10 Bangsawan yang Meninggal dengan Cara Tak Biasa 

Ada yang meninggal dengan cara yang konyol hingga mengerikan

Bangsawan cenderung menjalani kehidupan yang jauh lebih dramatis daripada rakyatnya. Sejarah dipenuhi dengan kisah-kisah kerajaan. Mulai dari pernikahan kerajaan, pesta kerajaan, hingga rumah kerajaan yang menjadi liputan utama, seperti yang bisa dibayangkan orang normal. Jadi pantas jika banyak kematian kerajaan yang agak aneh.  

Sepanjang sejarah beberapa kematian kerajaan yang aneh menjadi sangat terkenal dan kontroversial. Lalu siapa sajakah dan bagaimana cara mereka meninggal? 

1. Raja Aleksander dari Yunani meninggal karena gigitan monyet

10 Bangsawan yang Meninggal dengan Cara Tak Biasa Raja Aleksander dari Yunani. (royalcentral.co.uk)

Raja Aleksander dari Yunani naik takhta diusia 24 tahun, pada tahun 1917. Sacramento Union melaporkan bahwa hal ini terjadi karena Prancis, Inggris Raya, dan Rusia memiliki masalah dengan ayah dan kakak Aleksander, jadi negara-negara itu mengangkatnya menjadi raja. Meskipun pemerintahannya singkat.

Menurut Royal Central, pada 2 Oktober 1920, raja berjalan-jalan di sekitar pekarangan istana. Dia membawa anjing Jermannya bernama Fritz. Rupanya, salah satu pekerja di perkebunan itu memiliki monyet Barbary yang dibiarkan berkeliaran, dan monyet itu menyerang anjing raja. Aleksander melerai mereka, namun monyet itu menggigitnya. Dua dari luka itu dalam, tetapi dia yakin dia baik-baik saja. 

Kemudian, gigitan itu menjadi infeksi serius. Para dokter raja menyarankan untuk mengamputasi kakinya agar infeksinya tidak menyebar. Tetapi mereka ragu, dan tidak melakukannya. Sayangnya, 23 hari setelah serangan itu raja meninggal. 

2. Raja George V meninggal karena suntikan 'speedball'

10 Bangsawan yang Meninggal dengan Cara Tak Biasa Raja George V. (royalcollection.org.uk)

Dilansir Royal Babylon: The Alarming History of European Royalty mengungkapkan bahwa, Raja George V "dibunuh oleh dokternya sendiri untuk memenuhi tenggat waktu sebuah surat kabar." Pada malam tanggal 20 Januari 1936, Raja George dalam kondisi kritis. Dia mengalami koma beberapa hari sebelumnya. Tapi sebenarnya dia belum meninggal, dan ini membuat dokter yang menangani George tidak kompeten, yakni Lord Dawson.

The New York Times melaporkan bahwa dokter tersebut ingin membuat pengumuman kematian raja "di koran pagi." Jika raja bertahan terlalu lama, ia akan tersandung masalah etika. Jadi Lord Dawson sengaja menyuntik raja dengan morfin dan kokain. Pada masa kini, hal itu disebut speedball, dan itulah yang membunuh John Belushi. Hal itu juga membunuh Raja George dalam waktu kurang dari satu jam. Pada saat itu, semua keluarga raja beranggapan bahwa dia meninggal dengan damai. Pembunuhan ini pun baru terungkap di tahun 1986. 

3. Sigurd Eysteinsson meninggal karena tertusuk gigi musuhnya yang telah meninggal

https://www.youtube.com/embed/wu7RvWnqn74

Kematian Sigurd Eysteinsson the Powerful dicatat dalam satu dokumen yang ditulis 300 tahun setelah hal itu terjadi. Menurut The Lore of Scotland: A Guide to Scottish Legends, Sigurd diberikan pulau Orkney dan Shetland (utara Skotlandia) oleh saudaranya, kemudian dijadikan earl oleh raja Norwegia, Harald Fine-Hair. Tapi itu tidak cukup bagi Sigurd, ia kemudian menaklukkan sekelompok daratan Skotlandia. Tetapi Maelbrigt, Earl of the Scots, menginginkan wilayah itu juga. 

Kedua belah pihak saling membenci, tetapi mereka bernegosiasi sekitar tahun 890 M. Tetapi mereka tidak percaya satu sama lain, negosiasi memburuk dan pertempuran pun pecah. Sigurd dan timnya menang. Tak lama kemudian, Maelbrigt dan semua anak buahnya tewas.

Sigurd memenggal musuh musuhnya dan mengikat kepala mereka ke pelana kuda anak buahnya. Sementara Sigurd, memilih kepala Maelbrigt di pelananya. Akan tetapi, Maelbrigt memiliki julukan "Tooth", karena dia memiliki satu taring raksasa yang menonjol dari mulutnya. Saat terus menunggangi kuda, kaki Sigurd tertusuk gigi besar itu. Lukanya menginfeksi, dan Sigurd meninggal. 

4. Raja Charles II Navarre meninggal karena tak sengaja terbakar

10 Bangsawan yang Meninggal dengan Cara Tak Biasa Ilustrasi Raja Charles II dari Navarre. (thevintagenews.com)

Kematian Raja Charles II dari Navarre sangat tidak biasa, seperti yang dikatakan dalam sebuah buku tahun 1803. Menurut History Collection, kesetiaan Charles sangat fleksibel, dan selama konflik raja beralih ke pihak mana pun yang akan memberinya lebih banyak uang dan kekuasaan. Di satu titik, dia menyebabkan kerusuhan di Paris. 

Vintage News mengatakan bahwa pada tahun 1387, Charles sakit parah. Dia terbaring di tempat tidur dan tidak bisa bergerak. Dokternya membungkus raja dari kepala sampai kaki dengan linen yang dibasahi brendi. Hal ini dianggap masuk akal secara medis pada saat itu.

Wanita yang ditugaskan untuk membungkus dan menjahit Charles mencari sesuatu untuk memotong tali itu. Tetapi dia tidak menemukan benda tajam, bodohnya, dia mengambil lilin untuk memotongnya. Tidak mengherankan, raja yang dilapisi alkohol itu langsung terbakar. Raja pun mengalami luka bakar yang parah tetapi masih bertahan dua minggu dalam penderitaan sebelum akhirnya meninggal. 

5. Raja James II tewas ditempat karena ledakan senjata meriamnya sendiri

10 Bangsawan yang Meninggal dengan Cara Tak Biasa Raja James II dari Skotlandia. (historyanswers.co.uk)

Menurut BBC, Raja James II  menjadi raja pada 1437 karena ayahnya dibunuh. Dia baru berusia 6 tahun. Ibunya pun balas dendam dengan membunuh keluarga kerajaan yang bertanggung jawab atas pembunuhan suaminya itu. Saat James berusia 10 tahun, dia menghadiri pertemuan antara pihak yang bertikai, yang berakhir dengan pembantaian yang sangat buruk, peristiwa itu menginspirasi adegan "Red Wedding" dalam Game of Thrones.

Saat dia dewasa dan mengambil alih secara resmi, James melanjutkan kekerasannya. Pada tahun 1452, dia mengundang Earl of Douglas untuk makan malam, memulai pertengkaran, dan menikamnya. Ini mencetuskan perang, yang akhirnya dimenangkan James. Tetapi dia juga mulai melawan Inggris. Yang menyebabkan kejatuhannya.

Stewart Society mengatakan pada tahun 1460, James dan pasukannya mengepung Kastil Roxburgh menggunakan teknologi pertempuran mutakhir, meriam. Raja memerintahkan prajurit di sebelahnya untuk menembak. Tapi meriam itu meledak, mematahkan paha raja menjadi dua bagian, dan dia "terlempar ke tanah lalu tewas seketika." 

Baca Juga: Perkawinan Sedarah, 10 Bangsawan Ini Menderita Disabilitas

6. Kematian Raja Adolf Frederick karena menyantap makanan secara berlebihan 

10 Bangsawan yang Meninggal dengan Cara Tak Biasa Raja Adolf Frederick dari Swedia. (knowledgesnacks.com)

Menurut Ancient Origins, Adolf Frederick menjadi raja Swedia pada tahun 1751 karena bibinya, Ratu Elizabeth Rusia. Tapi dia dijadikan boneka kerajaan, karena kekuasaan di Swedia dipegang oleh parlemen, Riksdag. Terlepas dari kenyataan itu, Adolf Frederick sangat haus kekuasaan dan mencoba merebut kendali dari Riksdag sebanyak dua kali.

Tetapi dia selalu gagal, dan yang dilakukan parlemen hanyalah menaikkan tunjangannya, mungkin berharap dia tidak lagi mengganggu. Meski begitu, Vintage News mengatakan bahwa pemerintahannya selama 20 tahun berjalan damai dan banyak undang-undang yang sangat kompeten. 

Kematiannya, di sisi lain, konyol. Pada Fat Tuesday tahun 1771, Adolf Frederick mengadakan pesta tradisional yang sangat besar. Dan Adolf Fredrick rupanya memakan semua makanan di sana, diantaranya "lobster, kaviar, asinan kubis, kippers, dan sampanye". Banyak juga makanan penutup. Orang Swedia secara tradisi makan semla pada Fat Tuesday, yang merupakan "roti gulung manis berisi krim". Adolf Fredrick pun memakan 14 semla.

Setelah pesta makan besar ini, raja mengeluhkan masalah pencernaan. Dia meninggal malam itu dan sekarang dikenal sebagai "raja yang memakan dirinya sendiri sampai tewas". 

7. Kematian Kaisar Valerianus yang penuh penghinaan

10 Bangsawan yang Meninggal dengan Cara Tak Biasa Kaisar Valerian dan raja Persia Shāpūr I, relief batu, 260 M, di provinsi Fārs, Iran. (britannica.com)

Ancient History Encyclopedia mengatakan bahwa antara 235 dan 285 M, ada setidaknya 20 kaisar, dan sebagian besar tewas dalam pertempuran atau karena pembunuhan. Menurut A History of Roman Art, salah satunya Kaisar Valerianus, yang dibunuh oleh penguasa Persia Shapur I. 

Valerianus berhasil memimpin Kekaisaran Romawi yang tidak stabil selama tujuh tahun sebelum dia ditangkap oleh Shapur pada tahun 260. Big Think melaporkan bahwa Valerianus ditahan dalam "perbudakan yang memalukan", diantaranya menjadi tumpuan kaki Shapur ketika dia naik kudanya. 

Jelas, Valerianus ingin keluar dari situasi yang mengerikan ini. Jadi dia menawarkan uang tebusan sebagai imbalan atas pembebasannya. Karena dianggap sebagai penghinaan terhadap kekayaannya, Shapur menuangkan emas cair ke tenggorokan Valerianus. Setelah Valerianus tewas, Shapur mengulitinya, lalu mengecat kulitnya menjadi ungu "kerajaan", mengisinya dengan jerami, dan memajangnya di kuil Persia.

8. Khalifah Al-Musta'sim tewas karena kelicikan bangsa Mongol

10 Bangsawan yang Meninggal dengan Cara Tak Biasa Ilustrasi Mongol menginvasi Baghdad. (camrea.org)

War History Online mengatakan bahwa pada 13 Februari 1258 adalah "salah satu hari paling berdarah dalam sejarah manusia". Hari itu adalah puncak dari keberhasilan pengepungan di Baghdad. Kota itu dihuni jutaan orang dan merupakan salah satu kota terpenting di seluruh dunia. Itu adalah pusat Kekhalifahan Abbasiyah, sebuah kerajaan Islam yang menguasai sebagian besar Timur Tengah dan Afrika Utara, dan pada tahun 1258 diperintah oleh Khalifah Al-Musta'sim Billah. 

Penjajah Mongol mengirim tentara terbesar yang pernah mereka kumpulkan untuk merebut Baghdad. Al-Musta'sim ditawari kesempatan untuk menyerahkan kotanya tanpa pertumpahan darah tetapi ditolak. Setelah pengepungan 12 hari, bangsa Mongol memasuki kota dan mulai membantai hampir semua orang. Peristiwa yang satu ini secara efektif mengakhiri Zaman Keemasan Islam.

Bangsa Mongol juga ingin membunuh khalifah, tapi mereka punya dua masalah. Pertama, hukum mengatakan bahwa tidak ada orang yang bisa membunuh raja, dan tidak ada darah bangsawan yang bisa tumpah ke tanah. Jadi mereka mencari celah yang brilian.

Menurut History Collection, mereka menggulung Al-Musta'sim di atas karpet dan kemudian menginjak-injaknya dengan kuda mereka. Secara teknis, kuda-kuda itu membunuhnya, bukan manusia, dan karpet mencegah darahnya menyentuh tanah, yang berarti semuanya legal.

9. Martin dari Aragon tertawa tanpa henti hingga akhirnya meninggal

10 Bangsawan yang Meninggal dengan Cara Tak Biasa Martin dari Aragon. (listverse.com)

Menurut Clash of Thrones: The Power-Crazed Medieval Kings, Martin dari Aragon memiliki klaim yang tidak pasti atas takhta. Dia seharusnya hanya menjadi wali untuk keponakan perempuannya ketika saudara laki-laki Martin meninggal tanpa pewaris takhta anak laki-laki pada tahun 1396. Tetapi seorang wanita tidak didukung untuk menjadi penguasa, jadi Martin mengambil takhta itu sendiri. History Collection mengatakan bahwa dia mendapat julukan "The Humane". 

Bukan musuh yang menyebabkan kejatuhannya. Pada tahun 1410, Martin memakan seekor angsa utuh. Ini membuat perutnya mengalami masalah. Lalu ia pun memilih untuk beristirahat sembari memanggil pelawak raja untuk mengalihkan pikirannya dari rasa sakitnya itu.

Tapi si pelawak ini datang terlambat. Martin pun bertanya apa penyebabnya. Si pelawak meminta maaf, ia berkata bahwa dia tersesat di kebun anggur, di mana dia melihat seekor rusa yang tergantung di pohon, seolah-olah seseorang telah menghukumnya karena mencuri buah ara.

Kalimat itu membuat Martin tertawa selama tiga jam, dan pada akhirnya dia jatuh dari tempat tidur, lalu tewas. Beberapa sejarawan menganggap bahwa gangguan pencernaannya adalah gejala awal serangan jantung. 

10. Béla I dari Hongaria tewas karena tertimpa singgasananya sendiri

10 Bangsawan yang Meninggal dengan Cara Tak Biasa Ilustrasi Raja Bela I. (wikidata.org)

Hongaria Abad Pertengahan memainkan peran penting secara politik. Tapi siapa yang seharusnya memimpin sering kali menjadi perdebatan. Ini karena tidak ada aturan untuk urutan suksesi kerajaan. Di sebagian besar dinasti, seorang raja (biasanya laki-laki) meninggal dan semua orang tahu bahwa mahkota akan diberikan kepada anak tertuanya (atau lebih umum, putra tertua). Sementara itu, Hongaria tidak memiliki aturan tentang siapa yang harus bertanggung jawab, seperti yang dicatat dengan sangat rinci dalam Illuminated Chronicle

Menurut Encyclopedia Britannica, Béla I dari Hongaria akhirnya melawan seorang anak berusia 4 tahun untuk merebut takhta Hongaria pada tahun 1060. Béla juga menghentikan pemberontakan pagan dan mulai mempersiapkan perang melawan Kaisar Romawi Suci.

Béla memiliki singgasana mewah dengan kanopi kayu besar di atasnya. Sesaat sebelum bertempur dengan kaisar, kanopi kayu tersebut roboh dan menimpanya. Béla akhirnya meninggal karena cedera yang dialaminya. 

Meninggal adalah hal yang pasti. Dan seseorang tidak bisa memilih dengan cara seperti apa dia aka meninggal, tak terkecuali 10 para bangsawan di atas.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Aneh Orang-orang di Abad Pertengahan

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya