11 Sejarah Nama Penyakit, Ada yang Diambil dari Nama Dokter Nazi

Beberapa nama penyakit ini disarankan untuk dihapus

Siapa coba yang tidak ingin dikenang dalam sejarah? Kita semua ingin dikenang sejarah, minimal dikenang keluarga, teman, dan kerabat sendiri, tetapi bagaimana jika nama kita digunakan sebagai sesuatu yang penting dalam sejarah, dan disebutkan berabad-abad sesudahnya. 

Dalam dunia kedokteran dan psikologi, nama-nama panjang dan unik seperti Alzheimer, Klinefelter, Münchausen, dan Tourette yang berseliweran di buku pengetahuan, ternyata dinamai berdasarkan nama seseorang. Lalu, siapa dan bagaimana hal ini bisa terjadi, ya? Mari kita ulas sejarahnya!

1. Seorang dokter yang pertama kali mengidentifikasi Down syndrome

11 Sejarah Nama Penyakit, Ada yang Diambil dari Nama Dokter Nazipotret Dr. John Langdon Down, penemu Down Sindrom (langdondowncentre.org.uk)

Mengutip dari Perpustakaan Kedokteran Nasional, pada usia 18 tahun, John Langdon Down bertemu dengan seorang gadis tak dikenal yang memiliki kondisi fisik yang unik. Kondisi unik ini menarik perhatian Down dan membuatnya penasaran.

Setelah mengambil alih rumah sakit jiwa Earlswood Asylum for Idiots, dan berhasil mengubah suaka ini menjadi jauh lebih baik, prestasinya pun semakin mengesankan, bukan saja menjadi administrator dan psikiater, ia juga menjadi psikolog, konselor, dan pekerja sosial, seperti yang dilansir Langdon Down Museum of Learning Disability.

Pada tahun 1860, Down akhirnya mendiagnosis kondisi yang diderita gadis yang pernah ditemuinya saat masih muda. 100 tahun kemudian, kondisi tersebut secara resmi dinamai sindrom Down (Down syndrome).

2. Tourette dan kepercayaannya akan hipnosis

11 Sejarah Nama Penyakit, Ada yang Diambil dari Nama Dokter Nazipotret Georges Albert douard Brutus Gilles de la Tourette (futura-sciences.us)

Menurut Tourette Association of America, Georges Albert douard Brutus Gilles de la Tourette menjadi asisten Dr. Jean-Martin Charcot. Tourette mungkin bukan orang pertama yang mengidentifikasi gangguan ini, tetapi dia dikenali karena gangguan uniknya sendiri, yang dinamai berdasarkan namanya, Sindrom Tourette. 

Dikutip dari Tourette Canada, Tourette juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam studi hipnotisme. Dia berhipotesis bahwa orang yang dihipnotis tidak bisa melakukan kejahatan, meskipun konsep ini berantakan ketika salah satu pasien Tourette yang dihipnotis menembak lehernya sendiri. Akibatnya, reputasi baik Tourette hancur, dan bertahun-tahun kemudian ia menderita demensia dan ditempatkan di rumah sakit jiwa.

3. Daniel Salmon sebenarnya tidak ada hubungannya dengan salmonella

11 Sejarah Nama Penyakit, Ada yang Diambil dari Nama Dokter Nazipotret Daniel Elmer Salmon (1850-1914), seorang ahli bedah hewan, New York, Amerika Serikat (fineartamerica.com)

Daniel Salmon adalah dokter hewan pertama di Amerika Serikat. AVMA menunjukkan bahwa Dr. Salmon mampu menghentikan penyebaran penyakit mematikan yang menyebar melalui ternak Texas kurang dari delapan tahun. Salmon juga pendukung teori kuman penyakit. 

Reputasi Salmon yang cukup terkenal membuat namanya dipakai untuk menamai penyakit, meskipun bukan dia yang menemukannya. Dilansir USDA, penghargaan ini sebenarnya diberikan kepada sesama ilmuwan Bureau of Animal Industry (BAI) Dr. Theobald Smith, yang menemukan salmonella selama studi hog cholera. 

4. Sindrom Münchausen terinspirasi dari seorang tentara Jerman

11 Sejarah Nama Penyakit, Ada yang Diambil dari Nama Dokter Naziilustrasi Baron Munchhausen (hero.wikia.com)

Seseorang yang menunjukkan delusi parah terkait kesehatan mereka, seperti menyakiti diri sendiri untuk membuat orang lain "menyadari" bahwa mereka sakit, adalah gangguan jiwa yang disebut sindrom Münchausen, seperti yang dikutip Mayo Clinic. 

Münchausen sendiri adalah nama seorang tentara Jerman yang bertugas untuk Rusia pada tahun 1700-an. Dilansir Britannica, setelah Münchausen pensiun, ia mengarang cerita tentang pengalamannya sebagai militernya.

Münchausen pun menginspirasi karakter fiksi pada tahun 1785 oleh penulis Rudolf Erich Raspe, serta pendongeng lain dalam karya-karyanya. Pada 1950an, Dr. Richard Asher menamai sindrom Münchausen kepada pasien yang mengalami gangguan pura-pura ini. 

5. Sindrom Reiter dan sejarah kelamnya yang memilukan

11 Sejarah Nama Penyakit, Ada yang Diambil dari Nama Dokter Nazipotret dokter Nazi, Hans Conrad Julius Reiter (kb.dk)

Ada jenis radang sendi yang dulu disebut sindrom Reiter, tetapi beberapa orang mengajukan petisi untuk menghapus istilah tersebut dari semua jurnal dan wacana medis, dan menggantinya dengan "artritis reaktif". Melansir Scientific American, banyak dokter dan pasien yang masih menggunakan nama lama karena kebiasaan, tetapi tidak menyadari sejarah kelamnya.

Dokter Hans Conrad Julius Reiter adalah seorang dokter Nazi yang melakukan eksperimen tidak bermoral pada tahanan kamp konsentrasi, membantai ribuan orang dengan cara tidak manusiawi. Seminar di Arthritis and Rheumatism pada 2003 menunjukkan bahwa diagnosis pertama artritis reaktif juga mendahului penelitian Reiter, jadi menggunakan namanya untuk penyakit ini dianggap tidak layak.

Baca Juga: Tanpa Nazi, 10 Penemuan Ini Tak Akan Pernah Ada

6. Sindrom Klinefelter dianalisis oleh seorang ilmuwan terkenal dan asistennya

https://www.youtube.com/embed/Xco9bNDkCmg

Menurut buku A Biographical History of Endocrinology karya Lynn Loriaux, Harry Klinefelter bekerja di Mass General dan menjadi asisten dari seorang ahli endokrinologi klinis terkenal, Fuller Albright.

Klinefelter dan Albright menyelidiki dan menganalisis delapan pasien laki-laki dengan kelainan berupa payudara yang besar dan testis yang kecil selama setahun. Setelah dipublikasikan, Klinefelter mendapatkan penghargaan dari mentornya dengan menamai sindrom itu seperti namanya. 

Sindrom Klinefelter, seperti yang diketahui sekarang, berkaitan dengan kromosom. Seperti yang dijelaskan oleh National Library of Medicine, laki-laki dengan kondisi ini memiliki kromosom X ekstra (XXY, bukan XY) dan menghasilkan lebih sedikit testosteron daripada laki-laki dengan kromosom XY, memiliki bulu wajah yang lebih sedikit, biasanya lebih tinggi, dan lain sebagainya. 

7. Seorang psikiater asal Jerman yang menemukan Alzheimer

11 Sejarah Nama Penyakit, Ada yang Diambil dari Nama Dokter Nazipotret Dr. Alois Alzheimer (superatuenfermedad.com)

Unik, brilian, dan setia pada sains, Dr. Alois Alzheimer adalah seorang psikiater asal Jerman yang dikenang karena penelitiannya terhadap seorang wanita berusia 51 tahun bernama August Deter, yang menderita penyakit psikologis seperti kehilangan ingatan dan halusinasi. Ketika Deter meninggal pada tahun 1906, Alzheimer mengautopsi otaknya dan mengidentifikasi penyakit ini. 

Menurut Alzheimer's Disease International, metode yang digunakan Alzheimer untuk mendiagnosis Deter sangat canggih, bahkan penyakit ini masih didiagnosis dengan cara yang sama hingga saat ini, lebih dari satu abad lamanya. Asosiasi Alzheimer memperkirakan bahwa penyakit itu menyerang satu dari setiap tiga manula.

Meskipun nama Alzheimer diabadikan, tetapi menurut ahli saraf Gayatri Devi, Alzheimer meninggal karena flu parah ketika dia berusia 51 tahun—usia yang sama dengan pasiennya August Deter ketika mereka pertama kali bertemu.

8. James Parkinson dan studinya terkait penyakit Parkinson, serta keterlibatannya dalam dunia politik

https://www.youtube.com/embed/HMe2Xw4Vk-8

Penyakit Parkinson yang menyerang sistem saraf ini mendapatkan namanya dari Dr. James Parkinson, seorang dokter Inggris abad ke-19, seperti yang dikutip Scientific Electronic Library Online. Parkinson menerbitkan studinya itu pada tahun 1816, berdasarkan pemeriksaan dari enam orang pasiennya.

Meskipun kontribusi Parkinson terhadap sains dan kedokteran sangat besar, tapi pada zamannya, Parkinson dibenci karena pandangan politik radikalnya yang dianggap pasifisme dan menginginkan reformasi sosial di Inggris.

Parkinson merupakan seorang advokat vokal yang menjadi anggota London Corresponding Society. Hal ini membuatnya cukup terkenal, bahkan Parkinson diinterogasi dan dituduh terlibat dalam rencana pembunuhan Raja George III. Pada akhirnya, dia dinyatakan tidak bersalah, itu sebabnya dia menghabiskan sisa hidupnya untuk fokus pada sains ketimbang politik.

9. Hans Asperger mengirim anak-anak untuk dieutanasia

11 Sejarah Nama Penyakit, Ada yang Diambil dari Nama Dokter Nazipotret Hans Asperger (spectrumnews.org)

Istilah sindrom Aspergers umumnya dikenal sebagai gangguan spektrum autisme. Hans Asperger-dokter Austria yang pertama kali mengidentifikasi "autisme", dikenal sebagai dokter yang menyelamatkan nyawa anak-anak.

Dalam sebuah wawancara dengan Vox, sejarawan Edith Sheffer mengungkapkan bahwa Asperger justru mengirim belasan anak untuk eksperimen dan dieutanasia oleh Nazi, meskipun Asperger sendiri tidak tergabung dalam partai Nazi.

Mengingat ungkapan Edith Sheffer tentang Hans Asperger ini, Sheffer—yang putranya didiagnosis dengan spektrum autisme, menyarankan agar nama Asperger dihapus dari sindrom ini.

10. Penemuan besar Hakaru Hashimoto yang tak diakui

11 Sejarah Nama Penyakit, Ada yang Diambil dari Nama Dokter Nazipotret Hakaru Hashimoto (knowyourthyroid.com)

Pembengkakan kelenjar tiroid yang disebut juga gondok, adalah penyakit akibat kekurangan yodium. Ada jenis gondok tertentu yang bukan disebabkan oleh kekurangan yodium, ini disebut penyakit Hashimoto. Menurut Jurnal Endokrin yang diterbitkan tahun 2002, nama penyakit ini diambil dari seorang ahli bedah Jepang bernama Hakaru Hashimoto. Ia lahir di sebuah desa kecil dan berasal dari garis keluarga keturunan dokter.

Menurut Dr. Clark Sawin, Hashimoto adalah putra ketiga yang berhasil menjadi ahli bedah. Saat mengerjakan tesisnya, Hashimoto meneliti tentang ggondo dan menerbitkan hasilnya di majalah Jerman, serta menulisnya dalam bahasa Jerman. 

Sayangnya, penemuannya ini tidak mendapatkan perhatian. Setelah menerbitkan makalah ini, Hashimoto kembali ke desa asalnya dan menghabiskan sisa-sisa hidupnya dengan tenang sebagai dokter setempat. Dia meninggal di usia 52 tahun karena serangan tipus.

11. Lou Gehrig, pemain bisbol yang mendapatkan penghormatan akibat penyakit yang dideritanya

https://www.youtube.com/embed/Oci79mLcKOg

Masih ingat tidak sih dengan ice bucket challenge, tantangan disiram air es? Nah, tantangan ini awalnya dimaksudkan sebagai acara amal untuk penelitian ALS (amyotrophic lateral sclerosis), kondisi medis neurodegeneratif yang dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig, dinamai dengan nama pemain bisbol dari New York Yankees. 

Menurut Asosiasi ALS Texas, penyakit ini pertama kali didiagnosis pada tahun 1869 oleh Jean Martin Charcot, tetapi tidak mendapatkan perhatian sampai tahun 1939, ketika Gehrig mengungkapkan diagnosisnya kepada dunia. Sebelumnya, Gehrig dikenal sebagai "manusia besi", dan dia meninggal hanya dua tahun kemudian. 

Dilansir Biography, pada akhir hidupnya dia terlihat sangat lemah, bahkan tidak bisa menandatangani namanya sendiri. Julukan penyakit ini dibuat sebagai penghormatan baginya yang berani memberitahu dunia tentang penyakit ini. Sayangnya, baru-baru ini muncul pernyataan bahwa Lou Gehrig mungkin bukan menderita ALS.

Setiap manusia ingin dikenang, baik dari penemuannya atau keberuntungannya karena berhasil mencantumkan namanya dalam sebuah penyakit.

Baca Juga: 12 Sejarah Gulag, Sistem Kamp Kerja Paksa Diktator Rusia

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya