Penuh Tantangan, Begini Rasanya Menjadi Dokter Wabah

Topeng berparuh menjadi salah satu ciri khasnya

Dokter wabah identik dengan jubah hitam, dan topeng berparuhnya pada masa Black Death (Wabah Hitam), serta teror penyakit abad pertengahan. Namun, kostum itu belum ada sampai wabah menyebar luas. Live Science mengatakan para dokter wabah yang bekerja selama Wabah Justinian, misalnya, dan Wabah Hitam tahun 1300-an - tidak memiliki jaminan perlindungan maksimal meskipun mereka memakai topeng berparuh tersebut.

Jadi, mengapa ada orang yang ingin menjadi dokter wabah? Siapakah orang-orang ini? Dan seperti apa rasanya, merawat orang sakit dan melawan penyakit yang tampaknya tidak dapat diatasi? Cari tahu yuk penjelasannya di bawah ini! 

1. Dokter wabah dipekerjakan karena kurangnya tenaga medis

https://www.youtube.com/embed/Nw0wGaVCWiQ

Kapan atau di mana wabah itu terjadi dalam sejarah - wabah dianggap sangat menghancurkan, bahkan banyak dokter yang menyerah. Menurut The Medieval City, para dokter yang telah bekerja selama bertahun-tahun pergi meninggalkan kota begitu saja. 

Akhirnya, pemerintah menyewa dokter wabah. Kebanyakan dokter wabah dipekerjakan oleh kota atau desa untuk merawat orang-orang di wilayah itu. Dalam menjalankan tugasnya, mereka dilarang berinteraksi dengan anggota masyarakat yang sehat dan hanya mengatasi mereka yang sakit. Karantina diberlalukan selama wabah dan juga setelah wabah usai: Dokter wabah tetap berada dalam masyarakat bahkan setelah bahaya berlalu. 

Secara umum, ada beberapa tipe orang yang berani melamar menjadi dokter wabah: Ada profesional medis yang sulit mencari pekerjaan di tempat lain, atau dokter yang baru lulus, dan ingin mendapatkan pengalaman. Yang terakhir, kemungkinan besar ingin menjadi dokter wabah karena tidak ada orang lain yang mau menjalani profesi ini atau karena tidak memiliki pilihan karier yang lain.

2. Dokter wabah biasanya akan melakukan negoisasi berupa kesepakatan kontrak

Penuh Tantangan, Begini Rasanya Menjadi Dokter WabahPixabay/Pexels / 9148 foto

Menurut The Medieval City, dokter wabah akan membuat kontrak dengan kota, dan negosiasi biasanya tidak dilakukan secara langsung. Kontrak yang dibuat dokter wabah ini cenderung menguntungkan mereka. Jelas, sebanding dengan pekerjaan mereka yang mengerikan. 

Pada 1479, Pavia menandatangani kontrak dengan Giovanni de Ventura. Di atas 30 florin per bulan, dia juga mendapat biaya hidup, menerima gaji dua bulan, mendapatkan kelengkapan perabotan rumah, dan gaji selama sebulan lagi setelah jasanya tidak dibutuhkan. Dia juga bernegosiasi untuk segala sesuatu yang diperlukan dalam hidupnya, diantaranya seperti makanan. Mungkin kita menganggapnya hal yang wajar, tapi wabah besar tentu saja mengakibatkan krisis ekonomi dan kelaparan.

3. Dokter wabah menggunakan hewan untuk mengobati pasien

Penuh Tantangan, Begini Rasanya Menjadi Dokter Wabahyoutube.com

Menurut Ancient History Encyclopedia, tidak ada obat untuk menyembuhkan orang yang terserang wabah. Biasanya dokter wabah mencoba Metode Vicary. Metode pengobatan itu dinamai sesuai nama dokter yang pertama kali menciptakannya, yakni Thomas Vicary.

Metode pengobatan ini dilakukan dengan cara mencabut semua bulu dari punggung dan bagian belakang ayam. Ayam ini kemudian akan diikat ke pasien, jika ayam terlihat sakit, berarti pengobatan tersebut berhasil. Karena diyakini bahwa ayam tersebut bisa mengeluarkan wabah dari pasien yang melakukan metode pengobatan ini. Bukan hanya ayam, ular dan burung merpati pun digunakan untuk praktik pengobatan ini. 

Baca Juga: Dilema Pilkada di Tengah Wabah, Begini Penjelasan dari KPU Kaltim

4. Dokter wabah membuat ramuan campuran dengan tonik, bubuk, dan obat

Penuh Tantangan, Begini Rasanya Menjadi Dokter Wabahyoutube.com

Dokter wabah abad pertengahan biasanya membuat ramuan campuran dengan bubuk dan tonik yang kemudian diberikan untuk mengobati pasien, namun terkadang, pasien justru meninggal lebih cepat. Menurut Ancient History Encyclopedia, dokter wabah juga menawarkan kepada pasien yang kaya dengan bubuk yang terbuat dari tanduk unicorn. (Sebenarnya tanduk unicorn itu tidak ada, tapi itu hanyalah teknik penjualan).

Atau ada juga bubuk pengobatan lain bagi orang-orang elit atau sekelas pengusaha seperti zamrud yang digiling hingga menjadi bubuk, yang akan dicampurkan kemakanan atau minuman, dan disajikan dengan merkuri atau arsen, yang justru mematikan. Dokter wabah juga memiliki theriac, yaitu sirup yang terbuat dari 80 bahan dan opium. 

Dokter wabah juga membuat campuran pengobatan yang disebut Four Thieves Vinegar. The Farmers 'Almanac mengatakan pengobatan ini berasal dari sekelompok pencuri abad ke-18 yang merampok rumah korban wabah dan meminum tonik mereka untuk melindungi diri dari wabah. Hal ini dianggap berhasil: Beberapa komponen bahan ini tidak saja antibakteri tetapi juga dapat melenyapkan serangga yang menyebabkan wabah. Ada berbagai resep, tetapi pada dasarnya itu adalah tonik herbal - yang dibuat dengan apsintus, sage, rosemary, kamper, dan cengkeh - lalu direndam dalam cuka anggur putih.

5. Dokter wabah memiliki praktik pengobatan yang berbeda-beda

Penuh Tantangan, Begini Rasanya Menjadi Dokter Wabahnewsofthenewage.wordpress.com

Ancient History Encyclopedia mengatakan bahwa ada praktik dengan cara berbeda di antara para dokter wabah. Bagi kelas atas - lintah digunakan untuk mencoba menghilangkan infeksi. Ada juga dokter wabah yang mengoleskan pasta herbal, kotoran atau urin dari orang yang sehat. 

Menurut Jewish Virtual Library, beberapa dokter memang mempromosikan perawatan yang lebih bermanfaat dan masuk akal. Nostradamus menjadi dokter wabah setelah dia lulus sekolah kedokteran - dan dia yakin bahwa kebersihan itu sangat penting. Di antara "pengobatan" nya adalah ia meminta agar tempat tidur pasien dibersihkan dan diganti sesering mungkin, pasien harus mendapatkan udara segar dan air bersih, jenazah harus segera dikuburkan, dan jalanan juga harus dijaga kebersihannya.

6. Dokter wabah diberi tugas untuk mencatat kematian pasien

Penuh Tantangan, Begini Rasanya Menjadi Dokter Wabahplaguedoctormasks.com

Menurut Doctor's Review, tidak saja merawat pasein yang sakit, dokter wabah juga mencatat rincian tentang siapa yang meninggal. Mereka bertanggung jawab untuk menyimpan buku catatan, mencatat nama-nama pasien dan kapan mereka meninggal. Terkadang, mereka juga diberi tugas lain. Mereka sering diminta untuk menyimpan dokumen penting seperti surat wasiat dan keinginan terakhir dari pasien yang sekarat. Dokter wabah juga akan bersaksi atas nama pasien mereka jika hal itu terjadi.

Dokter wabah dibayar oleh komunitas yang mempekerjakan mereka, bukan oleh keluarga atau klien individu. Beberapa kontrak yang ditandatangani dokter wabah dirancang untuk melindungi komunitas juga. Seperti kesepakatan antara Pavia dan Master Giovanni de Ventura, yang ditandatangani pada tahun 1479. Di dalamnya disebutkan bahwa dia tidak diizinkan untuk meminta pembayaran kepada pasien, tetapi dia diizinkan menerimanya jika ditawarkan secara sukarela.

7. Dokter wabah akan melakukan autopsi kepada pasien yang meninggal

Penuh Tantangan, Begini Rasanya Menjadi Dokter Wabahhealthleadersmedia.com

Menurut Doctor's Review, dokter wabah sering diminta untuk melakukan autopsi pada pasien yang meninggal karena penyakitnya. Medievalists mengatakan bahwa saat-saat krisis dan meningkatnya jumlah kematian, sering kali dimanfaatkan untuk mempelajari lebih lanjut tentang tubuh pasien yang mereka obati, dan orang yang sudah tewas mungkin memiliki beberapa petunjuk tentang bagaimana suatu penyakit bisa terjadi.

Bertentangan dengan kepercayaan populer, tidak ada larangan pembedahan atau autopsi, dokter abad pertengahan diizinkan untuk melakukan pembedahan. Bahkan beberapa kota mendukung dan siap membantu memenuhi apa yang diperlukan dokter wabah. Kota Florence bahkan membayar dokter wabah untuk melakukan autopsi pada korban wabah untuk memahami apa yang sedang terjadi, dan di Napoli, Johannes della Penna melakukan banyak praktik autopsi dan ditemukan bahwa mereka yang meninggal menderita tukak dalam.

8. Kostum dokter wabah

Penuh Tantangan, Begini Rasanya Menjadi Dokter Wabahmscarranzahistory.weebly.com

National Geographic mengatakan bahwa seorang dokter bernama Charles de Lorme dan orang-orang di abad ke-17 percaya pada teori miasma, yang menyatakan bahwa wabah menyebar melalui udara beracun. Disitulah peran topeng paruh burung itu diisi tumbuhan yang dianggap dapat membantu membersihkan udara dan menjaga kesehatan dokter.

Paruhnya dipenuhi dengan segala jenis tumbuhan dan bunga, diantaranya daun mint, cengkeh, kamper, mawar atau anyelir kering, mur, dan tumbuhan pedas lainnya. Semakin kuat baunya, semakin baik cara kerjanya, dan terkadang, ramuan dan bunga itu dibakar terlebih dahulu. 

Tongkat menjadi bagian dari kostum juga. Karena topeng wabah membuat komunikasi menjadi sulit, tongkat lah yang digunakan untuk memberi instruksi, mengukur denyut nadi pasien, atau menjauhkan orang, jika mereka berjalan terlalu dekat. Setelah kostum khusus itu dibuat, dokter wabah diwajibkan oleh hukum - dan kontrak yang mereka tandatangani dengan komunitas mereka - untuk selalu memakainya.

9. Dokter wabah percaya pada ilmu astrologi dan masalah bau

Penuh Tantangan, Begini Rasanya Menjadi Dokter Wabahaboutlondonlaura.com

Menurut Live Science, dokter wabah menulis banyak teks pendek yang disebut risalah wabah, yang diedarkan di kalangan komunitas medis dan publik. Isinya bervariasi, tetapi menurut Ann Carmichael, seorang profesor sejarah di Indiana University, dokter wabah biasanya menulis catatan berupa gejala, pembedahan atau perawatan medis lainnya yang sudah diterapkan, dan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan. 

Pada tahun 1348, misalnya, Philip VI dari Prancis bertanya kepada orang-orang terpandai untuk menjelaskan penyakit apa yang menghancurkan negaranya. Pada saat itu, astrologi adalah ilmu yang diterima secara luas seperti kimia atau fisika saat ini, dan dokter menyimpulkan bahwa ketika Jupiter, Mars, dan Saturnus - yakni semua planet yang panas, selaras pada tahun 1345, ia menciptakan sebuah Angin panas yang tidak biasa, yang bertiup ke seluruh permukaan dunia dan membawa penyakit bagi semua orang yang menghirupnya. Untuk melindungi diri dari udara beracun tersebut, para dokter wabah mempromosikan gagasan bahwa semua orang harus menghirup bau yang sangat pahit atau sangat manis. Dan penjelasan itu diterima dengan baik oleh semua kalangan. 

10. Dokter wabah menerapkan karantina

Penuh Tantangan, Begini Rasanya Menjadi Dokter Wabahrealmarykingsclose.com

Salah satu hal terberat dalam perang melawan wabah adalah karantina, dan menurut History, seluruh kota menerapkan tindakan karantina sejak abad ke-14. Perintah karantina skala besar pertama dikeluarkan di tempat yang sekarang disebut Dubrovnik pada tahun 1377, semua orang tidak diizinkan masuk ke kota sebelum dikarantina. Masa karantina selama 30 hari itu disebut trentino, tetapi karantina yang dilakukan selama 40 hari disebut karantino. Disitulah kita mendapatkan istilah "karantina". 

Dokter wabah diberi wewenang untuk memperpanjang atau mempersingkat waktu yang dihabiskan seseorang selama di karantina. Apakah karantina itu berhasil? Ya, karantina tidak saja membantu mengatasi penyakit, tetapi gagasan yang akhirnya dibuat sebagai undang-undang,  diberlakukan untuk dipatuhi, yang akhirnya membantu mencegah anarki dan kepanikan. 

11. Pulau karantina

Penuh Tantangan, Begini Rasanya Menjadi Dokter Wabahtheguardian.com

Pada 1485, pemerintah Venesia menemukan ide baru yang dinamakan lazaret. Menurut National Geographic, lazaret adalah rumah sakit yang dibangun di sebuah pulau untuk mengarantina orang sakit dan mencegah penyebaran wabah. Kedengarannya solutif, tapi bagi para dokter wabah yang bekerja di sana, pekerjaan itu seperti neraka.

Rocco Benedetti adalah seorang penulis sejarah abad ke-16 yang menulis tentang kondisi di Lazzaretto Vecchio, mengatakan bahwa para dokter wabah dan pekerja mengumpulkan orang yang meninggal lalu menguburkan mereka sepanjang hari tanpa istirahat. Seringkali yang masih sekarat atau pasien yang didiagnosa tidak bisa disembuhkan akan dikuburkan dengan mayat yang lain. Lazaretto juga tidak memberikan solusi yang baik seiring berjalannya waktu.

Ada juga Poveglia digunakan sebagai pulau karantina dari tahun 1793 hingga 1814, dan menurut Atlas Obscura, pemerintah Venesia mengirim sekitar 160.000 orang ke sana yang berujung dengan kematian. Rumor mengatakan bahwa sekitar setengah dari tanah pulau itu terdiri dari sisa-sisa kerangka manusia. 

Menjadi dokter dimasa-masa pandemi bukanlah hal yang mudah. Mereka menjadi garda terdepan untuk menangani pasien, dan terkadang justru membahayakan diri mereka sendiri. Seperti dokter wabah selama abad pertengahan. 

Baca Juga: 7 Cara agar Tetap Sehat dan Aman dari Wabah Penyakit

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya