Begini 12 Fakta Kehidupan di India Selama Penjajahan Inggris

Membuat India gak bisa berkutik

Kolonialisme atau penjajahan adalah tindakan yang sangat buruk. Mengingat Indonesia sendiri pernah berada di dalam kondisi ini sebelum akhirnya merdeka. Seperti halnya Inggris, yang pernah menjajah dan menyebabkan banyak orang kelaparan, direnggut haknya, dan tidak mendapatkan keadilan. 

India diperintah oleh Inggris selama 200 tahun - pertama oleh East India Company (Perusahaan India Timur,) dan kemudian oleh pemerintah Inggris setelah Perusahaan India Timur akhirnya dihapuskan. Jadi, jika kamu ingin tahu bagaimana kehidupan di masa kolonialisme Inggris di India, beginilah faktanya. 

1. Kemiskinan di India di bawah kekuasaan Inggris

Begini 12 Fakta Kehidupan di India Selama Penjajahan Inggriswikiwand.com

Kemiskinan melanda India ketika Inggris menjajah, salah satunya karena faktor perang yang terjadi terus-menerus, kekurangan makanan, dan sistem kasta. Menurut pemimpin Kongres India, Shashi Tharoor, India pernah menjadi salah satu negara terkaya di dunia, sampai ketika Inggris muncul. 

Selama dua abad lamanya, Inggris mengeksploitasi dan melakukan penjarahan di India. "Negara India direduksi menjadi salah satu negara termiskin di dunia pada saat Inggris meninggalkan India pada 1947," kata Tharoor.

2. Bagaimana nasib wanita dalam kekuasaan Inggris

Begini 12 Fakta Kehidupan di India Selama Penjajahan Inggriswikimedia.org

Dalam tradisi di India, perempuan selalu menjadi yang terbelakang setelah suami mereka. Dalam agama Hindu di India, perempuan diciptakan hanya untuk menghasilkan keturunan dan melayani suami, dan dalam tradisi Islam di India, suami diizinkan untuk memukul istri karena alasan tertentu. Pembunuhan bayi perempuan juga merupakan hal umum yang terjadi di India.

Kerajaan Inggris mengambil alih pemerintahan dari East India Company pada tahun 1858. Tetapi pada tahun 1870, Inggris menentang pembunuhan bayi perempuan, dan sebuah RUU disahkan untuk melarang praktik tersebut. Banyak orang Inggris juga mengkritik pernikahan anak di bawah umur, dan mendukung jika wanita bisa mendapatkan pendidikan yang setara dengan pria.

Menurut The Huffington Post, Inggris juga menerjemahkan dan menyediakan secara luas beberapa teks Hindu lama, yang umumnya jauh lebih mendukung hak-hak perempuan - dan menyaring kembali isinya sebelum disebarluaskan ke masyarakat Hindu, yang akhirnya menghasilkan lebih banyak otonomi dan kebebasan bagi wanita Hindu.

3. Larangan membakar janda, baik secara sukarela atau pun terpaksa

Begini 12 Fakta Kehidupan di India Selama Penjajahan Inggriswikipedia.org

Perempuan janda di "kasta atas" dari keluarga Hindu berada dalam tekanan standar hidup di bawah pemerintahan Inggris. Sebelum kedatangan Inggris, sudah lazim bagi seorang wanita untuk bunuh diri setelah kematian suaminya.

Alasan dari praktik mengerikan ini kebanyakan bersifat finansial. Seorang istri akan mewarisi harta suaminya setelah suaminya meninggal, tapi jika si istri juga meninggal, maka harta miliknya akan jatuh ke anggota keluarga laki-lakinya. Jadi, demi kepentingan anggota keluarga laki-lakinya, si istri harus membakar dirinya hingga mati bersama mayat suaminya.

Menurut The Huffington Post, seorang aktivis bernama Raja Ram Mohan Roy bertekad untuk mengakhiri praktik "bakar janda" ini. Ia juga mendapat bantuan dari Inggris, terutama dari misionaris Kristen dan Sir John Malcolm, gubernur Kepresidenan Bombay.

Pada tahun 1829, praktik bakar janda dilarang, meskipun 10 tahun kemudian pengunjuk rasa meyakinkan pihak berwenang untuk menambahkan amandemen yang membedakan antara bakar "sukarela" dan "paksa" ("sukarela" dianggap tidak masalah). Namun, pada tahun 1861, Ratu Victoria mengeluarkan larangan umum atas praktik itu, dan disitulah akhir dari tradisi mengerikan tersebut. 

4. Sistem pendidikan

Begini 12 Fakta Kehidupan di India Selama Penjajahan Inggrisoldindianphotos.in

Sebelum kedatangan Inggris, orang India memang sudah memiliki dua sistem pendidikan - satu untuk orang Hindu, dan satunya lagi untuk orang Muslim. Menurut makalah Nauman Tahir, Maksud dan Tujuan Pendidikan Misionaris di Era Kolonial di India, lebih berfokus pada pendidikan spiritual dan klasik daripada pendidikan praktis, dan sekolah-sekolah itu berlaku hanya untuk anak laki-laki (perempuan dididik di rumah). 

Ketika East India Company mengambil alih Bengal pada tahun 1765, mereka memutuskan untuk mendirikan sekolah bahasa, tetapi itu demi kepentingan Perusahaan India Timur bagi orang India untuk dididik dalam dialek lokal. Tidak sampai Piagam Undang-Undang 1813 bahwa ada rencana khusus dan pengakuan hak rakyat India untuk pendidikan. Disisi lain, mungkin pendidikan gaya Barat memberi anak-anak India peluang yang tidak akan mereka dapati di bawah sistem lama. 

5. Hukum yang tidak adil

Begini 12 Fakta Kehidupan di India Selama Penjajahan Inggriswikiwand.com

Inggris juga menerapkan sistem keadilan versi mereka di India, terutama yang menyangkup kejahatan di India. Tetapi setiap kali ada kasus yang melibatkan warga India versus warga Inggris, pengadilan cenderung menguntungkan warga negara Inggris.

Menurut The Guardian, kasus yang melibatkan Inggris sebagai tersangka dan India yang menjadi korban, justru pelaku Inggris yang selalu mendapat dukungan. Pembunuhan orang India yang dilakukan orang Inggris akan dianggap sebagai kecelakaan. Pengadilan juga pintar mengelak dari kesalahan demi membela warga Inggris.

Dan hukumannya juga tidak adil dan juga tidak proporsional. Contohnya saja seorang pria Inggris yang telah membunuh warga India, ia hanya dipenjara enam bulan. Faktanya, selama bertahun-tahun pemerintahan Inggris di India, ribuan orang India dibunuh oleh penjajah Inggris, tetapi hanya tiga orang Inggris yang pernah dieksekusi karena membunuh orang India.

Baca Juga: 5 Fakta Pendidikan Indonesia Saat di Bawah Penjajahan Kolonial Belanda

6. Rata-rata harapan hidup orang India di bawah kekuasan Inggris

Begini 12 Fakta Kehidupan di India Selama Penjajahan Inggristheguardian.com

Saat Inggris mengambil alih India, rata-rata harapan hidup orang India turun 20 persen, jadi maksimal orang India hanya bertahan hingga usia 32 tahun. Menurut The Conversation, di bawah British Raj (Raj Inggris) - istilah yang digunakan untuk menggambarkan era pasca-East India Company antara 1872 dan 1921 - harapan hidup bagi orang India turun. Setelah India akhirnya merdeka, rata-rata harapan hidup orang India justru meroket begitu tinggi,  jauh di bawah periode Raj Inggris atau East India Company.

7. Sistem kasta di India buruk, bahkan di bawah pemerintahan Inggris

Begini 12 Fakta Kehidupan di India Selama Penjajahan Inggristheguardian.com

Sistem kelas atau status sosial biasanya digolongkan menjadi tiga: kelas rendah, menengah, dan atas. Tetapi sistem kelas di India adalah sistem kelas yang bisa dibilang buruk, dan sistem itu masih ada dan sudah ada lebih dari 3.000 tahun.

Menurut BBC, dalam sistem kelas atau kasta di India, orang-orang dibagi menjadi kelompok hierarkis berdasarkan jenis pekerjaan mereka. Ada empat kelompok utama: Para Brahmana, yang meliputi para guru dan intelektual, para Ksatria, yakni para penguasa dan pejuang, para Waisya, yaitu para pedagang, dan para sudra, yang melakukan semua pekerjaan kasar. Tetapi keempat kasta tersebut dibagi menjadi 3.000 kasta dan 25.000 kasta, dan kemudian ada kelompok terakhir: Dalit atau "yang tak tersentuh," yang tidak termasuk dalam kasta apa pun.

8. Meningkatnya angka kelaparan di India dalam cengkeraman Inggris

Begini 12 Fakta Kehidupan di India Selama Penjajahan Inggrisenvironmentandsociety.org

Hari ini, banyak stereotip yang mengatakan bahwa krisis pangan dan kelaparan adalah tindakan Tuhan atau alam, sesuatu yang tidak dapat dikendalikan atau diperbaiki oleh orang lain. Tapi sesungguhnya, semua ini ada benang merahnya dan begitu kompleks.

Inggris menduduki India karena satu alasan, yakni mengeruk keuntungan ekonomi. Sebelum kedatangan Inggris, petani India menanam sebagian besar tanaman pangan seperti beras dan sayuran, tetapi beras dan sayuran tidak terlalu menguntungkan dalam pasar ekspor, sehingga Inggris memaksa petani untuk menanam tanaman bernilai lebih tinggi seperti poppy dan nila. Jadi, ketika musim kemarau terjadi dan panen mengalami kegagalan, kelaparan pun melanda banyak orang di India.

9. Inggris menaiki pajak, masyarakat India mengalami krisis dan kelaparan parah

Begini 12 Fakta Kehidupan di India Selama Penjajahan Inggrisenvironmentandsociety.org

Orang-orang India sudah sekarat karena mereka sulit mendapatkan bahan pokok, tetapi Inggris justru membebankan mereka dengan biaya pajak. Sebelum pemerintahan Inggris, para pemimpin India mengenakan biaya pajak antara 10 hingga 15 persen dari panen setiap petani, dan mereka biasanya akan menghapuskan pajak rakyat selama masa krisis pangan.

Menurut YourStory, Inggris tidak memiliki belas kasih. Ketika Inggris mengambil alih kendali pemerintah, mereka menaikkan pajak hingga 50 persen, yang berarti para petani diperas habis-habisan untuk membayar pajak. Saat musim kemarau tiba, banyak panen yang mengalami kegagalan. Inggris justru menaikkan pajaknya dari 50 persen menjadi 60 persen. Dan selama krisis pangan tahunan, Inggris terus memperkaya diri sementara orang-orang di seluruh negara India harus menanggung kelaparan sampai ada yang merenggut nyawa.

10. Kereta api yang sebenarnya tidak menguntungkan India sama sekali saat dikuasai Inggris

Begini 12 Fakta Kehidupan di India Selama Penjajahan Inggristheguardian.com

Sebagian orang berpendapat kalau kolonialisme Inggris di India itu ada baiknya juga. Salah satunya saat Inggris memperkenalkan kereta api, di mana akses perjalanan jadi lebih mudah ditempuh untuk penduduk setempat. Tapi sebenarnya akses itu dibuat bukan untuk membantu masyarakat India, lho. 

Motivasi utama Inggris membawa teknologi khusus itu ke anak benua India adalah agar Inggris bisa lebih efisien memindahkan pasukannya dari satu tempat ke tempat lain, agar lebih mudah bagi mereka untuk menghentikan pemberontakan kecil dan mengendalikan masyarakat lokal.

Juga, jalur kereta api memungkinkan Inggris untuk mengangkut pasokan makanan dari daerah pertanian yang mereka kuasai, sementara penduduk setempat menderita akibat kelaparan. Bahkan menurut The Conversation, angka kematian selama kelaparan tahun 1876 dan 1896 adalah yang tertinggi di wilayah yang berada di jalur kereta api. Mengejutkan, ya. 

11. Divide and rule

Begini 12 Fakta Kehidupan di India Selama Penjajahan Inggristheguardian.com

Ada istilah yang menyatakan jika semua orang bersatu, maka akan jauh lebih sulit ditaklukan daripada yang terpecah belah. Dan itu ada benarnya juga. Inggris tidak mungkin menaklukkan India jika ia tidak memahami istilah sederhana itu. Dan itu terjadi dalam kebijakan selama pemerintahan Inggris, di mana Inggris memecah belah dua kelompok agama utama di India - Hindu dan Muslim. Jadi Inggris dengan aman memerintah mereka di bawah kekacauan warga India yang tidak saling menghormati dan tidak menghargai perbedaan. 

Kebijakan Britania untuk memecah belah bangsa bahkan memiliki nama tersendiri: "divide and rule." Menurut The Guardian, pada masa-masa awal Inggris memerintah India, mereka dengan sengaja menciptakan pertentangan antara para pangeran India, dan kemudian mereka menggunakan sistem kasta untuk semakin memecah penduduk dan menciptakan rasa ketidakharmonisan dalam penduduk asli.

Namun, yang paling penting, mereka berhasil memecah belah umat Hindu dan Muslim, dan itu dianggap salah satu warisan abadi Inggris. Ketika Inggris akhirnya menarik diri dari India pada tahun 1947, ia meninggalkan sebagian besar penduduk yang masih bertentangan satu sama lain. 

12. Bagaimana dengan demokrasi di India selama masa penjajahan?

Begini 12 Fakta Kehidupan di India Selama Penjajahan Inggristheguardian.com

The Guardian mengatakan bahwa Inggris berhasil melemahkan politik India dan menghancurkan institusi dalam segi apa pun yang bersangkutan dengan demokrasi. Inggris mengendalikan segalanya, mulai dari pemungutan pajak hingga sistem peradilan, dan orang-orang India tidak bisa mendapatkan hak suara mereka. 

Ketika British Raj mengambil alih dari East India Company, mereka berlaku sewenang-wenang kepada penduduk asli - beberapa orang India kelas atas yang berpendidikan harus duduk di "dewan legislatif," tetapi itu hanyalah tipuan, karena mereka bahkan tidak memiliki kekuatan sama sekali, kecuali Inggris yang mengendalikannya.

Pada 1920, dewan-dewan India akhirnya memilih wakil-wakilnya,  tetapi mereka yang diizinkan memilih adalah anggota kelompok elit kecil - bahkan Guardian mengatakan hanya sekitar satu dari 250 orang India yang memiliki hak suara.

Jadi, ya, tidak ada yang menguntungkan dari penjajahan, kecuali kesengsaraan. Semoga ke depannya, penjajahan terhapuskan dari semua segi aspek, ya. Agar manusia bisa saling menghargai dan menerima haknya masing-masing. Dan juga, semoga ada pelajaran dari kisah ini. 

Baca Juga: Mengenal Deklarasi Balfour, Awal Mula Penjajahan Israel di Tanah Palestina

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya