7 Fakta SARS, Sempat Melanda Dunia

Apa perbedaan SARS dengan COVID-19, ya

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) merupakan penyakit pernapasan akibat virus yang disebabkan oleh virus korona terkait SARS. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada Februari 2003 di Asia.

Menurut CDC, penyakit tersebut menyebar ke lebih dari dua lusin negara di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia sebelum wabah global SARS tahun 2003 dapat diatasi, dan lebih dari 8.000 orang terdampak dengan 774 kematian. CDC juga mencatat bahwa, sejak 2004, tidak ada kasus baru yang dilaporkan - sejauh ini. Lalu bagaimana SARS menyerang dunia? 

1. Gejala dan penyebaran SARS

https://www.youtube.com/embed/k8R7MukHImA

Gejala SARS mirip dengan flu. Yang membuat penderita mengalami demam, sakit kepala, nyeri tubuh, dan batuk kering, yang sebagian besar pasien mengalami pneumonia. SARS menyebar melalui kontak dekat antar individu, yang paling sering ditularkan melalui tetesan yang keluar saat orang yang terinfeksi bersin atau batuk.

Menyentuh permukaan yang terkontaminasi SARS dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut juga dapat menyebabkan infeksi. SARS juga bisa menyebar melalui udara. 

2. Perbedaan antara virus corona yang menyebabkan SARS dengan COVID-19 

https://www.youtube.com/embed/AOxAlxQTq6k

Apa perbedaan antara virus corona yang menyebabkan SARS dengan COVID-19? Menurut Healthline, virus penyebab SARS disebut SARS-CoV, sedangkan virus penyebab COVID-19 disebut SARS-CoV-2.

Virus corona adalah keluarga virus yang sangat beragam dengan kisaran inang yang besar, termasuk manusia. Baik SARS-CoV dan SARS-CoV-2 diperkirakan berasal dari kelelawar. Virus corona yang menyebar ke inang manusia dapat menyebabkan penyakit serius karena berbagai alasan, termasuk lemahnya kekebalan manusia terhadap virus tersebut. 

3. SARS lebih mematikan dari COVID-19

https://www.youtube.com/embed/Hy5gplP0JVw

Virus penyebab SARS dan COVID-19 memang memiliki kesamaan, meskipun nyatanya kasus SARS lebih ekstrim lho daripada COVID-19. Seperti yang dilaporkan Healthline, 20 hingga 30 persen dari mereka yang terinfeksi SARS membutuhkan ventilasi mekanis, sementara hanya sejumlah kecil pasien COVID-19 yang memerlukan perawatan serupa. Tingkat kematian SARS juga lebih tinggi, yakni 10 persen dibandingkan COVID-19 (diperkirakan 0,25 hingga 3 persen). 

4. SARS tidak menyebar secepat COVID-19

https://www.youtube.com/embed/9v8LV65F14I

Meskipun SARS lebih mematikan, namun COVID-19 menyebar jauh lebih mudah daripada SARS, itu karena virus COVID-19 atau viral load, paling tinggi bertahan di hidung dan tenggorokan tidak lama setelah gejala berkembang, dibandingkan dengan viral load SARS yang memuncak kemudian sakit.

COVID-19 dapat disebarkan oleh seseorang yang tidak menunjukkan gejala, yang tidak berlaku untuk SARS. Intinya adalah, COVID-19 mungkin lebih sulit untuk dikendalikan karena virus yang menyebabkan penyakit ini menyebar lebih mudah dan sering menyebabkan gejala ringan.

5. Perlunya transparansi

https://www.youtube.com/embed/fQCl2Y20DuQ

Dalam review 2007 buku SARS: How a global epidemic was stopped, Buletin Organisasi Kesehatan Dunia meninjau tiga pengetahuan yang sangat relevan untuk dipelajari dari penahanan SARS dan diterapkan pada situasi pandemi lainnya.

Pertama, transparansi menjadi kebijakan terbaik. Karena beberapa negara tidak transparan dengan penyakit SARS, meremehkan penyebarannya, dan menganggap penyakit itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Pemerintah semestinya harus menganggap wabah itu dengan serius dan berbahaya agar memiliki konstituen yang lebih aman dan terinformasi dengan baik. 

6. Pentingnya kerja sama para ilmuwan di seluruh dunia

7 Fakta SARS, Sempat Melanda DuniaIlustrasi Penelitian Ilmiah. IDN Times/Mardya Shakti

Organisasi Kesehatan Dunia juga menyarankan agar para ilmuwan di seluruh dunia bersatu dan berkolaborasi untuk mengidentifikasi virus dan mengembangkan tes diagnostik, seperti yang diposting di situs web Pusat Informasi Bioteknologi Nasional.

Keterbukaan dan kesediaan untuk berbagi informasi ilmiah sangat diperlukan daripada negara-negara yang bekerja sendiri, atau bahkan bersaing dengan negara lain. Agar virus dapat diidentifikasi dan genomnya dapat dipetakan dalam beberapa minggu setelah wabah.

7. Pengendalian melalui kebersihan praktik hewan

7 Fakta SARS, Sempat Melanda Duniacollegeatlas.org

SARS-CoV diperkirakan berasal dari hewan sejak ditemukan pada tahun 2003. Hal ini juga terjadi pada virus corona lain yang menyerang manusia dan menyebabkan COVID-19 dan MERS. Ini berarti praktik kedokteran hewan yang tidak higienis harus disingkirkan.

Hal ini terbukti membantu dalam pengendalian flu burung, yang juga dikenal sebagai H1N5. Padahal ditahun 2007, flu burung dianggap sebagai ancaman kesehatan terbesar yang dihadapi dunia pada saat itu. Tidak ada kasus flu burung yang dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 2020. Jumlah kasus dan kematian masing-masing mencapai 861 dan 455. Seperti SARS, H1N5 tampaknya terkendali - untuk saat ini. 

Kita patut mewaspadai segala virus yang ada di dunia. Karena virus tidak pandang bulu dalam menyerang manusia, seperti SARS yang sempat melanda dunia. 

Baca Juga: 13 Penyebab Bintik Hitam di Bibir, dari Alergi hingga Kanker Kulit

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya