Tak Asing Lagi, 9 Mitos Tentang Mesir Kuno Ini Sering Kita Dengar

Sampai-sampai kita pun mempercayainya

Terlepas dari betapa mengagumkannya pelajaran IPS kita di sekolah, namun nyatanya pelajaran itu tidak sepenuhnya memberitahu kita semua hal yang perlu kita tahu tentang Mesir Kuno. Pada dasarnya, sejarah itu luas.

Dan pada kenyataannya, banyak "fakta" yang kita pahami selama ini hanyalah mitos belaka. Bahkan sangking menjamurnya informasi ini sejak kita kecil, fakta ini tak bisa dibantahkan begitu saja jika tak ada sumber yang terpercaya. Namun inilah kebenaran sesungguhnya di balik semua hal yang kita pikir benar tentang Mesir Kuno

1. Mumifikasi hanya berlaku bagi Firaun

Tak Asing Lagi, 9 Mitos Tentang Mesir Kuno Ini Sering Kita Dengarbritannica.com

Mumi yang paling terkenal adalah firaun karena dipakaikan perhiasan setelah kematiannya, ada juga toples yang penuh dengan isi perut mereka, dan satu tubuh yang ditemukan mengalami dehidrasi. Menurut Smithsonian, mumi pertama kali di Mesir mungkin dibuat secara tidak sengaja. Yang akhirnya menarik perhatian banyak orang untuk melakukan mumifikasi setelah kematiannya.

Menurut Ahli Mesir Kuno Salima Ikram, mumifikasi bisa dilakukan siapapun pada peradaban mesir kuno, hanya saja mereka harus mampu membayarnya, dan biasanya ini dilakukan bagi kebanyakan orang kaya. Namun orang-orang termiskin pun tak ingin melewatkan momen ini setelah kematiannya, mereka akan mencoba membuat mumi sendiri, menggunakan teknik pasir kuno. Itu sebabnya, lebih dari 3.000 tahun, diperkirakan ada 70 juta mumi, walaupun Ikram mengira bahwa mungkin ada lebih banyak lagi. 

2. Raja Tut dibunuh karena Wazir Agung yang haus kekuasaan

https://www.youtube.com/embed/ULofBtBAJn4

Banyak orang yang mengira kalau kematian King Tut layak dibuatkan versi film Hollywoodnya. Menurut LA Times, bahkan banyak ahli Mesir Kuno mengira raja muda itu dibunuh secara brutal karena bagian belakang tengkoraknya retak. Banyak buku yang ditulis berdasarkan teori bahwa ia mengalami kekerasan oleh wazir agung Aye.

Aye adalah orang biasa yang menggantikan Raja Tut untuk memerintah. Namun Tut meninggal tak lama setelah mengambil alih kekuasaan, dan disanalah gerak-gerik Aye mulai mencurigakan. Dia mengklaim bahwa kekuasaan itu untuk dirinya dan memperkuatnya dengan menikahi janda Tut, yang kemudian juga meninggal setelahnya. Itulah mengapa kematian King Tut masih menjadi misteri.

Menurut LiveScience, banyak teori yang beredar, termasuk kalau ia menderita malaria, jatuh dari keretanya, patah kaki, atau memiliki penyakit sel sabit.

3. Penggalian makam Firaun membawa kutukan

https://www.youtube.com/embed/YMNnQnqPLa4

Menurut sebuah artikel di New York Times dari tahun 1922, patung-patung yang menjaga makam bagian dalam memiliki ular emas di kepala mereka. Dimalam penggalian, pemimpin penggalian bernama Howard Carter, diserang ketika sedang istirahat makan malam oleh seekor ular. Dari sanalah gagasan mengenai kutukan tersebar luas.

Menurut majalah Time, surat kabar memberitakan topik mengenai kutukan. LiveScience mengatakan bahwa Sir Arthur Conan Doyle percaya kalau kutukan itu nyata adanya. Satu teori mengatakan bahwa rumor itu mungkin dibuat oleh Howard Carter sendiri, supaya orang-orang tidak ikut campur dengan penemuannya.

Baca Juga: 7 Penemuan Masyarakat Mesir Kuno yang Bermanfaat hingga Sekarang

4. Cleopatra itu cantik dan seksi

Tak Asing Lagi, 9 Mitos Tentang Mesir Kuno Ini Sering Kita Dengarkateshrewsday.com

Cleopatra terkenal karena kecantikan dan keseksiannya. Itulah mitos mengenai Cleopatra yang sudah ada sejak zaman Romawi Kuno. Dia adalah seorang wanita yang berhasil merayu dua pria paling kuat di dunia pada saat itu, Julius Caesar dan Mark Antony. Menurut Heritage Daily, sejarawan Romawi Cassius Dio, yang menulis catatan 200 tahun setelah Cleopatra meninggal, mengatakan bahwa Cleopatra adalah "Seorang wanita yang sangat cantik." 

Menurut Egyptologist Joyce Tyldesley, dari bukti yang dimiliki kemungkinan Cleopatra justru terlihat cukup gagah. Sayangnya, potret atau patungnya tidak ada, tetapi fotonya terdapat pada sebuah koin dari zaman itu. Yang menunjukkan bahwa dia memiliki hidung besar dan dagu yang menonjol. Dia bukanlah tipe wanita supermodel.

5. Semuanya tertulis dalam Hieroglif

Tak Asing Lagi, 9 Mitos Tentang Mesir Kuno Ini Sering Kita Dengarsmithsonianmag.com

Hampir semua tulisan Mesir adalah hieroglif. Gambar-gambar itu membentuk bahasa yang begitu rumit sehingga tidak ada yang tahu sampai penemuan Batu Rosetta. Sekarang bertempat di British Museum, batu itu membantu menerjemahkan hieroglif ke dalam bahasa Yunani. 

Menurut Encyclopedia Britannica, selama lebih dari 2.500 tahun, orang yang bisa membaca dan menulis sebagian besar menggunakan jenis skrip yang berasal dari hieroglif yang disebut hieratik. Yang merupakan cara standar untuk menulis menggunakan pena dan papirus. Bahkan dokumen keagamaan biasanya ditulis dalam hierarki. Script ini akhirnya diganti dengan yang sederhana dan disebut demotic. (Yaitu bahasa ketiga di Batu Rosetta.)

Nama Mesirnya secara harfiah berarti "menulis dokumen" dan ahli tulis atau pebisnis menggunakannya selama lebih dari 1.000 tahun. Hieroglif hanya digunakan untuk hal-hal penting seperti pesan makam.

6. Piramid berada di tengah-tengah gurun

Tak Asing Lagi, 9 Mitos Tentang Mesir Kuno Ini Sering Kita Dengardiscovermagazine.com

Mungkin kamu beranggapan kalau Piramida Mesir itu terletak di tengah padang pasir. Tidak ada apapun kecuali hamparan pasir. Dan seseorang harus susah payah ke sana dengan menaiki unta serta perjalanan yang sangat jauh. Seperti yang ada di film-film. Namun pada kenyataannya, piramida-piramida itu berada tepat di tepi kota Kairo.

Beberapa agen perjalanan mungkin akan menawarkan penginapan yang tak terlalu jauh dari Piramida dan mungkin bisa ditempuh dengan berjalan kaki ke Keajaiban Dunia Kuno yang tersisa itu.

7. Yahudi dan budak yang membangun Piramida

https://www.youtube.com/embed/J1TW0sbUrh8

Hollywood terobsesi dengan gagasan bahwa budak, terutama budak Yahudi, membangun piramida. Menurut ahli Mesir Kuno, sekitar 10.000 pekerja profesional dipekerjakan untuk membangun piramida. Kisah budak dimulai dengan sejarawan Yunani Kuno Herodotus namun tidak berhenti begitu saja sejak saat itu. Yahudi pun dikaitkan terkait hal ini, namun mantan Perdana Menteri Israel Menachem Begin mengunjungi Mesir pada tahun 1977 dan menyangkal gagasan bahwa orang-orang Yahudi adalah yang membangun piramida. Karena menurutnya, orang-orang Yahudi tidak ada pada waktu itu.

Bukti arkeologis menunjukkan bahwa orang yang membangun Piramida diperlakukan dengan baik. 10.000 orang bekerja dalam shift tiga bulan, dan kelompok pekerja itu mengonsumsi 21 sapi dan 23 domba per hari. Jika mereka tewas saat bekerja, mereka akan diberi kehormatan dengan dikubur di dekat Piramida.

8. Semua penguasa adalah orang Mesir

Tak Asing Lagi, 9 Mitos Tentang Mesir Kuno Ini Sering Kita Dengarpinterest.com

Pada saat itu, Mesir kuno adalah tempat yang cukup mengesankan, dan banyak negara-negara lain yang berniat untuk menaklukannya. Siapa yang tidak tertarik dengan segala kemewahan dan keagungan Mesir kuno pada waktu itu? Orang asing pertama yang mencoba menaklukkan mesir adalah Alexander the Great (Alexander Agung.) Makedonia ini mencoba mengambil alih segala yang ada di Mesir. Begitu dia tiba di Mesir, dia memulai dinasti yang akhirnya bertahan lebih dari 300 tahun.

Secara etnis Yunani, menurut New York Times, dinasti Ptolemeus menjadi semacam ikatan dari dua budaya dan Alexandria akan menjadi salah satu kota kosmopolitan pertama. Keluarga Ptolemeus akan mengikuti beberapa tradisi Mesir yang cukup aneh, seperti menikahi saudara kandung sendiri untuk mempertahankan kekuasaan dalam keluarga.

9. Masyarakat biasa hanya memiliki sedikit haknya

Tak Asing Lagi, 9 Mitos Tentang Mesir Kuno Ini Sering Kita Dengarancient-origins.net

Mesir diperintah oleh orang-orang yang dianggap dewa dalam wujud manusia, mungkin itu sebabnya kita berasumsi bahwa orang biasa tidak memiliki banyak hak. Kita juga tahu bahwa Mesir Kuno memiliki budak, tetapi masyarakat Mesir sebenarnya memiliki lebih banyak hak daripada yang kita bayangkan.

Pekerja profesional, seperti yang membangun piramida, ternyata memiliki kehidupan yang layak. Menurut PBS, para pekerja memiliki rumah dengan banyak kamar dan mendapat dua hari libur untuk setiap sepuluh hari mereka bekerja. (Itu jauh lebih baik daripada yang biasanya kita lihat di gambar-gambar ilustrasi budak yang sedang dicambuki).

Mereka bahkan diberi cuti ekstra jika mereka harus membuat mumi teman atau saudaranya. Mereka pun menerima tunjangan dan bahkan bisa mogok kerja jika mereka tidak mendapatkan perawatan yang mereka inginkan. Setelah Ramses II wafat, pemerintah kesulitan memberi makan dan membayar para pekerja, sehingga mereka mengorganisir pemogokan pertama yang tercatat dalam sejarah.

Terlebih lagi, wanita di Mesir Kuno memiliki hak yang hampir sama dengan pria, menurut Perpustakaan Universitas Chicago, mereka berbagi harta bersama dengan suami mereka dan bisa menceraikan suami. Mereka bisa mendapatkan pekerjaan dan membuat kontrak atas nama mereka sendiri, mereka bahkan bisa menjadi firaun, posisi teragung di sana. 

Wah, gak nyangka ya ternyata 9 fakta yang kita ketahui tentang Mesir Kuno selama ini adalah mitos belaka. Menurutmu bagaimana? 

Baca Juga: 6 Fakta Sungai Nil, Sungai Bersejarah di Peradaban Mesir Kuno

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya