Penuh Ketakutan, 11 Hal Mengerikan yang Terjadi di Yunani Kuno

Pengobatan yang tak berdasarkan sains

Dari semua peradaban kuno, Yunani kuno menjadi salah satu yang menarik perhatian, mungkin karena Yunani kuno memiliki pengaruh besar pada dunia saat ini, yang membantu membentuk matematika, sains, hingga pemerintahan dan hukum.

Jika melihat dari fakta tersebut, sepertinya Yunani kuno adalah salah satu era dan tempat yang tidak buruk untuk dikunjungi. Namun, bukan berarti Yunani Kuno terbebas dari segala masalah, lho. Kamu mungkin tidak akan bertahan hidup cukup lama jika tinggal di era Yunani kuno, dan inilah alasannya.

1. Pengobatan berdasarkan kepercayaan bukan ilmu pengetahuan 

Penuh Ketakutan, 11 Hal Mengerikan yang Terjadi di Yunani KunoKuil yang didedikasikan untuk Apollo dan Asclepius terletak di dalam tempat suci dari abad ke-5, Kuil Klasik Asclepius ini adalah bangunan monumental pertama yang didedikasikan untuk dewa penyembuh. (unsplash.com/silversea)

Baru pada sekitar abad ke-5 SM para dokter Yunani mulai menyadari bahwa penyakit ada keterkaitannya dengan sains, karena sebelum itu, penyakit dikaitkan dengan para dewa. Kepercayaan bahwa penyakit disebarkan oleh para dewa juga tidak sepenuhnya ditinggalkan dalam bidang kedokteran Yunani, bahkan setelah mereka mulai mencari penyebab dan pengobatan yang lebih masuk akal.

Jadi, beberapa pasien akan mengunjungi kuil Asclepius, dan menurut sebuah artikel di Chinese Medical Journal, mereka sering mengikuti ritual penyembuhan yang disebut tidur kuil, atau inkubasi. Persis seperti kedengarannya, ritual itu adalah tidur di kuil. Di pagi hari, pasien akan memberi tahu pendeta kuil apa yang mereka impikan, dan dia akan meresepkan obat (atau menyatakan mereka sembuh) berdasarkan mimpi itu.

2. Para dokter bedah di Yunani kuno tidak mengerti betul praktik yang mereka lakukan

Penuh Ketakutan, 11 Hal Mengerikan yang Terjadi di Yunani KunoIsi kuburan seorang dokter Aural Yunani, abad ke-3. (commons.wikimedia.org/Wellcome Images)

Pada tahun 2008, Associated Press mengangkat sebuah penemuan mengerikan yang terjadi di dekat Thessaloniki. Penggalian arkeologi itu menemukan tengkorak dengan lubang besar, menunjukkan semacam operasi. Mereka menduga bahwa pasien tersebut meninggal tidak lama setelah operasi. Faktanya, operasi di Yunani kuno adalah pilihan terakhir, karena meskipun orang Yunani memiliki alat besi yang layak, tetapi operasi masih sangat sulit untuk dilakukan.

Pembedahan hanya dilakukan jika seorang pasien terluka, dan meskipun Hippocrates menulis tentang pembedahan sekitar 400 SM, tetapi orang Yunani tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang anatomi. Kemajuan pengetahuan anatomi Yunani baru benar-benar dimulai saat munculnya karya anatomi Aristoteles.

3. Pengobatan yang mendatangkan penderitaan

Penuh Ketakutan, 11 Hal Mengerikan yang Terjadi di Yunani KunoDokter yang melakukan pengobatan buang darah kepada pasiennya di Yunani kuno sekitar tahun 480–470 SM. (commons.wikimedia.org/Bibi Saint-Pol)

Dokter di Yunani kuno setelah zaman Hippocrates dan Galen, biasanya akan mendiagnosis pasiennya menurut teori humoral. Teori ini tidak hanya populer di Yunani kuno, karena terus digunakan hingga abad ke-19.

Teori ini mengungkapkan bahwa ada empat cairan dalam tubuh: darah, dahak, empedu kuning, dan empedu hitam. Masing-masing dari mereka terkait dengan empat musim (musim semi, musim dingin, musim panas, dan musim gugur), yang disertai dengan unsur-unsur seperti udara, air, api, dan bumi. Ketika itu seimbang, semuanya akan baik-baik saja. Jika tidak seimbang, saat itulah penyakit muncul.

Dilansir Science Museum, pengobatannya difokuskan dengan mengembalikan keseimbangan. Misalnya, jika seseorang didiagnosis karena terlalu banyak darah maka mereka disarankan untuk melakukan pengobatan buang darah. Ada pula banyak metode pembersihan yang terjadi di Yunani kuno, seperti obat pencahar.

Pengobatan itu dilakukan untuk menjaga keseimbangan, dan pasien juga disarankan makan sayuran dingin dan basah untuk mengurangi empedu hitam. Sayangnya, pengobatan ini juga sangat melelahkan.

4. Wabah misterius

Penuh Ketakutan, 11 Hal Mengerikan yang Terjadi di Yunani KunoSalah satu wabah paling terkenal dalam sejarah kuno pada tahun 429 SM. Wabah ini menyebabkan kehancuran besar di kota Yunani setelah menghancurkan Timur, Persia dan Mesir. (commons.wikimedia.org/Musée des Beaux-Arts/François Perrier)

Orang yang tinggal di Athena pada tahun 430 SM memiliki peluang sekitar 25 persen untuk meninggal dengan cara yang mengerikan. Hal itu terjadi selama Perang Peloponnesia, dan Athena dikepung ketika penyakit misterius sedang merebak. Peristiwa itu berlangsung selama sekitar lima tahun, dan jumlah korban jiwa sangat tinggi.

Sebagian besar yang diketahui sejarawan tentang wabah berasal dari tulisan jenderal Athena, Thucydides, meskipun penggambarannya belum diketahui secara pasti, tetapi diyakini bahwa penyakit itu adalah cacar atau tifus. Para korban menderita demam, tenggorokan dan lidah berdarah serta bengkak, hingga akhirnya diare hebat menguras habis nyawa banyak korban.

Pada tahun 2006, Scientific American melaporkan sebuah penelitian di mana DNA yang dikumpulkan dari gigi orang Athena kuno di kuburan massal menunjukkan bahwa penyakit itu adalah demam tifoid. Namun, tidak semua sejarawan yakin, beberapa sejarawan mengklaim bahwa metodologi dan pengujian penelitian itu cacat. Salah satu dugaan terbaru adalah bahwa itu adalah wabah Ebola. Apa pun penyakit itu, ia membunuh banyak orang dengan cara yang sangat buruk.

5. Ikut berperang yang digolongkan dalam status sosial

Penuh Ketakutan, 11 Hal Mengerikan yang Terjadi di Yunani Kunoilustrasi pasukan tentara Yunani kuno (unsplash.com/Jaime Spaniol)

Perang adalah sifat manusia, dan orang Yunani kuno tidak terkecuali. Seperti dikutip Ancient History Encyclopedia, orang Yunani kuno sering berperang dengan negara-kota lain dan dengan bangsa lain. Pada awal Yunani kuno, pasukannya terdiri dari warga negara, dan mereka tidak saja ditugaskan untuk berperang, tetapi juga harus menyediakan senjata dan perlengkapan mereka sendiri.

Petani juga dipaksa untuk ikut berperang, dan jika selamat, mereka boleh kembali mengelola pertanian. Organisasi tentara warga negara ini bervariasi. Athena, misalnya, menggantungkan harapan pada kekayaan dan status sosial warganya.

Para penunggang kuda harus ikut berperang karena mereka cukup kaya untuk memelihara kuda. Kelompok berikutnya adalah hoplites, karena mereka mampu membeli baju besi dan senjata yang mereka butuhkan. Sementara itu, kelas termiskin bertindak sebagai gerutuan, pion, dan pendayung. Serta yang paling kaya adalah para perwira.

6. Kehidupan yang keras di Sparta 

Penuh Ketakutan, 11 Hal Mengerikan yang Terjadi di Yunani KunoPatung Leonidas di Sparta, Yunani, menggambarkan semangat raja Sparta yang legendaris. (unsplash.com/Vladan Raznatovic)

Sparta memiliki reputasi sebagai negara-kota Yunani yang paling militeristik, dan pada puncak kekuasaannya atau sekitar 404 SM, Sparta sangat percaya diri dengan kekuatan militer mereka sehingga kotanya tidak memiliki tembok pelindung.

Sparta sangat subur dan memiliki pasokan makanan yang memadai, karenanya, mereka bisa lebih fokus pada hal lain, seperti pertempuran. Sifat militeristik mereka yang penuh pertumpahan darah dimulai ketika mereka memperbudak tetangga mereka sendiri.

Anak laki-laki dilatih dari usia 7 hingga 20 tahun. Mereka dilatih dari segi fisik dan mental, diberi sedikit makanan, pakaian, dan perbekalan, harus tahan lapar dan kedinginan. Mereka juga diperbolehkan mencuri jika membutuhkan sesuatu, dan jika tidak sanggup melakukannya, mereka akan dibunuh, biasanya terlihat saat masih bayi.

Saat berperang, mereka akan melakukan perjalanan yang sangat jauh, mengangkut perbekalan selama 20 hari, dan tidur di tanah kosong hanya dengan jubah yang mereka kenakan.

Baca Juga: Uji Ketangkasan, 6 Cabor Paling Terkenal di Yunani Kuno

7. Kosmetik di Yunani kuno sangat mematikan

Penuh Ketakutan, 11 Hal Mengerikan yang Terjadi di Yunani Kunoilustrasi merias wajah (unsplash.com/Laura Chouette)

Saat membahas tentang orang-orang kuno dan kosmetik, pikiran pertama kita mungkin tertuju dengan orang Mesir dan penampilan khas mereka. Namun, orang Yunani kuno juga suka mempercantik diri, lho. Standar kecantikan mereka adalah kulit yang terlihat sehat dan natural. Akan tetapi, kosmetik yang mereka gunakan sering dibuat dari timbal dan merkuri.

Bedak berbahaya semacam itu digunakan hingga abad ke-19, dan melansir laporan University College London, efeknya sangat terlihat jelas, kulit perempuan yang terpapar zat berbahaya ini akan menghitam, mengalami kebotakan, dan bahkan kerusakan gigi. Baik laki-laki maupun perempuan di Yunani kuno yang menggunakan krim wajah dengan bahan timbal, diyakini dapat membuat warna kulit tetap bersih dan memperbaiki kondisi kulit, tetapi hal itu justru sebaliknya.

8. Perompak misterius 

Penuh Ketakutan, 11 Hal Mengerikan yang Terjadi di Yunani Kunoilustrasi kapal layar (unsplash.com/Raimond Klavins)

Sekitar 1177 SM, menurut sejarawan Eric Cline dari Institut Arkeologi Capitol di Universitas George Washington, banyak peradaban yang jatuh pada saat itu, di antaranya Babilonia, Mesir, dan peradaban Yunani awal seperti Minoans dan Mycenaeans. Kota-kota dijarah dan dibakar, jalur perdagangan ditinggalkan, dan semuanya diringkas oleh Hammurabi dalam sebuah surat, "Lihatlah, kapal-kapal musuh datang; kota-kotaku dibakar, dan mereka melakukan hal-hal jahat di negeriku."

Tidak ada yang tahu betul siapa yang melakukannya, tetapi kemungkinan adalah perampok yang dikenal sebagai Sea Peoples. Setelah berperang di Mesir dan Mediterania selama berabad-abad, menghancurkan seluruh kota dan pemukiman, kemudian melanjutkan perjalanan, bajak laut misterius ini hilang dari sejarah Mesir pada tahun 1178 SM.

9. Peradaban Yunani kuno berakhir dengan kekeringan dan kelaparan massal

Penuh Ketakutan, 11 Hal Mengerikan yang Terjadi di Yunani Kunoilustrasi kekeringan (unsplash.com/Oleksandr Sushko)

Semua hal baik harus berakhir, dan itu termasuk peradaban. Pada waktu yang hampir bersamaan, Sea Peoples membunuh dan membakar seluruh kota, dan menurut penelitian yang dilakukan oleh para arkeolog di Universitas Paul Sabatier-Toulouse, ada pula kekeringan besar yang berlangsung sekitar 300 tahun. Pelabuhan berubah menjadi danau asin, gagal panen, dan kelaparan mulai merenggut banyak nyawa. Kelaparan ini memicu migrasi massal, yang pada akhirnya menyebabkan konflik berdarah.

Yunani kuno sendiri bergantung pada pertanian, dan pertanian rentan terhadap perubahan iklim. Banyak orang Yunani kuno yang sekarat, perlahan menghabisi lintas generasi, dan itu menjadi kejatuhan yang menakutkan.

10. Keadilan hanya berdasarkan pendapat pribadi

Penuh Ketakutan, 11 Hal Mengerikan yang Terjadi di Yunani Kunoilustrasi hukum (unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Melansir Punishment in Ancient Athens, kebencian bisa membuat seseorang dihukum. Siapa pun dapat mengajukan tuntutan terhadap orang lain, dan sekitar 96 persen dari dokumen pengadilan di Yunani kuno mengungkapkan kasus-kasus yang berkisar pada seseorang yang membenci orang lain.

Di pengadilan, jaksa bertugas untuk membuat hakim merasa marah kepada si terduga agar hukuman dapat diberikan dan keadilan akan ditegakkan. Hal itu mengarah pada semacam sistem keadilan mata-untuk-mata, dan bayangkan saja jika sistem saat ini didasarkan pada hal yang sama seperti di Yunani kuno.

11. Malaria yang membuat hidup sengsara

Penuh Ketakutan, 11 Hal Mengerikan yang Terjadi di Yunani Kunoilustrasi nyamuk (unsplash.com/Wolfgang Hasselmann)

Malaria adalah penyakit serius yang disebarkan oleh nyamuk, dan menurut WHO, bahkan gejala yang awalnya ringan dapat berkembang dengan cepat, dan bila tanpa pengobatan, bisa berakhir dengan kematian.

Misteri tentang bagaimana penularannya baru terungkap sekitar pergantian abad ke-20, tetapi Scientific American mengatakan bahwa penyakit tersebut berasal dari Mesir kuno dan Yunani kuno.

Sejarawan percaya bahwa setelah penyakit ini diperkenalkan pada abad ke-5, penyakit ini memainkan peran besar dalam memengaruhi budaya dan merupakan salah satu faktor pendorong di balik sentimentalisme dalam seni, pesimisme dalam filsafat, dan kemerosotan moralitas.

Memang, setiap zaman memiliki tantangannya tersendiri. Krisis pangan, krisis sosial, hingga krisis suatu tatanan, biasanya menandai awal dari kejatuhan suatu peradaban, tak terkecuali yang terjadi di Yunani kuno.

Baca Juga: 5 Hal Menarik yang Kamu Rasakan saat Traveling ke Yunani, Penasaran?

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya