil analisa, jumlah mutasi di daerah target gene yang kita pilih ini memang sangat kecil. Pun bisa dikatakan bahwa virus ini memiliki tingkat konservasi yang tinggi. Nah, dengan tingkat konservasi yang tinggi, kami yakin bahwa pendeteksian virus COVID19 di Indonesia masih bisa dilaksanakan dengan tepat.”

Topik:

  • Amelia Rosary

Berita Terkini Lainnya