Unik, 10 Perang Ini Menggunakan Hewan Sebagai Senjata

Eh, jadi gimana bertempurnya?

Sejak dulu manusia selalu mengeksploitasi hewan demi keegoisan semata. Bahkan hewan pun sudah dieksploitasi untuk perang sejak zaman kuno, contohnya kuda perang dan anjing yang sudah ada selama berabad-abad.

Tetapi kadang-kadang, negara menggunakan hewan dengan cara yang tidak biasa dan aneh untuk misi pemboman, berburu burung, dan bahkan membaca peta. Apa saja, ya hewan-hewan itu?  

1. Lebah di Tanga, Afrika

Unik, 10 Perang Ini Menggunakan Hewan Sebagai Senjatahistoryrevealed.com

Selama perang Dunia I di Afrika Timur, tepatnya di kota pelabuhan Tanga, terjadi pertempuran antara Pasukan Ekspedisi Inggris India, pasukan kolonial Jerman dan juga lebah madu lokal. Komandan Inggris Arthur Aitken mengira bahwa ada ranjau di pantai Tanga, jadi ia mendaratkan pasukan sejauh tiga kilometer dari Tanga.

Keesokan harinya, Aitken memerintahkan pasukannya ke kota. Pasukan Jerman sudah siap untuk menghadapi serangan itu, menghabisi pasukan India dengan tembakan senapan mesin. Chaos mencengkeram medan perang, banyak unit mundur dan menolak untuk melanjutkan serangan mereka. Pertempuran sudah sangat parah, tetapi pasukan lebah mulai menyerang.

Sebelum pertempuran, penduduk Afrika setempat, menempatkan sarang lebah di seluruh lapangan, yang akhirnya lebah itu terganggu oleh keributan perang, hingga menyerbu daerah itu. Para lebah mengerumuni dan mulai menyerang tentara Inggris dan Jerman, menyengat semua orang yang ada di sana. Menurut First World War, bahkan ada satu prajurit India yang terkena 300 sengatan!

Dilansir dari History, Aitken menghentikan serangan dan menarik pasukannya. Malam itu, Jerman melakukan serangan balik, meski kalah jumlah dari delapan lawan satu. Setelah kehilangan hampir 900 tentara, Aitken menghentikan operasi dan mundur dari Tanga.

2. Monyet terlatih di China

https://www.youtube.com/embed/uq3nc8KbiIg

Sebelum ada laser-guided bomb (LGB) atau bom yang dipandu dengan laser, tentara di zaman kuno harus menggunakan taktik non-konvensional untuk mengirimkan bahan peledak tepat di tempat sasaran. Jadi di masa lalu, hewan menjadi bom berjalan.

Selama pertempuran Tiongkok kuno dari Dinasti Song Selatan, monyet digunakan sebagai bom hidup. Mereka diberi jaket jerami dan dicelupkan ke dalam minyak lalu disundut api, dan monyet-monyet itu dilepaskan ke kamp musuh. 

Orang China masih menggunakan monyet hingga hari ini. Tahun lalu, militer Tiongkok merencanakan parade besar untuk memperingati Perang Dunia II. Lengkap dengan tank, tentara dan pesawat terbang, namun mereka memiliki kekhawatiran. Takut jika burung-burung yang bermigrasi mengganggu parade dan menghalangi pesawat-pesawat yang terbang. Untuk melindungi pesawat, Angkatan Udara melatih kera untuk memanjat pohon dan membongkar sarang burung di sekitar rute parade dan pangkalan militer.

Gladi resik dimulai dan dalam waktu seminggu, monyet-monyet itu ada di lapangan, melindungi para penerbang Angkatan Udara China. Setiap monyet bisa membongkar enam hingga delapan sarang sehari. Beberapa monyet bahkan belajar bagaimana memberi hormat kepada atasan mereka.

Baca Juga: 7 Senjata Super Peninggalan Perang Dunia II, Pasti Kamu Gak Menyangka!

3. Lumba-lumba anti terorisme

Unik, 10 Perang Ini Menggunakan Hewan Sebagai Senjatahamptonroads.com

Lumba-lumba sangat cerdas, dan karena tragedi 9/11, menurut USA Today, Amerika Serikat mulai melatih mereka sebagai senjata anti-teroris. Ahli biologi kelautan sudah lama mengetahui bahwa lumba-lumba dapat dilatih dan mampu melakukan tugas-tugas yang setara dengan pemecahan masalah manusia. Khawatir jika teroris bisa menyusup ke perairan Amerika Serikat, ahli biologi Angkatan Laut mulai melatih lumba-lumba.

Pada tahun 2003, lumba-lumba bertugas di luar negeri untuk membersihkan pelabuhan dari ranjau, sehingga Marinir dapat mendarat dengan aman. Di negara bagian Washington, lumba-lumba berpatroli di perairan dekat Naval Base Kitsap-Bangor, mengawasi teroris yang bermaksud melumpuhkan kapal selam nuklir yang ditempatkan di sana.

Bahkan Angkatan Laut pernah melatih 30 lumba-lumba untuk menembakkan senjata panah beracun di bawah air. Namun menjadi masalah besar ketika terjadi Badai Katrina. Di lansir dari Guardian, menurut penyelidik kecelakaan, Badai Katrina menghancurkan tempat penahan lumba-lumba, yang membuat lumba-lumba pergi ke laut lepas.

Namun, Angkatan Laut menyangkal akuisisi itu, tetapi di suatu tempat di lepas Teluk Meksiko, ada lumba-lumba berenang di sekitar sana, kemungkinan mereka adalah lumba-luma yang dilatih untuk menembak panah beracun.

4. Acoustic Kitty

https://www.youtube.com/embed/nluSTnmP-yU

Perang Dingin adalah masa-masa di mana ide-ide gila bermunculan. Seperti Amerika Serikat yang memiliki banyak ide untuk memata-matai Uni Soviet. Meskipun begitu, Amerika juga khawatir dengan beberapa mata-mata Soviet di Amerika Serikat yang berada di kedutaan Washington D.C. 

Dikutip dari The Atlantic, setelah melalui berbagai ide, CIA memutuskan untuk merealisasikan proyek yang dikenal sebagai Acoustic Kitty. Mereka merekrut seekor kucing dan menanamkan alat pendengaran ke dalam tubuh kucing itu. Dengan set lengkap berupa mikrofon dan pemancar radio, Acoustic Kitty adalah salah satu contoh awal dari hewan cyborg, dan CIA mengira bahwa mereka berhasil melakukan pencapaian terbesar terkait spionase.

Sayangnya, kucing itu sangat sulit untuk dilatih. Setelah mencocokkan Acoustic Kitty dengan teknologinya, dua agen CIA membawanya ke taman Washington D.C. untuk tes pertama. Sambil menggendong kucing dengan mendengarkan dua lelaki asing berbicara, para agen melepaskan Acoustic Kitty.

Alih-alih berjalan ke laki-laki itu, Acoustic Kitty membelok ke arah lain, berlari ke jalan terdekat, dan sayangnya tertabrak mobil. Kematian sebelum waktunya itu mengakhiri program tersebut.

Laporan resmi CIA menyatakan, "Pemeriksaan akhir kami terhadap kucing yang dilatih, meyakinkan kami bahwa program ini tidak sesuai dengan kebutuhan praktis kami untuk memenuhi kebutuhan khusus kami."

5. Merpati fotografer

https://www.youtube.com/embed/XVRfp5ai6sQ

Pada awal Perang Saudara Amerika, para pemimpin militer menyadari bahwa pengintaian udara sangat penting dalam pertempuran. Namun pesawat pengintai adalah sasaran empuk bagi tembakan musuh. Menurut Tree Hugger, Dokter Jerman, Julius Neubronner, menyadari bahwa ini adalah masalah bagi pasukan Jerman. Dan pada tahun 1908 ia menemukan inovasi kamera yang dipasangkan pada merpati.

Kamera itu cukup kecil dan terpasang pada merpati yang terlatih. Namun Neubronner menyadari bahwa merpati tidak dapat mengoperasikan kamera, jadi ia memasang timer pada kamera. Ketika merpati dilepaskan, mereka akan terbang di atas target dan kamera akan mengambil gambar secara otomatis dengan timer. Ketika Perang Dunia I, merpati-merpati itu diterjunkan, tetapi tidak ada catatan pasti seberapa efektifnya burung-burung itu melakukan tugasnya.

Dalam Perang Dunia II, praktik itu muncul lagi. Bahkan CIA menggunakan merpati untuk fotografi selama Perang Dingin. Laporan CIA sebagian besar masih rahasia, dan membuat banyak orang bertanya-tanya informasi rahasia apa yang disembunyikan agensi tentang si merpati tersebut.

6. Operasi Kuwaiti Field Chicken

Unik, 10 Perang Ini Menggunakan Hewan Sebagai Senjatarallypoint.com

Salah satu penemuan paling mengerikan dalam peperangan modern adalah gas beracun. Sejak diperkenalkan ke medan perang dalam Perang Dunia I, tentara segera mencari cara untuk mendeteksi gas sehingga para prajurit punya waktu untuk mengenakan topeng gas mereka. Ketika Amerika Serikat pergi berperang dalam Operasi Badai Gurun, komandan militer tahu bahwa tentara Irak memiliki senjata gas beracun, jadi ia mencari cara agar para prajuritnya selamat. 

Operasi Kuwaiti Field Chicken dicetuskan dan menggunakan ayam sebagai detektor gas bergerak. Ayam dipilih karena memiliki sistem pernapasan yang sensitif. Jika gas beracun terdeteksi, mereka akan mati di hadapan manusia. Pada uji kelompok ayam pertama, ayam-ayam itu ditempatkan di pangkalan militer, namun di pagi hari semua ayam itu mati.

Karena panik, para prajurit mengira kalau ayam-ayam itu terbunuh karena gas beracun, tetapi ternyata ayam-ayam itu mati karena membeku dari dinginnya udara malam hari. Meskipun Operasi: Kuwaiti Field Chicken gagal, ia tetap digunakan untuk Perang Teluk kedua. Dan lagi, ayam-ayam itu mati sebelum menghirup gas beracun.

Baca Juga: Wajib Tonton, Inilah 12 Film Terbaik yang Mengisahkan Perang Dunia 2

7. Babi pengusir gajah

Unik, 10 Perang Ini Menggunakan Hewan Sebagai Senjatawikipedia.org

Gajah perang adalah tank perang pada zaman kuno. Pertama kali muncul pada 400 SM selama perang India, gajah perang dengan cepat menyebar ke seluruh dunia pada masa itu, membuat musuh ketakutan saat gajah itu muncul di medan pertempuran. Setelah Alexander Agung wafat dalam upayanya untuk menaklukkan dunia, para jenderalnya masih meributkan sisa-sisa kekaisaran, dan beberapa gajah bekas perang.

Selama perang berikutnya, Jenderal Antigonus II Gonatus menyerang kota Megara untuk menguasainya. Dia menggunakan gajah untuk mengambil alih pengepungan. Orang-orang Megaria sudah menyiapkan strategi lain, mereka memiliki satu ton babi dan menyusun rencana untuk menyerang musuh. 

Selama perang di peradaban kuno, babi digunakan untuk menakuti gajah. Menurut Military Factory, Republik Romawi pun pernah menggunakan gerombolan babi untuk menakuti gajah perang.

Tetapi Megaria melakukan pembaruan dengan menyiram babi dengan minyak dan menyulutnya dengan api. Gajah-gajah pun panik, melarikan diri dari babi yang terbakar, dan gajah perang tidak menghiraukan perintah dari pawang mereka. Dan Megarian pun memenangkan pengepungan. 

8. Wotjek si beruang tangguh

https://www.youtube.com/embed/FZT62Gbb3iE

Perang Slavia melibatkan Wojtek, beruang yang bertarung pada Perang Dunia II untuk pasukan Polandia. Perusahaan Wojtek menemukannya pada tahun 1942 saat bepergian melalui Persia setelah dibebaskan dari kamp-kamp kerja Soviet. Mereka menemukan anak beruang itu tanpa induknya, dan memutuskan untuk membawa anak beruang itu ke Polandia. 

Saat Wojtek tiba di Polandia, para prajurit mencoba melatihnya, tetapi komandan mereka ragu dengan kehadiran beruang itu.  Sebelum mereka bisa memutuskan apa yang harus dilakukan dengan Wojtek, kru artileri turun ke pertempuran perang, dan Wojtek ikut.

Para prajurit pun menyadari bahwa Wojtek tidak takut dengan tembakan, dan bahkan beruang itu cukup tenang di pertempuran. Wotjek juga membantu membawa kotak-kotak peluru kepada prajurit. Mengetahui itu, para prajurit melatihnya untuk membawa peluru artileri dari truk pasokan ke garis tembak! Wojtek bahkan diberi pangkat, nomor seri, dan pembayaran seperti seorang prajurit sungguhan.

Dari 1943 hingga akhir perang, Wojtek membawa peluru, dan tidak pernah terbunuh. Dikutip dari BBC, setelah perang berakhir, ia pensiun dari dinas militer dan tinggal di kebun binatang sampai meninggal pada tahun 1963. Kemungkinan besar ia merupakan satu-satunya beruang dalam sejarah yang menerima bayaran perang militer.

9. Bom kelelawar

https://www.youtube.com/embed/NAv8G8jfuGQ

Selama Perang Dunia II, Amerika Serikat mencari cara untuk segera mengakhiri perang dengan Jepang. Sebelum memutuskan menggunakan bom atom, mereka bereksperimen dengan senjata yang diantaranya dikendalikan oleh hewan. Dari semua proyek, yang paling aneh adalah bom kelelawar.

Dokter gigi Lytle S. Adams adalah pencetus yang merencanakan penggunaan kelelawar sebagai senjata. Karena kelelawar sangat bagus dinavigasikan di malam hari untuk membawa senjata. Jika mereka bisa dilatih untuk membawa bom, ribuan kelelawar akan diterbangkan ke Jepang. Menurut Atlas Obscura, Adams meneruskan proposal ke departemen pertahanan dan disetujui.

Angkatan Darat diperintahkan untuk menangkap ribuan kelelawar dan mengirimkannya ke pangkalan udara untuk pelatihan bom. Para insinyur mengembangkan wadah kardus untuk mengangkut ratusan kelelawar ke Jepang.

Setelah 30 tes dilakukan, Marinir memutuskan untuk membatalkan proyek itu, karena tidak memiliki keunggulan dibandingkan pembom konvensional. Dan kelelawar-kelelawar itu dilepaskan kembali ke alam liar. 

Sebagian hewan memang bisa diandalkan dalam pertempuran, karena memiliki keunggulan tersendiri. Ada yang berhasil, tapi ada juga yang gagal. Bagaimana pendapatmu? 

Baca Juga: 10 Mitos Terbesar Mengenai Perang Dunia II yang Kita Yakini Benar 

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya