10 Olahraga Paling Berbahaya di Peradaban Kuno 

Sangat mengancam nyawa

"Peradaban kuno" umumnya mengacu pada era di sekitar Mesopotamia dan Mediterania dari sekitar 3.000 SM sampai jatuhnya Roma pada tahun 476 Masehi. Pada era itu, olahraga menjadi hobi yang mematikan. Dan mungkin akan dianggap sebagai tindakan kriminal pada zaman modern.

Demikian juga, apa yang atlet alami bisa dibilang sebagai penyiksaan - patah tulang, cacat tubuh, dan kematian, semua hanya untuk mengalahkan pesaing mereka. "Intensitas" dalam olahraga ini mungkin cocok disemangatkan karena aksi berbahayanya.

1. Pancang tenda pada masa Makedonia kuno

https://www.youtube.com/embed/PeftiNC5MaU

Pancang tenda atau Tent Pegging adalah olahraga cepat bagi penunggang kuda dengan menggunakan tongkat runcing. Penunggang kuda ini akan melepaskan pasak dari tanah menggunakan tongkat atau tombak saat kuda berlari dengan kecepatan penuh. Olahraga ini merupakan keterampilan bagi seorang pejuang Makedonia yang hidup di abad keempat SM. 

Menurut buku Pole Bending, pasukan Alexander Agung menggunakan pancang tenda untuk melawan pasukan Afghanistan dan India pada 326 SM. Mereka juga menggunakan taktik serupa untuk melawan gajah, yaitu menusuk kaki hewan tersebut. Olahraga ini masih dipertandingkan di beberapa negera, khususnya Pakistan. Menurut pemain olahraga pancang tenda di Pakistan saat ini, mereka sering kali mengalami patah tangan atau kaki dan beberapa diantaranya meninggal. 

2. Tinju di zaman Romawi dan Yunani kuno

https://www.youtube.com/embed/-1QnB8iniMU

Tinju sudah ada pada 3.000 tahun yang lalu, atau mungkin lebih. Di Amerika tahun 1950-an, tinju adalah olahraga brutal. Tapi setidaknya pertarungan mematikan di tahun 50-an memiliki kelas dan persyaratannya tersendiri. Tetapi, persyaratan tersebut tidak ada di zaman Yunani kuno, di mana tinju menjadi olahraga Olimpiade, atau Kekaisaran Romawi, yang juga merupakan acara festival.

Seperti yang dijelaskan Profesor David Potter, siapapun bisa jadi petinju, "bertarung sampai lawannya lumpuh". Menurut Museum Metropolitan, para petinju juga melawan beberapa pesaing berturut-turut dengan jeda yang singkat di antara pertarungan, serta wajah dan kepala sering kali menjadi sasaran pukulan. 

Sarung tangan tinju yang pernah digunakan paling awal terbuat dari tali kulit sederhana yang menutupi lengan bawah, tetapi menurut Met, selama periode Kekaisaran Romawi, sarung tinju untuk gladiator dihiasi pecahan kaca atau ujung logam yang tajam. Namun, Vice menunjukkan bahwa beberapa sejarawan tidak percaya jika sarung tangan pembunuh ini pernah digunakan. The Greek Anthology menggambarkan bahwa seorang petinju di masa itu akan mengalami cacat wajah yang parah. 

3. Gulat di Yunani kuno

10 Olahraga Paling Berbahaya di Peradaban Kuno ancient.eu

Seperti yang dijelaskan Vice, gulat pada masa Yunani kuno tidak memiliki batasan waktu atau persyaratan spesifik berat badan. Namun, gulat menjadi olahraga kelas berat bagi kaum intelektual. Filsuf ikonik Socrates dan Plato pernah terlibat dalam olahraga ini. Faktanya, "Plato" adalah nama panggilan gulatnya karena ia memiliki bahu yang lebar. (Nama asli Plato adalah Aristocles.) 

Seperti yang diamati oleh buku Sport in Ancient Times, choke holding adalah bagian besar dari gulat, dan atlet tidak akan diproses secara hukum jika mereka membunuh lawannya di tengah kompetisi. Dan ada satu atlet gulat yang dikenal sebagai "Mr. Fingertips", ia mengalahkan lawannya dengan mematahkan jari lawan. Taktik itu kemudian dilarang.

4. Polo di peradaban Persia

10 Olahraga Paling Berbahaya di Peradaban Kuno lapolo.in

Polo merupakan olahraga yang berbahaya, di mana tim yang menunggang kuda akan memukul bola dengan palu yang sangat besar. Polo berasal dari Persia (Iran modern) sekitar 2.500 tahun yang lalu dan digunakan untuk melatih pasukan kavaleri. Ini juga disebut "olahraga para raja" dan terkenal sebagai taktik Raja Alexander Agung ketika dia naik takhta Makedonia. 

Diwawancarai LA Times pada tahun 1989, presiden klub polo Don Patch mengisahkan gambaran permainan pola di peradaban kuno: Dua tim terdiri dari 600 orang yang memegang tongkat, saling menyerang satu sama lain untuk menggiring bola melewati gawang. Meskipun olahraga ini jauh lebih aman saat ini, versi ekstrem yang dimainkan di Pakistan mungkin masih meniru permainan polo di peradabab kuno.

5. Pertarungan tongkat nelayan di Mesir kuno 

10 Olahraga Paling Berbahaya di Peradaban Kuno ancient-origins.net

Sebagaimana dirinci dalam Sports and Games of the Ancients, olahraga pertarungan tongkat ini dijadikan sebagai pertahanan diri dan pelatihan tempur. Pertarungan ini juga menjadi ajang kompetitif mematikan bagi para nelayan. Sesuai dengan namanya, tombak ini digunakan untuk menjatuhkan lawan ke Sungai Nil yang dipenuhi buaya.

Di sisi lain, buaya dianggap suci di Mesir kuno, jadi mereka yang jatuh ke sungai dan dimakan buaya dianggap mendapatkan kehormatan. Selain buaya, ada kuda nil raksasa yang hidup di sungai dan terkenal karena sering membalikan perahu nelayan. Lebih parahnya lagi, tidak semua nelayan bisa berenang. 

Baca Juga: 5 Penemuan Sains di Zaman Kuno yang Paling Berpengaruh di Dunia

6. Pankration, pertarungan kekuatan di Yunani kuno

10 Olahraga Paling Berbahaya di Peradaban Kuno jiujitsutimes.com

Dijuluki "kakek dari Seni Bela Diri Campuran modern" oleh Bleacher Report, Pankration adalah olahraga yang mencampurkan gulat dan tinju dalam aksinya, dan tubuh petarung akan dilumuri minyak zaitun. Hanya saja, ini sangat ekstrim. Leher dan jari-jari pemain bisa patah, beberapa diantaranya mati tercekik oleh lawan. Di Yunani, pemain dilarang menggigit dan mencungkil bola mata lawan, namun di Sparta, pemain bebas menggigit lawan, mencungkil mata mereka, dan memukuli mereka sampai tewas. 

Seorang petarung Yunani kuno bernama Arrichion pernah ikut berkompetisi pada 564 SM. Ia menang tetapi dia meninggal. Seperti yang diceritakan oleh Bleacher Report, Arrichion bersaing memperebutkan mahkota Pankration. Namun, kompetitor menjebak Arrichion dalam choke holding. Meskipun ia kehilangan kesadaran, Arrichion masih cukup kuat untuk membuat pergelangan kaki lawannya terkilir, memaksa lawannya untuk menyerah. Tapi kemenangannya itu tak berarti apa-apa, karena Arrichion meninggal. 

7. Melompati banteng di peradaban Minoan

10 Olahraga Paling Berbahaya di Peradaban Kuno ancient-origins.net

Di pulau Kreta selama Zaman Perunggu - ada sebuah kompetisi melompati banteng. Pelompat akan melompati banteng yang sedang mengamuk dengan memegang tanduk banteng tersebut. Menurut National Geographic, Kreta menjadi tempat kelahiran peradaban Minoan, yang runtuh secara misterius sekitar abad ke-15 SM. Suku Minoa menjadikan banteng sebagai simbol yang sakral dari kekuatan dan kesuburan. Mereka bahkan membuat patung banteng, perhiasan banteng, dan lukisan banteng.

8. Gladiator dalam olahraga pertarungan dengan binatang buas di Romawi kuno

10 Olahraga Paling Berbahaya di Peradaban Kuno whatculture.com

Circus Maximus yang mirip seperti Colosseum, adalah arena Romawi kuno di mana para pejuang bersenjata akan bertarung melawan hewan buas satu sama lain sebagai ajang hiburan massa. Universitas Chicago mencatat bahwa pada abad pertama Masehi, seorang gladiator mungkin memiliki peluang 1 dari 10 dalam keadaan sudah tak bernyawa.

Alastair Blanshard, seorang profesor sejarah klasik dan kuno di Universitas Queensland, berpendapat bahwa olahraga tersebut lebih mirip seperti terpidana mati karena "kebanyakan gladiator" adalah tahanan perang atau penjahat.

9. Venatio, pertunjukan paling kejam pada masa Romawi kuno

10 Olahraga Paling Berbahaya di Peradaban Kuno ancient-origins.net

Cikal bakal adu banteng Spanyol - diperkirakan dimulai pada 711 M, seperti yang dilansir dari USA Today, venatio adalah olahraga yang melibatkan singa, harimau, beruang, macan tutul, gajah, banteng, dan bahkan anjing. Mereka diadu melawan pemburu manusia dan hewan lainnya. Menjadi salah satu permainan paling tidak adil dalam sejarah. 

Atlantic mencatat bahwa venatio adalah contoh pertunjukkan sirkus yang mengerikan. Kaisar Titus memperingati pembukaan Colosseum dengan mengadakan acara selama 100 hari di mana 5.000 hewan dibantai. Kaisar Trajan pernah memiliki 11.000 hewan yang diadu satu sama lain. Orator Cicero, misalnya, mengungkapkan bahwa venatio adalah cerminan sifat manusia yang paling biadab.

10. Colosseum Romawi diubah menjadi pertarungan naumachiae 

https://www.youtube.com/embed/TB5weRIYhjQ

Konon, Colosseum Romawi pernah diisi dengan air untuk pertarungan air tiruan yang dikenal sebagai "naumachiae." Ia juga disebut sebagai "Laut Merah" karena pertempuran berdarah ini. Menurut National Geographic, para ahli masih memperdebatkan apakah naumachiae benar-benar terjadi di Colosseum. Kaisar Claudius mengorganisir pertarungan air tiruan ini dengan melibatkan 100 perahu dan 19.000 orang sebagai peserta. Sejarawan Tacitus berkata bahwa mereka bertempur dengan semangat dan keberanian yang membara. 

Selain berbahaya, 10 olahraga di atas juga sangat mematikan. Sangat tidak mungkin jika olahraga tersebut dipertandingkan di era modern saat ini. 

Baca Juga: Wajib Tahu! 7 Fakta tentang Pernikahan dan Seks di Zaman Kuno 

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya