Menyimpan Sejuta Keunikan, Ini 11 Sejarah Sungai Nil

Dari ritual aneh hingga pencarian sumber Sungai Nil

Siapa yang tidak tahu Sungai Nil. Kita semua pasti pernah mendengar tentang Sungai Nil yang merupakan sungai terpanjang di dunia, sungai ini mengalir melalui sebagian besar Afrika timur laut. Tapi apakah kamu mengetahui tentang sejarah panjang sungai tersebut?

Sungai Nil adalah sumber kehidupan di timur laut Afrika dan ia juga diselimuti beberapa peradaban kuno paling menakjubkan. Sejarahnya memiliki kisah yang berliku-liku. Bahkan para ilmuwan masih mempelajari kemisteriusannya hingga hari ini.

1. Fakta umum Sungai Nil

https://www.youtube.com/embed/GPXXeypfI5A

Memiliki panjang lebih dari 4.100 mil, menurut Encyclopedia Britannica, Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia. Mengalir melalui sebagian besar Afrika timur laut, mulai dari selatan khatulistiwa dan berakhir di Laut Mediterania. HowStuffWorks menjelaskan bahwa Sungai Nil terdiri dari tiga anak sungai berbeda: Nil Putih, Nil Biru, dan Sungai Atbara. Ketiga air sungai ini membawa sedimen warna yang berbeda ke aliran sungai utama. 

Dilansir dari National Geographic, banjir dari sungai yang terjadi secara terus-menerus, akhirnya mengairi dataran kering Afrika. Ditambah lagi, sungai menyimpan endapan yang kaya akan nutrisi di sepanjang dataran banjir, sehingga bagus untuk bercocok tanam di tempat yang tadinya gurun pasir. Tanpa Sungai Nil, tidak mungkin ada Mesir kuno atau beberapa peradaban menakjubkan lainnya.

Asal muasal nama "Nil" sendiri masih misteri. Beberapa cendekiawan, seperti yang ada di Britannica, mengatakan bahwa nama itu berasal dari akar kata Yunani "neilos," yang berarti "lembah sungai," tetapi Kamus Etimologi Online mengklaim bahwa nama itu berasal dari kata Semit yang berarti "sungai." Menurut British Museum, orang Mesir menyebut Sungai Nil "iteru", yang berarti "sungai".

2. Keunikan Sungai Nil

Menyimpan Sejuta Keunikan, Ini 11 Sejarah Sungai Nilancient.eu

Sungai Nil adalah salah satu dari sedikit sungai yang mengalir ke utara. Seperti yang dicatat oleh ahli geografi Andrew Johnston untuk Majalah Smithsonian, Sungai Nil mengalir menuruni bukit - yang berada di utara. Padahal, kebanyakan sungai di belahan bumi utara mengalir ke selatan, Sungai Nil menjadi misteri bagi masyarakat di peradaban kuno dan penjelajah Barat.

Universitas Texas di Dallas menjelaskan bahwa sejarah geologi Sungai Nil cukup singkat, yang tertua dari lima periode berasal dari enam juta tahun yang lalu ketika Laut Mediterania menguap. Antara 10.000 dan satu juta tahun yang lalu, sebongkah Sungai Nil membuat jalan besar-besaran dari jalur lurusnya. Sebuah studi NASA mengungkapkan bahwa aktivitas tektonik di era itu mengakibatkan pengalihannya, yang dikenal sebagai Great Bend of the Nile, yang akhirnya menentukan di mana manusia akan menetap. 

Menurut UT Dallas, Sungai Nil yang kita kenal saat ini sudah ada sekitar 12.000 tahun yang lalu. Banyak orang yang mungkin pindah ke daerah itu dari Great Rift Valley sekitar 5.000 tahun yang lalu, kemudian mendirikan kerajaan Mesir. Saat ini, HowStuffWorks mencatat bahwa hampir 95 persen orang Mesir modern tinggal di sepanjang tepian Sungai Nil - sungai itu masih penting bagi kehidupan di wilayah tersebut, seperti ribuan tahun yang lalu.

3. Mitos kuno tentang Sungai Nil

https://www.youtube.com/embed/AYb9uHAjFns

Sungai Nil sangat penting bagi beberapa peradaban kuno, dari Nubia dan Kush hingga Mesir Kuno. Sungai Nil disebut "Bapak Kehidupan" dan "Ibu Semua Manusia" oleh orang Mesir, menurut Ancient History Encyclopedia. Beberapa dewa utama Mesir dikaitkan dengan Sungai Nil, diantaranya Hapi dan Khnum, yang dianggap wujud dari sungai dan mengendalikan alirannya.

Ancient Egypt Online menjelaskan bahwa Khnum adalah salah satu dewa regional paling kuno, mendahului firaun. Dia dianggap mengendalikan tingkatan banjir sungai dan menggunakan tanah liat di sepanjang tepi Sungai Nil untuk menciptakan semua dewa lainnya, serta manusia dan bahkan mungkin matahari itu sendiri. 

Sementara itu, dewa Hapi tidak memiliki kuil sendiri tetapi disembah di tepi Sungai Nil di utara Aswan, di mana orang Mesir mengira di situlah sungai Nil berasal, menurut BBC. Dewa Hapi dianggap pembawa air, makanan, dan kelimpahan, oleh sebab itu, untuk menghormatinya dilakukan pengorbanan tahunan dan himne agar siklus banjir sungai tetap berkelanjutan untuk kemakmuran Mesir.

4. Osiris, Isis, dan Sungai Nil

https://www.youtube.com/embed/O5dXz1Tq_Yg

Salah satu legenda Mesir tentang Sungai Nil adalah dewa Set yang membunuh saudaranya, Osiris. Sebagaimana diceritakan dalam Ancient History Encyclopedia, istri Osiris, yakni Isis, mencoba mencari jenazah suaminya itu. Saat dia berhasil menemukannya, dan bersiap untuk menghidupkan kembali suaminya yang telah meninggal - Set berhasil mengambil jenazah Osiris, lalu memotongnya menjadi beberapa bagian, dan menyebarkannya di sekitar Sungai Nil.

Menurut Ancient Origins, Isis kembali mencari dan mengumpulkan potongan-potongan tubuh suaminya, tetapi ada satu potongan yang tidak ditemukannya. Karena Set melemparkan satu potongan itu ke Sungai Nil, di mana langsung dimakan buaya.

Meskipun Isis bisa membangkitkan Osiris, namun Osiris tidak memenuhi syarat untuk menjadi penguasa karena kehilangan bagian tubuhnya. Sebagai gantinya, dia menjadi penguasa alam baka. Sementara itu, Sungai Nil menjadi pemberi kehidupan bagi manusia di wilayah tersebut. 

5. Ritual kuno aneh yang melibatkan Sungai Nil

Menyimpan Sejuta Keunikan, Ini 11 Sejarah Sungai Nilface2faceafrica.com

Orang Mesir percaya bahwa Sungai Nil adalah sumber semua kehidupan, dan ritual terus dilakukan agar Sungai Nil terus mengalir dan memberi penghidupan. BBC menjelaskan bahwa salah satu ritual yang terkait dengan mitos kematian Osiris melibatkan penanaman patung dewa dari lumpur yang dibubuhi biji barley di sepanjang tepi sungai agar tanaman di kawasan itu tumbuh subur.  

Tapi ikatan antara dewa, tanah, dan sungai tidak berhenti di situ. Salah satu ritual tahunan penting di zaman firaun, yakni ritual masturbasi di sungai agar benih itu melimpah dan menyuburkan bumi. Face2Face Africa mengungkapkan bahwa ritual ini akan dilakukan oleh seorang pendeta atau penduduk setempat.

Cultura Colectiva mencatat bahwa ritual "kotor" ini merupakan siklus kehidupan simbolis, di mana berbagai cairan tubuh dan air Sungai Nil sendiri dianggap dapat dipertukarkan dan saling terkait, agar kemakmuran tanah terus berkelanjutan. 

Baca Juga: 5 Hewan Unik Ini Hidup di Sungai Nil, Mana yang Paling Menakutkan?

6. Banyak kota yang bergeser akibat pergerakan Sungai Nil

Menyimpan Sejuta Keunikan, Ini 11 Sejarah Sungai Nilstudyblue.com

Selama berabad-abad, Sungai Nil bergerak cukup jauh. Banjir yang terus terjadi menyebabkan erosi besar-besaran, dan anak sungai yang lebih kecil serta daerah banjir, khususnya, dapat bergeser seiring waktu. Salah satu ibu kota Mesir kuno, "kota Tanis yang hilang", bergeser 15 mil dari situs aslinya di Per Ramessu. Encyclopedia Britannica mengungkapkan bahwa sebagian besar kota tua rata dengan tanah. Akibatnya, kuil dan patung diangkut ke kota baru, yang membuat penjelajah kebingungan. 

Menurut National Geographic, Tanis adalah kota perdagangan yang sangat penting dan pusat budaya selama salah satu "periode peralihan" Mesir antara masa pembangunan piramida utama yang kita ketahui. Namun Tanis hilang karena pergerakan Sungai Nil, tertutup gundukan pasir ketika sungai bergeser lagi puluhan atau abad dari Per Ramessu.

7. Pencarian sumber Sungai Nil

Menyimpan Sejuta Keunikan, Ini 11 Sejarah Sungai Nilinhabitat.com

Penjelajah Barat terobsesi dengan Sungai Nil - karena sungai itu besar, mengalir dengan unik, dan ada berbagai macam makam dan artefak keren di sepanjang sungainya. Karena itu, mereka bertekad untuk mempelajari semuanya, termasuk dari mana asalnya. Pencarian sumber Sungai Nil perlahan berubah menjadi obsesi dan hobi di kalangan petualang Victoria.

Seperti yang dikatakan The Great Course Daily, "Benua Gelap" atau Afrika menjadi daya tarik bagi orang Eropa, terutama Inggris, untuk mencari apa pun yang dapat mereka temukan. Beberapa orang Eropa bahkan menyebarkan agama Kristen, memanfaatkan peluang bisnis, menutup perdagangan budak Arab, dan mencari pengetahuan baru. 

Namun keinginan terbesar mereka adalah pencarian sumber Sungai Nil. Meskipun orang Mesir percaya bahwa Sungai Nil berasal dari perbukitan Aswan atau diciptakan oleh hujan, seperti yang dilansir BBC. Encyclopedia Britannica menjelaskan bahwa orang Inggris mencari sumber Sungai Nil berkat informasi dari Yunani kuno. 

8. Penemuan sumber Sungai Nil

Menyimpan Sejuta Keunikan, Ini 11 Sejarah Sungai Nilmilitary.wikia.com

Dimulai pada 1770-an, menurut The Great Course Daily, sejumlah ekspedisi dilakukan untuk menemukan sumber anak sungai Nil. Tetapi tidak ada yang berhasil melacak sumber terakhir sampai tahun 1858, ketika Sir Richard Burton dan John Hanning Speke menjadi orang Eropa pertama yang tiba di Danau Tanganyika. 

Selama ekspedisi panjang mereka - mereka melibatkan 130 orang dan banyak peralatan. Pada saat mereka berhasil mencapai Danau Tanganyika, Burton terkena malaria. Speke meninggalkannya dan menjadi orang Inggris pertama yang melihat Danau Victoria, ia menyatakannya bahwa sungai itu adalah sumber utama dari Sungai Nil. 

Secara terpisah, mereka kembali ke Inggris, persaingan pun terjadi, seperti yang dijelaskan History Today. Burton dan Speke masing-masing mencoba membuktikan bahwa dia adalah penemu "sebenarnya" dari sumber Sungai Nil. 

9. Akhir tragis bagi penjelajah Sungai Nil

Menyimpan Sejuta Keunikan, Ini 11 Sejarah Sungai Nilwalesonline.co.uk

John Speke berhasil kembali ke Inggris lebih dulu, mengalahkan Richard Burton hampir setahun lamanya. Karena dialah orang pertama yang menyatakan bahwa dia telah menemukan sumber Sungai Nil. History Today mencatat bahwa Speke tidak dapat membuktikan bahwa Danau Victoria adalah sumber Sungai Nil, bukan Danau Tanganyika. Jadi, Royal Geographical Society mengirimnya kembali pada ekspedisi kedua. 

Menurut The Great Course Daily, Speke dan rekan barunya, James Grant, mengitari Danau Victoria dan menemukan sungai besar serta serangkaian air terjun yang mengarah samar-samar ke arah Mesir: yakni Sungai Nil. Namun perdebatan terus berkecamuk di Inggris, karena Speke tidak mengikuti sungai itu sampai ke Mesir, atau setidaknya salah satu anak sungai Nil yang diketahui.

Speke dan Burton melakukan debat publik. Namun Speke meninggal karena tembakan, menurut ThoughtCo, banyak yang mengira bahwa dia bunuh diri, mungkin karena dia menyesal karena bertengkar dengan mengingkari janji kepada Burton untuk tidak membocorkan penemuan mereka sampai keduanya bisa mengklaim kredit bersama.

10. Pencarian sumber Sungai Nil kembali dilakukan

https://www.youtube.com/embed/gV5oexwbn2c

Ternyata, John Speke memang benar selama ini - Sir Richard Burton belum menemukan sumber Sungai Nil yang sebenarnya di Danau Tanganyika. Teorinya tentang Danau Victoria benar. Hal ini diketahui setelah ia meninggal. Satu ekspedisi terakhir, yang dipimpin oleh Dr. David Livingstone, berangkat pada tahun 1866 untuk mencari tahu dari mana sumber sungai itu, seperti yang diceritakan ThoughtCo.

Biography mencatat bahwa Livingstone hilang selama bertahun-tahun dan dianggap sudah tewas sampai pemilik surat kabar The New York Herald mengirim wartawan Henry Morton Stanley untuk mencarinya. Setelah Livingstone ditemukan, Stanley melanjutkan untuk mengitari Danau Victoria yang sudah dijajahi Livingstone sebelumnya dan memastikan bahwa itu memang sumber sungai Nil, seperti yang dijelaskan Encyclopedia.com.

11. Sungai Nil saat ini

https://www.youtube.com/embed/oE2YZZgZWdE

Setelah menjalani pemulihan, seperti yang dikatakan The New Yorker, Livingstone dan Stanley menyelesaikan pencarian mereka, memetakan bagaimana Danau Victoria masuk ke Nil putih, menurut ThoughtCo. Dari sana, Livingstone melanjutkan perjalanannya melalui Afrika, yang harus meninggal karena penyakit sementara Stanley melanjutkan penjelajahan ke arah barat dalam perjalanan pulang.

Baru pada tahun 2006, kita dapat mendapatkan jawaban yang pasti. Berkat satelit berteknologi tinggi, kita sekarang tahu bahwa Sungai Nil berasal dari suatu tempat di Rwanda, seperti yang dikonfirmasi oleh survei NASA dan tim penjelajah modern. Namun, pencarian sumber sungai belum berakhir - pameran mobil Inggris Top Gear melanjutkan pencarian untuk mencari sumber "asli" setelah melewati Danau Victoria pada tahun 2013. 

Terlepas dari asal usul sumber Sungai Nil, seperti yang ditunjukkan HowStuffWorks, jutaan orang masih bergantung pada Sungai Nil setiap harinya. Sementara itu, studi dari Universitas Yale mencatat bahwa perubahan iklim mungkin secara serius mengubah pola banjir tahunan, membuat pengelolaan sungai sama pentingnya seperti di Mesir kuno.

Sungai Nil memang diselimuti oleh mitos, legenda, dan petualangan selama ribuan tahun. Dari dongeng kuno tentang memotong dewa menjadi beberapa bagian hingga petualangan orang Inggris, Sungai Nil akan selalu menjadi daya tarik bagi manusia.

Baca Juga: 6 Fakta Sungai Nil, Sungai Bersejarah di Peradaban Mesir Kuno

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya