11 Peristiwa yang Mengilhami Terbentuknya NASA

Dari penemuan roket pertama kali hingga terbentuknya NASA

Saat ini, logo NASA sudah tidak asing bagi kita. Dengan lambang ikonik berwarna merah, putih, dan biru yang memiliki empat huruf yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia merupakan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional.

Jika kita salah satu orang yang tidak tahu apa artinya "NASA", kemungkinan besar kita hanya memiliki pemahaman yang sangat terbatas tentang sejarahnya pula. Memang sih, mungkin kita tahu bahwa NASA pernah mengirim orang pertama ke Bulan pada tahun 1969. Tapi seberapa banyak yang kita ketahui tentang peristiwa yang mencetuskan terbentuknya NASA? Mari kita cari tahu! 

1. Roket dikembangkan di China pada abad ke-13

https://www.youtube.com/embed/gCymr-xEykk

NASA tidak bisa dipisahkan dengan peroketan. Diyakini bahwa roket paling awal dikembangkan di Tiongkok, meskipun seputar perkembangannya tidak diketahui. Menurut Pusat Penelitian Glenn NASA, orang Cina mengembangkan bubuk mesiu yang terbuat dari kalium nitrat, belerang, dan bubuk arang sejak abad pertama Masehi. Zat ini digunakan untuk festival keagamaan, karena tabung berisi bubuk mesiu ini menghasilkan ledakan yang spektakuler.

Tetapi, mereka menyadari bahwa tabung ini bisa terbang jika dibuat lubang kecil di salah satu ujungnya. Orang Cina mulai mengikatkan tabung ke panah untuk mendorongnya ke jarak yang sangat jauh. 

Penggunaan pertama "fire-arrows" ini tercatat pada tahun 1232, ketika pasukan militer China menggunakannya untuk melawan penjajah Mongol di pertempuran Kai-Keng. Anak panah api ini memiliki daya dorong dan jangkauan yang kuat. Panah berpeluncur bubuk mesiu ini umumnya dianggap sebagai roket pertama dalam sejarah manusia. Penggunaannya menyebar ke wilayah lain, dari Timur Tengah hingga Eropa.

2. Jules Verne dan H.G. Wells mempopulerkan perjalanan ruang angkasa pertama kali di novel mereka 

11 Peristiwa yang Mengilhami Terbentuknya NASAflickr.com

Gagasan menggunakan roket untuk melakukan perjalanan ke luar angkasa tidak muncul sampai awal abad ke-20. Baru pada abad ke-20, para ilmuwan mengubah roket menjadi teknologi antariksa, inspirasi ideologis untuk penerbangan luar angkasa manusia sebenarnya berasal dari penulis fiksi ilmiah tahun 1800-an. 

Manusia telah lama memimpikan perjalanan luar angkasa, tetapi baru setelah perkembangan teknologi yang pesat dari revolusi industri, penerbangan luar angkasa menjadi kemungkinan yang nyata. Salah satu orang pertama yang menyadari hal ini adalah penulis Prancis Jules Verne. Novelnya di tahun 1865 berjudul "From the Earth to the Moon" memberikan deskripsi tentang perjalanan hipotetis ke permukaan bulan.

Kisah yang diceritakan Verne dalam bukunya tergenapi di masa depan. Ia mengungkapkan bahwa orang pertama yang mencapai Bulan adalah orang Amerika, yang meluncur dari Florida, dan mereka mendarat dengan selamat di laut. Mengikuti gagasan Verne, penulis Inggris H.G. Wells juga membantu mempopulerkan penerbangan luar angkasa. Kisahnya yang berpengaruh pada tahun 1897, War of the Worlds berpusat pada invasi Mars ke Bumi.

Namun demikian, kedua penulis tersebut menjadi inspirasi utama bagi para ilmuan di awal abad ke-20, dua di antaranya sangat penting bagi asal-usul NASA: Konstantin Tsiolkovsky dan Robert Goddard.

3. Konstantin Tsiolkovsky menerbitkan esai yang memiliki pengaruh besar

11 Peristiwa yang Mengilhami Terbentuknya NASAnasa.gov

Konstantin Tsiolkovsky adalah "ilmuwan roket" pertama di dunia. Lahir pada tahun 1857, Tsiolkovsky terpesona oleh gagasan penerbangan luar angkasa sejak usia muda. Menurut The New York Times, dia juga terinspirasi oleh tulisan Jules Verne.

Tetapi selain Verne, inspirasi Tsiolkovsky lainnya adalah tradisi spiritual "kosmisme" Rusia, sebuah ideologi yang berkembang pada abad ke-19, yang menegaskan bahwa perjalanan luar angkasa adalah kunci untuk menyempurnakan spesies manusia. Tsiolkovsky akhirnya percaya bahwa, dengan menjelajahi luar angkasa, manusia dapat menuju era kedamaian dan kemakmuran. 

Seperti banyak penggemar luar angkasa, Konstantin Tsiolkovsky menulis fiksi ilmiah. Namun tidak seperti penulis fiksi ilmiah yang muncul sebelum dia, dia memiliki pengetahuan ilmiah untuk membantu mewujudkan penerbangan luar angkasa. Penelitian ilmiahnya berpusat di sekitar aerodinamika, pembakaran gas, dan berbagai topik lain yang membuat roket berhasil terbang ke luar angkasa.

Dan, pada tahun 1903, ia menerbitkan esai berjudul "The Exploration of Cosmic Space by Means of Reaction Devices", yang digambarkan Space.com sebagai karya ilmiah pertama tentang kemungkinan menggunakan roket untuk perjalanan luar angkasa. Faktanya, tulisan Tsiolkovsky yang diuraikan dalam makalah ini membentuk dasar ilmu roket modern dan yang sekarang dinamai menurut namanya.

Tsiolkovksy berperan penting dalam pengembangan ilmu roket sebagai bidang akademik yang sah. Secara khusus, ia membantu mengembangkan Rusia - kemudian Uni Soviet - menjadi pembangkit tenaga listrik peroketan. 

Baca Juga: 6 Fakta Pesawat Ulang-alik NASA, Pesawat Canggih yang Telah Pensiun

4. Robert Goddard mengembangkan roket dengan bahan bakar cair pertama

https://www.youtube.com/embed/sGZZ2QHprHw

Jika Tsiolkovsky menganggap Jules Verne sebagai salah satu inspirasinya, Robert Goddard justru terinspirasi oleh H.G. Wells 'War of the Worlds'. Kontribusi Goddard yang paling berpengaruh di bidang ilmu roket berasal dari studinya tentang roket berbahan bakar cair--jenis yang akhirnya digunakan untuk membawa manusia ke Bulan.

Menurut Space Center Houston, sebelum abad ke-20, roket mengandalkan bahan bakar padat seperti bubuk mesiu, Goddard adalah orang pertama yang menyadari bahwa bahan bakar cair dapat menghasilkan kecepatan yang jauh lebih besar. Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian dan eksperimen, Goddard akhirnya menghasilkan roket berbahan bakar cair pertama yang berhasil (namun sederhana) pada tahun 1926.

Menurut Encyclopedia Britannica, Robert Goddard menghabiskan sisa hidupnya untuk mempelajari peroketan, terutama yang beroperasi di luar laboratorium di Roswell, New Mexico. Dia juga sempat menawarkan jasanya kepada militer selama Perang Dunia II. Goddard meninggal pada tahun 1945, lebih dari satu dekade sebelum NASA didirikan. Namun demikian, kompleks penerbangan pertama NASA dinamai sesuai nama Goddard, dan dia sering dikenang sebagai bapak program roket Amerika.

5. Jet Propulsion Laboratory dibentuk di Institut Teknologi California

11 Peristiwa yang Mengilhami Terbentuknya NASAspace.io9.com

Setelah eksperimen Robert Goddard dengan roket berbahan bakar cairan, banyak insinyur muda Amerika terpesona oleh bidang ilmu roket yang sedang berkembang. Secara khusus, terbentuklah Institut Teknologi California sebagai tempat pembelajaran peroketan awal.

Untuk tesis pascasarjana, seorang mahasiswa bernama Frank Malina menjalankan serangkaian eksperimen dengan roket berbahan bakar alkohol, ditemani oleh rekan-rekannya Qian Xuesen (a.k.a. Tsien Hsue-Shen), Jack Parsons, dan beberapa lainnya. Eksperimen mereka berkembang menjadi lembaga penelitian yang sangat sukses: Jet Propulsion Laboratory, atau JPL. 

Dibentuk pada akhir tahun 1930-an, JPL adalah salah satu badan terorganisir paling awal untuk studi ilmu roket di Amerika Serikat. Lembaga ini dimulai sebagai entitas dalam Caltech (Institut Teknologi California) tetapi disponsori oleh Angkatan Darat AS mulai awal 1940-an.

JPL menjelaskan, penelitiannya berpusat pada pengembangan sistem rudal balistik awal. Pada tahun 1958, JPL membangun satelit sukses pertama Amerika, Explorer 1. Ketika NASA dibentuk akhir tahun itu, keseluruhan JPL berada di bawah kendali NASA, dan JPL tetap menjadi bagian penting dari struktur organisasi NASA saat ini.

Sayangnya, pendiri JPL, Jack Parsons meninggal dalam ledakan laboratorium pada usia 37 tahun. Frank Malina masuk daftar hitam di AS setelah penyelidikan FBI mengungkapkan afiliasi komunisnya. Dan Qian Xuesen menghabiskan lima tahun hidupnya dari "Red Scare" tahun 1950-an. Para simpatisan komunis tidak mendapat tempat dalam program roket Amerika. Nazi, di sisi lain, disambut dengan tangan terbuka. 

6. Ilmuan Nazi mengembangkan roket V-2 

11 Peristiwa yang Mengilhami Terbentuknya NASAv2rockethistory.com

Program roket paling mapan di awal abad ke-20 bukan ada di Amerika atau Rusia, melainkan di Nazi Jerman. Militer Jerman tahu bahwa roket memiliki potensi yang bagus sebagai senjata perang, jadi mereka mendedikasikan banyak penelitian untuk pengembangannya. 

Ilmu roket Jerman dimulai oleh Hermann Oberth, tetapi selama era Nazi, ahli program roket adalah seorang pemuda bernama Werner von Braun. Bekerja untuk militer, von Braun mengembangkan roket awal abad ke-20 yang paling sukses, "Vergeltungswaffen-2," atau V-2. Jerman menggunakan roket V-2 untuk melancarkan sejumlah kampanye pemboman terhadap wilayah Sekutu, terutama Belgia dan Inggris.

Roket V-2 memang tidak cukup akurat untuk mencapai target tertentu tetapi dampaknya dapat menimbulkan kerusakan besar dan korban jiwa saat ditembakkan ke daerah perkotaan yang padat penduduk. Menurut BBC, diperkirakan ribuan orang terbunuh oleh roket V-2 Jerman selama Perang Dunia II, termasuk lebih dari 2.700 orang di Inggris Raya saja.

Tidak ada program roket lain yang sesukses Jerman saat itu - terutama ketika kesuksesannya diukur dengan korban jiwa. Ketika Jerman akhirnya jatuh ke tangan pasukan Sekutu, pemerintah Amerika Serikat dan Uni Soviet berupaya agar ilmuwan roket Nazi bekerja untuk program roket mereka masing-masing.

Amerika Serikat lebih sukses dalam hal ini. Menurut History.com, Amerika menarik sekitar 1.600 ilmuwan Jerman dengan berjanji untuk mengabaikan kejahatan perang mereka. Werner von Braun pun bekerja untuk NASA, merancang roket Saturn V yang membawa orang Amerika pertama ke Bulan.

7. Upaya Amerika Serikat untuk mengirim bom atom

11 Peristiwa yang Mengilhami Terbentuknya NASAibtimes.co.uk

Pada tahun-tahun terakhir Perang Dunia II, pemerintah Amerika menyalurkan sejumlah besar uangnya ke dalam "Proyek Manhattan"--sebuah inisiatif untuk mengembangkan senjata atom pertama. Proyek tersebut berhasil, dan bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945, menewaskan sekitar 200.000 orang.

Mungkin ini tampak tidak relevan dengan penciptaan NASA, tetapi, pengembangan persenjataan atom merupakan inti dari pengembangan roket yang lebih baik. Los Alamos National Laboratory menjelaskan bahwa bom atom--terutama bom hidrogen yang dikembangkan pada 1950-an--sangat berat sehingga hanya sedikit pesawat konvensional yang dapat terbang membawanya.

Selain itu, pesawat yang bergerak lambat dapat dengan mudah dideteksi dan ditembak jatuh oleh musuh sebelum dapat mengirimkan muatannya. Jadi, para pejabat militer menyadari bahwa, agar senjata atom mencapai potensi destruktifnya, mereka harus diluncurkan dengan rudal (yaitu roket berpandu). Rudal yang dirancang dengan baik dapat mencapai wilayah mana saja di dunia dan juga bisa bergerak sangat cepat, sehingga kemungkinan musuh berhasil mencegatnya akan sangat kecil.

8. Sergei Korolev menjadi pemimpin program ruang angkasa Uni Soviet

https://www.youtube.com/embed/YQfy5u3yOZQ

Sama seperti Jules Verne yang menginspirasi Konstantin Tsiolkovsky, Tsiolkovsky sendiri adalah inspirasi bagi Sergei Korolev, orang yang memimpin program luar angkasa Soviet pada 1950-an dan 1960-an. Korolev lahir pada tahun 1907 dan menghabiskan awal karirnya dengan merancang pesawat terbang.

Pada tahun 1938, dia ditangkap karena dituduh melakukan pemalsuan atas kegiatan kontrarevolusioner dan menghabiskan beberapa tahun di kamp kerja paksa. Tetapi Korolev tetap membantu negaranya dan setuju untuk menjalankan program misil awal Uni Soviet pada 1940-an. Menurut Space.com, peran Korolev tersebut berkembang menjadi "kepala program luar angkasa Soviet" - tetapi detail pastinya tetap dirahasiakan. 

Di bawah kepemimpinan Korolev, program luar angkasa Soviet memiliki sejumlah keberhasilan yang gemilang. Korolev adalah kepala desainer untuk roket R-7, salah satunya R-7 Semyorka, sebuah rudal balistik antarbenua. Dia juga mengawasi sejumlah uji terbang hewan yang sukses di tahun 1950-an: Lebih dari selusin anjing dimasukkan ke roket, diluncurkan ke tepi luar angkasa, dan dibawa ke pendaratan yang aman (Amerika Serikat juga melakukan penerbangan hewan selama periode ini, tetapi sebagian besar monyet yang diuji coba mati dalam prosesnya.) Kemudian, pada tahun 1957, Korolev memimpin pencapaian puncak Uni Soviet: peluncuran satelit pertama, Sputnik 1.

Sayangnya, Sergei Korolev sangat tertutup dengan penelitiannya, sehingga kematiannya pada tahun 1966 menjadi kemunduran besar bagi program luar angkasa Soviet. Impian Korolev mendaratkan astronot Soviet di Bulan tidak pernah menjadi kenyataan.

9. Angkatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut Amerika bersaing untuk mengembangkan roket

11 Peristiwa yang Mengilhami Terbentuknya NASAheroicrelics.org

Militer Amerika Serikat sangat menyadari kemajuan Uni Soviet di bidang luar angkasa. Namun alih-alih membentuk kemitraan untuk mengalahkan Soviet, akhir 1950-an terjadi persaingan besar-besaran dalam pengembangan roket antara Angkatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut Amerika Serikat. 

Beberapa kesuksesan roket paling awal datang dari Angkatan Darat. Roket Redstone Angkatan Darat - dan roket Juno adalah rudal sukses pertama Amerika: Mereka dirancang oleh tim yang dipimpin oleh Werner von Braun. Roket Juno meluncurkan satelit pertama Amerika, Explorer 1, pada tahun 1958. Angkatan Laut kurang berhasil di arena luar angkasa: Roket Vanguardnya seharusnya meluncurkan satelit Amerika pertama tetapi meledak di landasan peluncuran pada tahun 1957.  

Angkatan Udara bisa dibilang paling sukses dengan penelitian luar angkasanya. Pada akhir 1950-an, Angkatan Udara mulai mengembangkan roket "Atlas", yang akan membawa wahana penjelajahan ke Bulan. Selain mengembangkan roket, Angkatan Udara juga melakukan beberapa studi ilmiah pertama tentang efek ketinggian pada tubuh manusia.

10. Uni Soviet meluncurkan satelit Sputnik I

https://www.youtube.com/embed/g2WaJdflqT0

Pada pertengahan tahun 1950-an, baik Amerika Serikat maupun Uni Soviet sepakat untuk berpartisipasi dalam "Tahun Geofisika Internasional" - sebuah peristiwa global dari 1957 hingga 1958 antara semua negara. Sebagai bagian dari acara ini, Amerika Serikat mengumumkan niatnya untuk meluncurkan beberapa satelit kecil,  seperti yang dilansir dari Popular Science. 

Pemerintah Amerika yakin bisa mengalahkan Soviet dalam perlombaan teknologi ini. Tetapi pada 4 Oktober 1957, Uni Soviet berhasil meluncurkan Sputnik 1, satelit kecil yang dilengkapi radio. Koran-koran Amerika menyebut bahwa Sputnik bisa memata-matai setiap gerakan Amerika. Hingga akhirnya membuat publik Amerika marah dan ketakutan. Meskipun Sputnik 1 hanya seukuran bola voli, namun tidak ada satu pun roket Amerika yang meluncur ke orbit pada saat itu.

Rasa malu Amerika berlipat ganda ketika Uni Soviet meluncurkan satelit lain, Sputnik 2, pada 3 November. Yang satu ini bahkan memiliki penghuni: Laika, seekor anjing liar dari jalanan Moskow. Soviet berhasil meluncurkan dua satelit, sedangkan Amerika Serikat tidak.

11. Presiden Eisenhower  mengubah NACA menjadi NASA 

11 Peristiwa yang Mengilhami Terbentuknya NASApolitico.com

Peluncuran Sputnik menjadi pukulan besar bagi Presiden Dwight D. Eisenhower. Kepercayaan publik pada pemerintahan Eisenhower berkurang secara signifikan: Senator Andrew Johnson bahkan menuduh Eisenhower, seorang jenderal Perang Dunia II, tidak memberikan sumber daya yang memadai kepada militer untuk mempertahankan negara.

Akibatnya, pemerintahan Eisenhower memutuskan bahwa program luar angkasa Amerika harus dijalankan oleh badan sipil terpusat. Pada saat itu, hal terdekat yang cocok dengan tugas ini adalah National Advisory Committee for Aeronautics (NACA), sebuah cabang pemerintah yang relatif kecil, yang didedikasikan untuk meneliti masalah penerbangan.

Jadi, pada 29 Juli 1958, Eisenhower secara resmi mengubah nama NACA menjadi National Aeronautics and Space Administration (Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional), yang sekarang dikenal sebagai NASA. NASA akan beroperasi sebagai cabang baru dari pemerintah: Menurut Undang-Undang Antariksa 1958, lembaga ini akan diberikan anggaran yang memadai untuk "perluasan pengetahuan manusia tentang ruang angkasa" dan "peningkatan kegunaan, kinerja, kecepatan, keamanan, dan efisiensi kendaraan luar angkasa."

Prestasi NASA dari Apollo yang melakukan pendaratan di bulan hingga Teleskop Luar Angkasa Hubble menjadi tanda kesuksesannya. Suatu lembaga memang memiliki latar belakang dan peristiwa terdahulu. Sama seperti halnya NASA, sejarah perjalanan ruang angkasa ternyata memiliki cerita yang panjang. Semoga pengetahuanmu lebih terbantu, ya!  

Baca Juga: Tak Melulu Soal Luar Angkasa, Ini 5 Kegiatan Utama NASA di Dunia Sains

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya