Jarang Diulas, 10 Fakta Kelam Hari Libur Nasional di Amerika Serikat

Benarkah Thanksgiving seharusnya hari berkabung?

Tepatnya ada 11 hari libur nasional yang diakui oleh Amerika Serikat. Diperingati untuk menghormati pahlawan AS dan untuk mengingat sejarah AS — baik dan buruk. Hari libur nasional ini biasanya dihabiskan oleh warga AS dengan mengadakan acara, atau sebagainya, namun mereka sering kali tidak terlalu memikirkan fakta sebenarnya.

Sangat disayangkan, karena ada banyak hal yang terjadi di balik tanggal merah masyarakat AS ini, dan memiliki sisi kelamnya tersendiri. Berikut adalah kisah nyata di balik 11 hari libur nasional Amerika Serikat yang jarang diketahui banyak orang.

1. Hari Tahun Baru, menjadi hari yang paling banyak merenggut korban jiwa

Jarang Diulas, 10 Fakta Kelam Hari Libur Nasional di Amerika SerikatIlustrasi orang-orang bersulang saat malam tahun baru. (pexels.com/cottonbro)

Perayaan tahun baru menjadi tradisi hampir di seluruh dunia. Hari libur ini (sebagian besar) dapat dirayakan semua orang, terlepas dari keyakinan budaya, spiritual, atau politik mereka.

Malam Tahun Baru di AS terkait erat dengan pesta mematikan. Dewan Keamanan Nasional AS memperkirakan hampir 400 orang meninggal selama pesta tahun baru, sebagian besar karena kecelakaan lalu lintas akibat konsumsi alkohol.

Mengutip laporan The Washington Post, angka kematian jauh lebih tinggi pada hari tahun baru. Bulan Januari memegang rekor 40—60 ribu kematian lebih tinggi daripada bulan-bulan lain, dengan mayoritasnya di sekitar pergantian tahun.

2. Hari Libur Dr. Martin Luther King, Jr., penuh dengan sejarah rasisme

Jarang Diulas, 10 Fakta Kelam Hari Libur Nasional di Amerika SerikatPresiden Lyndon B. Johnson bertemu dengan Martin Luther King, Jr. pada 12/03/1963. (commons.wikimedia.org/Lyndon Baines Johnson Library and Museum/Yoichi Okamoto)

Pemimpin Gerakan Hak Sipil dan aktivis legendaris Dr. Martin Luther King, Jr. adalah sosok yang disegani. Hari libur nasional untuk menghormatinya dimulai hanya beberapa hari setelah pembunuhan tragisnya pada 1968, dan diperingati secara luas pada 1983. Meskipun begitu, hari liburnya kontroversial karena mayoritas masyarakat menganggap King adalah pengganggu dan penghasut.

Hukum federal sebenarnya tidak mewajibkan negara bagian untuk merayakan hari libur nasional ini, dan banyak negara bagian menolak menghormatinya. Pada 1989, hanya 44 negara bagian yang mengadakan Hari Martin Luther King, Jr. sebagai hari libur resmi.

Vox menjelaskan bahwa ketidaksepakatan ini diwarnai dengan rasisme. Akan tetapi, rasisme ini berhenti ketika negara bagian yang bersangkutan mulai merasakan pukulan ekonomi. Misalnya, pada tahun 1991, Phoenix, Arizona kalah menjadi tuan rumah Super Bowl ke L.A., masalah itu mendorong negara bagian untuk mengakui hari libur tersebut pada tahun 1992. Baru tahun 2000, semua 50 negara bagian mengakui hari libur Dr. Martin Luther King, Jr.

3. Hari Presiden: Sejarah kelam presiden AS

Jarang Diulas, 10 Fakta Kelam Hari Libur Nasional di Amerika SerikatLitografi George Washington yang dicetak oleh Litografi Pendleton dari seri asli yang dilukis oleh Gilbert Stuart. (unsplash.com/Library of Congress)

ABC News menjelaskan bahwa Presidents' Day (Hari Presiden) adalah hari libur resmi untuk memperingati George Washington, presiden pertama dan pahlawan Perang Revolusi. Hari libur pada hari Senin ketiga di bulan Februari ini disebut sebagai Hari Ulang Tahun Washington, tetapi umumnya dianggap sebagai hari untuk menghormati ke-46 presiden AS, dan banyak negara bagian memiliki interpretasinya sendiri.

Misalnya, di beberapa negara bagian, Hari Presiden diperingati untuk menghormati presiden lain, yakni Abraham Lincoln atau Thomas Jefferson. Beberapa negara bagian, seperti California, secara resmi menghormati semua presiden AS.

Meskipun begitu, banyak presiden yang dihormati pada Hari Presiden memiliki beberapa aspek yang cukup bermasalah, namun hal ini tidak menjadi halangan untuk menghormati mereka.

4. Memorial Day, hari terkelam dalam sejarah AS

Jarang Diulas, 10 Fakta Kelam Hari Libur Nasional di Amerika SerikatMantan Presiden Donald Trump dan mantan Wakil Presiden Mike Pence selama upacara Memorial Day, Senin, 29 Mei 2017, di Pemakaman Nasional Arlington. (commons.wikimedia.org/Official White House Photo/Shealah Craighead)

Memorial Day adalah salah satu hari libur nasional yang paling suram. Hari libur ini diperingati untuk menghormati pahlawan AS yang tewas saat melayani dan membela negara mereka. Sayangnya, banyak yang tidak tahu sejarah sebenarnya dari hari libur tersebut.

National Geographic menjelaskan bahwa akar tercetusnya Memorial Day sudah ada sejak Perang Saudara. Hampir setengah juta orang tewas dalam konflik itu, dan setelah perang berakhir, banyak perempuan kulit putih di Selatan mulai merawat kuburan tentara yang gugur, terlepas dari pihak mana yang mereka perjuangkan.

Namun, budak yang baru saja dibebaskan memulai praktik itu setahun sebelumnya. Kemudian, pada bulan Mei 1865, sekelompok budak yang dibebaskan dan beberapa misionaris kulit putih mengadakan parade di Charleston, Carolina Selatan untuk menghormati Tentara Persatuan yang tewas dalam perang, yang dianggap sebagai Memorial Day pertama.

Seperti yang dicatat oleh The Guardian Liberty Voice, namun hari itu belum disebut sebagai Memorial Day, melainkan Hari Dekorasi yang mengacu pada praktik mendekorasi kuburan dengan bunga dan persembahan lainnya. Pada tahun 1890, setiap negara bagian merayakan Memorial Day, tetapi tetap terfokus pada kematian Perang Saudara sampai Perang Dunia I.

Hari itu tidak secara resmi disebut Memorial Day sampai Uniform Monday Holiday Act tahun 1968, dan hanya menjadi hari libur resmi federal pada tahun 1971, tanpa menyebutkan akar kelam hari libur tersebut.

5. Juneteenth, hari raya perbudakan yang terlambat diperingati 

Jarang Diulas, 10 Fakta Kelam Hari Libur Nasional di Amerika Serikatilustrasi simbol perbudakan (unsplash.com/Tasha Jolley)

Banyak orang di AS tidak menyadari pentingnya tanggal 19 Juni hingga baru-baru ini. Seperti yang dijelaskan PBS, hari itu adalah Juneteenth, yang dirayakan pada tahun 1865 ketika Jenderal Gordon Granger menyatakan semua budak di negara bagian Texas (negara bagian terakhir di Konfederasi yang masih memiliki perbudakan aktif) dibebaskan. Selama lebih dari satu abad, hari raya itu hanya dirayakan oleh komunitas Kulit Hitam dan tidak dijadikan hari libur resmi federal hingga tahun 2021.

Pada Juni 1865 budak di Texas secara teknis telah bebas selama lebih dari dua tahun, sejak Proklamasi Emansipasi Abraham Lincoln. Namun, mereka dilarang meninggalkan perkebunan karena pemiliknya mengabaikan proklamasi tersebut.

The Washington Post melaporkan bahwa bukan hanya pemilik tanah yang tidak membebaskan para budak, politisi Texas juga menolak untuk menegakkan perintah tersebut dengan alasan bahwa konstitusi negara bagian melarang pembebasan budak.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik New York, Pusat Mode dan Seni di Amerika Serikat

6. Hari Kemerdekaan, sejarahnya penuh dengan ketidakadilan bagi orang kulit hitam dan penduduk asli Amerika 

Jarang Diulas, 10 Fakta Kelam Hari Libur Nasional di Amerika SerikatSeorang pria berpakaian seperti Paman Sam tampil di perayaan Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli di pusat kota Pittsboro, Carolina Utara. (unsplash.com/Gene Gallin)

Sejarah yang dipelajari setiap anak di sekolah AS menyatakan bahwa 4 Juli adalah hari keberanian pahlawan AS dalam memerdekakan negaranya. Akan tetapi, ketika Thomas Jefferson menulis "semua orang diciptakan sama" dalam Deklarasi Kemerdekaan, dia tidak mengacu pada orang kulit hitam Amerika, yang sebagian besar diperbudak dan akan tetap demikian selama hampir satu abad.

Lebih buruk lagi, seperti dicatat oleh US News, ribuan orang kulit hitam berjuang untuk revolusi dan percaya bahwa kemerdekaan dari Inggris Raya akan mengakhiri perbudakan di AS, yang ternyata tidak berjalan seperti yang mereka harapkan.

Hal ini juga melukai Penduduk Asli Amerika tentang perayaan penciptaan sebuah bangsa yang secara sistematis membunuh mereka dan mencuri tanah yang telah mereka tempati selama berabad-abad sebelum kedatangan orang Eropa.

Sebagaimana dicatat oleh Smithsonian Magazine, pada abad ke-19, AS memberlakukan undang-undang yang dirancang untuk menghapus tradisi penduduk asli Amerika. Akibatnya, banyak suku memindahkan perayaan tradisional mereka ke Tanggal Empat Juli untuk melestarikan upacara tersebut. Ironisnya, hari itu menjadi Hari Kemerdekaan, terlepas dari rasisme mengerikan yang dihadapi penduduk asli Amerika.

7. Hari Buruh, terlahir dari kekerasan 

Jarang Diulas, 10 Fakta Kelam Hari Libur Nasional di Amerika Serikatpekerja pabrik di Inggris pada tahun 1918 (unsplash.com/Museums Victoria)

Bagi masyarakat AS, Hari Buruh menjadi hari libur selama tiga hari yang menandai akhir musim panas. Akan tetapi, di balik liburan menyenangkan itu, ada masa lalu yang kejam.

The Conversation melaporkan bahwa jelang awal abad ke-19, pekerja di sektor manufaktur AS bekerja selama 70 jam dalam seminggu (atau lebih), dan dalam kondisi yang memprihatinkan. Gerakan buruh telah membentuk serikat pekerja, tetapi mereka lemah dan terpecah. Serta sering terjadi bentrokan keras antara pekerja dan pemilik pabrik, tambang, atau yang lainnya.

Maka dari itu, Hari Buruh awalnya dirancang untuk menyatukan serikat pekerja dan menyuarakan hak-hak buruh. Pemogokan Pullman pada 1894, yang berakhir dengan kekacauan dan kekerasan — mengilhami Presiden Grover Cleveland untuk memperingati Hari Buruh sebagai isyarat perdamaian.

8. Hari Columbus, sejarahnya diwarnai dengan perbudakan, penyakit, dan kematian

Jarang Diulas, 10 Fakta Kelam Hari Libur Nasional di Amerika SerikatMonumen Columbus di Funchal, Madeira (commons.wikimedia.org/Ввласенко)

Kisah bahwa Christopher Columbus menemukan Amerika tidak sepenuhnya akurat. Memang, pelayaran Columbus pada 1492 merupakan pencapaian besar, namun tidak sebanding dengan kerusakan dan kehancuran yang ditimbulkannya di Dunia Baru.

History menjelaskan bahwa Columbus menandai era meningkatnya perbudakan orang Pribumi. Akan tetapi, saat penduduk asli mencoba melawan, Columbus memberikan tindakan keras yang brutal. Columbus dan krunya menyebarkan banyak penyakit kepada penduduk asli yang mereka temui, mengakibatkan jutaan kematian dan melemahnya penduduk asli. Tidak heran jika setiap tahun Hari Columbus disambut dengan protes dan perbedaan pendapat di seluruh dunia.

9. Thanksgiving, sejarah sebenernya penuh dengan kekerasan dan pertumpahan darah

Jarang Diulas, 10 Fakta Kelam Hari Libur Nasional di Amerika Serikatilustrasi perayaan Thanksgiving (pexels.com/cottonbro)

Thanksgiving adalah hari libur nasional AS yang (secara harfiah) salah persepsi. Peristiwa yang dipelajari oleh murid-murid AS di sekolah hampir sepenuhnya berbeda dengan kenyataan. Bahkan ada gerakan untuk menghapus hari libur ini karena sejarahnya berdarah dan penuh kekerasan.

Mitos di balik Thanksgiving yang diketahui banyak orang adalah, Suku Wampanoag berbagi makanan kepada pemukim kulit putih sebagai tanda persahabatan. Suku Wampanoag mengira bahwa pendatang baru tersebut akan melindungi mereka dari suku saingan, tetapi langkah itu menjadi bumerang besar karena penjajah (secara sistematis) mengambil tanah mereka dan menyebarkan penyakit kepada suku tersebut. Akhirnya terjadi perang antara mereka, yang membuat Wampanoag hancur.

Perang itu luar biasa kejam. Kota-kota dibakar habis, dan menurut sejarawan Robert E. Cray, Jr. hampir setengah dari penduduk asli Amerika di daerah itu meninggal akibat konflik, bersama dengan sekitar 30 persen dari penduduk Inggris. Hari ini, suku Wampanoag memandang Hari Thanksgiving sebagai hari berkabung, itulah arti sebenarnya dari Thanksgiving.

10. Hari Natal berubah menjadi acara yang hedonisme

Jarang Diulas, 10 Fakta Kelam Hari Libur Nasional di Amerika Serikatilustrasi perayaan natal (pexels.com/Godisable Jacob)

Hari Natal hampir berbeda dari asal-usul keagamaan Kristen. Di zaman modern, Natal adalah hari libur yang didedikasikan untuk kapitalisme dan hedonisme.

The Toledo Blade mencatat bahwa sebelum pertengahan abad ke-19, Natal tidak dirayakan seperti sekarang, banyak yang menolak kemegahan, dan banyak orang Kristen tidak merayakannya sama sekali, karena tidak disebutkan secara khusus dalam Alkitab. Belakangan, Natal menjadi acara yang kacau balau di AS dengan para pemabuk yang terhuyung-huyung di jalanan, memicu kesalahan persepsi. 

Futurity melaporkan bahwa pada 1800an, toko ritel memanfaatkan hari libur Natal untuk mencari keuntungan, yang ditandai dengan adanya pohon Natal dan Sinterklas, yang semakin hari semakin lazim.

Pada 1960an, serial Peanuts mengeluhkan tentang dampak kapitalisme pada Natal. Di abad ke-21, Paus sendiri khawatir tentang hal itu. Natal pernah menjadi hari libur keagamaan yang mendalam bagi sekelompok orang tertentu, tetapi hari ini mungkin juga disebut Hari Kapitalisme.

Salah makna dan salah persepsi, berbagai perayaan atau hari libur diperingati sebagai bentuk tradisi. Akan tetapi, siapa sangka jika peringatan hari libur nasional di Amerika Serikat ini justru melenceng dari makna dan sejarah sesungguhnya. Bagaimana pendapatmu?

Baca Juga: 7 Misteri Tak Terpecahkan di Periode Kolonial dalam Sejarah Amerika

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Chalimatus Sa'diyah

Berita Terkini Lainnya