Terkenal Narsistik, 11 Fakta Raja Richard II dari Inggris

Richard II dinobatkan menjadi raja di usia 10 tahun

Kerajaan Inggris menawarkan kisah tragedi dan komedi, romansa dan petualangan, kejayaan militer, dan tipu muslihat politik. Seperti halnya dengan Richard II, 600 tahun yang lalu, Richard II memiliki banyak kisah dalam 33 tahun hidupnya dan dua dekade pemerintahannya. Pemerintahan Richard yang penuh gejolak terjadi selama masa perubahan bersejarah di Inggris dan dunia pada umumnya. 

Richard II dikenang dengan kisah yang memilukan karena setelah kematiannya, ia mewarisi perang saudara aristokrat yang berkepanjangan dan kebijakan yang tidak stabil. Tampan, cerdas, dan energik, Richard II meninggalkan kerajaannya lebih buruk daripada ketika dia naik takhta. Inilah kisah memilukan Richard II dari Inggris.

1. Richard menjadi raja setelah kehilangan keluarganya

Terkenal Narsistik, 11 Fakta Raja Richard II dari InggrisEdward si Pangeran Hitam (baldwin.co.uk)

Richard II naik takhta Inggris pada tahun 1377, ketika dia baru berusia 10 tahun. Seperti yang dijelaskan oleh The Creative Historian, dia tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi raja—ayahnya, Edward the Black Prince (Pangeran Hitam), seharusnya mewarisi takhta kepada putra sulungnya, Edward dari Angouleme, tetapi dia meninggal. 

Kakak laki-laki Richard ini meninggal karena wabah. Ayahnya, Pangeran Hitam sudah sakit-sakitan, menderita disentri, dan dia menunjuk Richard sebagai ahli warisnya. Edward III, ayah Pangeran Hitam sekaligus kakek Richard, menyetujuinya. Pangeran Hitam meninggal tak lama kemudian, dan disusul Edward III. Dilansir Ancient Origins, Parlemen khawatir jika paman Richard yang bernama John, Duke of Lancaster, akan menjadi raja, jadi mereka memastikan agar Richard naik takhta.

Richard adalah anak laki-laki yang cerdas dan sensitif, tetapi masa kecilnya harus dibebani dengan negara yang bermasalah. Richard diwariskan kerajaan Inggris yang menjadi kekuatan militer. Tapi sayangnya, Inggris juga terperosok dalam perang yang berlangsung begitu lama, yakni Perang Seratus Tahun.

2. Richard II harus menghadapi pemberontakan rakyatnya sendiri

Terkenal Narsistik, 11 Fakta Raja Richard II dari InggrisIlustrasi kematian Wat Tyler, pemimpin pemberontakan petani tahun 1381 di Inggris. (Hulton Archive)

Seperti yang dilaporkan oleh BBC History, Inggris kehilangan banyak populasinya karena wabah Black Death. Bersamaan dengan itu, pendahulu Richard, Edward III, telah mendorong Inggris ke dalam perang yang tak berkesudahan dengan Prancis—perang yang menelan anggaran besar. Akibtnya, rakyat Inggris dikenakan pajak yang tidak masuk akal. 

Seperti yang dijelaskan oleh Britannica, Richard II tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi semua ini. Di usianya ke-14 tahun, kondisi ini mencetuskan Pemberontakan Petani. Ini adalah ancaman terbesar bagi kekuatan mahkota Inggris dalam sejarah.

Pemberontakan ini membuat Richard bertemu dengan pemimpin pemberontakan, Wat Tyler, dan menawarkan konsesi besar-besaran. Namun, walikota London membunuh Tyler di salah satu pertemuan ini, yang membuat situasi semakin buruk bagi Richard. Raja muda ini akhirnya pergi menemui para pemberontak untuk membubarkan diri. 

Baca Juga: 10 Foto Tahunan Terbaik Keluarga Kerajaan Inggris dari Masa ke Masa

3. Richard II sangat angkuh dan sensitif

Terkenal Narsistik, 11 Fakta Raja Richard II dari InggrisRichard II dari Inggris (thefamouspeople.com)

Richard II ingin memproyeksikan konsep kekuasaan monarki dan hak ilahi raja melalui salah satu kampanye masyarakat paling awal dalam sejarah. Namun, ini melampaui kemanfaatan politik.

Richard adalah seorang narsistik dan sangat cerewet. Ia juga raja pertama yang menggunakan sendok dan sapu tangan. Richard sangat kontras dengan ayah dan kakeknya yang menghabiskan sebagian besar hidup mereka dengan menunggang kuda untuk berperang. Richard melihat monarki sebagai beban dari Tuhan—tetapi dia mengira bahwa dia telah dipilih oleh Tuhan untuk memimpin.

4. Richard II salah dalam memilih teman dan penasehat negara

Terkenal Narsistik, 11 Fakta Raja Richard II dari InggrisRichard II setelah penobatannya di abad ke-15 (British Library/Wikimedia Commons)

Richard adalah orang yang naif, ia dikelilingi oleh penyanjung dan penjilat. Richard mengumpulkan orang-orang yang mendukung teori-teorinya. Hal ini menyebabkan konflik antara raja dan parlemen, yang mengarah ke pertempuran politik yang pahit dan terkadang mematikan.

Seperti yang dicatat oleh English Monarchs, Richard lebih mendengarkan nasihat dari kalangan muda daripada orang-orang yang lebih berpengalaman dalam pemerintahan. Richard dikelilingi dengan orang-orang yang mendukung visinya tentang monarki sebagai sesuatu yang absolut.

5. Richard II meningkatkan kekuatan monarki

Terkenal Narsistik, 11 Fakta Raja Richard II dari InggrisSerial TV Richard II, The Hollow Crown (themoviedb.org)

Sebagaimana dicatat oleh sejarawan Simon Walker, meskipun Richard tidak pernah menulis manifesto apa pun, konsep monarki absolut yang dianutnya ini cocok dengan intoleransi Richard terhadap segala bentuk penentangan terhadap kehendaknya. Selain itu, Richard terkenal dengan sifatnya yang glamor dan mewah, berbeda dengan ayahnya, Pangeran Hitam, dan kakeknya, Raja Edward III, yang merupakan raja prajurit sederhana.

Richard memperkenalkan istilah "your majesty" and "you highness" ke dalam proses pengadilan, yang bertentangan dengan istilah sebelumnya, "my lord". Dia juga sering mengadakan seremonial, memanfaatkan setiap kesempatan untuk muncul di depan publik dengan jubah mewah, memegang simbol otoritasnya dalam upaya untuk menunjukkan keilahian kerajaan. Namun hal ini terbukti berhasil—ketika dia menginvasi Irlandia pada tahun 1394, orang Irlandia sangat terkesan kepadanya sehingga mereka tunduk pada otoritasnya tanpa banyak perlawanan.

6. Istri tercintanya meninggal terlalu cepat

Terkenal Narsistik, 11 Fakta Raja Richard II dari InggrisAnne dari Bohemia dan suaminya Raja Richard II dari Inggris (medievalists.net)

Seperti banyak raja, Richard II tidak diizinkan menikah hanya karena cinta—pertimbangan politik harus diperhitungkan. Istri pertamanya, Anne dari Bohemia, dipilih karena dia adalah putri Kaisar Romawi Suci. Sebuah aliansi antara Inggris dan Kekaisaran diwujudkan karena perang tak berujung antara Inggris dengan Perancis.

Seperti dicatat oleh Trivium Publishing, Richard dan Anne cukup beruntung, karena mereka saling menyukai sejak awal. Anne awalnya tidak diterima oleh orang-orang Inggris, tetapi dia berhasil merebut hati Inggris dengan acara amal, kerendahan hati, dan dedikasinya, ia akhirnya mendapatkan julukan "Ratu Anne yang Baik." Bahkan, hubungan Richard dan Anne terjalin sangat harmonis seiring berjalannya waktu. Meskipun pasangan itu tidak memiliki anak. 

Sayangnya, setelah 12 tahun pernikahan yang bahagia, Anne meninggal pada tahun 1394 karena wabah. Richard mengalami pukulan yang menyakitkan. Dia membangun sebuah makam yang rumit untuk istrinya — dengan ruangan untuknya, agar ketika dia meninggal dia ingin dimakamkan di sebelahnya.

Baca Juga: 9 Potret Istana Tempat Tinggal Megah Keluarga Kerajaan Inggris

7. Calon istri keduanya masih anak-anak

Terkenal Narsistik, 11 Fakta Raja Richard II dari Inggrisilustrasi Richard II dan Isabella of Valois (richardgardnerantiques.co.uk)

Seperti setiap raja yang ditinggalkan istrinya tanpa memiliki anak, setelah istri pertamanya meninggal, Richard tidak diizinkan untuk melajang terlalu lama. Seorang raja tanpa pewaris adalah masalah besar. Jadi, dua tahun setelah Anne meninggal, Richard menikah lagi dengan seorang anak yang baru berusia enam tahun.

Salah satu tujuan Richard ini adalah untuk mengakhiri Perang Seratus Tahun dengan Prancis, bukan karena pasifisme, tetapi dia lelah harus meminta hibah uang kepada Parlemen untuk membayar tagihan perang. Isabella dari Valois adalah putri Raja Charles VI dari Prancis, dan pernikahan Richard dengannya dirancang untuk menyegel perjanjian damai dengan negara tersebut. Richard dan Isabella menyukai satu sama lain. Tapi Richard ll menganggap Isabella seperti anak perempuannya sendiri.

8. Richard II dipermalukan

Terkenal Narsistik, 11 Fakta Raja Richard II dari Inggris"Lords Appellant" adalah lima rekan sejawat pada masa pemerintahan Raja Richard II, yang mengadakan "Parlemen Tanpa ampun" pada Februari 1388, dan memakzulkan raja karena pengkhianatan. (National Archives, UK)

Menjadi raja di usia 10 tahun, Richard II tidak benar-benar bertanggung jawab atas Inggris pada masa awal pemerintahannya. Parlemen membentuk dewan kabupaten untuk memberi nasihat kepada raja muda, yang berarti mereka memerintah negara atas namanya. Setelah Pemberontakan Petani tahun 1381, Richard mulai berani menegaskan kemerdekaannya. 

Namun, Richard membuat beberapa kesalahan besar. Pertama, dia menaruh kepercayaannya pada teman-teman mudanya. Teman-temannya ini takut dan membenci pamannya, John of Gaunt, dan bahkan mencoba membunuhnya. Akibatnya, hubungan Richard dengan keluarga di kerajaannya memburuk. Kedua, ketika sekelompok bangsawan yang disebut Lords Appellant mengusir teman Richard, Michael de la Pole dan menuduhnya melakukan kejahatan, Richard menggunakan kekuatan militer untuk membantunya. 

Sayangnya, Richard nyaris digulingkan pada tahun 1387 setelah kekalahan militer dalam pertempuran, dan dipaksa untuk tunduk pada Lords Appellant. Itu adalah kekalahan yang memalukan bagi seorang pria yang yakin akan hak ilahinya untuk memerintah.

9. Richard II mungkin menderita gangguan mental 

Terkenal Narsistik, 11 Fakta Raja Richard II dari InggrisRichard II dari Inggris (Photos.com/Jupiterimages)

Terlepas dari beberapa keuntungan Richard II, seperti mewarisi takhta yang aman, ia juga cerdas, tampan, dan teliti, tetapi pemerintahan Richard II digambarkan sebagai "bencana". Banyak sejarawan bertanya-tanya apakah Richard menderita gangguan mental yang tidak terdiagnosis.

Sejarawan Nigel Saul, misalnya, percaya bahwa Richard menderita gangguan kepribadian narsistik, seperti selalu ingin mendapatkan pengakuan. Raja Inggris mencatat bahwa sejarawan Anthony Steel menyimpulkan bahwa Richard menderita skizofrenia.

Meskipun tidak diketahui dengan pasti, gangguan mental akan menjelaskan banyak keputusan Richard. Pada tahun-tahun terakhir pemerintahannya, dia menunjukkan obsesi dengan otoritas dan keamanan pribadinya yang mengarah pada keputusan yang sembrono. Ketika Richard mendapatkan kembali kendali penuh atas Inggris pada tahun 1397, ia meluncurkan balas dendam dan tirani berdarah. Musuh-musuhnya ditangkap, dieksekusi, dan disiksa, dia pun mulai menunjukkan tanda-tanda paranoia, selalu bepergian dengan pengawal besar.

10. Richard II kehilangan banyak pendukungnya

Terkenal Narsistik, 11 Fakta Raja Richard II dari InggrisRichard II (The Art Archive/REX)

Tahun-tahun terakhir pemerintahan Richard II, ia membalas dendam pada semua orang di Inggris yang pernah berusaha membatasi otoritasnya. Dia menangkap dan mengeksekusi orang-orang berpengaruh. Citra publiknya turun ketika dia mengasingkan Thomas Mowbray dan Henry Bolingbroke, lalu merebut aset Bolingbroke. Mengingat Bolingbroke adalah orang terkaya di Inggris pada saat itu.

Namun, Bolingbroke membangkitkan hampir seluruh masyarakat Inggris untuk memberontak melawannya. Seperti yang dicatat History Hit, Richard membuat kesalahan dengan berlayar untuk menyerang Irlandia, membiarkan Bolingbroke kabur dan mendarat di Inggris untuk mengumpulkan dukungan dan tentara. Anehnya, Richard tidak bergegas pulang untuk menopang otoritasnya dan bertemu Bolingbroke dalam pertempuran, dia justru bertahan di Irlandia. Pada saat dia pulang, semua dukungannya hilang.

11. Akhir tragis Richard II

Terkenal Narsistik, 11 Fakta Raja Richard II dari InggrisRichard II saat menyerahkan mahkotanya. (Photos.com/Jupiterimages)

Pada tahun 1399, Henry Bolingbroke membentuk pasukan untuk memberontak melawan raja. Hanya dalam beberapa bulan, Henry mendapat dukungan dari seluruh negeri, dan Richard terpaksa menyerah pada bulan Agustus. Sebelum penangkapannya, Richard meminta jaminan. Bolingbroke menyetujuinya, Richard ditahan, tetapi dia akan tetap menjadi raja.

Ada upaya singkat oleh beberapa loyalis untuk menyelamatkan Richard, tetapi sayangnya dia di kurung di Menara London. Bolingbroke memanggil parlemen pada bulan September 1399 dan menyusun pasal-pasal deposisi. Tak berdaya, Richard terpaksa turun tahkta. Dia dibawa ke sebuah kastil di Pontefract dan dipenjarakan lagi. Pada bulan Oktober, Bolingbroke naik takhta sebagai Raja Henry IV. Beberapa bulan kemudian, ada upaya untuk mendobrak Richard dan mengembalikannya ke takhta. Namun, Richard meninggal pada Februari 1400 karena kelaparan. 

Begitulah 11 fakta tentang Richard II dari Inggris. Semoga menambah pengetahuanmu tentang monarki Inggris, ya! 

Baca Juga: 8 Fakta Unik Queen Victoria, Ratu Terbaik Kerajaan Inggris

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya