Eugenika: Ketika Manusia Cacat Dianggap Tak Sempurna dan "Dimusnahkan"

Penuh dengan pro-kontra

Biasanya sekolah mengajarkan kita kurikulum standar yang sudah ditetapkan sistem pendidikan. Dan sejarah yang diulas biasanya sejarah kemerdekaan Indonesia atau pahlawan nasional di masa lalu. Namun rupanya, sekolah tidak memberitahu kita fakta-fakta yang benar-benar kelam dalam masa lalu umat manusia.

Contohnya seperti perkembangan eugenika umat manusia. Hal ini dimulai dari seorang pria kulit putih Eropa yang menginginkan versi terbaik dari manusia. Tapi ada hal-hal mengerikan di balik sejarah eugenika, apa sajakah itu? Simak di bawah ini ya! 

1. Eugenika tercetus dari seorang pria Perancis bernama Galton

Eugenika: Ketika Manusia Cacat Dianggap Tak Sempurna dan Dimusnahkanwikipedia.org

Adalah Galton dari Perancis yang mengenalkan istilah "eugenika" pada tahun 1883, dan dia menciptakannya untuk menggambarkan sebuah teori yang telah dia kembangkan selama bertahun-tahun. Universitas Virginia mengatakan bahwa eugenika sebagai "well-born," tapi akar gagasan ini pertama kali tercetus oleh Charles Darwin.

Kebanyakan dari kita mungkin sudah akrab dengan karya Charles Darwin mengenai evolusi. Itulah yang membuat Galton terpikat oleh ide itu, dan mengembangkannya. Menurut Galton Institute, ia menerbitkan teks-teks tentang eugenika sekitar tahun 1864. Dia percaya karakteristik yang diinginkan dari umat manusia adalah kesuksesan, kecerdasan, dan karakter yang baik, jujur ​​- diturunkan dari generasi ke generasi.

Galton "membuktikan" teorinya dalam sebuah karya yang disebut jenius herediter, di mana dia menggunakan pohon keluarga dari laki-laki terkenal untuk menggambarkan bagaimana kesempurnaan berjalan dalam sebuah keluarga. Tidak semua orang setuju - beberapa orang menganggapnya salah, karena gagasannya mengabaikan pengaruh eksternal.

2. Percobaan sadis dari gagasan ini

Eugenika: Ketika Manusia Cacat Dianggap Tak Sempurna dan Dimusnahkannews.com

Menurut Universitas Virginia, karya Galton berfokus pada "eugenika positif," yang berarti mendorong orang dengan karakteristik yang diinginkan agar memiliki banyak anak. Tapi ada juga eugenika negatif, gagasan yang mengatakan bahwa kelas bawah, orang miskin, dan "yang tidak diinginkan" harus berhenti bereproduksi. Dari sanalah, ada bagian dari populasi yang perlu dihapus dari kumpulan gen, dan pada tahun 1911, sebuah laporan yang didanai Carnegie mengungkapkan bagaimana hal itu dilakukan.

Menurut The Jerusalem Post, eutanasia masuk ke daftar orang-orang yang tidak diinginkan. Mereka dikirim ke "kamar gas yang dioperasikan secara lokal". Hal lain yang dibuat dalam laporan adalah, dokter harus membiarkan pasien mati jika mereka menderita penyakit atau penyakit keturunan, bahwa bayi yang lahir "cacat" harus ditolak secara medis dan perawatannya sampai mereka meninggal, atau mereka harus diberi kloroform atau sianida.

Hal ini terjadi di salah satu rumah sakit di Illinois, yang memberikan susu sapi yang terinfeksi tuberkulosis kepada pasien, dengan asumsi bahwa jika mereka secara genetik kuat, mereka akan bertahan hidup. Sekitar 30 hingga 40 persen pasien mereka meninggal selama percobaan ini. Wah, sadis ya! 

3. Siapa sebenarnya yang menjadi target dari gagasan ini?

https://www.youtube.com/embed/BRtO_adZsO0

Menurut PBS, "orang Amerika yang tidak diinginkan" yang menjadi target gerakan eugenika adalah populasi imigran, orang miskin, orang dengan ras tertentu, ibu yang tidak menikah, orang yang sakit mental, dan orang yang cacat. Pada tahun 1909, negara bagian California melakukan sekitar 20.000 sterilisasi secara paksa agar orang-orang dalam kelompok tersebut tidak bereproduksi. Itu terjadi selama 70 tahun, dan California bukan satu-satunya negara bagian yang melakukannya. Ada lagi Mississippi. Rumah sakit di sana melakukan histerektomi pada wanita kulit hitam, yang disebut sebagai Mississippi appendectomies. Korbannya termasuk anak-anak yang baru berusia 9 tahun.

Selama beberapa dekade, The Jerusalem Post mengatakan bahwa mereka yang "tidak layak" seperti dicap "lemah pikiran," dengan kecenderungan melakukan kriminal, gay, pecandu alkohol, tunarungu, buta, dan bahkan mereka yang "malas" sekalipun. Mereka semua dianggap mewariskan sifat-sifat ini kepada keturunan mereka, jadi solusinya adalah memastikan agar mereka tidak bisa memiliki anak. 

4. Dr. John Harvey Kellogg mendirikan Race Betterment Foundation sebagai tujuan dari gagasan ini

Eugenika: Ketika Manusia Cacat Dianggap Tak Sempurna dan Dimusnahkanbattlecreekenquirer.com

Pada tahun 1914, Race Betterment Conference pertama kali diadakan di Battle Creek Sanitarium oleh salah satu pendiri Race Betterment Foundation, Dr. John Harvey Kellogg, dan Corn Flakes. Menurut Battle Creek Enquirer, tujuan dari konferensi ini adalah untuk mempelajari "degenerasi ras," dan mengajukan solusi untuk menghentikannya.

Kellogg menghabiskan sekitar 30 tahun untuk mempelajari eugenika, mengembangkan teorinya bersama proyek-proyek lainnya, seperti "kehidupan biologis" dan reformasi kesehatan. Kellogg mendukung sterilisasi dan penciptaan silsilah manusia. 

5. Amerika mengumpulkan data warga negaranya terkait gagasan ini

Eugenika: Ketika Manusia Cacat Dianggap Tak Sempurna dan Dimusnahkancshl.edu

Berkat Kellogg, ide tersebut mampu mendirikan Eugenics Record Office di Cold Spring Harbor Laboratory di New York. Dibuka pada tahun 1910, dan menurut The Embryo Project Encyclopedia, misinya ada dua. Pertama, kantor itu berfungsi sebagai gudang data besar-besaran untuk "silsilah sifat" warga negara Amerika. Kedua, kantor tersebut akan menjadi fasilitas pelatihan bagi pekerja lapangan eugenika, yakni mereka yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi dari individu berdasarkan fisik, ketajaman mental, sifat perilaku, dan keselarasan moral.

Pekerja inilah yang ditugaskan mengunjungi tempat-tempat seperti panti asuhan, institusi, dan rumah-rumah orang miskin, mereka juga mengumpulkan data tentang pemain sirkus. Banyak orang yang secara sukarela menyerahkan data ke kantor - dan data tersebut akan dihimpun serta digunakan untuk memperkuat undang-undang sterilisasi. Undang-undang ini digunakan sebagai dasar undang-undang sterilisasi di seluruh dunia - termasuk di Nazi Jerman. 

Baca Juga: 10 Badai Topan Paling Dahsyat dan Mematikan Sepanjang Sejarah, Ngeri!

6. Bayi terbaik

Eugenika: Ketika Manusia Cacat Dianggap Tak Sempurna dan Dimusnahkansmithsonianmag.com

Mary DeGarmo mempromosikan teori "Blood will tell" melalui Pameran Negeri Louisiana di tahun 1908. Pameran itu menampilkan bayi-bayi yang dipajang, berdasarkan tingkat kesempurnaannya dalam hal kesehatan, berat badan, kekuatan, dan warna kulit. 

Gagasan itu diambil oleh Sahabat Rumah Perempuan, dan menurut Smithsonian, merekalah yang menciptakan kontes Better Babies Bureau. Pada saat itu, sekitar 1 dari 10 bayi meninggal sebelum ulang tahun pertama mereka, dan kontes itu mempromosikan hal-hal seperti pemeriksaan medis secara rutin, kebersihan, dan nutrisi yang lebih baik.

Pada 1920, eugenika memulai aksi barunya dengan gagasan: Fitter Families for Future Firesides. Tujuannya dengan memilih dan mengembang biakkan spesimen terbaik, untuk mendapatkan bayi terbaik.

7. Pengadilan terkait kasus eugenika

https://www.youtube.com/embed/IZ6bhmu1dOg

Hak negara untuk mensterilkan pasien secara paksa diperkuat pada tahun 1927, ketika Mahkamah Agung mendengar kasus yang disebut Buck v, seperti yang dilaporkan The Embryo Project Encyclopedia. Kasus ini melibatkan Carrie Buck, seorang remaja yang ditempatkan di panti asuhan saat sedang hamil. Orang tua asuh Buck melembagakannya karena remaja itu hamil di luar nikah. Carrie Buck pun melahirkan anak perempuan, dan dia dipaksa untuk menyerahkan anak itu. Sayangnya, bayi itu didiagnosis sebagai "lemah pikiran" dan dikirim ke rumah miskin.

Carrie sendiri dikembalikan lagi ke ibunya, Emma, ​​yang merupakan seorang narapidana di Virginia State Colony. Dia juga didiagnosis sebagai "lemah pikiran". Albert Priddy, pengawas lembaga, mengaitkan tiga generasi perempuan tersebut sebagai "bukti" bahwa "pikiran lemah" mereka didapatkan secara turun-temurun, dan bahwa sterilisasi akan menghentikan siklus. Kasus ini akhirnya sampai ke Mahkamah Agung, di mana diputuskan 8 banding 1, bahwa Carrie harus disterilkan.

8. Nazi Jerman yang tertarik dengan undang-undang Eugenika Amerika

Eugenika: Ketika Manusia Cacat Dianggap Tak Sempurna dan Dimusnahkaneugenics.news

Para eugenika terkemuka Amerika menjalin komunikasi dengan para pemimpin Nazi yang merancang undang-undang Reich Ketiga tentang kemurnian ras. Itu diungkapkan oleh profesor Sekolah Hukum Yale James Q. Whitman, dilansir dari History, termasuk Hukum Nuremberg: Hukum Kewarganegaraan Reich dan Hukum Perlindungan Darah dan Kehormatan Jerman.

Nazi tertarik dengan Amerika yang mampu menangani beberapa hal, terkait kelompok-kelompok tertentu. Nazi juga menggunakan undang-undang Amerika yang melarang pernikahan antar ras, dan undang-undang mengenai suatu pernikahan yang melanggar hukum kemurnian atau tidak. Menurut SFGate, Rockefeller Foundation bahkan membantu mendanai penelitian Josef Mengele pra-Auschwitz. 

9. Eugenika, alasan mengapa dibuatnya hukum anti-imigrasi

Eugenika: Ketika Manusia Cacat Dianggap Tak Sempurna dan Dimusnahkanfairus.org

Ketika AS meloloskan Undang-Undang Keimigrasian tahun 1924, AS memberlakukan batasan ketat pada siapa saja yang diizinkan masuk ke negara itu. Undang-undang ini berlaku bagi orang-orang keturunan Eropa Selatan dan Timur, termasuk orang Yahudi, Italia, dan Yunani. Hukum ini berlaku bahkan selama Perang Dunia II. Wartawan Daniel Okrent mengatakan melalui NPR bahwa eugenika adalah inti dari semua itu. 

10. Eugenika dan pengendalian kelahiran

Eugenika: Ketika Manusia Cacat Dianggap Tak Sempurna dan Dimusnahkancrisismagazine.com

Pada tahun 1916, Margaret Sanger membuka klinik kontrasepsi pertama di Amerika. Dilansir dari Time, atas aksinya itu, Sanger dikecam sebagai eugenicis. Apa yang sebenarnya dilakukan oleh Sanger adalah pengendalian kelahiran secara sukarela.

Para politisi menyerukan Planned Parenthood yang digadang-gadang sebagai masa depan eugenika. Martin Luther King, Jr. bahkan setuju - ia menerima Penghargaan Margaret Sanger dari Planned Parenthood pada tahun 1966.

11. Sterilisasi paksa

Eugenika: Ketika Manusia Cacat Dianggap Tak Sempurna dan Dimusnahkantheoutline.com

Pada 2012, CNN melaporkan bahwa banyak orang yang disterilisasi saat kanak-kanak. Salah satunya Charlie Follett, yang tinggal di Sonoma State Home di California. Dia hanya satu dari sekitar 20.000 warga California yang disterilisasi secara paksa; California adalah negara bagian dengan jumlah tertinggi, dan Virginia berada di urutan kedua dengan jumlah 8.300 sterilisasi.

Dan itu berlangsung selama beberapa dekade. Contohnya saja di Oregon. Pada tahun 1967, Dewan Eugenika mereka diganti namanya menjadi Dewan Perlindungan Sosial yang terdengar lebih baik. Menurut The Embryo Project Encyclopedia, namanya memang berubah, tetapi hukum dan pedoman yang mereka operasikan tetap sama.

Selama tahun 1970-an, mereka mengawasi sterilisasi paksa para remaja yang tinggal di fasilitas,  seperti Rumah Sakit Fairview dan Pusat Pelatihan, dan operasi terakhir mereka dilakukan pada tahun 1981. Menurut Pusat Pelaporan Investigasi, narapidana wanita di penjara California telah disterilisasi secara paksa di abad ke-21, dan Buck v. Bell masih berlaku. 

12. Tokoh terkenal yang mendukung eugenika

Eugenika: Ketika Manusia Cacat Dianggap Tak Sempurna dan Dimusnahkanwikipedia.org

Charles Lindbergh dan Alexander Graham Bell adalah beberapa tokoh yang mendukung eugenika. Bahkan Bell, menulis tentang bahaya bahasa isyarat dan reproduksi orang tuli, menurut PBS. Pandangannya berlanjut dalam sikapnya yang pro-eugenika. 

Arsip Eugenics mencatat bahwa HG Wells juga pendukung eugenika, ia bahkan menuangkannya dalam karya-karyanya seperti The Time Machine.

Ada banyak cara kontroversial ya di dunia ini. Kalau menurutmu bagaimana, nih? 

Baca Juga: 20 Julukan Unik Kota-kota di Indonesia, Sarat Makna dan Sejarah

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya