12 Fakta tentang Pesta dan Perjamuan dalam Budaya Romawi Kuno

Apakah ini tempat yang tepat untuk menyingkirkan saingan? 

Kekaisaran Romawi pernah menjadi salah satu kerajaan terbesar di dunia. Semua orang tahu tentang itu, tetapi ada banyak detail yang mungkin tidak diketahui banyak orang. Menurut Vox, salah satunya, fakta bahwa pada 500 SM, Roma hanyalah sebuah negara kota di Italia. Tetapi pada 200 SM, negara-kota kecil itu berhasil mengambil alih seluruh Italia, lalu menaklukkan banyak wilayah, dan tak lama kemudian budaya Romawi menyebar ke seluruh dunia. 

Sementara itu, Roma dikenal sebagai pusat kekayaan dan kemewahan. Itu mungkin juga ada hubungannya dengan kecintaan mereka pada pesta dan perjamuan. Ceritanya legendaris, tapi apa fakta di baliknya? 

1. Ada beberapa macam pesta dan perjamuan dalam budaya Romawi kuno

12 Fakta tentang Pesta dan Perjamuan dalam Budaya Romawi Kunopesta Romawi oleh Roberto Bompiani di abad ke-19 (historyandarchaeologyonline.com/Wikimedia Commons)

Menurut The Met Museum, ada beberapa jenis pesta atau perjamuan. Ada pesta epulum, yang menurut History and Archaeology adalah pesta umum dan keagamaan untuk para dewa. Makanan akan ditempatkan di bait suci sebagai persembahan, dan biasanya dilakukan pada hari libur atau untuk acara-acara seperti pengudusan bait suci. 

Menurut JSTOR, lalu ada pesta yang lebih pribadi, seperti cena, yakni jamuan sosial yang sering diadakan dan merupakan pesta makan malam. Dikutip A Dictionary of Greek and Roman Antiquities, ada pesta comissatio, yaitu pesta minum anggur sampai larut malam. 

2. Tidak semua orang bisa menikmati pesta dan perjamuan

12 Fakta tentang Pesta dan Perjamuan dalam Budaya Romawi KunoPerjamuan seorang bangsawan Romawi di Roma kuno. (npr.org)

Perlu dicatat bahwa sebagian besar pesta diperuntukan bagi kelas atas. Dilansir NPR, menurut profesor Universitas Cornell, Barry Strauss, perjamuan adalah kesempatan untuk menjalin kedekatan dengan teman-teman dan bahkan musuhnya. Hal ini juga untuk menunjukkan kekuatan politik dan kekayaan, serta memantau saingan politik. 

Terlepas dari pesta dan perjamuan yang mewah, masyarakat Romawi justru dihadapkan dengan kelaparan. Menurut Ancient World Magazine, Roma - terutama sejak awal terbentuk - dihadapkan dengan permasalahan gagal panen dan kelaparan. Antara 500 SM dan 296 SM, setidaknya ada 16 kekurangan makanan yang cukup parah. 

Kebanyakan orang Romawi biasa hidup dengan makan sayur, buah, bubur, keju, kurma, dan madu. Bagi kebanyakan orang, ikan dan daging adalah pangan mahal yang tidak mampu mereka beli. Namun, ada kalanya makanan pokok itu juga langka. Strauss mengatakan bahwa sejarah telah mendokumentasikan 19 kerusuhan karena masalah kelaparan dan kemungkinan lebih dari itu.

3. Tiga perjamuan

12 Fakta tentang Pesta dan Perjamuan dalam Budaya Romawi KunoTriclinium Romawi kuno (quora.com)

Triclinium, secara harfiah berarti "ruang tiga sofa," dan menurut The Met Museum, triclinium berada di ruang makan Romawi. Ruangannya cukup besar untuk menampung tiga sofa, dengan meja makan di tengah. Semakin kaya seseorang, semakin mewah sofa-sofa itu. 

Para tamu akan disajikan tiga hidangan. Gustatio adalah makanan pembukanya. Kemudian, ada hidangan utama--disebut mensae primae--dan terakhir, hidangan penutup (atau mensae secundae). Anggur juga disajikan dalam ketel khusus yang disebut authepsae.

Meja-mejanya akan dipenuhi dengan beberapa nampan saji, bejana minuman, dan berbagai peralatan makan. Ruangan itu sendiri biasanya didekorasi dengan semua karya seni dan perabotan yang paling mengesankan dari tuan rumah, dan tentu saja ada hiburan juga, yakni musik dan hewan terlatih (seperti macan tutul), hingga pertarungan gladiator dan drama pantomim. 

4. Perjamuan makan dan bumbu khas yang terbuat dari ikan

https://www.youtube.com/embed/KLDlUGXJMFY

Bumbu itu penting. Tanpa bumbu masakan terasa hambar, kan? Bangsa Romawi Kuno juga memiliki bumbu sendiri. National Geographic mengatakan bahwa orang Romawi menggunakan bumbu untuk hidangan dan segalanya termasuk untuk campuran anggur. Bumbu itu disebut garum atau sama seperti kecap ikan. Bumbu itu dibuat dengan memfermentasi isi perut ikan dengan garam.

Makanan pada pesta khas Romawi tidak hanya disajikan dengan garum, tetapi juga digunakan dalam proses memasak. Pliny the Elder mengatakan salah satu garum yang terbaik dibuat dari makarel dan berasal dari Spanyol selatan.

Garum sendiri adalah cairan kental berwarna kuning. Menurut NPR, garum juga digunakan sebagai dasar pembuatan saus. Meja perjamuan khas Romawi ditutupi dengan itu.

Baca Juga: 5 Perempuan Paling Berpengaruh Sepanjang Peradaban Romawi Kuno 

5. Apa yang boleh dan tidak boleh dimakan saat pesta atau perjamuan makan

12 Fakta tentang Pesta dan Perjamuan dalam Budaya Romawi Kunodormice (heaecology.co.uk)

Menurut Universitas Leiden, ada undang-undang yang diberlakukan terkait apa yang boleh dan tidak boleh di makan dalam perjamuan. Undang-undang ini melarang penyajian seperti hewan yang telah digemukkan secara artifisial.

Misalnya dormice, hewan yang umum dimakan oleh semua kelas, tetapi hanya elit yang akan menggemukkan hewan ini. Nah, inilah salah satu yang dilarang dalam pesta atau perjamuan. Undang-undang ini juga membatasi jenis dan jumlah burung eksotik yang dapat disajikan.

6. Risiko yang mungkin dihadapi dari perjamuan dan pesta

12 Fakta tentang Pesta dan Perjamuan dalam Budaya Romawi KunoKericuhan di kota Roma, mengakhiri kekuasaan Kekaisaran Romawi, 455 Masehi. (washingtonpost.com)

Ada banyak cerita dan teori tentang kejatuhan Romawi, salah satunya pipa timah yang digunakan orang Romawi Kuno dalam pipa ledeng mereka, yang menyebabkan keracunan timah massal dan perilaku aneh. Menurut Time, masih belum ada bukti pasti tentang hal tersebut. Tetapi, seseorang yang pergi ke sebuah jamuan makan kemungkinan besar akan mengalami keracunan timbal. 

Penelitian menemukan bahwa air Romawi, yaitu air dari saluran air mereka mengandung timbal sekitar 100 kali lebih banyak daripada air yang berasal dari mata air alami terdekat. Mengingat timbal dapat menumpuk di jaringan tubuh, hal itu bisa menjadi masalah besar.

Medical Daily mengatakan bahwa timbal yang menumpuk dalam tubuh dapat menyebabkan masalah perilaku dan melemahnya sistem vital. Terlalu banyak timbal juga dapat mengakibatkan kelemahan otot hingga kematian, dan ini bukan saja ditemukan dalam air.

Nyatanya, bedak era Romawi juga mungkin mengandung timbal, begitu pula cangkir, dan peralatan makan yang digunakan mereka dalam perjamuan makan, serta teko dan piringnya. 

7. Pemanis dan anggur memiliki bahaya yang mematikan

https://www.youtube.com/embed/A1bLGQ4E8D0

Menurut Smithsonian, timbal asetat terasa sangat manis sehingga disebut juga gula timbal. Anggur biasanya dimaniskan dengan senyawa yang disebut sapa. Dan sapa adalah timbal asetat. Parahnya lagi, anggur ini disajikan bersama dengan keseluruhan makanan. Para bangsawan cenderung meminum anggur sebanyak dua liter dalam pesta atau perjamuan makan. 

Meskipun tidak jelas seberapa besar kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh timbal dan anggur sebanyak itu, tetapi ini ada kasusnya. Pada 1047, Paus Clement meninggal. Jenazahnya dilakukan pengujian forensik modern pada tahun 1959, dan hasilnya keracunan timbal.

Apa hubungannya dengan Roma? Selama masa hidupnya, paus itu memaniskan anggurnya dengan cara yang mirip seperti Romawi kuno, yakni menggunakan timbal asetat. 

8. Sajian makanan hewan yang digemukan

12 Fakta tentang Pesta dan Perjamuan dalam Budaya Romawi Kunoburung turdidae (kennedywildbirdfood.co.uk)

Foie gras, hidangan yang terbuat dari hati bebek dan angsa ini memiliki praktik kejam untuk menggemukan hatinya, yakni dengan melakukan makan paksa melalui selang yang dimasukkan ke tenggorokan mereka. BBC mengatakan bahwa makanan mahal ini dilarang di beberapa negara. Namun, hal-hal seperti ini sudah umum dalam pesta Romawi.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Leiden, perjamuan makan Romawi memiliki beberapa jenis hewan yang digemukan. Ikan, terutama mullet merah dan belut, burung turdidae dipelihara di penangkaran khusus burung kecil dan diberi makan seperti mullet, buah, biji-bijian, dan ara. Sementara hewan kecil seperti dormice juga ditempatkan di kandang kecil dan diberi makan kacang.

9. Pencicip makanan dalam perjamuan makan

12 Fakta tentang Pesta dan Perjamuan dalam Budaya Romawi Kunokqed.org

Banyak yang percaya bahwa perjamuan dan pesta Romawi adalah tempat yang tepat untuk memasukkan racun ke dalam cangkir musuh atau saingan politiknya. Menurut profesor Universitas Cornell Barry Strauss melalui NPR, kasus keracunan sebenarnya jarang terjadi, tetapi seseorang yang tiba-tiba jatuh sakit--atau meninggal--setelah pesta, sering terjadi dan menjadi kekhawatiran besar bagi para bangsawan Romawi. 

Oleh karena itu, tidak jarang bagi beberapa orang Romawi yang paling kuat memiliki pencicip makanan yang hadir di jamuan makan mereka. Pencicip makanan ini disebut praegustatores. Meskipun mereka kebanyakan seorang budak, beberapa di ntaranya justru berasal dari kelas orang bebas. Dan yang terpenting, pekerjaan ini bisa menjadi batu loncatan menuju karier yang jauh lebih menguntungkan.

Menurut The New York Times, ada kasus seperti kisah Halotus. Dia adalah pencicip makanan untuk Claudius, dan dia akhirnya mendapatkan pekerjaan sebagai pejabat provinsi, meskipun Claudius meninggal dalam pengawasannya.

10. Pesta yang sering diadakan Kaisar Elagabalus terlalu berlebihan

12 Fakta tentang Pesta dan Perjamuan dalam Budaya Romawi Kunopesta Elagabalus (commons.wikimedia.org)

Elagabalus menjadi kaisar pada tahun 218 dan sangat menyukai pesta. Menurut National Geographic, dia dinobatkan berkat manuver politik neneknya (yang membunuhnya dan menggantikannya dengan sepupunya ketika dia berusia 18 tahun). Ada banyak skandal, tetapi beberapa melibatkan jamuan makannya. Saat menggelar pesta, dia tidak hanya menjamu tamunya, tapi juga suka membagi-bagikan "hadiah" kepada semua orang.

Historia Augusta mengatakan bahwa ia memiliki sofa perak yang dibuat untuk ruang perjamuannya, semua bejana saji juga berwarna perak, dan perjamuan itu sendiri sering kali memiliki tema berdasarkan warna. 

11. Satu-satunya buku resep era Romawi yang masih ada

12 Fakta tentang Pesta dan Perjamuan dalam Budaya Romawi Kunomemasak di era Romawi kuno (eatwell.healthy.ucla.edu)

Tentu, ada banyak makanan yang bervariasi di perjamuan khas Romawi. Menurut NPR, satu buku resep era Romawi masih ada hingga saat ini. Buku ini karya Marcus Gavius ​​Apicius dan disebut De Re Coquinaria, atau Seni Memasak, yang berisi lebih dari 400 resep. 

Di antara resep masakannya adalah resep sosis otak (yaitu otak, telur, dan jamu), hati kromeskies (hati babi yang dibungkus selaput usus), mentimun dengan cara (direbus dengan otak), pai mawar (kelopak mawar dengan otak), dan isian labu kuning (juga dengan otak).

Namun, beberapa hidangan terdengar sangat lezat dan modern. Ada salad buah, beberapa saus untuk berbagai jenis unggas (dengan bumbu seperti jintan, biji seledri, peterseli, mint, dan adas), dan banyak cara untuk menyiapkan sup daging sapi atau unggas. Untuk pencuci mulutnya ada kurma yang dimaniskan dengan madu, roti panggang versi kuno, puding, dan buah yang disajikan dengan krim.

12. Perjamuan kaisar Romawi dibuat dengan alasan tertentu

https://www.youtube.com/embed/dIxJLOMoV2k

Dilansir NPR, Profesor Universitas Cornell Barry Strauss mengatakan bahwa bagi sebagian orang, jamuan makan adalah bentuk seni. Apicius mengalami kebangkrutan karena mencari kelezatan demi kelezatan. Tetapi dia juga memegang hak cipta perpaduan kuliner yang populer saat ini: manis dan gurih yang dibungkus menjadi satu hidangan, seperti ham berlapis madu. 

Ada juga Caesars, Julius dan Augustus yang dipuji oleh tamu karena kesederhanaan perjamuan mereka yang informal dan nyaman. Sejarawan juga mencatat bahwa Kaisar Domitian membuat perjamuan dengan menyelimuti semua aulanya dengan warna hitam, hanya menyajikan makanan berwarna hitam, dan setiap tamu diharuskan duduk di samping nisan mereka sendiri yang dibuat olehnya. 

Pesta atau perjamuan makan masih tetap ada hingga hari ini, meskipun memiliki banyak perbedaan di dalamnya. Romawi kuno merupakan salah satu kerajaan yang sangat populer dengan pesta dan perjamuannya yang unik dan tak biasa. 

Baca Juga: 6 Kenyataan Pahit jika Hidup di Masa Romawi Kuno

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya