10 Mitos William Wallace, si Pemberontak Ingin Merdekakan Skotlandia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ya, agak sulit untuk menyangkal bagaimana film "Braveheart" masuk lima nominasi dalam Academy Awards, termasuk film terbaik dan sutradara terbaik. Seperti yang mungkin kita tahu, film ini sukses besar di antara kritikus dan penggemar.
Sebagai salah satu film terbaik Mel Gibson, "Braveheart" memukau penonton dengan kisah cinta dan keberanian di tengah adegan aksi yang mendebarkan. Namun, seperti kebanyakan film produksi Hollywood lainnya, sejarah aslinya seringkali dikaburkan.
Popularitas besar "Braveheart" telah membuat jutaan penonton memahami sejarah yang salah tentang William Wallace. Memang, sih, garis besar film itu cukup benar, seperti Wallace memulai pemberontakan dengan membunuh seorang sheriff, dan dia menghancurkan pasukan Inggris di Stirling, hilang, dan kemudian ditangkap oleh Inggris, hingga akhirnya dieksekusi. Lalu, apa saja mitos tentang Williams Wallace yang diketahui banyak orang?
1. Mitos: Skotlandia didominasi oleh Inggris ketika William Wallace masih kecil
Banyak yang mengira bahwa orang-orang Skotlandia ditindas oleh Inggris sejak William Wallace lahir, tetapi ini tidak benar. William Wallace lahir sekitar 1270, di tahun itu, Skotlandia masih berada dalam masa damai dan stabilitas yang baik.
Kerajaan Skotlandia di bawah raja Alexander III menjalin hubungan baik dengan Norwegia, Prancis, dan seluruh Eropa, bahkan Inggris. Hal ini berjalan baik sampai ketika Alexander III meninggal tanpa pewaris takhta pada tahun 1286. Takhtanya akhirnya diberikan kepada cucunya, Margaret, yang juga tewas dalam perjalanan dari Norwegia ke Skotlandia pada tahun 1290. Saat itulah raja Inggris terlibat dan mencoba mengambil alih.
Jadi, William Wallace sudah berusia dua puluhan ketika Skotlandia mengalami masa terburuknya. Ayah dan saudara laki-lakinya juga tidak dibunuh oleh orang Inggris di masa kecilnya, seperti yang ditunjukkan dalam film "Braveheart." Sebaliknya, peristiwa yang terjadi setelah tahun 1292 yang memicu kebencian Wallace terhadap Inggris.
2. Mitos: William Wallace adalah orang biasa
William Wallace sering digambarkan sebagai orang biasa yang hidup di akhir Abad Pertengahan. Faktanya, meskipun hanya berasal dari keluarga aristokrat kecil dan tidak jelas, Wallace sudah dipastikan masih memiliki darah keturunan bangsawan, kata Chris Brown dalam bukunya, "William Wallace: The Man and the Myth."
Wallace terlahir sebagai putra pemilik tanah yang berkecukupan. Sayangnya, Inggris dan Skotlandia mengabaikan fakta ini. Orang-orang Skotlandia bahkan mengenangnya sebagai pahlawan dari kalangan rakyat jelata. Di sisi lain, status bangsawannya yang dianggap lebih rendah juga membuat Inggris lebih mudah merendahkannya.
3. Mitos: Keluarga William Wallace adalah orang Skotlandia asli
Tidak diragukan lagi bahwa keluarga Wallace sudah berada di Skotlandia selama lebih dari 100 tahun pada saat kelahiran William. Namun, arti nama keluarganya menunjukan bahwa mereka berasal dari Wales. Menurut A.F. Murison dalam bukunya, "William Wallace: Guardian of Scotland," menjelaskan bahwa keluarga itu sering disebut "le Waleys," dan itu ditulis dalam catatan abad pertengahan.
Terlepas dari mana keluarga Wallace berasal, status mereka sebagai keluarga pemilik tanah, memungkinkan mereka menjalin ikatan yang dekat dengan rakyat biasa Skotlandia.
4. Mitos: William Wallace tidak pernah berperang untuk Inggris
Stirling Bridge adalah pertempuran pertama yang kita tahu bahwa William Wallace ikut bertempur. Akan tetapi, sangat mungkin jika ia memiliki beberapa pengalaman dalam peperangan, mengingat keberhasilannya. Namun, sulit bagi sejarawan untuk membuktikannya, karena tidak ada bukti pengalaman militer yang ditemukan.
Ada dugaan bahwa Wallace bertempur sebagai tentara bayaran di tentara Inggris. Sejarawan mengakui bahwa perang Welsh raja Inggris Edward I bisa menjadi tempat Wallace memulai karier militernya.
5. Mitos: William Wallace mengalahkan Inggris di lapangan terbuka bukan di jembatan Stirling
Pertempuran Jembatan Stirling sebenarnya terjadi di jembatan, seperti namanya. Namun, Mel Gibson mengubah latarnya dalam film "Braveheart", karena pertempuran di jembatan dianggap terlihat "terlalu lemah". Seperti yang diakuinya kepada USA Today, "Saya berkecimpung dalam bisnis perfilman. Saya bukan sejarawan."
Kenyataannya, William Wallace meraih kemenangan dengan menyerang Inggris di tempat strategis, tepat ketika tentara mereka berusaha menyeberangi jembatan pada 11 September 1297, tulis Britannica. Setelah setengah dari tentara menyeberangi jembatan, Wallace dan pejuang Skotlandia menyerang prajurit Inggris hingga mereka tidak bisa membendungnya.
Tentara Inggris terpisah dari sebagian pasukan mereka di sisi lain persimpangan. Jadi, meskipun orang Skotlandia kalah jumlah, mereka mampu menyerang tentara Inggris dengan menyerang dan menjatuhkan tentara Inggris ke sungai.
Editor’s picks
Komandan Inggris memerintahkan anak buahnya untuk menghancurkan jembatan dan berusaha mundur dari pembantaian. Karena kesuksesan besar mereka, orang-orang Skotlandia mengarungi sungai dan mengejar tentara Inggris yang melarikan diri.
Baca Juga: 6 Praktik Kanibalisme dalam Sejarah Manusia, Menyeramkan!
6. Mitos: William Wallace dan warga Skotlandia pakai kilt dan mewarnai wajah ketika perang
Dalam "Braveheart" wajah pejuang Skotlandia mengenakan cat biru selama pertempuran, tetapi kenyataannya, William Wallace dan pejuang Skotlandia tidak berpenampilan seperti itu, kata The Great Courses Daily. Kenyataannya, Wallace mengenakan helm dalam pertempuran seperti prajurit lain pada zamannya, karena melindungi kepala lebih penting daripada bagian tubuh lainnya.
Selain itu, Wallace dan orang-orang Skotlandia beragama Kristen, jadi kecil kemungkinannya mereka mengikuti tradisi pagan kuno dengan melukis wajah mereka ketika perang. Lalu, kilt yang dikenakan orang Skotlandia di "Braveheart" tidak ada sampai 300 tahun setelah kematian Wallace.
7. Mitos: William Wallace paki pedang yang sekarang dipajang di Monumen Nasional Wallace
"Pedang Wallace" yang dipajang di Monumen Nasional Wallace, telah lama dipercaya banyak orang digunakan Wallace selama pertempuran. Faktanya, The Scotsman mengatakan bahwa pedang itu bukan miliknya. Pedang tersebut didapat setelah monumen itu dibangun pada abad ke-19. Jadi, "Pedang Wallace" berasal dari abad ke-16, 200 tahun setelah kematian William Wallace.
Wallace bertarung dengan kombinasi pedang dan perisai yang umum digunakan pada abad ke-13. Dalam karier militernya, atau hobi berburunya, ada kemungkinan jika Wallace adalah seorang pemanah, simbol itu terpampang pada stempel resminya.
8. Mitos: William Wallace memiliki hubungan dengan Putri Prancis
Dalam "Braveheart," William Wallace berselingkuh dengan putri Prancis, Isabella, dan keduanya dikaruniai seorang anak. Faktanya, perbedaan usia Wallace dan Isabella sangatlah jauh. Hal ini tidak mungkin terjadi dalam kisah sebenarnya.
Putri Isabella bahkan baru tiba di Inggris pada tahun 1308, beberapa tahun setelah Wallace dieksekusi, jadi tidak mungkin mereka bertemu. Lebih buruk lagi, Isabella lahir sekitar tahun 1295, berarti dia hanyalah seorang anak-anak jika disandingkan dengan William Wallace.
9. Mitos: Bangsawan Skotlandia mengkhianati Wallace dan menyerahkannya ke Inggris
Dalam film, William Wallace diserahkan ke Inggris oleh orang-orang paling berkuasa di Skotlandia. Namun, bangsawan Skotlandia, termasuk Robert the Bruce, tidak mengkhianati Wallace sebelum dia ditangkap dan dieksekusi, seperti yang digambarkan dalam "Braveheart." Meskipun benar bahwa Wallace ditipu dengan dijanjikan bertemu Robert the Bruce.
Sir John Mentieth mengkhianati Wallace dengan membujuknya ke Inggris pada 3 Agustus 1305. Wallace sudah menganggap Mentieth sebagai temannya, jadi dia percaya bahwa Mentieth akan mempertemukannya dengan Robert the Bruce. Sayangnya, Wallace dikhinati dan dibawa ke gudang di Robroyston, di Glasgow modern, di mana dia ditangkap oleh tentara Inggris.
Setelah diarak ke seluruh Inggris dengan dirantai selama berminggu-minggu, Wallace diadili pada tanggal 23 Agustus. Pemberontak itu dinyatakan bersalah atas banyak tuduhan dan kemudian dieksekusi dengan cara yang sangat brutal.
10. Mitos: William Wallace dijuluki "Brave Heart"
"Brave Heart," bukanlah julukan untuk William Wallace, tetapi julukan untuk Robert the Bruce. Setelah eksekusi Wallace pada tahun 1305, Robert the Bruce turun tangan untuk memimpin pemberontakan melawan Inggris. Akhirnya, Robert the Bruce memenangkan perang kemerdekaan untuk Skotlandia dan memaksa Inggris untuk mengakui dia sebagai penguasa yang sah pada tahun 1328.
Sebelum Robert the Bruce tewas setahun kemudian, dia berwasiat agar hatinya dibawa ke Tanah Suci Yerusalem. Salah satu sahabat terdekat raja, Sir James Douglas, adalah orang yang memenuhi keinginan terakhir ini, jadi dia menempatkan hati Bruce di dalam guci logam yang dia kalungkan. Namun, karena Douglas bergabung dalam perang salib di Spanyol, hati Robert tidak pernah sampai ke Yerusalem.
Pasalnya, Douglas dan anak buahnya tertangkap dalam serangan mendadak. Dikutip laman Atlas Obscura, Douglas merobek kalung itu dan melemparkan guci ke musuh sambil berteriak, "Pimpin dengan hati yang berani, aku akan mengikutimu," sebelum dia ditebas dalam pertempuran. Setelah itu, orang-orang Skotlandia yang selamat membawa pulang hati itu. Karena hatinya benar-benar dibawa ke medan perang, nama "Brave Heart" kemudian dikaitkan dengan Robert the Bruce.
Tidak semua film yang didasarkan pada sejarah itu akurat 100 persen, banyak adegan dan kisah yang sudah didramatisasi agar filmnya lebih layak masuk layar lebar. Itulah mengapa, sejarah Williams Wallace sering kali disamakan dalam filmnya.
Baca Juga: 5 Fakta Sejarah Runtuhnya Uni Soviet, Akibat Ekonomi hingga NATO
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.