Terkenal Tangguh, 12 Fakta Harlem Hellfighters di Perang Dunia I

Infanteri tangguh yang garang menghadapi musuh

Dimulai sebagai Resimen Infanteri New York kelima belas, kemudian direorganisasi menjadi Resimen Infanteri ke-369, Harlem Hellfighters adalah salah satu unit Garda Nasional Afrika-Amerika pertama di Amerika Serikat dan menjadi beberapa dari sedikit tentara kulit hitam yang ikut bertempur selama Perang Dunia I.

Keberanian, ketahanan, dan kesuksesan mereka di medan perang Eropa menarik perhatian di seluruh Samudra Atlantik, menjadikan mereka salah satu tentara paling terkenal di Amerika. Walaupun begitu, ketenaran Harlem Hellfighters memudar terlalu cepat.

Resimen legendaris ini diabaikan dalam sejarah perang sampai beberapa tahun terakhir. Inilah kisah sejarah dari Harlem Hellfighters.

1. Kenapa Resimen Infanteri ke-369 disebut Harlem Hellfighters?

Terkenal Tangguh, 12 Fakta Harlem Hellfighters di Perang Dunia IResimen Infanteri ke-15 New York, cikal bakal Infanteri ke-369 di 1918 (New York Public Library)

Resimen Infanteri New York kelima belas direorganisasi menjadi Resimen Infanteri ke-369. Kelompok yang sebagian besar terdiri dari pasukan Amerika kulit hitam dari Harlem ini menjadi salah satu resimen paling terkenal selama Perang Dunia I, tulis Britannica. Mereka memiliki lambang ular derik dan memiliki julukan 'Black Rattlers'. Sementara orang Prancis menyebut mereka 'Hommes de Bronze', atau 'Men of Bronze'.

Banyak musuh yang takut dengan kinerja dan ketahanan mereka di medan perang. Musuh Jerman memanggil mereka 'Hollenkampfer' atau 'Pejuang Neraka'. Reputasi Harlem Hellfighters terbentuk dalam keganasan pertempuran, seperti ketika dua prajurit melawan dua puluh tentara Jerman. Mereka berhasil mempertahankan pos dalam pertempuran tangan kosong seperti dirinci oleh Smithsonian Magazine.

2. Resimen Infanteri New York ke-15 dibentuk dengan susah payah

Terkenal Tangguh, 12 Fakta Harlem Hellfighters di Perang Dunia IWilliam Hayward dan tentara Harlem Hellfighters pada 4 Mei 1918 (Dok. National Archives RG 111)

Selama bertahun-tahun, beberapa pemimpin di komunitas kulit hitam Harlem mencoba untuk mendirikan unit militer lokal, tetapi berulang kali ditolak oleh politisi kulit putih. Pada 1913, sebuah undang-undang yang mengizinkan pembentukan resimen Pengawal Nasional Afrika Amerika New York akhirnya disahkan.

Tidak sampai 3 tahun, dua gubernur New York dan seorang komandan ditunjuk untuk mulai membentuk resimen pada Juni 1916. Di bawah pimpinan William Hayward, seorang pria kulit putih mantan kolonel dan manajer kampanye, Resimen Infanteri New York ke-15 berusaha untuk mendapatkan rekrutan. Mereka mendapatkan dukungan dari surat kabar Afrika-Amerika, New York Age. Sayangnya, prospek dinas militer dianggap tidak menarik oleh komunitas kulit hitam. Akibatnya, resimen tersebut harus berjuang selama berbulan-bulan untuk mendapatkan rekrutan.

3. Bergabungnya musisi andal

Terkenal Tangguh, 12 Fakta Harlem Hellfighters di Perang Dunia ILetnan James Reese Europe, pemimpin band Harlem Hellfighters dan perwira kulit hitam pertama yang memimpin pertempuran (New York Public Library)

Setelah berbulan-bulan gagal memenuhi target wajib militer, Resimen Infanteri New York ke-15 menerima anugerah dengan bergabungnya seorang komponis berbakat, James Reese Europe. Reese ingin memajukan kekuatan komunitas kulit hitam dan meyakinkan bahwa dinas militer adalah peluang besar bagi mereka. Berkat kata-katanya, musisi terkenal Noble Sissle juga bergabung dengan resimen.

Selain itu, Komandan William Hayward terinspirasi oleh 8th Illinois, satu-satunya resimen Pengawal Nasional Afrika-Amerika yang memiliki band populer. Dia meminta Europe dan Sissle menjadi pemimpin band dan drum mayor dari band resimen yang akan dipertunjukkan untuk parade, rekrutmen, dan penggalangan dana. Dengan dana yang besar, Europe melakukan perjalanan ke seluruh Amerika dan bahkan mengunjungi Puerto Rico untuk merekrut pria-priai kulit hitam agar bergabung dengan Resimen Infanteri New York ke-15.

Baca Juga: 5 Film tentang Rasisme Kulit Hitam, Jangan Ditiru!

4. Harlem Hellfighters menghadapi ancaman rasial sebelum ditugaskan berperang

Terkenal Tangguh, 12 Fakta Harlem Hellfighters di Perang Dunia IHarlem hellfighters (Washington University Library)

Ketika Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jerman, Resimen Infanteri New York ke-15 dikirim ke berbagai kamp untuk pelatihan. Pada Oktober 1917, resimen dikirim ke South yang dikuasai Jim Crow untuk berlatih di Camp Wadsworth di Spartanburg, Carolina Selatan.  Namun, mereka dihadapkan dengan ancaman dan rasisme. Hanya dua bulan sebelum mereka tiba di Carolina Selatan, 20 orang tewas di Houston akibat bentrokan antara tentara kulit hitam dan kulit putih.

Mengetahui bahaya yang dihadapi resimennya, William Hayward bertemu dengan Sekretaris Perang untuk meminta agar Resimen Infanteri New York ke-15 dipindahkan atau dikerahkan sesegera mungkin. Ironisnya, dalam perjalanan mereka ke Washington, Noble Sissle dihina secara rasial di hotel ketika dia berniat mencari koran. Sebagai pembalasan, 100 rekan prajuritnya, baik kulit putih maupun Hitam, berkumpul di hotel. Beruntung, James Reese Europe mampu menenangkan situasi hingga polisi militer datang. Segera setelah itu, upaya Hayward di D.C. terbukti membuahkan hasil, karena Resimen Infanteri New York ke-15 dikirim kembali ke New York dan kemudian dikerahkan ke Prancis pada akhir tahun.

5. Harlem Hellfighters perkenalkan musik jazz ke Eropa

Terkenal Tangguh, 12 Fakta Harlem Hellfighters di Perang Dunia IAnggota band Infanteri ke-369 tampil di bawah arahan Letnan James Reese Europe di Prancis, 1918. (Underwood Archives)

Harlem Hellfighters dikreditkan dengan memperkenalkan dan memopulerkan jazz di Eropa. Hal ini bermula ketika pasukan Harlem Hellfighters pertama kali tiba di Prancis di sebuah kota pelabuhan kecil bernama Brest. Mereka memainkan lagu kebangsaan Prancis, La Marseille dengan versi jazz, seperti yang dilansir BBC dan Montmartre Artists' Studios.

Sebelumnya, warga Paris sudah akrab dengan musik ragtime dari orang kulit hitam Amerika yang melakukan tur Eropa sebelum Perang Dunia I. Namun musik jazz merupakan genre yang tidak dikenal di Eropa sebelum Harlem Hellfighters tiba.

Pemimpin band, Letnan James Reese Europe juga pernah membawa band Hellfighters ke Paris, di mana mereka bermain musik jazz untuk pasukan dan pejabat. Aksi ini berhasil memikat ribuan orang, seperti yang diungkapkannya dalam sebuah wawancara dengan New York Tribune. "Di mana pun kami mengadakan konser, pasti jadi 'rusuh'. Kami bermain untuk 50.000 orang [di Tuileries]."

6. Harlem Hellfighters tidak selalu berada di medan tempur

Terkenal Tangguh, 12 Fakta Harlem Hellfighters di Perang Dunia IHarlem hellfighters (Interim Archives)

Saat resimen pertama kali tiba di Prancis, alih-alih menempatkan tentara kulit hitam yang terintegrasi ini di sepanjang garis depan dalam pertempuran, Angkatan Darat justru memasukkan mereka dalam unit tenaga kerja dan layanan. Unit-unit ini melakukan pekerjaan yang sangat penting untuk upaya perang, seperti menggali parit, mengeluarkan peluru dari ladang, membersihkan peralatan dan kawat berduri, serta mengubur tentara yang tewas dalam pertempuran, seperti yang dijelaskan oleh Military.com.

Namun, karena William Hayward melihat semangat juang prajuritnya mengendur, Hayward meyakinkan Jenderal Pershing yang bertanggung jawab atas Pasukan Ekspedisi Amerika untuk menugaskan kembali Harlem Hellfighters di medan tempur. Akhirnya, Harlem Hellfighters menjadi bagian dari 11 persen tentara kulit hitam yang menjadi saksi langsung pertempuran selama Perang Dunia I, tulis PBS.

7. Harlem Hellfighters berperang lebih lama ketimbang resimen Amerika yang lain

Terkenal Tangguh, 12 Fakta Harlem Hellfighters di Perang Dunia IHarlem hellfighters di medan tempur Prancis (Wikimedia Commons)

Seperti yang diceritakan oleh Smithsonian Magazine, kehadiran pasukan Amerika di Prancis dimaksudkan untuk berperang sebagai kekuatan yang independen dari pasukan Prancis dan Inggris yang sudah ditempatkan di sana. Arahan itu datang langsung dari Presiden Woodrow Wilson sendiri.

Hal ini bermula ketika Prancis dan Inggris sangat membutuhkan bala bantuan. Prancis memohon kepada AS untuk dikirimkan lebih banyak tentara. Jenderal Pershing membuat pengecualian terhadap perintah presiden Amerika Serikat dengan mengirimkan Resimen Infanteri ke-369 (Harlem Hellfighters), seperti yang dilakukan Prancis di masa lalu dengan mengerahkan tentara kulit hitam untuk membantu Amerika Serikat.

Setelah mengenakan seragam Prancis dan dilatih dengan pasukan mereka, Resimen Infanteri ke-369 memasuki parit lebih dari sebulan sebelum pasukan Amerika melakukan pertempuran besar pertamanya. Akibatnya, Harlem Hellfighters menghabiskan 191 hari di garis depan, lebih lama daripada resimen Amerika lainnya selama Perang Dunia I. Meskipun mereka menang, mereka juga mengalami beberapa kerugian dengan 144 tentara tewas dan hampir 1.000 tentara terluka.

8. Harlem Hellfighters mendapatkan penghargaan terhormat dalam Perang Dunia I

Terkenal Tangguh, 12 Fakta Harlem Hellfighters di Perang Dunia IHarlem Hellfighters sedang menerima penghargaan. (Washington University in St. Louis)

Karena kepahlawanan yang tak tertandingi selama perang, Harlem Hellfighters menjadi resimen Amerika yang paling terkenal dalam Perang Dunia I. Prancis bahkan menghormati mereka dengan penghargaan Croix de Guerre. Sebanyak 171 prajurit menerima medali untuk keberanian mereka dan menjadikan mereka orang Amerika pertama yang pernah menerima kehormatan, lapor ThoughtCo dan National Archives. Angkatan Darat AS juga menganugerahi beberapa tentara Harlem Hellfighters dengan Distinguished Service Cross.

Salah satu Hellfighters yang paling terkenal adalah Henry Johnson. Ia melawan beberapa tentara Jerman yang mencoba untuk maju melewati garis Prancis. Bahkan beberapa dekade setelah kematiannya, ia menerima Purple Heart di 1996, Distinguished Service Cross di 2002, dan Medal of Honor Amerika di 2015, seperti yang ditulis di laman Angkatan Darat AS dan Arsip Gedung Putih.

Baca Juga: 12 Fakta Pejuang Mongol di Era Jenghis Khan

9. Pulang ke Amerika sebagai pahlawan

Terkenal Tangguh, 12 Fakta Harlem Hellfighters di Perang Dunia Iparade Harlem hellfighters (Sutori)

Parade adalah acara umum di era Perang Dunia I. Pada bulan Desember 1917, sebuah parade perpisahan diselenggarakan di New York City untuk Divisi 'Pelangi', sekelompok unit Garda Nasional dari hampir 25 negara bagian. Harlem Hellfighters yang pada saat itu disebut New York ke-15 dilarang menghadiri parade yang diadakan di kota mereka sendiri. Alasannya adalah rasisme, dengan anggapan bahwa 'hitam bukanlah warna dalam pelangi'.

Pada Februari 1919, Harlem Hellfighters—yang sekarang terkenal karena keberanian mereka yang tak tertandingi dalam Perang Besar—disambut sebuah parade kepulangan besar-besaran. Parade itu dihadiri hingga lima juta orang, seperti yang dijelaskan oleh ThoughtCo.

10. Jadi korban kekerasan rasial di negeri sendiri

Terkenal Tangguh, 12 Fakta Harlem Hellfighters di Perang Dunia Iperlawanan kulit hitam akibat kerusuhan rasial 1919 (Chicago History Museum)

Setelah perang berakhir, saat pasukan kulit hitam Harlem Hellfighters mulai kembali ke Amerika Serikat pada awal 1919, orang kulit putih Amerika merasa khawatir dengan isu yang menyatakan bahwa veteran kulit hitam ini akan menggunakan status pahlawan dan pelatihan militernya untuk menuntut kesetaraan di kampungnya masing-masing. Akibatnya, pada musim panas dan gugur tahun 1919, kerusuhan ras anti-kulit hitam terjadi di 26 kota di seluruh Amerika.

Kekerasan terhadap komunitas kulit hitam melonjak dengan jumlah hukuman mati tanpa pengadilan yang mengalami peningkatan dari 33 persen setiap tahun menjadi 77 persen di 1919. Bahkan prajurit yang telah ikut berperang pun tidak luput dari sasaran. Setidaknya sepuluh veteran menjadi korban. Bahkan, ada juga yang digantung memakai seragamnya.

Baca Juga: 11 Film Rasisme yang Bikin Kamu Sadar bahwa Hal Tersebut Gak Manusiawi

11. Henry Johnson, pahlawan perang yang sempat dilupakan

Terkenal Tangguh, 12 Fakta Harlem Hellfighters di Perang Dunia IHenry Johnson anggota "Harlem Hellfighters" (Dok. US Army)

Legendaris atas tindakannya di medan perang, Henry Johnson dijuluki 'Maut Hitam' yang berhasil mencegah sekitar dua puluh orang Jerman menyalip garis Prancis di Hutan Argonne. Saat bertugas dengan sesama prajurit, Needham Roberts yang terluka akibat granat, Johnson harus menghadapi musuh sendirian dengan membunuh empat orang dan melukai sepuluh hingga dua puluh lainnya. 

Meskipun menderita 21 luka saat berjuang di Hutan Argonne, Johnson dianggap tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan Purple Heart dan tidak menerima tunjangan akibat luka yang dideritanya. Dia meninggal di usia tiga puluhan pada tahun 1929. Hampir seabad kemudian, ketika kisahnya muncul kembali di kalangan sejarawan dan pemimpin politik, Henry Johnson diakui secara anumerta karena keberaniannya. Mendiang menerima Purple Heart, Distinguished Service Cross, dan Medal of Honor.

12. Butuh lebih dari 100 tahun untuk meresmikan nama Harlem Hellfighters

https://www.youtube.com/embed/eEuoAl1elLU

Julukan Harlem Hellfighters ternyata baru diresmikan pada tahun 2021.  Selama bertahun-tahun Resimen Infanteri ke-369 telah dikenal sebagai Harlem Hellfighters, tetapi tidak ada yang mengajukan permintaan tertulis kepada Biro Garda Nasional untuk meresmikannya. 

Untungnya, nama panggilan resmi ini dengan cepat dibuat, melibatkan penelitian dan pembuktian bahwa sebutan itu telah digunakan setidaknya selama tiga puluh tahun. Dengan mengumpulkan dokumen yang memakan waktu sekitar satu tahun, Resimen Infanteri ke-369 secara resmi ditetapkan sebagai Harlem Hellfighters pada Februari 2021, lebih dari seratus tahun setelah mereka mendapatkan julukan tersebut selama Perang Dunia I.

Meskipun sangat populer dan fenomenal pada masanya, Harlem Hellfighters memiliki sejarah memilukan juga, ya. 

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kalyana Dhisty

Berita Terkini Lainnya