Apa yang Dimaksud dengan Transpirasi? Bahayakah bagi Tanaman 

Proses tanspirasi tidak dapat dihindari 

Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang transpirasi. Apa yang dimaksud dengan transpirasi, sih? Ya, dalam istilah botani, transpirasi terjadi ketika tanaman kehilangan air, terutama melalui stomata daunnya.

Apalagi, bukaan stomata ini sangat diperlukan untuk menyerap karbon dioksida ke bagian dalam daun agar oksigen keluar selama fotosintesis. Lalu, bagaimana fenomena ini bisa terjadi pada tanaman?

1. Apa itu stomata?

Apa yang Dimaksud dengan Transpirasi? Bahayakah bagi Tanaman potret stomata pada daun tomat (commons.wikimedia.org/botanicalLeafSEM)

Sebelum mengenal apa itu transpirasi, ada baiknya kita mengenal stomata daun terlebih dahulu. Stomata daun adalah tempat utama terjadinya transpirasi dan ini terdiri dari dua sel penjaga yang membentuk pori-pori kecil pada permukaan daun.

Sel penjaga ini mengontrol pembukaan dan penutupan stomata sebagai respons terhadap berbagai rangsangan lingkungan. Ia pun dapat mengatur laju transpirasi untuk mengurangi kehilangan air.

Tanaman yang menutup stomatanya biasanya berada di bawah kondisi suhu tinggi. Tujuannya untuk mengurangi penguapan atau di bawah konsentrasi tinggi gas karbon dioksida.

2. Apa yang dimaksud dengan transpirasi?

Apa yang Dimaksud dengan Transpirasi? Bahayakah bagi Tanaman potret penguapan air di daun (commons.wikimedia.org/Ritz.wiki25)

Dikutip laman ScienceDirect, transpirasi adalah proses penguapan air dari tanaman. Uap air ini hilang melalui stomata tanaman. Kehilangan air tentunya akan membuat tanaman layu dan keriting. Selain itu, kualitas tanaman akan berkurang dan tanaman akan mengalami penurunan kualitas nutrisi.

Transpirasi yang berlebihan bahkan sangat merugikan tanaman. Ketika tanaman kehilangan air melebihi asupan air, hal itu dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan akhirnya menyebabkan kematian karena dehidrasi.

Selain itu, uap air dibutuhkan untuk menyegarkan tanaman ketika cuaca sangat panas. Biasanya, air ini akan bergerak ke daun melalui akar dan batang tanaman.

Jadi, jika air yang tersedia lebih sedikit untuk tanaman, sel mesofil (jaringan yang berada di bagian dalam daun) akan mengalami dehidrasi dan melepaskan hormon asam absisat tanaman (hormon tumbuhan). Hal tersebut membuat pori-pori stomata menutup.

Sementara itu, transpirasi juga terjadi karena masalah morfologi dan anatomi pada tanaman, masalah kelembapan, pergerakan udara, dan tekanan atmosfer. Oleh karena itu, transpirasi dianggap sebagai fenomena yang tidak dapat dihindari.

Baca Juga: 10 Kontribusi Besar Michael Faraday untuk Pengembangan Sains

3. Mengapa transpirasi terjadi?

Apa yang Dimaksud dengan Transpirasi? Bahayakah bagi Tanaman ilustrasi terjadinya transpirasi (commons.wikimedia.org/Laurel Jules)

Transpirasi terjadi karena pendinginan evaporatif, yakni saat air menguap atau berubah dari cairan menjadi gas pada sel daun dan atmosfer, lalu energi dilepaskan. Proses eksotermik ini menggunakan energi yang diambil dari daun dan diberikan kepada molekul air yang telah diubah menjadi molekul gas. Molekul gas ini dan energi terkaitnya dilepaskan ke atmosfer untuk mendinginkan tanaman.

Lalu, untuk mengakses nutrisi dari tanah, air yang masuk ke akar mengandung nutrisi terlarut yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Diperkirakan bahwa transpirasi sebenarnya terjadi untuk meningkatkan penyerapan nutrisi ke dalam tanaman.

Ada pula masuknya karbon dioksida. Itu ketika tanaman bertranspirasi, stomata terbuka. Hal tersebut memungkinkan pertukaran gas antara atmosfer dan daun. Stomata yang terbuka ini memungkinkan uap air meninggalkan daun dan masuknya karbon dioksida (CO2). Karbon dioksida diperlukan untuk fotosintesis. Sayangnya, ada peristiwa saat lebih banyak air yang keluar dari daun daripada CO2 yang masuk:

  • Molekul H2O lebih kecil dari molekul CO2.
  • CO2 hanya sekitar 0,036 persen dari atmosfer sehingga gradien masuknya ke dalam tanaman jauh lebih kecil daripada gradien perpindahan H2O dari daun terhidrasi ke atmosfer kering.
  • CO2 memiliki jarak tempuh yang lebih jauh untuk mencapai tujuannya di kloroplas dari atmosfer dibandingkan dengan H2O yang hanya harus berpindah dari permukaan sel daun ke atmosfer.

4. Bagaimana cara tanaman menghambat proses transpirasi?

Apa yang Dimaksud dengan Transpirasi? Bahayakah bagi Tanaman ilustrasi penguapan air pada daun (unsplash.com/Robert Nelson)

Kutikula yang merupakan lapisan berlilin pada batang dan daun, trikoma (bulu daun), stomata, dan adaptasi daun lainnya juga membantu mengurangi laju transpirasi. Caranya dengan menjaga permukaan daun tetap dingin atau dengan melindunginya dari kondisi udara yang meningkatkan penguapan.

Jadi, beberapa tanaman telah mengembangkan fotosintesis alternatifnya sendiri, seperti metabolisme asam crassulacean (CAM), untuk meminimalkan kehilangan transpirasi. Tumbuhan ini, termasuk banyak sukulen, membuka stomatanya pada malam hari untuk mengambil karbon dioksida dan menutupnya pada siang hari ketika kondisinya panas dan kering, contohnya seperti tumbuhan bromeliad dan anggota famili Crassulaceae.

Nah, kamu sudah tahu apa yang dimaksud dengan transpirasi, kan? Ternyata, transpirasi itu cukup penting buat tanaman. Namun, transpirasi bisa menjadi masalah jika terjadi secara berlebihan. Hal ini bahkan bisa membuat tanaman mati.

Baca Juga: Belajar Sains: Bunyi Hukum Newton 1, 2, 3 Lengkap dengan Contoh

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya