7 Insiden Memalukan yang Menimpa Negara

Invasi yang gagal hingga presiden yang muntah di depan umum

Kita semua pernah mempermalukan diri sendiri. Ya, begitulah sifat manusia. Akan tetapi, bagaimana jika kesalahan ini membuat seluruh negara tersipu malu dan bahkan menyesalinya.

Insiden memalukan memang bisa terjadi kapan dan di mana saja. Hal ini juga bisa menyangkut tentang sebuah keputusan yang salah, ketidaktahuan, atau bahkan sesuatu yang tak terduga. Apa saja, ya, insiden memalukan yang pernah menimpa sebuah negara?

1. Lapangan Kain Emas

7 Insiden Memalukan yang Menimpa Negarailustrasi Lapangan Kain Emas (dok. Royal Collection Trust)

Seperti yang dilansir Luminarium, karena ketegangan yang semakin meningkat, Raja Henry VIII dari Inggris dan Raja Francis I dari Prancis melakukan pertemuan dalam upaya menjaga perdamaian, dan dinegosiasikan melalui penandatanganan Perjanjian London pada tahun 1518.

Kedua raja bertemu di dekat Calais, karena kastil di dekat Guines dan Ardes terlalu kumuh untuk pertemuan seorang raja, mereka akhirnya bertemu di sebuah lapangan. Dengan standar kerajaan, mereka mendirikan istana sementara yang terbuat dari kain emas, lengkap dengan kapel dan paviliun dan bahkan air mancur emas untuk Raja Henry, tulis Britannica

Pertemuan ini berlangsung selama tiga minggu lamanya. Namun, di pertemuan terakhir, Raja Henry menantang Francis untuk melakukan pertandingan gulat dengannya, sayangnya, Henry kalah dengan cepat. Ia pun pergi dengan rasa malu.

2. Spanyol, "kita berperang?"

7 Insiden Memalukan yang Menimpa Negarailustrasi penembakan mesiu dalam Perang Spanyol-Amerika pada tahun 1898, Amerika berhasil merebut Puerto Rico dan Guam dari Spanyol (dok. USCapitol/Architect of the Capitol)

Biasanya ketika seseorang berada di tengah perang, dia pasti tahu tentang itu. Sayangnya untuk Spanyol, mereka lupa memberi tahu pulau Pasifik Guam saat ingin berperang. Dikutip laporan History, pada bulan Juni 1898, pasukan Amerika tiba dengan menggunakan kapal USS Charleston untuk merebut pulau yang dikuasai Spanyol dan mengirimkan tembakan peringatan.

Setelah tidak ada jawaban, penjajah Amerika justru disambut dengan sebuah pesta penyambutan, di mana penduduk pulau meminta maaf karena tidak segera menanggapi penghormatan dari Amerika. Mengutip laman War History Online, mereka bahkan meminta untuk meminjam bubuk mesiu untuk membalas isyarat itu.

Alih-alih menangkap penduduk pulau, Kapten Glass dari Charleston meminta mereka untuk memberi tahu Gubernur Juan Marina bahwa mereka sedang berperang, dan akan segera diserang. Gubernur mengundang Kapten Glass ke tempatnya dengan menjamin keselamatannya, tetapi Glass menjawab bahwa Marina hanya memiliki waktu setengah jam untuk menyerah. Dua puluh sembilan menit kemudian, Marina pun menyerah.

3. Invasi Switzerland yang selalu gagal terhadap Liechtenstein 

7 Insiden Memalukan yang Menimpa NegaraKastil Vaduz, Liechtenstein (unsplash.com/Henrique Ferreira)

Swiss terkenal dengan netralitasnya, dan pegunungan Alpennya. Akan tetapi, Swiss berulang kali menyerang wilayah tetangganya yang kecil, Liechtenstein. Pada tanggal 1 Maret 2007, 170 tentara infanteri Swiss berjalan lebih dari satu mil melewati perbatasan. The Guardian melaporkan, seorang juru bicara kementerian dalam negeri hanya menjawab, "Ini tidak terlihat seperti mereka menyerbu kita dengan helikopter atau semacamnya." Saat Swiss menyadari kesalahan mereka, mereka akhirnya meminta tentaranya untuk pulang.

Australian Broadcasting Corporation mengatakan bahwa pada tahun 1992, lima tentara melakukan misi pelatihan ke kota kecil Triesenberg, di mana mereka bersembunyi di rumah kosong milik seseorang. Hal yang memalukan terjadi karena tentara Swiss tidak tahu bahwa kota Triesenberg terletak di Liechtenstein bukan di Swiss.

Akhirnya, seseorang memberi tahu walikota, dan polisi Liechtenstein pun diterjunkan. Pada saat polisi tiba, para prajurit baru menyadari bahwa mereka bukan berada di Swiss, dan segera berlari ke perbatasan.

Situasi berubah menjadi sangat canggung, karena insiden itu bertepatan dengan kunjungan seorang anggota senior Pemerintah Swiss ke ibukota Vaduz.

4. Invasi Teluk Babi

7 Insiden Memalukan yang Menimpa Negaramonumen untuk menghormati para martir yang meninggal di Playa Giron selama Invasi Teluk Babi yang gagal di Kuba (commons.wikimedia.org/Tamanoeconomico)

Seperti yang dijelaskan Miami Herald, Komandan invasi Teluk Babi, José Perez San Roman, mendarat di Playa Girón di pantai selatan Kuba. Dua hari kemudian, 1.500 tentaranya dikalahkan.

Hal ini bermula pada 15 April 1961, AS menginvasi Kuba dengan mengandalkan sebagian besar ekspatriat Kuba, untuk bertujuan menggulingkan Fidel Castro, tetapi berpura-pura tidak terlibat. Lebih buruk lagi, pemerintah AS menutupi sebagian besar informasi penting selama 50 tahun.

Akhirnya semuanya terungkap, tetapi rasa malunya berlipat ganda. Pertama, invasi yang gagal menyebabkan Krisis Rudal Kuba, dan ketika CIA mendeklasifikasi sebagian besar dokumen pada tahun 2011 (dan volume terakhir pada tahun 2016), ada babak memalukan lainnya setelah semua detailnya terungkap.

Misalnya, ada orang Amerika yang tewas. Padahal selama ini, semua orang mengetahui bahwa tidak ada orang Amerika yang tewas selama invasi, tetapi empat pilot di Garda Nasional Alabama tewas.

5. Operasi Cottage

7 Insiden Memalukan yang Menimpa Negarapasukan berbaris di pantai, selama pemuatan pra-invasi untuk Operasi Kiska, 13 Agustus 1943 (dok. Naval History and Heritage Command/Letnan Horace Bristol/USNR)

Pada tanggal 15 Agustus 1943, pasukan AS dan Kanada melancarkan serangan amfibi ke pulau Kiska di Pasifik utara. Mereka berjuang keras melawan Jepang, melakukan perjalanan selama dua hari penuh dengan melewati medan yang terjal, dan menggunakan tembakan senapan mesin dan artileri.

Masalahnya, Jepang telah menyelinap melalui blokade Sekutu di pulau itu tiga minggu sebelumnya, meninggalkan Kanada dan Amerika sendirian. Sebelum Operasi Cottage, AS telah menjatuhkan ribuan selebaran di pulau itu dengan pesan yang tertulis, bahwa situasi Jepang di Kiska akan segera berakhir.

6. Kekalahan Australia saat menghadapi burung Emu

7 Insiden Memalukan yang Menimpa NegaraEmu di Australia (biolib.cz/Petr Baum)

Emu, burung seberat 45 kg, dan tidak bisa terbang, pernah merusak tanaman secara massal di tahun 1930-an. Bahkan, kehadiran mereka telah mengusir beberapa petani dari wilayah mereka karena merasa terganggu dan takut.

Maka, pada tanggal 1 November 1932, sebuah partai kecil bersenjata dari 7th Heavy Battery dipimpin oleh Mayor C.W.P. Meredith berangkat ke daerah dekat Campion untuk mengalahkan emu dengan berbekal senapan mesin dan 10.000 butir amunisi. Akan tetapi, burung-burung emu cukup tangguh.

Keesokan harinya, rekan-rekan Meredith menyergap sekitar 1.000 emu (beberapa senapan mesin menembak dari beberapa arah), tetapi mereka bahkan tidak berhasil membunuh selusin dari mereka. Kampanye berlangsung seminggu penuh sampai Meredith mundur pada 8 November, dalam campuran keputusasaan dan kekaguman. Meredith berkata bahwa burung ini mungkin lebih tangguh dari divisi militer mana pun.

7. Presiden George H.W. Bush viral di Jepang

https://www.youtube.com/embed/oNlKcPGNtOQ

George H.W. Bush melakukan kunjungan ke Perdana Menteri Jepang, Kiichi Miyazawa. Pada tanggal 8 Januari 1992, presiden sudah merasa sakit sebelum makan malam, tetapi dia bersikeras bahwa dia baik-baik saja. Saat makan malam tiba, Bush terkulai lesu ke pangkuan perdana menteri, lalu dia muntah.

Mengutip laman The Atlantic, "Istilah Bushu-suru – ブッシュする, untuk mengejek Bush yang muntah di depan umum, menjadi lelucon di Jepang setelah insiden tersebut.

Tidak ada yang tahu pasti kapan hari buruk akan menimpa kita, atau mengapa kita bisa melakukan kesalahan yang justru mempermalukan diri sendiri. Begitulah yang terjadi pada peristiwa memalukan di atas, bukan lagi satu orang yang dipermalukan, tapi satu negara, lho.

Baca Juga: Pesona 10 Bunga Nasional dari Negara-Negara ASEAN, Indonesia Punya 3!

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya