Beginilah Rasanya Menjadi Dokter di Era Wild West

Pengobatannya masih penuh kontroversi

Hidup di era Wild West/Old West atau istilahnya zaman koboi bukanlah hal yang mudah, lho. Di era itu, ada banyak penyakit dan cedera parah yang dialami banyak orang, namun hanya ada sedikit obat-obatan yang ampuh. 

Lalu bagaimana ya dengan nasib para dokter, ahli bedah, dan penyembuh lainnya yang melakukan hal terbaik untuk menyelamatkan banyak pasien mereka? Pada masa itu, dokter memiliki kantor di kota-kota kecil dan permukiman, namun beberapa pasien mereka sangat sulit untuk menjangkau pengobatan karena masalah jarak.

Rentang hidup manusia di era Wild West

Beginilah Rasanya Menjadi Dokter di Era Wild Westrunawayguide.com

Dikutip dari NCBI, rentang hidup rata-rata manusia antara tahun 1850 dan 1880 hanya 38,3% hingga usia 44 tahun. Jumlahnya meningkat di antara tahun 1880 sampai 1900 menjadi 39,4% hingga 47,8%. Sementara itu, menurut Everyday Health, populasi bayi saat ini dapat bertahan hidup rata-rata 78,6%.

Adanya epidemi mematikan seperti kolera, malaria, penyakit kudis, dan tifus yang melanda wilayah Barat, ada juga penyakit yang berpotensi fatal seperti difteri, demam, influenza, cacar, dan tuberkulosis. Ditambah lagi dengan kasus kekerasan sehari-hari dan bahaya lainnya yang terjadi di masa awal Amerika Barat. Mirip seperti film-film koboi Hollywood. Melihat fakta ini, lalu bagaimana dengan tugas seorang dokter atau tenaga medis di era Wild West, ya? Baca terus yuk untuk merasakan kehidupan para dokter di era Wild West.  

1. Beberapa dokter tidak pernah bersekolah di sekolah kedokteran

Beginilah Rasanya Menjadi Dokter di Era Wild Westtumblr.com

Gelar dokter baru ada di tahun 1860-an. American Heritage menemukan bahwa hanya sekitar seperempat dokter yang benar-benar memiliki gelar, meskipun banyak yang mempelajari praktik kedokteran itu sendiri dengan cara magang. Beberapa orang yang menyebut dirinya sebagai dokter, biasanya tidak memiliki kualifikasi apa pun.

Nah, kategori yang terakhir ini biasanya dianggap "dukun/tabib" yang ilmunya didapat hanya dari pengamatan mereka terhadap pasien, atau melakukan praktik curang untuk menghasilkan uang. Sementara itu, Trips into History melaporkan bahwa dokter kota sering dianggap sebagai "anggota yang berpendidikan", mereka biasanya dimintai saran tentang masalah politik, sistem sekolah, dan bahkan masalah hukum. 

Mereka yang bekerja sebagai tenaga medis, menurut Heroes, Heroines & History, dapat dengan mudah membeli ijazah palsu. Dan mereka yang bahkan duduk di sekolah kedokteran juga cukup mudah untuk mendapatkan gelar. Bahkan universitas terbaik, yaitu Harvard Medical School, tidak mensyaratkan ujian tertulis dari lulusannya.

Namun karena banyak sekolah kedokteran yang dibuka selama tahun 1870-an, siswa pun hanya menghadiri dua sesi dalam empat bulan selama setahun dan hanya mempelajari dasar-dasar anatomi, kimia, kebidanan, fisiologi, dan pembedahan. Tidak sampai sekitar tahun 1900, universitas kedokteran berkembang lebih selektif, baik terhadap mahasiswa maupun studi mereka.

2. Biaya dokter di perbatasan

Beginilah Rasanya Menjadi Dokter di Era Wild Westarizona.edu

McLennan County Medicine memverifikasi bahwa kantor dokter di tahun 1800-an tidak mirip seperti kantor, hanya ruang "bersama" yang terletak di belakang apotek. Kantor Dr. George Goodfellow di Tombstone, Arizona bahkan berada di belakang sebuah bar. Menurut American Heritage, pada masa itu, para dokter biasanya mengunjungi pasien di rumah mereka dengan membawa persediaan dan peralatan dokter yang ditempatkan di kantong pelana kuda mereka.

Perlengkapan penting seperti perban, obat-obatan (atau bahan untuk membuatnya), botol air panas, pisau, alat kebidanan, stetoskop, gergaji, dan alat suntik termasuk di antara barang-barang yang dikemas ke dalam tas. Dokter biasanya meninggalkan catatan di apotek setempat untuk memberitahu ke mana mereka akan pergi dan kapan mereka akan kembali. 

Penulis Susan K. Marlowe mengatakan bahwa biaya dokter biasanya sebesar 50 sen di kantornya atau 50 sen per mil untuk panggilan rumah. Biaya pengobatan patah tulang 2 hingga 10 US dolar, dan persalinan seharga 4 US dolar. Menurut Melnick Medical Museum, ada beberapa pasien yang tidak memiliki cukup uang untuk membayar pengobatan. Sebagai gantinya, pasien akan diminta untuk memberi makan kuda milik dokter atau memberikan barang dagangan. Padahal, pengobatan saat itu hanyalah tebakan, dan sering kali berakhir fatal. 

3. Dokter militer di medan perang

Beginilah Rasanya Menjadi Dokter di Era Wild Westoldwestdailyreader.com

Trips Into History mengungkapkan bahwa dokter dan ahli bedah militer hanya bekerja di benteng terpencil atau tenda lapangan. Menurut Heroes, Heroines & History, di medan perang, tentara yang terluka sering diamputasi tanpa alat yang steril, disinfektan, atau anestesi. Apalagi amputasi adalah pengobatan paling umum bagi tentara di medan perang. Luka tembakan peluru juga sangat sulit untuk ditangani di lapangan. Baru pada tahun 1895, menurut Interesting Engineering, sinar-X mulai digunakan untuk menemukan masalah luka semacam itu.

Dokter juga mempertaruhkan nyawa mereka sendiri selama pertempuran militer. Ahli bedah George Miller Sternberg adalah salah satunya. Ia pernah merangkak di medan perang melawan penduduk asli Amerika, untuk mencari tentara yang terluka. Dan setelah Pertempuran Little Bighorn pada tahun 1876, hanya satu dari tiga dokter yang selamat selama perang, yakni Dr. Henry Porter. 

Baca Juga: 6 Ilmuwan Dunia yang Berpengaruh dalam Sejarah Biologi dan Genetika

4. Obatnya lebih mematikan ketimbang penyakitnya

Beginilah Rasanya Menjadi Dokter di Era Wild Westargenweb.net

"Obatnya lebih buruk daripada penyakitnya," kata Francis Bacon tentang praktik medis di abad ke-17. Pepatah itu masih terbukti di abad ke-19. Meskipun dokter profesional bersumpah untuk melakukan yang terbaik bagi pasien mereka, tetapi masih sulit untuk mengobati penyakit tanpa obat yang tepat di Wild West. Seringkali, dokter memberikan dosis narkotika untuk menghilangkan rasa sakit, membuat pasien muntah, atau mengoleskan merkuri agar pasien mengeluarkan air liur — namun menurut American Heritage, merkuri tersebut dapat menyebabkan gigi rontok.

Dilansir dari Heroes, Heroines & History, pengobatan lain yang populer tetapi berbahaya adalah mengeluarkan darah dengan laserasi atau lintah. Mengapa berbahaya? Karena kemungkinan pasien akan kehilangan terlalu banyak darah. Pasien juga bisa overdosis akibat obat penghilang rasa sakit yang mematikan seperti laudanum atau morfin, menurut Trips Into History. Wiski pun digunakan untuk menjadi obat bius, begitu pula dengan ganja seperti yang dilansir Mental Floss.

5. Jenis obat-obatan yang diberikan kepada pasien

Beginilah Rasanya Menjadi Dokter di Era Wild Westcasonhomeloans.com

American Heritage menyebut bahwa di tahun 1800-an, minum belerang dianggap memiliki banyak manfaat. Gigitan ular, kata penulis Robin Lee Hatcher, diobati dengan mengoleskan potongan daging mentah, "daging ayam", atau campuran cuka dan bubuk mesiu. Untuk menghentikan perdarahan biasanya menggunakan abu kayu dan sarang laba-laba. Dan Sirup Penenang Nyonya Winslow menurut Web MD, dapat menenangkan bayi yang rewel dengan dosis morfin yang justru tidak sehat. 

Jauh lebih berbahaya adalah obat paten yang dijual oleh pedagang kaki lima yang dipromosikan di Medicine Shows, seperti yang dilansir dari Legends of America. Menurut Museum Hagley, pedagang setempat juga menjualnya. Masalahnya, ramuannya sering dirahasiakan. Banyak dari obat-obatan tersebut yang mengandung alkohol, kokain, morfin, atau opium, yang terkadang mematikan jika diberikan kepada anak-anak. Namun, bagi orang yang menderita masalah pencernaan, tuberkulosis, sakit kepala, atau penyakit lainnya, obat paten justru manjur. Baru pada tahun 1906, Food and Drug Administration meminta agar produsen obat mencantumkan bahan-bahan pada label botol obat. 

6. Wanita membuktikan bahwa gelar dokter bisa diraih kaum wanita

Beginilah Rasanya Menjadi Dokter di Era Wild Westlistverse.com

Pada saat itu, kaum pria menentang, mengejek, dan menindas wanita yang mencari gelar medis, namun segelintir dari wanita ini justru berhasil. Medical News Today memuji Elizabeth Blackwell sebagai dokter wanita pertama di Amerika Serikat pada tahun 1849. Pelopor lainnya adalah Nellie Mattie MacKnight, yang orang tuanya mendukung pendidikannya. Pada tahun 1891, MacKnight menghadiri kelas-kelas di tengah mahasiswa yang didominasi laki-laki, bahkan profesornya agak kesal karena dia menginginkan gelar di bidang kedokteran. Tapi MacKnight sukses, ia bekerja di California sekitar 40 tahun.

Pada tahun 1993, acara televisi Doctor Quinn, Medicine Woman menarik perhatian masyarakat, yakni seorang dokter wanita bernama Susan "Doc Susie" Anderson. Lahir di Indiana, Anderson adalah anak broken home, dan memiliki ibu tiri yang jahat. Namun kematian saudara laki-lakinya membuatnya bertekad untuk mengejar gelar kedokterannya dan berpraktik di Cripple Creek, Colorado.

Dia pernah tertular TBC selama studinya, tapi ia sukses bekerja sebagai perawat selama enam tahun sebelum menemukan tempatnya di Fraser, sebuah kota kecil di barat laut Denver. Anderson masih melajang ketika dia meninggal pada tahun 1960. Dia dimakamkan di Cripple Creek. 

7. Penyakit yang diderita anak-anak

Beginilah Rasanya Menjadi Dokter di Era Wild Westtruewestmagazine.com

Health Resources & Services Administration melaporkan bahwa rumah sakit pertama khusus anak-anak dibuka pada tahun 1855, yang terletak di New York. Menurut American Heritage, penyakit gastrointestinal adalah penyakit yang paling berbahaya bagi anak-anak selama tahun 1880-an.

Kurangnya perawatan pranatal, kurangnya pendidikan tentang membesarkan anak, dan kondisi sanitasi yang buruk, terutama di antara keluarga miskin, dapat menyebabkan penyakit berbahaya seperti kolera, cacar, dan campak. Di wilayah Barat, flu biasa bisa berkembang menjadi pneumonia. Pada tahun 1880, menurut Statista, 347,49 dari seribu anak meninggal sebelum ulang tahun kelima mereka. 

8. Ditemukannya aspirin, pensilon, dan obat-obatan zaman modern lainnya

Beginilah Rasanya Menjadi Dokter di Era Wild Westmirror.co.uk

Legends of America mencatat bahwa obat paten tertentu di Old West atau Wild West memiliki kualitas kuratif dan masih digunakan sampai sekarang: Listerine ditemukan pada tahun 1879, diikuti oleh Milk of Magnesia pada tahun 1880. Richardson's Croup dan Pneumonia Cure Salve, dipasarkan pada tahun 1890-an, yang saat ini lebih dikenal sebagai Vicks VapoRub. Ex-Lax ditemukan pada tahun 1905. 

Obat abad ke-19 hadir dalam bentuk vaksin untuk kolera, wabah penyakit, rabies, dan tifus, meskipun Pusat Pengendalian Penyakit menegaskan bahwa vaksin tidak terlalu digunakan sampai setelah tahun 1900-an. Salah satu penemuan terpenting datang pada tahun 1928 ketika teknisi laboratorium Skotlandia Sir Alexander Fleming menemukan penisilin (antibiotik).  

9. Pengobatannya masih digunakan hingga sekarang

Beginilah Rasanya Menjadi Dokter di Era Wild Westhuffingtonpost.com

Para tabib di abad ke-19 di wilayah Barat tak henti-hentinya mencari obat, sehingga beberapa obatnya masih digunakan sampai sekarang. Pusat Medis Wexner Ohio mencantumkan nitrogliserin untuk angina dan insulin untuk diabetes yang pertama kali digunakan pada tahun 1860-an. Insinyur listrik Miller Reese Hutchison menemukan alat bantu dengar listrik pertama di dunia pada tahun 1895, menurut Interesting Engineering.

Bahkan beberapa obat tabib masih digunakan, seperti diet cacing pita.  Healthline menegaskan bahwa meskipun praktik tersebut bisa "berbahaya dan dalam beberapa kasus bahkan mematikan," praktik tersebut masih dilakukan oleh beberapa orang. 

Britannica mengungkapkan bahwa salah satu penemuan terpenting abad ke-19, yaitu anestesi. Dan pada awal tahun 1890-an, kata The Pharmaceutical Century, lembaga-lembaga Amerika Serikat mulai memproduksi dan juga memeriksa "vaksin dan antitoksin dalam jumlah besar" untuk memastikan bahwa obat ini berfungsi. Hari ini, menurut Legends of America, obat abad ke-19 dan awal abad ke-20 seperti Bromo-Seltzer, Pil Doan, Castoria Fletcher, dan Geritol, masih dipasarkan sampai saat ini. 

Ternyata Old West memiliki pengaruh besar ya bagi perkembangan pengobatan di masa kini. 

Baca Juga: 11 Sejarah Unik Kedokteran Gigi, Ada yang Tak Lazim!

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya