Kabut Asap Campur Polusi Batu Bara, 12 Fakta Great Smog of London

#IDNTimeScience Kabut mematikan yang sempat melanda London

Ini bukan fiksi dan ini bukan fantasi. Ini adalah sebuah peristiwa nyata dari fenomena polusi udara di Bumi, tepatnya di London. Hampir 70 tahun yang lalu, Great Smog of London melanda kota London beserta sekitar delapan juta penduduknya. 

Kabut asap London ini adalah sebuah tragedi yang diakibatkan oleh cuaca dingin bercampur dengan fenomena meteorologi antisiklon. Selain itu ditambah dengan adanya kondisi cuaca yang berangin serta polusi, menjadikan kabut asap tebal di London.

Pada saat kabut membahayakan ini berakhir, ribuan orang tewas. Hal yang paling mengenaskan dari fenomena ini adalah tidak ada yang bisa dilakukan, selain menunggu kabut itu hilang dengan sendirinya. Mari kita simak fakta Great Smog of London lebih lanjut. 

1. Terjadinya kabut asap London

https://www.youtube.com/embed/CB64vzaatIU

Cuaca London yang sangat dingin, ditambah kombinasi dari pembakaran batu bara oleh warga dan pabrik industri menyebabkan kabut asap menumpuk di langit kota. Dari aktivitas ini, London sempat diterpa kegelapan selama 5 hari. 

Akibat kabut asap ini, aktivitas kota London sempat terhenti. Jarak pandang yang rendah membuat masyarakat kesulitan ketika mengendarai mobil. Di malam hari, lampu pijar yang biasanya menerangi jalan juga tidak banyak membantu. 

Kisah kabut di kota ini bahkan sampai diangkat dalam salah satu episode di serial The Crown. 

2. Istilah 'kabut asap' sudah ditemukan di London pada awal abad ke-20

Kabut Asap Campur Polusi Batu Bara, 12 Fakta Great Smog of Londonkabut asap di kota London pada 1952 (history.com)

Kabut asap bukanlah kejadian alami. Kata itu merupakan gabungan dari 'asap' dan 'kabut', yang ditemukan oleh seorang warga London pada tahun 1905. Kabut asap terjadi ketika uap air tercemar dengan berbagai polutan pada peradaban modern karena menjamurnya polusi udara. Polusi ini menciptakan awan tebal yang bercampur elemen terburuk dari asap serta air.

Rupanya, sebagian besar warga London memang sudah terbiasa dengan polusi udara sejak tahun 1280an, namun Great Smog menjadi kabut asap terbesar yang pernah menimpa London.

3. Great Smog menyebabkan 4.000 hingga 12.000 kematian manusia

Kabut Asap Campur Polusi Batu Bara, 12 Fakta Great Smog of Londoncuplikan episode keempat dari seri Netflix The Crown yang menggambarkan "Great Smog" di London pada 1952, dan menyebabkan kekacauan serta kematian (radiotimes.com)

BBC memperkirakan bahwa jumlah kematian akibat kabut asap ini sekitar 12.000 orang, meskipun pada saat itu diperkirakan mendekati 4.000 orang. Angka 4.000 didasarkan pada mereka yang meninggal karena komplikasi paru-paru dan masalah lain yang terkait langsung dengan polusi.

Sebuah studi mencatat bahwa ada peningkatan 19,8 persen masyarakat terkena penyakit asma. Terutama pada anak-anak yang selama 12 bulan pertama mereka dilahirkan terkena Great Smog. 

Selanjutnya, peningkatan 7,9 persen ditemukan pada mereka yang berada dalam kandungan selama peristiwa kabut asap tersebut. Hal ini berkontribusi pada peningkatan angka kematian, bahkan di antara mereka yang selamat.

Selain itu, 35 kendaraan mengalami tragedi dalam satu kecelakaan, dan beberapa orang terluka dalam tabrakan lainnya. Sangat sulit untuk memastikan jumlah kematian yang disebabkan oleh kecelakaan akibat kabut asap.

4. Apakah warga London panik saat terjadi Great Smog? 

Kabut Asap Campur Polusi Batu Bara, 12 Fakta Great Smog of LondonGreat Smog of London 1952 (bbc.co.uk)

Salah satu hal menarik tentang Great Smog of London adalah tidak adanya masyarakat yang panik. Pertama, warga London sudah terbiasa dengan kabut asap. Mereka pun menyebut kabut asap sebagai 'sup kacang'. Tidak seperti hari pertama yang agak cuek, di hari ketiga Great Smog, warga London justru mulai cemas dengan kabut asap tersebut. 

The Verge mengungkapkan bahwa warga London tidak menyadari betapa berbahayanya kabut asap tersebut. Informasi berita belum secepat sekarang, warga tidak mengetahui apa yang sedang terjadi secara keseluruhan.

Meskipun mungkin ada teman, anggota keluarga, atau tetangga yang sekarat, mereka tidak mengaitkannya dengan masalah lingkungan yang sedang terjadi pada saat itu.

5. Great Smog of London juga mengandung zat asam berbahaya

Kabut Asap Campur Polusi Batu Bara, 12 Fakta Great Smog of Londonilustrasi polusi akibat pembakaran batu bara di London 1952 (studyiq.com)

Beberapa ilmuwan yakin bahwa zat asam dapat berkontribusi pada kematian selama Great Smog. Meskipun ini tidak dibahas pada saat itu, tapi hal ini telah dieksplorasi oleh para ilmuwan selanjutnya.

Menurut sebuah studi oleh para peneliti di Texas A&M, ada kemungkinan bahwa tingkat keasaman yang tinggi menciptakan awan asam sulfat, dan membahayakan mereka yang terpapar polusi.

Hujan asam selalu dikaitkan dengan polusi udara. Saat membakar bahan bakar fosil, sulfur dioksida dan nitrogen oksida masuk ke atmosfer. Bahan kimia ini kemudian bercampur dengan air, membentuk asam yang menyerupai hujan, dalam kasus Great Smog, asam ini terperangkap dalam kelembapan kabut itu sendiri. 

6. Inisiatif pemerintah dengan adanya Great Smog

https://www.youtube.com/embed/xajjmbJrfEM

Sebelum Great Smog, industrialisasi London telah berkembang pesat, dan pemerintah mengekspor sebagian besar batu bara unggulannya untuk menghasilkan keuntungan. Dilansir laman History.com, pemerintah tidak segera mengambil tindakan ketika Great Smog terjadi, karena kabut sudah biasa di London. 

Batu bara dikenal sebagai salah satu sumber bahan bakar paling kotor menurut sifatnya. Berbagai inisiatif batu bara bersih untuk mencoba mengurangi polusi yang dihasilkan batu bara, hanya sedikit yang berhasil. Sayangnya, mencoba membersihkan batu bara justru jauh tidak efisien karena membutuhkan banyak energi tambahan yang harus dikeluarkan. 

Baca Juga: Langka dan Menakjubkan, 15 Potret Fenomena Alam Unik di Bumi

7. Warga London menolak inisiatif pemerintah

Kabut Asap Campur Polusi Batu Bara, 12 Fakta Great Smog of LondonWarga London yang menutupi hidung mereka untuk mengatasi kabut asap tahun 1952. (mirror.co.uk/Daily Herald)

Warga London menolak banyak inisiatif dengan berbagai alasan. Contohnya, seperti saat warga tak mau menyingkirkan perapian terbuka karena dianggap tidak adanya sirkulasi udara serta memperburuk kesehatan. 

Pejabat kesehatan tidak menanggapi masalah ini dengan serius, jadi, warga London terus menggunakan perapian batu bara yang asapnya menggumpal ke lingkungan sekitar.

8. Banyak yang meninggal bukan karena Great Smog itu sendiri

Kabut Asap Campur Polusi Batu Bara, 12 Fakta Great Smog of LondonPolisi lalu lintas di London yang sedang mengatur lalu lintas dalam kabut asap London 1952. (historyextra.com)

Banyak yang meninggal selama Great Smog London bukan karena kabut asap itu sendiri. Mereka meninggal karena jatuh ke Sungai Thames, lalu tenggelam akibat jarak pandang yang rendah. Membuat banyak pejalan kaki tidak bisa melihat langkah mereka sendiri.

London sebagai kota besar, memiliki insiden kecelakaan karena polusi sebelumnya. Salah satunya adalah Great Stink, saat itu Sungai Thames dipenuhi kotoran dan hewan mati. Dari kejadian ini, menyebabkan segala macam penderitaan serta penyakitdi masyarakat.

Faktanya, Great Stink-lah yang mendorong warga London untuk menjaga sirkulasi udara di rumah agar tetap baik, mereka percaya bahwa bau busuk bisa membunuh mereka.

9. Warga London mengenakan masker selama Great Smog

Kabut Asap Campur Polusi Batu Bara, 12 Fakta Great Smog of LondonDua orang perempuan yang sedang bekerja di dalam ruangan dengan menggunakan masker selama Great Smog of London. (designyoutrust.com)

Mungkin memakai masker selama pandemi COVID-19 dianggap tidak biasa. Namun sebenarnya, penggunaan masker sudah dilakukan warga London pada masanya untuk melindungi diri dari polusi.

Baik masker kain maupun masker medis, terlihat di foto-foto selama Great Smog. Masker ini mungkin cukup efektif mengurangi jumlah kabut asap yang masuk ke paru-paru, dan tidak saja digunakan di luar ruangan, tetapi juga di dalam ruangan. Beberapa orang bahkan bereksperimen dengan menggunakan semacam penutup kepala yang terbuat dari bahan transparan.

10. Hewan juga mengalami dampak dari Great Smog

Kabut Asap Campur Polusi Batu Bara, 12 Fakta Great Smog of LondonSeorang wanita yang memakaikan masker kepada anjingnya selama kabut asap mematikan di London, Desember 1952. (bbc.co.uk)

Karena kejadian ini, tercatat 11 sapi betina mati lemas selama peristiwa kabut asap, dan beberapa peternak mengenakan masker gas untuk ternak mereka. Diketahui pula bahwa paru-paru sapi yang mati tersebut berwarna hitam.

Kerusakan paru-paru ini juga terjadi pada masyarakat yang tinggal di London pada saat itu, terutama mereka yang tinggal di daerah dengan polusi udara tinggi dalam jangka panjang. 

Selama Great Smog, burung-burung bahkan menderita karena kabut asap di dataran rendah membuat mereka menabrak gedung.

11. Great Smog masih menjadi polusi terburuk di London, tetapi ada kabut asap lain yang tak kalah membahayakan

Kabut Asap Campur Polusi Batu Bara, 12 Fakta Great Smog of LondonSepasang suami istri berjalan di London mengenakan masker selama kabut asap pada November 1953 di London. (flashbak.com/Monty Fresco)

Ada beberapa peristiwa kabut mematikan terkait polusi lainnya di London, namun dilansir dari Pusat Lingkungan dan Masyarakat Rachel Carson, kabut asap London dianggap sebagai yang terburuk.

Secara global, ada banyak contoh kabut asap berbahaya, seperti St. Louis Smog, Meuse River Valley Smog, dan Donora Smog.

Donora Smog terjadi pada tahun 1948, menewaskan 20 orang dan melukai 6.000 orang lainnya — jumlah yang luar biasa mengingat populasi Donora, Pennsylvania, hanya 14.000 pada saat itu. Donora Smog terjadi karena emisi dari pabrik lokal dan kabut asap ini berlangsung selama lima hari.

Demikian pula pada tahun 1930, Meuse River Valley Smog (Kabut Asap Lembah Sungai Meuse) menewaskan hingga 60 orang di Belgia. Hal ini terjadi akibat kombinasi dari polusi udara industri dan masalah iklim. St Louis Smog tahun 1939 juga terjadi karena inversi suhu.

12. Upaya untuk mengatasi udara bersih, empat tahun setelah Great Smog of London

Kabut Asap Campur Polusi Batu Bara, 12 Fakta Great Smog of LondonClean Air Act tahun 1956, respon terhadap Great Smog London (io9.com)

Atas kejadian ini, akhirnya pemerintah Inggris melakukan beberapa kontrol terhadap polusi udara London pada tahun 1952. Hasilnya, mereka merilis Clean Air Act atau Undang-Undang Udara Bersih pada tahun 1956. 

Undang-Undang ini dibuat untuk mengatur emisi domestik serta industri. Peraturannya adalah dengan mengurangi penggunaan batu bara, dan persyaratan untuk memproduksi tungku baru yang lebih ramah lingkungan.

Saat ini, batu bara menyumbang sangat sedikit dari energi yang dihasilkan di Inggris. Negara ini mengklaim bahwa sepenuhnya bebas dari batu bara untuk beberapa waktu. Namun, beberapa orang percaya bahwa polusi udara tetap menjadi salah satu ancaman kesehatan terbesar di Inggris. Bagaimana menurut kamu?

Baca Juga: 7 Penjelasan Fenomena Alam dalam Perspektif Mitologi Yunani

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya