Masih Diperdebatkan, Ini Teori Ilmiah tentang 10 Tulah Mesir

Benarkah ada kaitannya dengan letusan gunung vulkanik?

10 Tulah Mesir menjadi salah satu di antara banyak peristiwa Alkitab dan Alquran yang cenderung dianggap remeh oleh banyak orang. Tulah-tulah ini dirinci di awal Kitab Keluaran, di mana nabi Musa dan saudaranya Harun menghadapi firaun Mesir (yang tidak disebutkan namanya) dan memintanya untuk membebaskan orang Israel dari perbudakan atau jika tidak, akan mendapatkan konsekuensinya.

Firaun menolak setiap permintaan ini, dan saat dia terus mengeraskan hatinya, Tuhan memberikan serangkaian tulah, mulai dari air sungai Nil yang berubah menjadi darah, tulah katak; serangga kecil (mungkin kutu); lalat, binatang buas, atau campuran keduanya; sampar; bisul; badai es yang berapi-api; belalang; tiga hari kegelapan; dan kematian anak sulung.

Sampai hari ini, banyak yang masih percaya bahwa tulah adalah contoh dari apa yang bisa terjadi pada orang yang berkuasa yang menentang Tuhan. Para ahli bersikeras bahwa masing-masing peristiwa itu benar-benar terjadi ribuan tahun yang lalu, yang pada akhirnya memberikan kebebasan kepada bangsa Israel. Namun, ada beberapa teori ilmiah tentang 10 Tulah Mesir ini.

1. Letusan vulkanik di Santorini dianggap menjadi salah satu penyebab dari 10 Tulah Mesir 

https://www.youtube.com/embed/BsJekC5QiFM

Ribuan tahun sebelum menjadi tujuan wisata populer, pulau Santorini, yang terletak di tenggara daratan Yunani, adalah lokasi letusan gunung Minoa, bencana yang dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam 10.000 tahun terakhir. Berlangsung sekitar 1613 SM, letusan itu juga diyakini sebagai salah satu peristiwa alam yang bisa menjelaskan kejadian selama 10 Tulah Mesir.

Seperti dikutip Time, ahli mikrobiologi Siro Trevisanato menulis dalam bukunya, "The Plagues of Egypt: Archaeology, History and Science Look at the Bible," bahwa abu vulkanik dari Santorini telah menyebar hingga ke Mesir dan mengandung mineral yang dikenal sebagai cinnabar. Mineral ini bisa mengubah air menjadi merah, yang sejalan dengan tulah pertama dari 10 Tulah Mesir — Sungai Nil berubah menjadi darah.

2. Abu Vulkanik dan hujan asam menyebabkan banyak tragedi bagi penduduk Mesir

Masih Diperdebatkan, Ini Teori Ilmiah tentang 10 Tulah MesirIlustrasi lukisan oleh John Martin, Tulah Ketujuh Mesir dalam kisah Alkitab Perjanjian Lama, "tulah hujan es dan api". (commons.wikimedia.org/Museum of Fine Arts Boston)

Tulah kedua mungkin terjadi karena cinnabar membuat air menjadi asam, sehingga menyebabkan katak melompat dari satu titik ke titik lain untuk mencari air bersih.

Tulah 5-8 tampaknya terkait erat satu sama lain berdasarkan apa yang dikemukakan Trevisanato, yang mungkin disebabkan oleh hujan asam yang terjadi akibat abu vulkanik dari Santorini. Hujan akan meracuni rumput, mengakibatkan "sampar" yang dikonsumsi oleh hewan ternak, dan juga akan dirasakan pada manusia, membuat mereka terserang bisul.

Bersamaan dengan hujan asam, datanglah hujan es, yang sejalan dengan bagaimana Alkitab menggambarkan tulah ketujuh. Karena kondisi lembab yang disebabkan oleh hujan dan badai es, membuat belalang dengan mudah berkembang biak. Dan abu letusan dari gunung berapi besar, bisa menyebabkan tiga hari kegelapan, seperti yang tertuang dalam tulah kesembilan.

Terakhir, namun tidak kalah pentingnya adalah kematian setiap putra sulung di Mesir. Menurut Trevisanato, dampak dari letusan Santorini membuat penduduk putus asa dengan mengorbankan anak sulung mereka untuk menenangkan para dewa dan mengakhiri penderitaan mereka. Trevisanato sampai pada kesimpulan ini setelah menemukan bukti arkeologis dari teks kuno yang menyebutkan "anak-anak bangsawan terbaring mati di depan umum".

3. Ganggang merah dan efek dominonya

Masih Diperdebatkan, Ini Teori Ilmiah tentang 10 Tulah MesirIlustrasi Tulah pertama di Mesir, sungai berubah menjadi darah. (commons.wikimedia.org/Welcome Collection)

Pada tahun 1996, ahli epidemiologi Dr. John Marr mempresentasikan teori "baru" yang diterbitkan oleh The New York Times, di mana ia mengatakan bahwa kehadiran ganggang merah di perairan Mesir telah membawa efek domino yang mirip dengan apa yang dijelaskan Trevisanato, tetapi berbeda dalam hal asal-usulnya.

Menurut sebuah makalah yang ditulis bersama oleh Dr. John Marr, ganggang merah bisa saja membunuh ikan, merampas sumber makanan utama katak dan memaksa katak untuk mencari makanan di tempat lain. Katak kemudian mati kelaparan, menyebabkan kawanan serangga (termasuk kutu dan lalat) berkeliaran bebas dan memakan mayat hewan yang mati. Sementara itu, kutu juga bisa menjadi serangga yang disebut culicoides, yang bertelur di debu.

Marr menulis bahwa bisul terkait dengan kelenjar, ia menduga bahwa penyakit itu disebabkan ketika manusia memakan daging yang terkontaminasi atau kontak dengan lalat.

Badai es, menurutnya, mungkin terjadi secara independen, tetapi mungkin juga menyebabkan efek domino kedua, di mana tanaman yang terkena dampak hujan es menyebabkan jamur pada tanaman, menciptakan racun di udara yang membunuh banyak orang, khususnya anak-anak dan hewan. Adapun tiga hari kegelapan? Marr percaya ini disebabkan oleh badai pasir yang juga akan merusak tanaman

Baca Juga: Mesir: Parade Mesir Kuno Meriah Akan Kembali Digelar

4. Inilah yang banyak dipercaya mengapa Tuhan memberikan tulah kepada manusia

Masih Diperdebatkan, Ini Teori Ilmiah tentang 10 Tulah MesirOrang Mesir mendesak Musa Untuk pergi, ilustrasi dari Alkitab Holman tahun 1890. (commons.m.wikimedia.org)

Alkitab mengatakan bahwa tulah ke-10 dan terakhir yang akhirnya meyakinkan firaun untuk membebaskan budaknya, dan dengan dibebaskannya orang Israel, hari raya Paskah selama tujuh hari telah dibuat dan telah dirayakan sejak itu, tulis Britannica.

Liburan adalah salah satu yang paling penting dalam kalender Yahudi, dan melibatkan banyak simbolisme dan tradisi, termasuk konsumsi roti tidak beragi, atau matzo, selama periode tujuh hari, ini mewakili cobaan berat orang Israel saat mereka diperbudak, serta ketergesaan eksodus mereka dari Mesir setelah pembebasan mereka.

5. Tanggapan pemuka agama terkait teori ini

Masih Diperdebatkan, Ini Teori Ilmiah tentang 10 Tulah MesirYonatan Neril, co-penulis Eco Bible (greenprophet.com)

Namun, ada orang yang percaya bahwa narasi alkitabiah tentang 10 Tulah Mesir memiliki makna yang lebih penting daripada penjelasan ilmiah.

"Bagi saya, tidak masalah apakah para ilmuwan dapat menemukan dasar sejarah untuk sesuatu yang terjadi sekitar 3.500 tahun yang lalu," direktur eksekutif Interfaith Center for Sustainable Development Rabbi Yonathan Neril mengatakan kepada Majalah Time. "Pesan utamanya adalah bahwa Tuhan membawa malapetaka di Mesir untuk membebaskan budak Israel."

Meskipun demikian, Neril mengakui bahwa sains dapat membantu orang memahami mengapa wabah itu diduga terjadi. Dia juga menawarkan analogi menarik yang membandingkan penolakan keras firaun untuk membebaskan orang Israel dengan bagaimana masyarakat modern bersikeras menggunakan bahan bakar fosil meskipun ada kaitannya dengan perubahan iklim.

"Bahan bakar fosil, dalam 150 tahun terakhir, telah menggantikan tenaga kerja budak sebagai pendorong utama masyarakat," katanya. "Ada Firaun di dalam diri kita yang ingin terus melakukan sesuatu yang tidak benar." tambahnya.

Meskipun begitu, ini hanyalah sebuah teori yang masih dipertimbangkan dan didiskusikan banyak pihak. Benar atau tidaknya, semua belum ada yang tahu pasti. Hal ini balik kembali ke individu masing-masing, ya.

Baca Juga: 10 Fakta Thabes yang Pernah Jadi Pusat Pemerintahan Mesir Kuno 

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya