12 Obat Paling Berbahaya yang Tercatat Sejarah, Apa Saja? 

Dulu pernah menjadi obat yang dipatenkan, lho

Ada banyak perubahan dalam industri obat selama berabad-abad, mengingat bahwa sains terus berkembang dan selalu ada cara baru untuk memerangi rasa sakit dan penyakit.

Tahukah kamu, saus tomat pernah dianggap obat? Ya, pada tahun 1834, Dr. John Cooke Bennet memebuat resep jamur atau ikan dengan menambahkan tomat untuk mengatasi diare dan gangguan pencernaan, bahkan penyakit kuning dan rematik.

Dahulu, untuk menyembuhkan berbagai penyakit, dokter menggunakan berbagai formula misterius dan terkadang berbahaya dalam bentuk pil atau cair dan tersedia tanpa resep.

Lalu, apa obat paling berbahaya yang pernah digunakan di masa lalu, ya? Baca terus untuk mengetahui sejarah singkat obat-obatan paling berbahaya sepanjang sejarah.

1. Alkohol sebagai obat terapi nyeri

12 Obat Paling Berbahaya yang Tercatat Sejarah, Apa Saja? Kartu Chromolitho dari akhir tahun 1870-an yang mengiklankan Parker's Tonic, obat yang mengandung alkohol. (wellcomecollection.org/New York : Hiscox and Co.)

Dikutip laman Medscape, asal-usul alkohol dimulai di Cina sekitar tahun 7000-6000 SM. Sementara itu di Inggris, alkohol tetap digunakan oleh para dokter selama abad ke-16 sebagai terapi nyeri.

Pada abad ke-19, bahaya kecanduan alkohol merajalela di seluruh dunia. Pada tahun 1874, organisasi Woman's Christian Temperance Union menyerukan larangan alkohol.

Hal ini diwujudkan pada tahun 1919, ketika Kongres melarang pembuatan, penjualan, dan pengangkutan minuman beralkohol. Tapi minuman keras tetap tersedia untuk tujuan pengobatan atau keagamaan, dan penyelundupan masih dilakukan sampai larangan dicabut pada tahun 1933.

2. Amil nitrat pernah digunakan sebagai obat jantung

12 Obat Paling Berbahaya yang Tercatat Sejarah, Apa Saja? Amil nitrat (ehive.com/Harry Daly Museum)

Amil nitrat adalah zat aditif bahan bakar, dan amil nitrit dibuat untuk mengobati angina — tetapi keduanya dianggap sebagai obat yang sama. Sekarang dikenal sebagai amil, jus hutan, semir kulit, popper, dan lainnya.

Amil nitrat pertama kali digunakan sebagai obat jantung pada tahun 1844, sebagaimana yang dijelaskan Very Well Mind, karena dapat melebarkan pembuluh darah. Saat ini, amil nitrat lebih dikenal sebagai obat untuk kesenangan.

Sementara itu, mengkonsumsi popper sendiri dapat menyebabkan sakit kepala, masalah pernapasan (karena biasanya terhirup), lesi kulit, dan dapat menyebabkan glaukoma, serta kelelahan, halusinasi, kehilangan ingatan, mual, dan mimisan.

Kemungkinan, juga dapat menyebabkan detak jantung yang cepat, sesak napas, gagal jantung, dan stroke. Namun obat itu tetap legal.

3. Merkuri untuk pengobatan sifilis 

12 Obat Paling Berbahaya yang Tercatat Sejarah, Apa Saja? Merkuri adalah unsur kimia dengan nomor atom 80 dan berat atom 200,59 yang diwakili oleh simbol Hg. (fineartamerica.com/Science Picture Co)

Merkuri, zat cair keperakan, adalah elemen kimia yang terjadi secara alami di Bumi. Pada awal abad ke-15, merkuri digunakan untuk menyembuhkan sifilis di Eropa, dan penggunaannya menyebar ke negara lain termasuk Amerika Serikat.

Sejak itu merkuri digunakan untuk termometer air raksa, yang ditemukan pada tahun 1714 oleh Gabriel Fahrenheit. Sayangnya, jika merkuri menguap pada suhu kamar dan terhirup manusia, ia bisa menyerang organ tertentu dan berakibat fatal.

Terlepas dari bahayanya, merkuri terus digunakan untuk salep kulit, serta proses penambangan emas selama abad ke-19 dan ke-20. Merkuri juga masih di temukan dalam pembaca tekanan darah, pengatur tekanan gas, termostat, dan bahkan beberapa makanan laut. Dilansir Healthline, merkuri bahkan sangat rentan bagi masalah perkembangan anak-anak.

4. Kalomel untuk mengobati malaria hingga sembelit 

12 Obat Paling Berbahaya yang Tercatat Sejarah, Apa Saja? Obat kalomel oleh Godfrey dan Cooke, London tahun 1820 (mhs.ox.ac.uk/History of Science Museum)

Antara abad 16 dan 20, dokter menggunakan kalomel, "bubuk putih tidak berbau" yang sebenarnya mengandung merkuri untuk pengobatan. Di Amerika, di tahun 1770-an, Dr. Benjamin Rush, bahkan menggunakan kalomel untuk membersihkan usus.

Sejak tahun 1822, Samuel Thomson melarang pemberian kalomel karena dianggap berbahaya dan berpotensi fatal jika terhirup atau tertelan. Sayangnya, pada tahun 1825, kalomel kembali digunakan untuk mengobati malaria dan demam kuning, menurut West Journal of Medicine yang diterbitkan tahun 2000. Hampir satu abad sebelum kalomel terbukti berbahaya.

Meski begitu, obat itu tetap digunakan. Baru pada tahun 1948 seorang dokter Cincinnati menyadari bahwa anak-anak yang sembelit dan tumbuh gigi yang dikasih obat dengan kandungan kalomel menderita "Pink Disease", atau penyakit jamur upas, bahkan 585 anak-anak di Inggris dan Wales meninggal sebelum obat tersebut secara resmi diakui sebagai penyebabnya.

5. Asam karbonat digunakan untuk mengobati infeksi kulit

12 Obat Paling Berbahaya yang Tercatat Sejarah, Apa Saja? Iklan Calvert's Carbolic Acid, yang mendesripsikan laki-laki memegang botol, berlabel "Kesehatan", melawan monster berlabel penyakit Cacar dan Zymotic. Produk ini diproduksi oleh Calvert and Co., Manchester, termasuk sabun anti nyamuk, dento-fenol, pasta gigi cair, dan sabun. (wellcomecollection.org)

National Cancer Institute mendefinisikan asam karbonat (fenol) sebagai zat kimia yang sangat beracun, yang juga ditemukan pada jenis tanaman tertentu. Meskipun sekarang digunakan untuk membuat plastik, penemuannya pada tahun 1834 oleh Friedlieb Runge digembar-gemborkan sebagai zat yang dapat menunda pembusukan, dan bau pada mayat.

Bau asam karbonat yang sangat kuat bahkan digunakan untuk menghilangkan bau kotoran selama "Great Stink" London tahun 1858. Tidak lama kemudian, Jules Lemaire menemukan bahwa asam karbonat juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi kulit. Asam karbonat sering digunakan sebagai disinfektan selama Perang Saudara, dan membalut luka pada tahun 1867.

Baca Juga: Mengapa Obat Tidak Boleh Diminum dengan Pisang?

6. Kloroform digunakan sebagai obat bius

12 Obat Paling Berbahaya yang Tercatat Sejarah, Apa Saja? Kloroform (mcgill.ca/McGill University)

Pada tahun 1831, ahli kimia Amerika, Samuel Guthrie, bereksperimen dengan mencampur wiski dan kapur yang diklorinasi untuk menciptakan "pestisida murah." Sekitar 15 tahun kemudian seorang dokter Skotlandia, Sir James Young Simpson, juga menemukan bahwa pestisida tersebut berguna sebagai obat bius. Lahirlah kloroform.

Obat ini sangat berguna selama Perang Saudara karena amputasi dan operasi dilakukan di lapangan. Tetapi terlalu banyak kloroform juga dapat melumpuhkan paru-paru, yang menyebabkan kematian. 

Hari ini, CDC memperingatkan bahwa kloroform, yang digunakan dalam segala hal mulai dari pabrik kertas hingga tempat pembuangan sampah, berpotensi berbahaya bagi mata, organ tertentu, dan sistem saraf.

7. Kloral hidrat digunakan sebagai obat penenang

12 Obat Paling Berbahaya yang Tercatat Sejarah, Apa Saja? Hidrat kloral (antiquecannabisbook.com)

Pada tahun 1832, ilmuwan Jerman, Justus von Liebig, menemukan hidrat kloral untuk pertanian, menjadikannya "bapak industri pupuk." Lebih dari 30 tahun kemudian, itu digunakan untuk tujuan hipnotis atau obat penenang, catat sebuah artikel tahun 2002 di Enchaphale.

Obat kloral hidrat banyak digunakan di pediatri hingga akhir 1990-an, sayangnya, obat itu dapat menyebabkan disritmia ventrikel dan hipotensi parah, yang berpotensi fatal.

Institute for Safe Medication Practices melaporkan ada delapan kematian anak-anak karena penggunaan obat tersebut antara tahun 1996 sampai 2009. Sejak tahun 2012, FDA telah berhenti menyetujui obat tersebut dalam pengobatan.

8. Kokain pernah populer dalam dunia medis dan digunakan untuk kebugaran dan vitalitas 

12 Obat Paling Berbahaya yang Tercatat Sejarah, Apa Saja? iklan Vin Mariani (io9.com)

History mencatat bahwa berabad-abad yang lalu, masyarakat adat Amerika Selatan mengkonsumsi daun tanaman koka untuk meningkatkan energi. Pada tahun 1551 Gereja Katolik melarang penggunaannya.

Ahli kimia Perancis menciptakan "Vin Mariani" koktail menggunakan anggur dan daun koka untuk kebugaran dan vitalitas. Lalu, datang Coca-Cola pada tahun 1885, yang awalnya mengandung ekstrak daun koka yang mengandung alkaloid kokain.

Mengutip laman National Institute on Drug Abuse, kokain adalah zat adiktif, entah itu dengan cara dihirup, dihisap, dioleskan pada gusi, atau disuntikkan. 

9. Laudanum obat populer di era Victoria 

12 Obat Paling Berbahaya yang Tercatat Sejarah, Apa Saja? Iklan Sears, Roebuck and Co. sekitar tahun 1890-an, yang memasarkan laudanum sebagai obat untuk bayi. (puppiesandflowers.com)

Diciptakan pada abad ke-16 oleh seorang alkemis yang dikenal sebagai Paracelsus, laudanum dibuat dengan campuran opium dan alkohol. Satu abad kemudian, dilansir Mental Floss, Dr. Thomas Sydenham mulai mempromosikannya sebagai obat.

Bahkan Alexander Hamilton diberi resep laudanum saat dia terbaring sekarat karena tertembak oleh Aaron Burr pada tahun 1804.

Pada masa era Victoria, laudanum sangat populer karena harganya yang murah dan dianggap bisa menyembuhkan berbagai kondisi, termasuk batuk, diare, bayi rewel, asam urat, sakit kepala, rematik, dan masalah kewanitaan. Itu bahkan bisa digunakan untuk obat keseleo.

10. Opium adalah resep obat tertua dalam sejarah

12 Obat Paling Berbahaya yang Tercatat Sejarah, Apa Saja? Opium dalam pengobatan (inspiremalibu.com)

Mudahnya mengekstrak opium dari bunga poppy putih membuat obat ini populer selama berabad-abad. Sebuah laporan tahun 2005 di Dan Medicinhist Arbog, menyebutkan bahwa penggunaannya sudah ada sejak 2100 SM.

The Recovery Village berteori bahwa opium populer karena memberi rasa euforia dan kesenangan secara simultan, serta menghilangkan rasa sakit dan memberikan anti-depresan. Opium juga dapat digunakan untuk membuat heroin, oxycontin, Vicodin, dan obat-obatan lainnya.

11. Morfin menjadi berbagai macam obat selama berabad-abad 

12 Obat Paling Berbahaya yang Tercatat Sejarah, Apa Saja? Iklan Sirup Mrs. Winslow, obat paten akhir abad ke-19 yang mengandung morfin, dan digunakan sebagai obat untuk masalah gigi pada bayi. (dailymail.co.uk)

Seperti opium, morfin juga dibuat dari bunga poppy putih. Pada awal 1800-an, Friedrich Wilhelm Serturner menemukan cara untuk membuat morfin dari bahan tersebut, menamakannya berdasarkan Morpheus, dewa mimpi Yunani.

Morfin digunakan untuk mengobati rasa sakit, asma, delirium tremens, sakit kepala, kram menstruasi, dan masalah perut, kata Smithsonian. Pada tahun 1895, satu dari 200 orang Amerika menjadi pecandu morfin.

Talbott Campus menjelaskan bahwa dosis kecil, 20-30 miligram morfin masih diberikan oleh dokter dan dapat menyebabkan disorientasi, detak jantung yang cepat atau lambat, insomnia, dan masalah perut.

Pecandu, sementara itu, umumnya menggunakan lebih dari dua gram sehari, tetapi sebanyak 200 miligram dapat mengakibatkan overdosis yang fatal.

12. Kina pengobatan malaria dan kram kaki

12 Obat Paling Berbahaya yang Tercatat Sejarah, Apa Saja? obat kina (peachridgeglass.com/Smithsonian Museum of Natural History)

Kina berasal sekitar tahun 1640 untuk pengobatan malaria, yang disebabkan oleh nyamuk. Pada tahun 1820, dua apoteker Prancis menyempurnakan kulit tanaman ini untuk membuat kina.

Khususnya, kina juga dapat digunakan untuk mengurangi kram kaki. Tetapi menggunakan kina dalam dosis besar dapat menyebabkan sejumlah efek samping yang buruk.

RX List mengutip banyakanya efek buruk yang terjadi pada darah, otak, telinga, mata, jantung, paru-paru, otot, dan perut akibat overdosis. Bahkan dapat menyebabkan kebutaan dan kematian.

 

Siapa sangka, ya, beberapa zat berbahaya yang sudah kita pahami hari ini ternyata pernah menjadi sangat umum untuk obat sehari-hari, bahkan masyarakat tidak tahu menahu dengan efek sampingnya yang bisa berakibat fatal. Beberapa obat masih digunakan, hanya saja di bawah pengawasan dokter.

Baca Juga: 12 Fakta Perbedaan Obat Generik dengan Obat Paten, Kamu Wajib Tahu!

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya