Amerika Serikat Lawan Inggris, Ini 12 Fakta Perang 1812

Perang ini juga melibatkan penduduk asli Amerika

Hanya sedikit yang kita tahu bahwa Perang tahun 1812 terjadi antara Amerika Serikat dan Inggris, yang dimulai pada tahun 1812. Tapi, tahukah kamu detail dan sejarah panjangnya? Ya, Perang 1812 mungkin terdengar asing. Karena masalah perang ini tidak dibahas di kelas, dan biasanya hanya dikenal dengan perang yang tidak memiliki banyak dampak historis, atau sebagai "Perang Kedua untuk Kemerdekaan" di mana orang Amerika mendapatkan kembali kehormatan mereka dari Kekaisaran Inggris. Namun, sejarah dan faktanya jauh lebih rumit dan sangat kacau. Mari kita mengenal Perang tahun 1812 lebih jauh. 

1. Banyak faktor pencetus Perang 1812 

Amerika Serikat Lawan Inggris, Ini 12 Fakta Perang 1812longreads.com

Menurut Museum Mariners, setelah Perang Revolusi, kedua belah pihak masih saling memprovokasi. Salah satu alasannya adalah "Impressment" (penculikan) para pelaut Amerika di Royal Navy. Faktanya, banyak pelaut "Amerika" adalah orang Inggris (yang mungkin bersembunyi dari Perang Napoleon), dan konsep kewarganegaraan masih semu pada saat itu, tetapi hal itu sangat kontroversial dan dipandang sebagai penghinaan terhadap kedaulatan Amerika. Selain itu, kedua Angkatan Laut terus menyergap satu sama lain, dan Inggris memaksa semua kapal dagang asing (termasuk Amerika) untuk berlabuh di London dan membayar pajak ke Inggris sebelum diizinkan berdagang dengan negara-negara Eropa lainnya. 

Teori konspirasi anglofobia sudah tersebar ke publik, menyebabkan sebagian besar orang (dan perwakilan terpilih mereka) menuntut perang dengan Inggris.  Selain itu, perilaku AS terhadap Penduduk Asli Amerika sangatlah kejam. Inggris pun mendorong para pemimpin Penduduk Asli Amerika untuk melawan, tetapi hal ini tidak akan terjadi jika Amerika tidak membantai penduduk asli dan mencuri wilayah mereka. 

2. Amerika Serikat dan Napoleon 

Amerika Serikat Lawan Inggris, Ini 12 Fakta Perang 1812playbuzz.com

Perang 1812 ditengarai banyaknya aksi Inggris yang mengarah ke pertikaian (terutama masalah perpajakan maritim). Sebelumnya, Kaisar Prancis yakni Napoleon Bonaparte, didukung oleh Grande Armée-nya, menjarah dan merampok seluruh Eropa sejak Perang Napoleon yang dimulai beberapa tahun sebelumnya. 

Awalnya, Napoleon tidak punya masalah dengan Amerika Serikat, dan ia bahkan menjual Wilayah Louisiana kepada Presiden Thomas Jefferson pada tahun 1803. Tidak mengherankan jika Amerika juga masih berdagang dengan Prancis, tetapi Inggris tidak. Praktik perdagangan Amerika yang netral jelas merupakan ancaman bagi sistem pemerintahan Napoleon. 

3. Beda pandangan warga Amerika terkait perang dengan Inggris

Amerika Serikat Lawan Inggris, Ini 12 Fakta Perang 1812thoughtco.com

Dilansir dari ThoughtCo, negara bagian utara Amerika ingin menghindari perang untuk melindungi kepentingan perdagangan. Negara bagian selatan Amerika, melihat perang sebagai kesempatan untuk mendapatkan wilayah baru dengan tujuan agraria dan kepemilikan budak, mereka pun mendukung. Penghitungan pemilihan suara terakhir adalah 79-49 di DPR dan 19-13 di Senat. 

Di New York City dan Baltimore, National Park Service melaporkan bahwa kerusuhan meletus saat masyarakat melakukan demo untuk menentang perang. Mereka yang berpihak pada Partai Federalis merasa bahwa perang itu tidak perlu. Pemerintah negara bagian merasa bahwa Amerika tidak siap untuk berperang dengan Inggris. Tetapi, semangat patriotik mencetuskan perang tersebut.

4. Amerika Serikat ragu dengan kemampuannya melawan Inggris

Amerika Serikat Lawan Inggris, Ini 12 Fakta Perang 1812washingtonpost.com

Pada saat peperangan pecah, Angkatan Laut AS memiliki selusin kapal perang yang layak berlayar. Inggris Raya memiliki sekitar 500 kapal perang, dan 80 di antaranya siap bertugas di Belahan Barat. AS memiliki 7.000 orang di Angkatan Daratnya. Secara keseluruhan, Inggris memiliki pasukan lapangan yang terdiri dari 243.885 orang pada tahun 1812. Jumlahnya meningkat secara drastis seiring berjalannya waktu. Pada saat perang berakhir, Amerika menerjunkan 35.000 tentara dan hampir setengah juta milisi (untuk pertahanan lokal), sementara Inggris memiliki 58.000 tentara, 4.000 milisi dan 10.000 pejuang Pribumi Amerika. 

Jelas, bahwa Inggris jauh lebih siap untuk perang daripada Amerika Serikat pada tahun 1812. Beruntung bagi orang Amerika, perang yang sedang berlangsung dengan Napoleon selalu menjadi perhatian pertama, dan menahan sebagian besar sumber daya Inggris, kekuatan militer, keuangan, dan perhatian sampai tahap akhir perang. 

5. Keterlibatan penduduk asli Amerika selama Perang 1812

Amerika Serikat Lawan Inggris, Ini 12 Fakta Perang 1812rakuten.com

AS sangat kejam terhadap penduduk asli Amerika selama dan setelah Perang tahun 1812. Banyak penduduk asli ingin bernegosiasi dan asimilasi budaya dengan AS, tetapi pendekatan ini tidak memuaskan keserakahan Amerika yang ingin merebut wilayah mereka. History Channel menceritakan bahwa salah satu kepala suku Shawnee, Tecumseh, tidak ingin memberikan wilayah kepada AS untuk berdamai. Sebaliknya, dia ingin menyatukan berbagai suku yang terancam dan melawan perambahan Amerika. 

Konfederasi Indian Tecumseh di Wilayah Barat Laut (sekarang wilayah Ohio dan Danau Besar) adalah kekuatan yang harus diperhitungkan saat perang meletus. Suku-suku ini bersatu di belakang Tecumseh bahkan ketika dia bersekutu dengan Inggris selama Perang 1812, untuk bertarung di perbatasan Kanada.

Inggris membiayai dan mendukung Tecumseh, untuk bertempur di dalam dan sekitar Detroit. Namun, itu adalah siasat Inggris untuk mempertahankan tentaranya dan mengorbankan prajurit Pribumi. Britannica mencatat bahwa pada Pertempuran Sungai Thames (di Ontario), Inggris membiarkan Tecumseh dibantai oleh orang Amerika, yang dipimpin oleh calon presiden William Henry Harrison. Kematian Tecumseh menyebabkan kemarahan konfederasinya. 

Baca Juga: 6 Fakta Sejarah Perang Kuning, Perang Besar Tionghoa-Jawa Melawan VOC

6. Invasi Kanada yang tidak berjalan sesuai rencana

Amerika Serikat Lawan Inggris, Ini 12 Fakta Perang 1812npg.si.edu

Amerika menganggap bahwa perang dengan Inggris memberi mereka kesempatan untuk menyerang dan mencaplok Kanada. Amerika juga percaya bahwa orang Kanada akan mengambil kesempatan untuk melepaskan rantai tirani Inggris dan menyambut mereka sebagai pembebas. Namun ini tidak terjadi.

History Central mencatat bahwa setelah menginvasi Kanada pada tahun 1812, Komandan AS William Hull mengancam akan melakukan penyerangan terhadap setiap warga negara Inggris, tetapi akan menjanjikan kekayaan dan kebebasan kepada mereka yang bergabung. Pendekatan kasar ini hanya didukung oleh beberapa ribu milisi, dan akhirnya pun gagal.  

Setelah ditentang secara moderat oleh tentara Inggris, sekutu asli Amerika (dipimpin oleh Tecumseh), dan milisi Kanada, beserta jalur suplai dan komunikasinya terancam, Hull memerintahkan pasukannya untuk mundur dan kembali ke Fort Detroit, yang kemudian dikepung oleh Inggris dan Pasukan asli Amerika di bawah komando Mayor Jenderal Isaac Brock.

Disaat Brock masih mempersiapkan rencana panjangnya melawan Amerika, Hull justru mengejutkan kedua belah pihak dengan menyerahkan pasukannya setelah satu pemboman Inggris menewaskan tujuh orang Amerika (dari lebih dari 2.500 orang). Hull pun dijatuhi hukuman mati karena ketidakmampuannya di medan perang, namun pengampunan presiden akhirnya menyelamatkan hidupnya. 

7. Inggris mengepung Amerika

Amerika Serikat Lawan Inggris, Ini 12 Fakta Perang 1812washingtonpost.com

Untuk sementara waktu Napoleon berhasil dikalahkan. Namun, dilansir dari History, pada musim panas 1814, Inggris mengalahkan pasukan Amerika yang jauh lebih besar di Pertempuran Bladensburg, dekat perbatasan DC-Maryland modern, yang kemudian membakar ibu kota AS. Banyak bangunan yang dibakar, termasuk Istana Kepresidenan (kemudian dibangun kembali dan dinamai Gedung Putih) dan gedung Capitol. 

Presiden James Madison dan sebagian besar pemerintah AS berhasil melarikan diri ke Brookeville, Maryland. Ajaibnya, di hari yang paling kacau dalam sejarah Washington DC, Smithsonian melaporkan bahwa badai dan hujan besar turun di kota, memadamkan api dan menimbulkan tornado yang mendatangkan malapetaka bagi warga sipil Amerika dan Pasukan Inggris, membunuh beberapa orang di kedua belah pihak. Inggris kembali ke kapal mereka hanya setelah 26 jam.

8. AS memenangkan beberapa pertempuran di Perang 1812

Amerika Serikat Lawan Inggris, Ini 12 Fakta Perang 1812navalhistory.org

Di tengah kesalahan dan kebodohan, ada beberapa kemenangan bagi Amerika Serikat Pada bulan Agustus 1812, USS Constitution, sebuah kapal perang bertiang tiga (masih mengapung dan sepenuhnya ditugaskan oleh Angkatan Laut AS untuk penggunaan seremonial hari ini), menghancurkan kapal Inggris Guerriere, menurut History Central, kapal itu mendapatkan julukan "Old Ironsides." Lebih dari setahun kemudian, Angkatan Laut AS menangkap enam kapal Inggris di Danau Erie. Hal ini memungkinkan pasukan Amerika untuk merebut kembali Detroit dan mengalahkan Konfederasi Indian Tecumseh di Battle of the Thames

Pada bulan Maret 1814, calon presiden Andrew Jackson menghancurkan suku Red Stick di dekat Dadeville, Alabama, selama Pertempuran Horseshoe Bend. Jackson menduga bahwa Red Stick mendapatkan pasukan garnisun Inggris di Pensacola, Florida. Itu dibenarkan ketika ia menjelajahi daerah itu dan menemukan tentara Inggris sedang mempersenjatai dan melatih orang Indian di Sungai Red Stick. Dia pun merebut kota itu dan mencetuskan Pertempuran New Orleans. 

9. Informasi yang sulit diterima dan membutuhkan waktu yang lama

Amerika Serikat Lawan Inggris, Ini 12 Fakta Perang 1812thoughtco.com

Pada awal abad ke-19, berita dan informasi tidak secepat sekarang. Awal dan akhir Perang tahun 1812 sangat dipengaruhi oleh lambatnya pemberitaan. British Orders in Council - perpajakan Inggris atas kapal dagang Amerika yang menuju Eropa menyebabkan pecahnya perang - sebenarnya hal ini sudah dibatalkan beberapa hari sebelum AS menyatakan perang terhadap Inggris, seperti yang diungkapkan sejarawan Don Hickey. Namun, berita tentang pencabutan perintah tersebut tidak sampai ke Amerika sampai mereka memilih perang. 

Dan Pertempuran New Orleans pada bulan Januari 1815 adalah kemenangan perang terbesar Amerika di mana pasukan Andrew Jackson memukul mundur Inggris di Louisiana, terjadi dua minggu penuh setelah Perjanjian Ghent dinegosiasikan pada bulan Desember 1814. Menurut Small Wars Journal, Inggris sengaja menunda perjanjian tersebut agar mereka bisa mempertahankan wilayah yang mereka pegang. Inggris berharap menang di New Orleans dan mendapatkan pelabuhan baru di Amerika Utara. Tetapi mereka kalah dalam pertempuran dan perjanjian itu tidak ditandatangani oleh Presiden Madison sampai Februari, jadi rencana Inggris tidak berhasil. 

10. Tidak ada yang menang dalam Perang 1812

Amerika Serikat Lawan Inggris, Ini 12 Fakta Perang 1812flanderstoday.eu

Perjanjian Ghent mengakhiri perang pada bulan Desember 1814, memulihkan hubungan antara pihak yang berperang menjadi status quo ante bellum. Dengan kata lain, tidak ada yang berubah setelah terjadinya Perang tahun 1812. Awalnya Inggris menuntut agar Amerika mendemiliterisasi wilayah Great Lakes, menyerahkan wilayah di Maine dan menyetujui pembentukan sebuah negara untuk penduduk asli Amerika di US Midwest zaman modern.

Kesan dan perdagangan bebas, dua masalah utama yang menyebabkan pecahnya perang, hampir tidak disebutkan dalam perjanjian itu, menurut Khan Academy. Bagaimanapun, Inggris hanya membatasi perdagangan bebas.

11. Nasib buruk yang menimpa suku asli Amerika di Perang 1812

Amerika Serikat Lawan Inggris, Ini 12 Fakta Perang 1812thehistoryjunkie.com

Perambahan Amerika telah menggerogoti wilayah dan penduduk Asli Amerika selama beberapa dekade, dan para pemimpin suku seperti Tecumseh menyatukan suku-suku orang Indian untuk memperbaiki situasi dan mungkin menghentikan perampasan wilayah mereka. Inggris, bagi mereka, akan menjadi sekutu yang kuat dan bisa membantu mereka menegosiasikan perbatasan yang lebih menguntungkan. Sayangnya, itu tidak terjadi. 10.000 penduduk asli Amerika tewas, setara dengan kerugian Inggris dan Amerika.

Sementara itu, PBS mencatat bahwa penduduk asli Amerika justru mengalami nasib yang lebih buruk setelah perang. Amerika kembali menaklukan sebelah timur Sungai Mississippi. Bahkan perampasan wilayah dari suku asli Amerika ini tidak mendapat dukungan dari komunitas internasional. Pada akhirnya, Inggris dan dunia tidak ingin ikut campur dengan masalah tersebut. 

12. Perang 1812 yang berakhir dengan konsekuensi

Amerika Serikat Lawan Inggris, Ini 12 Fakta Perang 1812militaryhistorynow.com

Terlepas dari dampak perang ini terhadap penduduk asli Amerika, perang ini juga meluncurkan karier dua presiden AS: Andrew Jackson, yang menjabat dari tahun 1829 hingga 1837, dan William Henry Harrison, yang dilantik pada tahun 1841 dan meninggal sebulan kemudian. Sayangnya, mereka terkenal karena perlakuan kejam mereka terhadap Penduduk Asli Amerika - Jackson karena perangnya melawan Red Sticks dan Pertempuran New Orleans, lalu Harrison yang menghancurkan Konfederasi Tecumseh di Wilayah Barat Laut. 

Selain itu, perang tersebut juga menggagalkan rencana Amerika yang ingin mengincar Kanada. Kegagalan Amerika ini menimbulkan semangat nasionalisme warga Kanada. Perang juga mengakhiri kecurigaan dan agresi antara Amerika Serikat dan Inggris Raya. Saat ada ancaman besar terhadap perdamaian Eropa di tahun 1914, AS pun membantu Inggris. Kedua negara tersebut menjadi sekutu dekat sejak saat itu. 

Baca Juga: 7 Senjata Super yang Diciptakan saat Perang Dunia II, Mengerikan!

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya