Lise Meitner, Penemu Fisi Nuklir yang Menentang Senjata Nuklir

Jasanya tak dianggap dan diabaikan teman penelitiannya

Fisikawan Austria, Lise Meitner bukan hanya bagian dari tim ilmiah yang menemukan fisi nuklir, dia juga vokal tentang potensi destruktif yang dimiliki reaksi tersebut dan sangat menentang senjata nuklir. Lalu bagaimana, ya, kisah hidupnya bisa sampai sejauh ini? Yuk, kita cari tahu bersama!

1. Prestasi Lise Meitner

Lise Meitner, Penemu Fisi Nuklir yang Menentang Senjata NuklirPotret Lise Meitner sekitar tahun 1906 di Wina dalam buku "Lise Meitner and the Dawn of the Nuclear Age". (commons.wikimedia.org/Master and Fellows of Churchill College, Cambridge, England)

Lahir 7 November 1878 di Wina, Austria, Meitner hanya belajar di rumah bersama ayahnya, karena anak perempuan tidak diizinkan bersekolah di sekolah umum setempat.

Namun, dia berhasil masuk Universitas Wina pada tahun 1901 setelah lulus ujian yang sulit, di mana dia menjadi perempuan pertama yang diterima di kuliah fisika dan laboratorium universitas. Dia juga menjadi perempuan kedua yang pernah mendapatkan gelar doktor dari universitas pada tahun 1906, sebagaimana yang diceritakan Atomic Heritage Foundation.

Meitner kemudian pindah ke Berlin, Jerman di mana dia menghadiri kuliah fisikawan Max Planck, yang terkenal karena penemuannya tentang kuantum aksi, yang mencetuskan teori kuantum.

2. Lise Meitner menjadi ilmuwan dan bekerja dengan ahli kimia Otto Hahn 

Lise Meitner, Penemu Fisi Nuklir yang Menentang Senjata NuklirHahn dan Meitner di Institut Kimia Emil Fischer di Berlin, 1909. (commons.wikimedia.org/Unknown author)

Lise Meitner dipercaya untuk menjadi asisten Max Planck dan menjadi ilmuwan penelitian di Institut Kimia Berlin bersama dengan perempuan-perempuan lainnya, tetapi dia tidak diberi akses ke laboratorium institut tersebut.

Meitner bertemu ahli kimia Otto Hahn pada tahun 1907, dan keduanya bekerja bersama selama 30 tahun berikutnya. Mereka menemukan isotop protaktinium pada tahun 1917, dan Meitner berhasil memenangkan Medali Leibniz.

Otto Hahn akhirnya diangkat sebagai Direktur Administrasi Institut Kaiser Wilhelm untuk Kimia, sementara Meitner diangkat menjadi direktur Bagian Fisika institut tersebut selama lebih dari 20 tahun. Pada tahun 1926 ia menjadi profesor perempuan pertama di Jerman, seperti yang dilansir Scientific American.

3. Lise Meitner sering dinominasikan Hadiah Nobel

Lise Meitner, Penemu Fisi Nuklir yang Menentang Senjata NuklirPotret Niels Bohr, Werner Heisenberg, Wolfgang Pauli, Otto Stern, Lise Meitner, Rudolf Ladenburg dan fisikawan lainnya sekitar tahun 1937 pada kesempatan pertemuan dengan pemenang Nobel Price di Kopenhagen. (commons.wikimedia.org/Friedrich Hund)

Dari tahun 1924 hingga 1934, seperti yang dilaporkan oleh Jewish Women's Archive, Meitner dan Hahn dinominasikan untuk Hadiah Nobel Kimia selama 10 tahun berturut-turut. Pada tahun 1936 mereka dinominasikan untuk Hadiah Nobel Fisika oleh Max Planck dan lainnya, dan Meitner dinominasikan untuk Hadiah Fisika sebanyak tiga kali oleh Niels Bohr setelah Perang Dunia II.

Pada tahun 1938, Third Reich melarang ilmuwan terkenal untuk bepergian ke luar negeri, terutama ilmuwan Yahudi. Niels Bohr membuat rencana untuk menyelundupkan Meitner keluar dari Jerman dan menemaninya ke Belanda. Dia kemudian pergi ke Denmark dan Swedia, lalu ke institut fisikawan Manne Siegbann di Stockholm.

Baca Juga: Tak Hanya Senjata, Ada 5 Manfaat Lain dari Nuklir untuk Manusia

4. Lise Meitner dan ilmuwan lainnya menemukan barium dan fisi nuklir

Lise Meitner, Penemu Fisi Nuklir yang Menentang Senjata NuklirLise Meitner dan Otto Hahn di laboratorium, Institut Kimia Kaiser Wilhelm, Berlin. (commons.wikimedia.org/Unknown author)

Pada bulan November 1938, Hahn dan Meitner diam-diam bertemu di Coopenhagan, Denmark di mana mereka secara tidak sengaja menemukan elemen barium saat menguji produk uranium yang mereka anggap radium.

Pada saat yang sama, Meitner dan keponakannya, ilmuwan Otto Frisch, menemukan, menjelaskan, dan menamai fisi nuklir, menggunakan model inti 'penurunan cair' Bohr. Temuan mereka diterbitkan di Nature pada tahun 1939 dan mengarah pada penciptaan Proyek Manhattan, upaya AS untuk membuat bom atom.

AS bahkan mengundang Meitner untuk mengerjakan proyek tersebut, namun ia dengan tegas menolaknya, dengan menyatakan, "Saya tidak akan mau berhubungan dengan bom!"

5. Kerja keras Lise Meitner tidak diakui teman penelitiannya sendiri

Lise Meitner, Penemu Fisi Nuklir yang Menentang Senjata NuklirLise Meitner menerima Enrico Fermi bersama dengan Hahn dan Strassmann. Dr. Glenn Seaborg mempersembahkan penghargaannya bersama Otto Frisch yang ada di sebelah kiri. (commons.wikimedia.org/IAEA Imagebank)

Pada tahun 1944, Hahn dianugerahi Hadiah Nobel Kimia untuk penelitiannya tentang fisi nuklir. Hanh pada awalnya mengatakan bahwa pekerjaan itu adalah hasil kolaboratif antara dia, Meitner, dan asistennya, Fritz Strassmann, tetapi dia justru bersikeras bahwa ini adalah eksperimen kimia yang dia lakukan hanya bersama Strassmann.

Ia bahkan menegaskan bahwa kontribusi Meitner telah menghambat penemuannya. Namun, ketiganya akhirnya dianugerahi Penghargaan Enrico Fermi yang bergengsi pada tahun 1966.

6. Penghormatan Lise Meitner setelah akhir hayatnya

Lise Meitner, Penemu Fisi Nuklir yang Menentang Senjata NuklirFisikawan Lise Meitner bersama mahasiswa (Sue Jones Swisher, Rosalie Hoyt dan Danna Pearson McDonough) di Bryn Mawr College. (commons.wikimedia.org/Nuclear Regulatory Commission)

Meskipun banyak nominasi, Meitner tidak pernah memenangkan Hadiah Nobel. Dia memang memenangkan Max Planck Award pada tahun 1949, dan Princeton, Harvard, dan beberapa universitas Amerika lainnya memberikan gelar doktor kehormatannya.

Meisner menghabiskan sebagian besar usianya di tahun 70-an dan 80-an untuk bepergian, dan menjadi dosen. Dia akhirnya pensiun ke Cambridge, Inggris untuk tinggal di dekat keponakan dan kolaboratornya, Otto Robert Frisch. Meisner meninggal pada tahun 1968.

Pada tahun 1982, para ilmuwan menciptakan elemen radioaktif sintetis dan menamakannya "meitnerium" untuk menghormati Lise Meitner, menjadikannya elemen pertama yang diberi nama untuk seorang perempuan yang bukan tokoh mitologis.

Pada era itu, perempuan memang sangat dibatasi pergerakannya. Mereka seolah tidak boleh menyaingi kaum laki-laki, meskipun dari segi intelektual. Sudah sepatutnya Lise Meitner mendapatkan gelar kehormatan atas karya dan jasanya.

Baca Juga: 7 Bom Nuklir dengan Daya Ledak Terdahsyat dalam Sejarah

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya