Sangat Merusak, Begini 12 Sejarah Senjata Nuklir di Amerika Serikat

Dari perang hingga uji coba

Senjata nuklir dimulai dengan Proyek Manhattan yang didirikan oleh Amerika Serikat pada Agustus 1942, dan menurut ICAN, kurang dari tiga tahun kemudian uji coba nuklir pertama dilakukan. Bom dijatuhkan di Jepang hanya sebulan kemudian, dan menjadi yang paling terkenal dalam sejarah dunia. Disitulah, perang serasa sangat berbeda.

Pada tahun 1946, PBB membentuk komisi untuk menangani ancaman senjata nuklir. Tetapi, hal itu tidak menjamin apa pun. Segala kemungkinan bisa saja terjadi dan kita semua sudah tahu betapa dahsyatnya senjata-senjata ini.

Menjatuhkan bom nuklir selama masa perang beserta dampaknya, bukanlah satu-satunya hal buruk yang muncul dari industri senjata ini. Lalu, bagaimana sejarah dari senjata nuklir itu sendiri, ya.

1. Uji coba nuklir Trinity (Nuklir pertama) 

https://www.youtube.com/embed/hyiXpECM7eg

Tiga tahun setelah penelitian senjata nuklir dimulai, yang pertama kali diluncurkan di gurun New Mexico, senjata itu dinamai Gadget. Menurut Atomic Heritage Foundation, pemimpin proyek ini memilih Gurun Jornada Del Muerto karena struktur tanahnya yang datar, tidak berangin, dan sangat terisolasi.

Tetapi, ledakan bom dari senjata Gadget yang dijatuhkan hanya berjarak 9.100 kilometer dari pemukiman--dan ledakannya sedikit lebih besar dari ledakan yang menghancurkan Hiroshima. Saat ini, radiasi di situs tersebut masih sepuluh kali lebih tinggi, meskipun cukup aman untuk dibuka sebagai distrik National Historic Landmark

Dilansir dari ABC News, pada tahun 2020, National Cancer Institute merilis hasil studi terkait dampak radiasi kanker di daerah tersebut. Mereka yang tinggal tidak jauh dari lokasi itu menderita kanker dan cacat lahir dengan tingkat yang memprihatinkan, dan ada juga peningkatan kematian pada bayi.

2. The Atomic Soldiers

https://www.youtube.com/embed/OooIZQNLhhI

Antara tahun 1945 dan 1962, AS melakukan sejumlah uji coba nuklir - tepatnya 230 uji coba di daratan. Forbes mengatakan bahwa selama tes tersebut, sekitar 235.000 personel militer terlibat, dan sekitar 20.000 tentara Inggris juga menyaksikan ledakan bom atom dari dekat.

Prajurit Inggris, Douglas Hern mengungkapkan kepada Motherboard bahwa saat ledakan itu terjadi, dia merasakan hawa panas yang teramat sangat. Ada juga beberapa prajurit yang mengalami luka bakar. 

Penelitian resmi yang dipublikasikan di International Journal of Radiation Biology, mengatakan bahwa radiasi memiliki dampak yang "signifikan secara statistik" seperti kanker, kemandulan, dan masalah kesehatan lainnya. Dikutip dari ICAN, para tentara menderita luka bakar akibat radiasi dan masalah kesehatan seumur hidup, mulai dari rambut rontok hingga kanker. Tetapi, banyak kompensasi mereka yang ditolak. 

3. Hiroshima dan Nagasaki 

https://www.youtube.com/embed/nyXtYjYJ-vs

Betapapun buruknya senjata nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki selama Perang Dunia II, sebenarnya jauh lebih buruk dari apa yang kita bayangkan. Awak pesawat Enola Gay--B-29 yang menjatuhkan bom di Hiroshima--tidak tahu bom apa yang mereka bawa. Dalam perjalanan pulang, mereka melihat ledakan dahsyat dari apa yang telah mereka jatuhkan. Kopilot Robert A. Lewis bahkan kebingungan dan tak menyangka, seperti yang diungkapkan Business Insider.

Letnan Kedua Russell Gackenbach adalah anggota terakhir awak Enola Gay yang masih hidup, dan pada 2018, dia menceritakan kepada NPR, "Setelah 73 tahun, saya tidak menyesali apa yang kami lakukan hari itu. Semua perang adalah neraka."

Yoshitaka Kawamoto baru berusia 13 tahun ketika bom menghantam sekitar setengah mil dari sekolahnya, dan dia melihat temannya yang terjebak di dalam reruntuhan, seperti yang dilansir Time, "Aku bisa melihat punggungnya patah. Ota menatapku dengan mata kirinya. Dia mengambil buku dari sakunya. Saya bertanya, 'Apakah kamu ingin aku memberikan ini kepada ibumu?' Ota mengangguk. Sesaat kemudian, dia meninggal." 

Baca Juga: 5 Bahaya Radiasi Nuklir Bagi Tubuh Manusia

4. Inti Iblis

https://www.youtube.com/embed/utZFyzh7Dyk

AS menjatuhkan dua bom, Fat Man dan Little Boy, dan ada inti ketiga yang sedang dikembangkan. Science Alert mengatakan bahwa senjata itu awalnya diberi kode nama Rufus, tetapi tidak lama kemudian namanya diganti the demon core (inti iblis). 

Setelah Jepang menyerah, Rufus disimpan di Lab Los Alamos, tempat para ilmuwan melakukan eksperimen berisiko tinggi yang mereka sebut "tickling the dragon's tail". Mereka ingin tahu seberapa jauh mereka bisa mengujinya sebelum memicu superkritikalitas yang akan menghasilkan reaksi mematikan. Dan hasilnya, terbukti sangat berbahaya. 

Harry Daghlian menjadi korban pertama yang meninggal pada 21 Agustus 1945, saat sedang membangun dinding bata tungsten karbida di sekitar inti plutonium. Sayangnya, dia menjatuhkan salah satu batu bata langsung ke inti, dan secara refleks, dia mengekspos dosis radiasi yang mematikan. Setelah 25 hari berjuang, dia akhirnya meninggal.

Setahun kemudian--pada 21 Mei 1946--seorang fisikawan bernama Louis Slotin melakukan eksperimen serupa, namun bedanya dia menjatuhkan obeng ke intinya. Kali ini, delapan orang terpapar gelombang radiasi. Sementara Slotin, meninggal hanya sembilan hari kemudian. Inti iblis itu akhirnya dilebur dan plutoniumnya dikembalikan kesemula. 

5. Ledakan Castle Bravo yang di luar perkiraan

https://www.youtube.com/embed/T2I66dHbSRA

Menurut Organisasi Perjanjian Larangan Uji Nuklir Komprehensif (CTBTO), AS telah melakukan 1.032 uji coba nuklir dari tahun 1945 sampai 1992. Pada tanggal 1 Maret 1954, kode operasi bernama Castle Bravo meluncurkan bom hidrogen ke tengah Pasifik. Hanya saja, ledakan itu tidak seperti yang mereka harapkan. The Atlantic mengatakan bahwa tes tersebut memiliki dua hasil yang sangat berbeda--dan uji coba itu mempercepat penelitian Uni Soviet untuk membuat bom yang sama besarnya. 

John Clark adalah wakil direktur uji untuk Komisi Energi Atom, ia dan anak buahnya keluar dari bunker dan melihat awan jamur (ledakan) yang jaraknya 20 mil, tetapi counter Geiger-nya mulai memberikan peringatan.

Ledakan Castle Bravo ternyata tiga kali lebih besar dari yang mereka perkirakan, dan itu 1.000 kali lebih kuat dari bom yang menghancurkan sebagian besar Hiroshima. Ledakan itu juga merusak 10 juta ton karang, yang jatuh di atas lautan luas. Nelayan di atas kapal yang berjarak 70 mil menderita luka bakar radiasi yang parah dan abu ledakan berterbangan ke pulau Rongelap.

6. Radioaktif dari ledakan Castle Bravo 

Sangat Merusak, Begini 12 Sejarah Senjata Nuklir di Amerika Serikatcivilbeat.org

Menurut Mongabay, ledakan bom Castle Bravo menghancurkan tiga pulau di dekatnya. Ledakan radioaktifnya juga menutupi area seluas 7.000 mil persegi, dan sebagai perbandingan, Kota New York hanya seluas 303 mil persegi. Di antara yang terparah adalah Atol Rongelap, yang tertutup puing-puing radioaktif. Tebalnya kira-kira satu inci dan tersebar di seluruh atol serta terumbu karang di sekitarnya.

Pada tahun 2018, peneliti mengatakan bahwa terumbu karang di Rongelap mulai membaik, tetapi arus laut panas pada tahun 2014 telah memutihkan dan membunuh sebagian besar kehidupan laut yang ada di sana. Para peneliti menemukan bahwa ekosistem laut di sana sangat tangguh saat menghadapi uji coba nuklir, namun dalam keadaan pemanasan global saat ini, beberapa kerusakan serius masih terjadi.

Atlantic mengatakan bahwa ledakan nuklir menghasilkan sejumlah besar isotop karbon radioaktif yang disebut karbon 14 dan bom hidrogen diciptakan sangat banyak oleh manusia, bahkan para peneliti menemukan zat berbahaya ini di setiap makhluk hidup yang telah mereka uji. 

7. Evakuasi penduduk Bikini Atoll dan Rongelap 

Sangat Merusak, Begini 12 Sejarah Senjata Nuklir di Amerika Serikataljazeera.com

Penduduk Hiroshima dan Nagasaki bukan satu-satunya warga sipil yang rumahnya hancur oleh senjata atom. Pada tahun 1945, Presiden yang menjabat saat itu, Harry S. Truman, memberikan izin untuk melakukan pengujian senjata nuklir dengan skala yang lebih banyak, dan tempat pengujian baru - Bikini Atoll.

The Guardian mengatakan bahwa pada tahun 1946, 167 orang yang tinggal di Bikini Atoll memilih untuk pergi. Mereka akhirnya dipindahkan ke pulau yang disebut Rongerik Atoll, tetapi pulau itu minim sumber makanan, dan membuat mereka kelaparan. Sementara itu, pengujian nuklir menghancurkan sebagian kecil surga mereka di Bikini Atoll, dan pada saat pengujian berakhir di tahun 1958, surga itu tidak dapat dihuni lagi.

Namun, mereka bermukim kembali di sana pada awal tahun 1970-an, akibatnya banyak orang yang menderita penyakit dan meninggal karena upaya pembersihan tidak berhasil sepenuhnya, dan makanan yang ditanam di sana mematikan. Penduduk Rongelap sendiri tidak dievakuasi sampai mereka terpapar abu radioaktif, dan Greenpeace harus turun tangan langsung untuk mengevakuasi mereka. 

8. Ledakan bom nuklir yang menjadi ajang tontonan

https://www.youtube.com/embed/Z7X7QNDi1mQ

Harry Truman - presiden yang sama yang menjatuhkan bom di Jepang - menjadikan sebidang gurun seluas 640 mil persegi di Nevada untuk ditetapkan sebagai Nevada Proving Grounds. Menurut PBS, itu adalah satu-satunya situs uji coba nuklir di atas tanah yang aktif di benua AS selama masa damai. Apalagi jaraknya hanya sekitar 65 mil dari Las Vegas. 

Tes pertama dilakukan pada 27 Januari 1951, dan uji coba ini dijadikan bisnis di Las Vegas. Mereka menawarkan pertunjukan ledakan bom. Para pengunjung bisa melakuka reservasi di Desert Inn's Sky Room untuk melihat panorama awan jamur (ledakan), beberapa bahkan menuju ke gurun untuk melihat lebih dekat. Hal ini menyumbang penghasilan ke daerah tersebut. Tetapi, para petani di daerah itu justru mengeluh karena ternak mereka terkena dampak radiasi. Pengujian pun dilarang pada tahun 1963. 

9. Kapal perang AS yang diledakan dengan bom nuklir beserta uji coba menggunakan hewan

https://www.youtube.com/embed/_nQtlZ-nGIg

Setelah ledakan bom di Jepang, dunia melihat betapa dahsyatnya senjata nuklir. Sementara itu, militer AS masih ingin mengetahui potensi nuklir lebih dalam, mereka pun melakukan lebih banyak pengujian di Samudra Pasifik, dan memiliki sejumlah subjek uji coba. Atomic Heritage Foundation mengatakan bahwa Operasi Crossroads ini dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi pada kapal perang angkatan laut jika terkena senjata nuklir. Uji ini diumumkan ke publik, pers diundang, dan kapal perang diisi dengan binatang. 

Menurut Cold War LA, ratusan hewan - termasuk kambing, babi, dan hewan kecil seperti tikus dan marmot - dikurung atau diikat dengan bingkai logam di atas kapal. Sekitar 10 persen meninggal seketika selama ledakan itu, dan lebih banyak lagi yang meninggal setelah berhari-hari atau berminggu-minggu mengalami penderitaan, dan mereka yang selamat kemudian dibunuh dan diperiksa.

Ada satu binatang yang selamat, babi # 311, yang lolos dari kapal uji coba nuklir. Babi itu ditangkap saat berenang di laguna terdekat. Babi # 311 ini akhirnya dipindahkan ke Taman Zoologi Nasional Smithsonian, dan insiden itu memicu protes massal atas penggunaan hewan dalam uji coba nuklir. 

10. Perkiraan korban tewas dan kerugian akibat uji coba senjata nuklir

https://www.youtube.com/embed/F26kJVZlV9o

Pengujian nuklir sangat kontroversial, dan ada beberapa penelitian terbaru yang semakin membuat kita tidak nyaman. Pada tahun 2017, Universitas Arizona menerbitkan sebuah makalah tentang bagaimana pengujian nuklir AS berdampak pada kesehatan dan kematian warga negaranya. Didapati bahwa kumulatif jumlah korban tewas akibat uji coba nuklir adalah tujuh hingga empat belas kali lebih besar dari perkiraan sebelumnya.

Radiasi itu mencemari pasokan makanan melalui produk susu -Institut Kanker Nasional menyebutnya sebagai "vektor utama" radiasi dalam rantai makanan yang disebarkan oleh angin, seperti diserap ke dalam gandum dan biji-bijian.

Perkiraan mereka menunjukkan bahwa antara tahun 1951 sampai 1973 saja, radiasi dari pengujian senjata nuklir berkontribusi pada 340.000 hingga 460.000 kematian. Untuk skala perbandingannya, Atomic Archive mengatakan bahwa sekitar 135.000 orang tewas selama pemboman Hiroshima, dan 64.000 tewas di Nagasaki. Seperti yang dikutip oleh Economics Help, para peneliti berpendapat bahwa kematian tersebut merugikan AS sekitar 473 miliar US dolar dan 6,1 triliun US dolar.  

11. Masalah besar dari limbah nuklir

https://www.youtube.com/embed/m44MB2Guy08

Senjata nuklir tidak hanya menciptakan masalah bagi dunia, tetapi juga menciptakan masalah jangka panjang yang akan dihadapi dari generasi ke generasi. Menurut Chemical & Engineering News, bahan limbah global yang sangat radioaktif mencapai lebih dari seperempat juta metrik ton pada tahun 2020. (Sebagai perbandingan, itu sekitar sepuluh kali berat Patung Liberty.) Sebagian besar dari itu adalah bahan limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir atau senjata nuklir. 

Masalah besar ini menjadi bom waktu yang terus berdetak secara literal. Beberapa di antaranya disimpan di penyimpanan "sementara" sejak 1940-an, dan kontainer penyimpanan itu semakin terdegradasi secara berbahaya. Wadah ini bisa bocor, dan tidak ada solusinya hingga saat ini. Menurut LA Times, AS membangun tempat penyimpanan limbah nuklir di Kepulauan Marshall untuk menampung banyak limbah nuklir. Mereka menutupinya dengan semacam kubah. 

12. Pohon yang terkontaminasi jejak nuklir

Sangat Merusak, Begini 12 Sejarah Senjata Nuklir di Amerika Serikatyoutube.com

Menurut The Atlantic, efek uji coba nuklir bertahan lama. Hal ini dibuktikan oleh kolumnis New York Times, Carl Zimmer. Dia mengunjungi Cape Cod, Mass sejauh 7.300 mil dari tempat pengujian nuklir di Bikini Atoll. Di sana, dia mengunjungi Institut Oseanografi Woods Hole, di mana ia dan timnya mempelajari penampang pohon yang telah ditanam pada tahun 1870 dan mati membusuk 150 tahun kemudian.

Penampang tersebut dikirim ke Mary Gaylord, yang kebetulan adalah ahli isotop karbon radioaktif. Pohon itu masih mengandung tingkat karbon radioaktif 6% lebih tinggi dari tingkat pra-tes. Penelitian ini meliputi pohon di Cape Cod hingga pohon di Selandia Baru dan terumbu karang di Galapagos. 

Sepertinya, tidak semestinya ya senjata nuklir diciptakan jika digunakan untuk hal-hal berbahaya, seperti mencelakakan manusia lainnya, dan menimbulkan banyak malapetaka.

Baca Juga: 5 Fakta Sejarah Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya