11 Kehidupan Menjadi Kesatria Abad Pertengahan

Kesatria ini terkenal kejam dan menakutkan

Mungkin, sebagian dari kita berpikir bahwa menjadi seorang kesatria adalah profesi yang keren, apalagi kesatria di abad pertengahan. Tunggu dulu! Anggapan itu salah. Memang, ada satu atau dua keuntungan menjadi seorang kesatria tetapi pekerjaan seorang kesatria itu sangat melelahkan, berbahaya, dan dihantui kematian. Nah, bagaimana ya rasanya menjadi seorang kesatria abad pertengahan?

1. Bagaimana caranya menjadi kesatria abad pertengahan

https://www.youtube.com/embed/UBp26Q4gmYA

Dilansir dari Ancient History Encyclopedia, orang yang berani dan gesit bisa diangkat menjadi seorang kesatria berdasarkan prestasinya. Seorang bangsawan atau bahkan raja akan menganugerahkan gelar "kesatria" setelah orang itu membuktikan keberaniannya di medan perang. Dari situlah ia akan diberi sepasang taji (senjata dari besi yang berbentuk seperti jalu ayam) sebagai simbol status barunya. Berbeda halnya di abad ke-13, satu-satunya cara untuk menjadi seorang kesatria adalah memiliki orang tua yang kaya raya. Karena tidak boleh sembarang orang menjadi kesatria. 

2. Anak bangsawan akan dilatih untuk menjadi kesatria

11 Kehidupan Menjadi Kesatria Abad Pertengahanredtri.com

Anak laki-laki keturunan orang tua yang kaya raya, akan dilatih untuk menjadi kesatria oleh ayahnya. Menurut Ancient History Encyclopedia, calon kesatria akan dilatih di usia 7 atau 10 tahun. Orang tua mereka memang sudah menentukan seperti apa masa depan anaknya kelak, meskipun itu akan menjadi kehidupan yang penuh dengan kekerasan dan bahaya.

3. Memiliki proses yang panjang

11 Kehidupan Menjadi Kesatria Abad Pertengahanquora.com

Dikutip dari Medieval Life, seorang anak laki-laki yang akan dijadikan kesatria akan dipekerjakan di kandang kuda, menyajikan makanan, dan melakukan tugas berat lainnya sambil belajar menunggang kuda dan memegang pedang. Setelah beberapa tahun, dia akan lulus menjadi pengawal, biasanya di usia sekitar 14 tahun. 

Menjadi seorang pengawal abad pertengahan bertugas untuk melayani seorang kesatria tertentu. Tugas seorang pengawal adalah membersihkan baju besi, menajamkan senjata, dan merawat kuda kesatria. Pengawal harus memastikan kesiapan kesatria untuk berperang.

Jika semua dikerjakan dengan baik, seorang pengawal akan menjadi seorang kesatria di usia 18 atau 21 tahun. Namun, semuanya tidak selalu berjalan dengan baik. Beberapa pengawal mengakhiri karir mereka tanpa menjadi kesatria (Geoffrey Chaucer adalah salah satu contoh terkenalnya) dan beberapa lainnya harus menjadi pengawal sepanjang hidupnya. 

4. Ada pelatihan khusus selain menjadi pengawal

https://www.youtube.com/embed/i_N8Nt5q5Go

Latihan untuk menjadi seorang kesatria jauh lebih melelahkan daripada yang kita pikirkan. Menurut Medieval Britain, saat menjadi pengawal, dia harus menguasai "tujuh poin kelincahan," seperti: menembak, anggar, gulat, menunggang kuda, berenang dan menyelam, memanjat, lompat jauh, olahraga turnamen seperti jousting, dan bahkan menari. Tapi bukan itu saja, pengawal juga harus belajar membaca puisi, berburu, bermain catur, dan memiliki sopan santun.

5. Peperangan atas nama Tuhan

11 Kehidupan Menjadi Kesatria Abad Pertengahanabout-history.com

Sebagian besar, para kesatria percaya bahwa pekerjaan mereka adalah panggilan dari Tuhan, yang akhirnya membenarkan hampir semua hal yang dilakukan atas nama raja, yang merupakan penguasa pilihan Tuhan. Oleh karena itu ada upacara kesatria (disebut "sulih suara") yang penuh dengan simbolisme dan ritual agama. Menurut Ancient History Encyclopedia, pengawal diminta untuk berdoa semalaman, dan seorang pendeta akan memberkati pedangnya. 

Pada abad ke-11, aspek religius kesatria ini juga melayani Gereja, yang dijanjikan bahwa mereka akan mendapatkan tempat yang nyaman di surga jika mereka melakukan perjalanan ke Tanah Suci dan membunuh sekelompok non-Kristen selama Perang Salib. Mungkin imbalan inilah yang membuat para kesatria lebih berani, terutama di saat mereka percaya bahwa kematian adalah pertarungan antara surga dan neraka. 

Baca Juga: 7 Bahaya Mengerikan yang Pernah Terjadi di Abad Pertengahan

6. Perlengkapan kesatria

https://www.youtube.com/embed/zGl_UXc9HIE

Menurut Lords and Ladies, pedang kesatria tidak seberat seperti yang digambarkan film-film Hollywood. Pedang abad pertengahan beratnya hanya sekitar tiga sampai lima pon (1,3 - 2,2 kg). Namun, baju zirahnya memiliki berat antara 45 dan 55 pon (20,4 - 24,9 kg) dan termasuk helmnya yang beratnya antara 1,8 sampai 3,6 kg. Berat tersebut cukup merata di tubuh kesatria jadi mobilitasnya bukan masalah besar. Faktanya, petugas pemadam kebakaran saat ini dilengkapi dengan setelan yang memiliki berat yang sama seperti baju zirah kesatria.

7. Kode etika untuk para kesatria abad pertengahan

https://www.youtube.com/embed/T7j0V1AHvBU

Dilansir dari History, para kesatria awal diberi kebebasan untuk membakar, menjarah, dan bersikap tidak baik pada wanita di wilayah yang mereka jajah. Akhirnya, para raja dan bangsawan yang bertanggung jawab atas para kasatria itu menetapkan semacam kode etika dalam kegiatan sehari-hari hingga di medan perang. 

8. Waktu senggang kesatria abad pertengahan

11 Kehidupan Menjadi Kesatria Abad Pertengahanfineartamerica.com

Faktanya, di masa damai, para kesatria awal hanya bertugas selama 40 hari dalam setahun. Dan pelayanan di masa damai juga tidak terlalu melelahkan. Menurut Britannica, pelayanan itu hanya mengawal bangsawan di sekitar atau berdiri di depan gerbang kastil. Seperti semua institusi pada umumnya, kesatria bisa naik pangkat jika melakukan pelayanan lebih banyak dan melakukan kegiatan lainnya.

Namun jika kerajaan sedang berperang, seorang kesatria akan dipanggil untuk bekerja tanpa batas waktu. Dan selama Abad Pertengahan, seorang kesatria bisa dengan mudah mendapatkan waktu santai lebih banyak jika ia membayar "scutage", semacam pajak pengganti tugas pelayanan.

9. Turnamen para kesatria terkadang berujung kematian

https://www.youtube.com/embed/F4ovVbk4hP0

Selama masa damai, para kesatria harus memenuhi ekspektasi tertentu, dan salah satu ekspektasi tersebut adalah partisipasinya dalam turnamen. Menurut Ancient History Encyclopedia, ada turnamen berbeda: pertempuran tiruan yang disebut "melee" dan jousting. Kesatria biasanya mengenakan baju besi yang lebih berat selama berkelahi dengan menggunakan tombak sambil menunggang kuda. Turnamen ini adalah olahraga yang cukup berbahaya, terkadang ada kesatria yang tewas saat melakukannya.

Pada tahun 1559, turnamen jousting menewaskan raja Prancis - Henry II meninggal setelah tombak lawannya menghantam wajahnya, menancap ke mata dan otaknya. Henry VIII juga mengalami luka ulserasi kakinya dalam turnamen jousting, meskipun itu tidak membunuhnya sampai 11 tahun kemudian.

10. Imbalan menjadi seorang kesatria

11 Kehidupan Menjadi Kesatria Abad Pertengahandgwgo.com

Dilansir dari laman How Stuff Works, seorang kesatria akan diberi imbalan atas jasanya dengan sebuah wilayah, yang pada dasarnya adalah sebidang tanah milik raja yang akan dia tinggali secara gratis. Sebagai bonus, wilayah miliknya akan dikelola oleh sekelompok petani yang menghasilkan makanan dan barang-barang yang membuatnya kaya - meskipun secara teknis raja masih memiliki hak atas tanah itu dan dapat diambil kembali jika seorang kesatria membuat raja kesal.

Wilayah kekuasaan juga dapat diwarisi, jadi ketika seorang kesatria meninggal, wilayah tersebut diteruskan kepada putra tertuanya, yang juga harus menjadi seorang kesatria agar dia dapat melayani raja dan mempertahankan haknya untuk memegang wilayah tersebut. 

Di Inggris, seorang kesatria akan terikat kepada raja, tetapi di Prancis, penguasa yang menguasai wilayah dapat mempekerjakan kesatria sebagai pasukan mereka sendiri, dan tuanlah yang memberi kesatria itu baju besi, kuda, senjata, makanan, dan uang. Pemilik wilayah kekuasaan juga bisa mempekerjakan lebih dari satu kesatria. 

11. Apa yang akan terjadi jika kesatria melakukan pengkhianatan

11 Kehidupan Menjadi Kesatria Abad Pertengahanio9.com

Seorang kesatria biasanya akan berkonsultasi dengan seorang pendeta tetapi dia mendapat perintah dari raja. Bagaimanapun, seorang kesatria terikat pada rajanya terlepas dari apakah perintahnya sesuai dengan hati nuraninya atau tidak. Jadi apa yang terjadi dengan kesatria yang tidak patuh? Nah, taji yang pernah diberikan kepada kesatria akan diambil kembali oleh raja. 

Menurut Noble Dynasty, ketika seorang kesatria melakukan pengkhianatan atau dianggap pengecut (tanpa bukti atau tidak), gelar kesatrianya akan dicopot di depan umum dalam sebuah upacara formal. Pertama, tajinya akan "dipotong dari tumitnya" dan pedangnya dipatahkan. Lambang kesatrianya akan dibakar, dan perisainya akan digantung secara terbalik agar kerajaan bisa melihatnya. Kemudian ia akan dieksekusi. 

Setelah kamu membaca faktanya kesatria abad pertengahan, apakah kamu masih berpikir bahwa menjadi kesatria itu cukup keren?

Baca Juga: 5 Kastil di Australia Suasana Abad Pertengahan yang Menarik Dikunjungi

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya