12 Fakta Erupsi Vulkanik Laki di Islandia, Gemparkan Dunia

Salah satu letusan gunung berapi yang paling menghancurkan

Saat ini, gunung berapi diabadikan dengan cukup keren dalam buku atau film dokumenter. Banyak orang yang terpesona dengan keindahan gunung berapi. Namun, gunung berapi juga meninggalkan bekas yang memilukan bagi mereka yang merasakan dampak dari letusan gunung berapi, seperti orang Neapolitan yang dapat melihat puncak Gunung Vesuvius yang pernah menghancurkan Pompeii.

Bagi mereka yang hidup di masa sebelum seismometer dan detektor deformasi tanah, letusan gunung berapi lebih sulit diprediksi daripada sekarang. Hal seperti ini pernah terjadi pada tahun 1783, ketika gunung berapi Laki di Islandia mulai meletus. Letusan itu memuntahkan gas beracun dan menghasilkan aliran lava yang mengancam seluruh desa. Inilah kisah dramatis letusan gunung berapi Laki. 

1. Erupsi gunung berapi Laki terjadi selama 8 bulan

12 Fakta Erupsi Vulkanik Laki di Islandia, Gemparkan DuniaIslandia adalah negara gunung berapi dan salah satu letusan terbesar adalah gunung berapi Laki pada tahun 1783. (globerove.com)

Meskipun tidak memiliki daya ledak yang sama seperti gunung berapi lain, seperti letusan Krakatau tahun 1883 di Indonesia, letusan Laki tahun 1783 tetap menjadi salah satu peristiwa gunung berapi yang paling menghancurkan dalam catatan sejarah.

Melansir laman Bulletin of Volcanology, Laki pertama kali meletus pada tanggal 8 Juni 1783. Letusannya terjadi selama delapan bulan, memuntahkan aliran lava yang mematikan, abu, dan gas beracun.

Laki bukanlah gunung berapi tunggal, ia adalah celah vulkanik sepanjang 27 kilometer (16,7 mil) yang meledak dan mengaliri aliran lava. Penelitian menunjukkan, bahwa Laki bahkan memuntahkan air mancur api yang ketinggiannya mencapai sekitar 800 hingga 1400 meter.

Beberapa kolom letusan tertinggi, yang membawa abu dan pecahan batu yang disebut tephra, mencapai ketinggian 15 kilometer ke atmosfer, di mana Laki akan terus mendatangkan malapetaka jauh di luar daerah terdekatnya.

2. Islandia adalah negara yang dipenuhi gunung berapi aktif

12 Fakta Erupsi Vulkanik Laki di Islandia, Gemparkan DuniaEyjafjallajökull saat erupsi tahun 2010 (hiticeland.com)

Islandia masih penuh dengan gunung berapi aktif, salah satunya letusan Eyjafjallajökull pada tahun 2010. Seperti yang dikutip Smithsonian National Museum of Natural History, awan abu yang diciptakan oleh letusan celah ini menutup perjalanan udara Eropa selama hampir seminggu, mengakibatkan kerugian miliaran dolar.

Namun, Eyjafjallajökull hanyalah salah satu dari banyak fitur geologis yang terus-menerus mengubah lanskap Islandia. Journal of Geodynamics melaporkan bahwa pulau kecil ini memiliki beragam aktivitas vulkanik yang luar biasa, dari letusan gaya 'Hawaii' yang relatif lembut hingga letusan 'Plinian' yang sangat eksplosif.

Pada saat letusan tahun 1783, Laki tidak meletus sendirian, tetapi ada letusan Grímsvötn, masih salah satu sistem vulkanik paling aktif yang tercatat dalam sejarah Islandia. Dilansir Smithsonian Institution, gunung berapi itu berada di bawah lapisan es yang tebal, dan banjir bisa terjadi tiba-tiba dari gletser yang mencair.

Letusan tahun 2011 dari Grímsvötn menimbulkan banyak abu vulkanik, para petani pun harus mengevakuasi ternak mereka. Gumpalan abu melayang ke selatan hingga Inggris, di mana penerbangan di atas Skotlandia, Jerman, dan bagian dari negara-negara Skandinavia di dekatnya dibatalkan. Fisura Laki adalah bagian dari sistem celah yang lebih besar, memanjang dari gunung berapi Grímsvötn itu sendiri.

3. Letusan gunung berapi memiliki dampak yang signifikan pada iklim Bumi

https://www.youtube.com/embed/1imeZZuhgG4

Seperti yang dilaporkan oleh United States Geological Survey, gunung berapi memiliki peran penting dalam iklim Bumi. Gunung berapi dapat memuntahkan material dalam jumlah besar ke atmosfer.

Bahan-bahan ini mencakup abu, serpihan batu, tetesan aerosol kecil, dan gas seperti belerang dioksida. Aerosol dapat meningkatkan jumlah sinar matahari yang dipantulkan kembali ke luar angkasa, sehingga menurunkan suhu. 

Selain itu, jumlah sulfur dioksida akibat letusan gunung berapi dapat mengembun menjadi asam sulfat, yang akhirnya mengganggu efek kesehatan, seperti yang beberapa korban letusan gunung Laki yang tidak sadarkan diri akibat letusan di abad ke-18. Namun, gunung berapi tidak menghasilkan gas rumah kaca, yaitu karbon dioksida, pada tingkat yang hampir sama dengan jumlah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia.

4. Gas vulkanik menyebabkan kelaparan di Islandia

12 Fakta Erupsi Vulkanik Laki di Islandia, Gemparkan Duniailustrasi kelaparan (scannain.com)

Laki, seperti banyak gunung berapi, memuntahkan belerang dioksida. Seperti yang diungkapkan oleh Natural Hazards Center di Universitas Colorado, diperkirakan letusan tahun 1783 menghasilkan 120 juta ton gas, yang bereaksi dengan air di atmosfer untuk menciptakan tetesan asam dari aerosol. Tetesan itu membentuk awan yang kemudian melayang ke selatan Eropa.

Namun, bagi orang-orang di Islandia, asam sulfat tidak hanya menyebabkan iritasi. Seperti yang dilansir BBC, asam sulfat meracuni sebagian besar kehidupan tanaman di pulau itu, yang menyebabkan masalah kelaparan. Mereka yang tinggal di pesisir lebih beruntung karena bisa memenuhi kebutuhan pangan dari hasil penangkapan ikan, tetapi untuk mengirim hasil tangkapan ke pedalaman sangatlah sulit. Pada saat itu, Islandia adalah wilayah Denmark, dan komunikasi antar negara memakan waktu berminggu-minggu. Respon pejabat setempat pun juga lambat.

5. Keracunan akibat dampak dari letusan gunung Laki

12 Fakta Erupsi Vulkanik Laki di Islandia, Gemparkan Duniailustrasi erupsi gunung Laki (eldmessa.is)

Selain gumpalan belerang dioksida yang membentuk senyawa asam di atmosfer, letusan gunung Laki juga memproduksi fluorin. Seperti yang dikutip laman Wired, gas ini mengendap di tanaman di sekitar Islandia. Ternak yang merumput di tanaman ini pun menderita fluorosis tulang, di mana fluorida terakumulasi dalam tubuh dan melemahkan tulang, seperti yang dijelaskan Progress in Food & Nutrition Science. Efek gabungan dari fluorosis dan asam sulfat menyebabkan lebih dari separuh ternak di Islandia mati. 

Saat ini, keracunan fluorida di daerah vulkanik masih menjadi bahaya yang sangat nyata. Menurut Environmental Health Management and Prevention Practices yang diterbitkan tahun 2019, dalam dosis kecil fluorida sangat bermanfaat, terutama untuk perawatan gigi, yang membantu menjaga gigi tetap kuat dan mencegah gigi berlubang.

6. Seorang pastor yang terkenal karena massa apinya

12 Fakta Erupsi Vulkanik Laki di Islandia, Gemparkan DuniaKapel peringatan Jon Steingrimsson di Klaustur. (wired.com)

Jón Steingrímsson adalah seorang pastor paroki di kota Kirkjubæjarklaustur. Seperti yang diceritakan Medievalist, dia menjadi salah satu korban dari letusan gunung Laki. Steingrímsson menyaksikan sendiri bagaimana penduduk kotanya terserang penyakit seperti kusta dan cacar.

Letusan Laki juga mengganggu rantai makanan komunitasnya, menyebabkan kelaparan yang meluas. Efek dari gas berbahaya letusan gunung Laki juga berdampak pada istri Jón, órunn Steingrímsson, yang meninggal karena efek kekurangan gizi, zat fluor dan sulfur dioksida yang mencemari lingkungan.

Jón menulis kejadian itu dengan cermat, mencatat penderitaan yang dialami umat parokinya dalam buku hariannya, seperti yang dijelaskan Forbes. Pada 20 Juli 1783, dia menggambarkan apa yang sekarang dikenal sebagai eldmessa (massa api), aliran lava yang mengambil alih kotanya. Catatan sejarahnya yang mencekam tentang letusan Laki ini menjadikan Jón sebagai tokoh legendaris.

Baca Juga: 9 Fakta Gunung Wilis, Gunung di Jawa Timur dengan Banyak Puncak

7. Letusan laki menghasilkan kabut beracun yang menyebabkan kesengsaraan di Eropa

12 Fakta Erupsi Vulkanik Laki di Islandia, Gemparkan Duniailustrasi kabut asap di Islandia (allthingsiceland.com)

Mungkin salah satu efek Laki yang paling merusak dan kurang dipahami pada saat letusannya adalah awan gas beracun. Letusan gunung berapi Laki tahun 1783 hingga 1784 menghasilkan sejumlah besar material, termasuk lebih dari 17 megaton (atau 17 juta ton) belerang dioksida, yang bereaksi dengan atmosfer dan menghasilkan awan asam.

Awan itu kemudian melayang ke selatan. Beberapa orang bahkan mengalami sesak napas, tetapi tidak tahu apa yang mereka derita. Peneliti modern memperkirakan bahwa sebanyak 20.000 orang di Inggris telah meninggal karena asap berbahaya letusan Laki. Orang-orang di Skandinavia, Jerman, dan Prancis menderita efek serupa. 

8. Letusan gunung laki mempengaruhi iklim di seluruh dunia

12 Fakta Erupsi Vulkanik Laki di Islandia, Gemparkan Duniailustrasi letusan gunung berapi (laterredufutur.centerblog.net)

Akibat letusan gunung Laki, mereka yang terdampak menderita kabut beracun, musim dingin yang intens, dan serentetan kelaparan yang mematikan. Kelaparan itu, mengutip Science Daily, ternyata mencapai hingga ke Mesir, bahkan lebih jauh lagi. Awan asam ini mengacaukan pola iklim Sungai Nil yang menjadi sumber utama pertanian. Seperenam penduduk Mesir pada saat itu meninggal akibat gagal panen dan kelaparan.

Negara-negara lain mengalami pola cuaca dan kelaparan yang sama, diantaranya India, Jepang, dan Amerika Utara, meskipun pola cuaca El Niño juga ikut berperan, serta fakta bahwa Jepang sedang menghadapi letusan gunung berapinya sendiri, Mei-Juli 1783 Ledakan Gunung Asama.

9. Letusan gunung Laki mungkin menjadi faktor pencetus Revolusi Prancis

12 Fakta Erupsi Vulkanik Laki di Islandia, Gemparkan Duniailustrasi Revolusi Prancis (essaywriting.expert)

Pada tahun 1780an, Prancis mengalami masa yang cukup sulit. Seperti yang dilaporkan PEN America, ketidaksetaraan sosial dan serangkaian kegagalan panen serta cuaca buruk membuat negara itu mengalami beberapa kerusuhan.

Hal ini mencetuskan Revolusi Prancis 1789 yang pada akhirnya menjungkirbalikkan masyarakat Prancis dan para bangsawan. Namun, para ilmuwan dan sejarawan modern mengaitkan hal ini dengan letusan gunung berapi Laki. 

Melansir laman The Guardian, musim dingin setelah letusan gunung Laki menjadi musim dingin yang sangat buruk, yang diikuti oleh banjir di banyak tempat, merusak tanaman dan meluluhlantakkan tempat tinggal penduduk setempat. Makanan langka, banyak orang menjadi putus asa dan lebih fokus pada raja serta orang-orang kelas atas yang hidup dalam kemewahan.

Kerawanan pangan ini berisiko tinggi dan menjadi faktor utama yang mengarah ke revolusi, sangat mungkin bahwa Laki dan awan sulfur dioksida perusak tanaman mempengaruhi revolusi tersebut.

10. Ilmuwan kebingungan terkait penyebab cuaca yang aneh

12 Fakta Erupsi Vulkanik Laki di Islandia, Gemparkan Duniagunung berapi Laki di Islandia (Feodor Pitcairn)

Beberapa orang, seperti ilmuwan Prancis Morgue de Montredon, telah mempresentasikan makalah tentang kabut kering pada awal Agustus 1783, hanya beberapa bulan setelah gunung Laki mulai menimbulkan masalah. Karyanya membahas tentang kondisi cuaca di sekitar Montpellier, Prancis, dan menyimpulkan bahwa kabut yang mereka alami penuh dengan belerang dan berasal dari gunung berapi di suatu tempat.

Karena Islandia sudah dikenal sebagai pusat gunung berapi pada abad ke-18, Montredon dan banyak ilmuwan lainnya menduga bahwa penyebabnya ada di Islandia, meskipun mereka keliru dengan menyalahkan pulau di lepas pantai Islandia, yang disebut Nyey.

Sir John Cullum menulis tentang 'embun beku' yang turun ke Suffolk, Inggris. Seperti dikutip di GeoBritannica, dia menulis bahwa semacam es mendarat di kebunnya, membuat daun tanamannya mengkerut dan berubah warna, seolah-olah seperti terbakar api. 

11. Ben Franklin mencoba memahami masalah dari letusan gunung berapi

12 Fakta Erupsi Vulkanik Laki di Islandia, Gemparkan DuniaBenjamin Franklin (Philadelphia Museum of Art/AP Photo)

Salah satu pemikir paling terkenal pada waktu itu, Ben Franklin, mempublikasikan pemikirannya tentang masalah ini dalam sebuah surat tahun 1784 yang dia tulis kepada seorang kolega Inggris.

Sejauh yang diketahui, surat ini adalah laporan berbahasa Inggris pertama terkait kondisi iklim dengan letusan gunung berapi. "Penyebab kabut universal ini belum dipastikan," tulisnya. "Apakah asap dalam jumlah besar, yang terus-menerus dikeluarkan selama musim panas dari Hekla di Islandia, dan gunung berapi lain yang muncul dari laut dekat pulau itu." tambah Franklin.

Franklin juga bertanya-tanya apakah mungkin meteor atau fenomena luar angkasa ada hubungannya dengan kabut dan musim dingin yang terjadi. Dia juga tidak tahu gunung berapi mana yang tepat, karena gunung berapi Hekla tidak ada hubungannya dengan masalah ini.

12. Letusan gunung Laki dikaitkan dengan akhir zaman

https://www.youtube.com/embed/c5pAXZXVBQk

Jón Steingrímsson, pendeta Islandia yang tenar karena massa apinya, menulis bahwa siapa pun yang membaca laporannya tentang letusan Laki dan dampaknya harus dijadikan pengingat bahwa ini adalah akhir dunia atau kiamat, seperti yang diungkapkan Harvard Map Collection.

Parson Gilbert White, dari Selborne, Inggris, juga menghubungkan kabut asap di negaranya dengan beberapa gagasan keagamaan yang cukup suram. Seperti yang ditulisnya dalam The Natural History of Selborne, tahun 1783 adalah tahun yang dipenuhi 'kabut aneh' yang mengganggu desa dan membuat matahari tampak merah seperti akhir zaman. 

Itulah deretan sejarah memilukan dari letusan gunung berapi Laki di Islandia. Semoga menambah wawasanmu, ya! 

Baca Juga: 9 Pesona La Palma, Pulau Tempat Gunung Meletus di Canary

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya