Pisah Dari Meksiko, 12 Fakta Soal Revolusi Texas

Para pemukim utara yang memperjuangkan hak kebebasan

Salah satu sejarah Amerika yang paling ikonik adalah Pertempuran Alamo. Pengepungan berdarah yang dialami oleh kaum revolusioner Texas di tangan diktator Meksiko, Santa Anna. Kisah ini bermuara ketika Texas ingin melepaskan diri dari Meksiko, namun Meksiko mengambil sikap dengan membunuh semua orang di Alamo, jadi Texas melakukan perlawanan kepada tentara Meksiko, kemudian menggenggam kemenangan dengan bergabung ke Amerika Serikat. Tetapi, itu hanyalah sepenggal ceritanya saja. Sebenarnya, banyak hal yang terjadi selama Revolusi Texas 1835-36. Apa saja ya itu? 

1. Revolusioner Texas yang diundang oleh Meksiko 

https://www.youtube.com/embed/AAZNROTU9Hc

Pada awal 1820-an, Meksiko baru saja menyelesaikan revolusinya sendiri dengan menghancurkan kekuasaan Spanyol. Sayangnya, pertempuran sengit itu menghabiskan populasi, terutama di perbatasan utara, wilayah itu pun rentan di lahap musuh. 

Menurut situs resmi Alamo, pada tahun 1820, para pemukim Amerika dan Eropa dipaksa tinggal di Meksiko utara dengan dijanjikan hak wilayah, keringanan pajak selama tujuh tahun, dan hak untuk memiliki budak. Pada tahun 1823, 500 pemukim kulit putih tiba di tempat yang sekarang disebut Texas, tetapi saat itu wilayah tersebut menjadi bagian dari Coahuila y Tejas. Sayangnya, para pemukim ini justru menjadi pemberontak melawan bangsa mereka.

2. Para pendatang yang menggantikan orang Meksiko

Pisah Dari Meksiko, 12 Fakta Soal Revolusi Texasslideserve.com

Gentrifikasi mendorong penduduk setempat keluar dari wilayah tersebut, dan itulah yang terjadi di Meksiko utara setelah tahun 1823. Wilayah utara ini ditinggali oleh para petani yang mengubah Coahuila y Tejas dari negara bagian Meksiko menjadi wilayah yang dihuni oleh orang berkulit putih. 

Dilansir dari Smithsonian, pada tahun 1830, pemukim kulit putih di Texas melebihi jumlah orang Meksiko itu sendiri, atau lima banding satu. Salah satunya karena kebijakan imigrasi Meksiko. Petugas yang memantau arus masuk imigran adalah para pemukim kulit putih itu sendiri, salah satunya Stephen F. Austin. Bahkan, petugas-petugas ini membiarkan para penjahat yang melarikan diri dari hukum untuk masuk ke wilayah tersebut, salah satu penjahat itu adalah Jim Bowie. Faktanya, sejumlah besar imigran ini menyebut diri mereka orang Texas. Secara terbuka menyatakan bahwa mereka ingin memisahkan diri dari Meksiko. 

Akhirnya, pemerintah Meksiko menghentikan program tersebut. Namun, saat itu, pemerintah Meksiko sudah memiliki puluhan ribu orang kulit putih yang siap jadi pemberontak dan sudah tinggal di perbatasan utara mereka.

3. Orang Texas meminta perlindungan politik

Pisah Dari Meksiko, 12 Fakta Soal Revolusi Texasthoughtco.com

Saat Meksiko melarang imigrasi dan perbudakan di Texas pada tahun 1830, orang Texas sangat tidak senang. Pada bulan Januari 1832, seorang tentara bernama Antonio López de Santa Anna memulai pemberontakan di barak di Veracruz karena pemerintah dianggap tidak menghormati hak negara bagian. Pemberontakan ini memberikan semangat pada orang Texas. 

Menurut Medium, pada tanggal 13 Juni 1832, sekelompok pemukim di Meksiko utara mengadakan pertemuan rahasia di Turtle Bayou.  Dalam pertemuan itu, mereka membahas tentang pemberontakan federalis Santa Anna. Orang Texas beraksi seperti warga Meksiko asli, mereka pun berani mengambil sikap politik. Santa Anna merekrut departemen lain dalam pemberontakannya, dan dia mengajak seorang jenderal utara untuk mendukung pemberontakan Texas. Santa Anna pun memenangkan pemberontakannya dan akhirnya menjadi presiden.

4. Kebijakan Tujuh Hukum

Pisah Dari Meksiko, 12 Fakta Soal Revolusi Texasthedetailedhistory.com

Orang-orang Texas mendukung sepenuh hati ketika Santa Anna menjadi presiden Meksiko. Santa Anna dianggap sebagai pria yang mendukung hak-hak negara bagian di Meksiko. Tetapi setelah dia mengamankan kursi kepresidenan, sistem federalismenya dipertanyakan karena dia membuat Tujuh Hukumnya. Diterapkan pada akhir tahun 1835, Tujuh Hukum ini sangat anti-federalis. Hak negara dihancurkan, dan setiap departemen ditempatkan di bawah komando militer. Mengetahui kebijakan itu, Negara bagian Zacatecas dan Coahuila y Tejas melakukan pemberontakan.

5. Pemberontakan yang dibalas dengan penghancuran

Pisah Dari Meksiko, 12 Fakta Soal Revolusi Texasfineartamerica.com

Saat banyak orang yang bangkit melawan Tujuh Hukum Santa Anna, diktator Meksiko ini pun tidak diam begitu saja. Seperti yang dijelaskan oleh Institut Kebudayaan Houston, Santa Anna menghancurkan kota Zacatecas. Diktator tersebut menyuruh anak buahnya untuk menggeledah kota, menyerang tambang perak negara bagian, dan merampas semua perak yang ada di sana. Lalu dia mengeluarkan kebijakan dengan memisahkan Aguascalientes yang kaya dengan sumber daya dari kota Zacatecas. 

Baca Juga: 7 Hal Ini Tercipta Berkat Revolusi Prancis

6. Pasukan Texas salah sasaran

Pisah Dari Meksiko, 12 Fakta Soal Revolusi Texasthinglink.com

Kaum revolusioner di Texas kembali memberanikan diri untuk melakukan pemberontakan. Ini dimulai dengan Pertempuran Gonzales pada tanggal 2 Oktober 1835. Dikutip dari Medium, dalam pertempuran ini, Meksiko hanya kehilangan sedikit pasukannya. Nah, aksi tersebut baru benar-benar dimulai ketika milisi Texas mengepung San Antonio.

Menurut ThoughtCo, selama pengepungan, Meksiko mendapatkan bantuan berupa hewan ternak yang membawa persediaan di dalam tas. Pasukan Texas pun menghalangi kedatangan bantuan mereka. Seperti yang dijelaskan Perpustakaan Negara Bagian Texas, Jim Bowie dan sekitar 150 orang berkuda menyerang orang-orang Meksiko, membunuh tiga orang dari mereka dan menyita hewan mereka.

Saat tas-tas hewan itu dibuka, pasukan Texas tidak menemukan persediaan makanan atau pun koin, tetapi mereka malah menemukan tumpukan rumput. Ternyata, "kolom bantuan" yang mereka serang adalah orang setempat yang ingin mencari makanan untuk hewan yang terperangkap di San Antonio. 

7. Pengepungan San Antonio yang brutal

Pisah Dari Meksiko, 12 Fakta Soal Revolusi Texasthoughtco.com

Pengepungan Alamo bukanlah satu-satunya pengepungan yang terjadi di kota. Pada akhir 1835, pasukan Texas mengepung ibu kota departemen San Antonio. Pada 5 Desember, pasukan Texas memutuskan untuk menyerang kota. Dilansir dari ThoughtCo, pasukan Texas yang menyerang kota, mengejutkan orang-orang Meksiko dalam persembunyiannya. Pertarungan berdarah ini sangat mematikan. Asosiasi Sejarah Negara Bagian Texas mengklaim bahwa lebih dari 150 orang Meksiko kehilangan nyawa dalam serangan itu, dibandingkan dengan sekitar 30 atau 35 orang Texas yang tewas. 

Orang-orang Meksiko yang bertahan hidup terpaksa mundur ke dalam Alamo, tempat di mana pasukan Texas kembali mengepung mereka. Akhirnya, jenderal Meksiko itu menyerah, dia serta anak buahnya diizinkan pergi setelah dilucuti. Momen ini menjadi bagian kecil yang diingat banyak orang, yakni penangkapan "tanpa darah" atas Alamo dari Meksiko.

8. Petani yang dipaksa untuk ikut bertempur

Pisah Dari Meksiko, 12 Fakta Soal Revolusi Texasthinglink.com

Pertempuran Alamo terkenal dengan kepahlawanannya, karena sekitar 200 orang Texas dengan gagah berani menahan lebih dari 1.000 tentara Meksiko selama 13 hari. Menurut Smithsonian, tentara Santa Anna menjalankan wajib militer sebelumnya. Namun, sebagian kecil tentaranya adalah petani pribumi yang dikumpulkan selama perjalanan panjangnya ke utara. Banyak dari mereka yang tidak memiliki perlengkapan yang memadai. Musim dingin tahun itu menewaskan banyak dari mereka selama perjalanan.

Statistik korban dari Pertempuran Alamo mengungkapkan bahwa orang Meksiko memiliki jumlah kematian yang jauh lebih tinggi. Tetapi faktanya, sebagian besar dari mereka yang terbunuh adalah petani yang kelaparan dan kedinginan yang dipaksa untuk ikut bertarung.

9. Pertempuran Alamo

Pisah Dari Meksiko, 12 Fakta Soal Revolusi Texashistorycollection.co

Seperti yang dijelaskan Smithsonian, pasukan Texas menggunakan meriam untuk menyerang musuh yang bergerak maju. Di sisi lain, akhir pertarungan justru mengandalkan tangan kosong atau bayonet. Menurut Smithsonian, yang dikutip dari sejarawan,  memperkirakan bahwa secara keseluruhan, antara 189 sampai 249 orang Texas tewas dan 145 hingga 395 orang Meksiko terbunuh di Alamo. 

10. Pembantaian tidak berhenti setelah pertempuran Alamo

Pisah Dari Meksiko, 12 Fakta Soal Revolusi Texastimetoast.com

Menurut Smithsonian, sejarawan Alan Huffines berpendapat bahwa sekitar 50 orang yang mencoba melarikan diri di akhir pertempuran Alamo, ditanduk dengan tombak. Setelah semuanya berakhir, Santa Anna mengeksekusi semua pria yang selamat, kecuali wanita dan budak yang diizinkan untuk pergi.

Pertempuran besar Texas setelah Alamo adalah pembantaian Goliad. Dilansir dari History, sekitar 350 orang Texas berhasil ditangkap. Komandan Meksiko meyakinkan para tahanan bahwa mereka akan diperlakukan sebagai tawanan perang, dan dia bahkan menulis surat kepada Santa Anna untuk meminta keringanan hukuman. Sebaliknya, Santa Anna justru menuntut untuk mengeksekusi 350 tahanan tersebut. Pada 27 Maret, para tahanan ditembak. Sekitar 350 orang meninggal hari itu. Pembantaian Goliad ini mendorong pasukan Texas untuk kembali melakukan pertempuran di Pertempuran San Jacinto, yang membawa Texas ke dalam kemenangan. 

11. Perbudakan diterapkan setelah Revolusi Texas

Pisah Dari Meksiko, 12 Fakta Soal Revolusi Texasdeadconfederates.com

Setelah Pertempuran San Jacinto mengakhiri revolusi, Texas menyatakan dirinya sebagai negara berdaulat. Salah satu undang-undang pertama yang disahkan republik baru adalah memulihkan perbudakan, seperti yang dilansir dari Texas State Historical Association

Bahkan bagian 9 dari konstitusi republik berisi undang-undang yang membiarkan perbudakan tetap berlanjut. Di antara klausulnya, pasal 9 menyatakan bahwa "kongres tidak boleh menggunakan kekuatannya untuk membebaskan budak," dan secara khusus juga melarang pemilik untuk membebaskan budak mereka sendiri. 

Meksiko sendiri melarang perbudakan sejak tahun 1829, dan menutup celah untuk Texas pada tahun 1830. Seandainya Santa Anna memenangkan perangnya, diperkirakan 5.000 budak yang tinggal di Texas akan dibebaskan. Sebaliknya, budak-budak ini tetap ditahan sampai 1865 - atau selama 30 tahun. 

12. Whitewashing dalam sejarah Revolusi Texas

Pisah Dari Meksiko, 12 Fakta Soal Revolusi Texaslistverse.com

Orang Texas kulit putih adalah mayoritas dari kaum revolusioner, mereka bergabung dengan Tejanos keturunan Meksiko, Eropa selatan, penduduk asli Amerika, orang kulit hitam merdeka, dan bahkan budak yang berjuang bersama mereka. Faktanya, Revolusi Texas sangat multietnis sehingga Smithsonian menyebutnya multikulturalisme. Namun, banyak lukisan, buku teks, dan film yang bersekongkol untuk menciptakan mitos bahwa revolusi Texas adalah perang ras atau yang disebut dengan whitewashing. Akibatnya, orang kulit putih dianggap sebagai satu-satunya kelompok yang memenangkan Revolusi Texas.

Artikel Smithsonian mewawancarai orang Texas Latin yang tumbuh di pertengahan abad ke-20. Ia teringat pernah diintimidasi selama pelajaran sejarah tentang pertempuran Alamo (terkadang oleh guru kulit putihnya).

Nah, sekarang jadi tahu kan bahwa Texas dulunya adalah Meksiko, hanya saja mereka ingin memisahkan diri. Dan Revolusi Texas adalah pembebasan nyata dari perlawanan mereka terhadap Meksiko. 

Baca Juga: 7 Fakta Mengerikan di Balik Revolusi Prancis, Penuh Pembantaian!

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya