Tak Hanya Dingin, Begini Rasanya Menjalani Kehidupan di Siberia

Menggali kubur tak semudah yang dibayangkan

Siberia adalah tempat yang identik dengan kata "dingin", "salju", dan "gelap", tetapi sebenarnya, Siberia lebih dari itu. Menurut ExploRussia, Siberia adalah wilayah yang luas. Luasnya mencakup sekitar ¾ Rusia, dan ukurannya hampir sama dengan Kanada. Namun, Siberia hanya dihuni sekitar 27 persen dari seluruh populasi Rusia, dan penduduknya juga sangat beragam.

Siberia memiliki beberapa kota besar yang terkenal - seperti Novosibirsk, yang memiliki 1,5 juta penduduk - dan juga rumah bagi sejumlah kelompok Pribumi yang hidup dengan cara yang sama seperti nenek moyang mereka. Jadi, yuk kita cari tahu mengenai beberapa tantangan yang mereka hadapi setiap harinya di Siberia. 

1. Ada tempat terdingin di dunia

https://www.youtube.com/embed/gRbaAaJgW0A

Gizmodo mengatakan bahwa bagian timur Siberia menjadi tempat terdingin di dunia. Di desa Oymyakon dihuni sekitar 500 orang - suhu musim dinginnya mencapai sekitar -40 derajat Celsius. Rekor cuaca terekstremnya terjadi pada tahun 1933, yakni mencapi -67 derajat Celsius.

Cuaca dingin ini juga terjadi karena bagian belakang bukit bertekanan tinggi di atas area tersebut dan terjadi hampir sepanjang musim dingin, mendorong udara hangat menjauh. Oymyakon juga terletak di lembah yang terkurung daratan, akibatnya udara hangat naik. Itu sebabnya bagian wilayah Siberia ini menjadi tempat berpenduduk terdingin di bumi. 

2. Siberia juga memiliki musim panas 

Tak Hanya Dingin, Begini Rasanya Menjalani Kehidupan di Siberialevart.com

Menurut National Geographic, musim panas di Seberia pada tahun 2020 menjadi rekor tertinggi. Suhu di kota Verkhoyansk mencapai 37 derajat Celsius, dan itu menjadi suhu terpanas yang pernah tercatat pada tahun 1885. Ilmuwan iklim Ivana Cvijanovic dari Barcelona Supercomputing Center mengatakan bahwa perubahan iklim menjadi salah satu faktornya. Namun bagi penduduk Siberia, musim panas adalah anugerah.  

Russia Beyond mengatakan bahwa musim panas berlangsung lebih lama di selatan, yang membuat tanaman dapat tumbuh dan bertahan lebih lama, tetapi musim panas menjadi tempat biak perkembangbiakan nyamuk. Sementara di bagian utara, suhu berubah tidak menentu. Meskipun cerah, cuaca di utara bisa berubah ke cuaca dingin dalam sekejap. 

3. Ada wilayah di Siberia yang sangat gelap dan minim cahaya

Tak Hanya Dingin, Begini Rasanya Menjalani Kehidupan di Siberiabirdinflight.com

RBTH mengatakan bahwa wilayah paling utara Rusia tidak mendapatkan sinar matahari selama berbulan-bulan, yakni Dikson, sebuah kota di Wilayah Krasnoyarsk, yang menghabiskan 80 hari penuh tanpa melihat matahari terbit atau terbenam. Fenomena ini disebut malam kutub.

Elena Chernyshova, seorang fotografer Rusia, mengunjungi kota Norilsk di Siberia - 250 mil di utara Lingkaran Arktik. Musim dingin di sana berlangsung selama sembilan bulan dan matahari menghilang selama dua bulan. Melalui BBC, ia mengatakan bahwa banyak rumah dan bangunan yang memiliki solarium - ruang kaca agar cahaya bisa masuk secara maksimal.

Mereka yang tinggal di sana lebih mengutamakan kebutuhan, bukan kemewahan. PRI menambahkan bahwa istirahat kerja sangat diperlukan. Dan pada bulan-bulan sebelum mereka menyambut matahari, banyak yang melakukan aktivitas seperti musik, seni, atau terapi cahaya - dan juga mengkonsumsi suplemen vitamin D. 

4. Cuaca dingin di Siberia mempengaruhi aktivitas

https://www.youtube.com/embed/aav24pxczMs

Steve Iuncker dari National Geographic mengunjungi Yakutsk untuk mengetahui bagaimana 280.000 orang yang tinggal di sana mengatasi deep freeze. Ia pun mengalaminya, kameranya membeku dan rusak saat berada di luar ruangan hanya dalam waktu 15 menit saja. Jadi, bagaimana penduduk di sana menghadapinya?

Salah satu hal yang diperhatikan Iuncker adalah setiap orang saling mengunjungi rumah tetangganya yang tinggal di sepanjang rute mereka. Mereka akan disuguhi secangkir teh panas, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Rupanya, hal itu adalah salah satu taktik mereka untuk menyiasati dinginnya udara. Radang dingin bisa terjadi hanya beberapa menit ketika seseorang berada di luar ruangan, dan kabut dingin juga membuat semua jalan terlihat sama.

Shaun Walker dari Independent juga mengunjungi Yakutsk, ia mengatakan bahwa cuaca dingin bisa berbahaya hanya dalam beberapa menit saja, dan dalam 13 menit, seseorang bisa sangat tersiksa. Ia menjelaskan bahwa rasa dingin itu menjalar ke seluruh tubuhnya.

5. Kelompok nomaden di Siberia

https://www.youtube.com/embed/0jamLZ0bDoo

Siberia menjadi rumah bagi beberapa daerah perkotaan besar, ia juga menjadi rumah bagi kelompok nomaden, penduduk asli yang masih menjalani kehidupan yang sama seperti nenek moyang mereka selama beberapa generasi. Salah satunya Sayan, yang menggembalakan rusa seperti nenek moyang mereka selama hampir 2.000 tahun. 

Kelompok yang berbeda memiliki hubungan yang berbeda dengan ternaknya. Dilansir dari Independent, Kate Eshelby mengamati keluarga penggembala rusa suku Nenets. Mereka berjalan hampir 1.300 mil setiap tahun dengan kawanan mereka untuk menemukan lahan penggembalaan baru. Mereka tinggal di kawan - gubuk yang ditutupi oleh kulit rusa - yang mereka bawa di atas kereta luncur yang ditarik oleh rusa. Rusa juga menjadi makanan utama, beberapa rusa itu dipelihara, tidak pernah dibunuh, dan diperlakukan seperti hewan peliharaan, diturunkan ke keluarga lain ketika mereka sudah tua dan tidak sanggup untuk bepergian.

Tapi, ada juga kelompok seperti Evenki. Cultural Survival mengatakan bahwa mereka jarang menyembelih rusa untuk diambil dagingnya, mereka biasanya memanfaatkan rusa untuk transportasi dan memproduksi susu. 

Baca Juga: 5 Hal Yang Wajib Kamu Tahu Tentang Siberia, Raksasa Tidur Dari Rusia

6. Kuda Yakutian di Siberia

https://www.youtube.com/embed/P_EvSUOzRx8

Dilansir BBC, ada satu jenis hewan yang dimanfaatkan orang untuk bertahan hidup di wilayah Yakutian di Siberia, yaitu kuda Yakut atau Yakutian. Para ilmuwan berhasil melacak genom mereka pada satu populasi kuda Yakut yang tinggal di daerah tersebut sekitar 800 tahun yang lalu. Sejak itu, mereka berkembang menjadi kuda yang memiliki bulu musim dingin yang tebal, surai dan ekor yang lebat, dan mampu bertahan hidup dalam suhu dingin yang ekstrem.

Dan penduduk setempat masih sangat bergantung pada mereka. HorseTalk mengatakan bahwa terdapat lima sub-ras berbeda dari kuda Yakut. Selain sangat penting dalam hal transportasi untuk melintasi tundra Siberia yang cukup berbahaya, kuda Yakut juga dimanfaatkan susu, kulit, dan dagingnya. Ras Megezhekskaya khususnya, diternak untuk menghasilkan daging. Hingga hari ini, kuda Yakut masih menjadi bagian integral dari budaya dan ekonomi Yakutian. 

7. Mobil menjadi transportasi yang rumit

Tak Hanya Dingin, Begini Rasanya Menjalani Kehidupan di Siberiaistockphoto.com

Dinginnya Siberia yang ekstrem membuat beberapa aktivitas sehari-hari menjadi hampir mustahil. Russia Beyond mengungkapkan bagaimana penduduk di Siberia kesulitan dengan mobil pribadi mereka. Pada bulan-bulan musim dingin, di kota-kota besar seperti Yakutsk, tidak ada garasi parkir bawah tanah yang memiliki pemanas. Bahkan garasi di luar pun jarang tersedia, jadi kebanyakan orang memarkirkan mobil mereka di pinggir jalan. 

Mereka biasanya akan melepas aki mobil, membiarkan mobil mereka terparkir di pinggir jalan sampai musim semi, dan naik transportasi umum untuk sementara. Untungnya, halte bus di Siberia memiliki fasilitas yang menunjang, seperti memiliki pemanas lengkap dengan Wi-Fi, televisi, dan stasiun pengisian daya. Beberapa pemilik mobil bahkan mencari solusi yang lebih drastis. Mereka menyalakan mobilnya di musim gugur, dan dipanaskan dengan dibawa berjalan-jalan. 

8. Membangun rumah di Siberia harus memperhatikan permafrost 

https://www.youtube.com/embed/JoIG08fDV5k

Membangun rumah di Siberia bukanlah pilihan yang mudah. Menurut Russia Beyond, masalahnya adalah permafrost (lapisan tanah beku). Menjaga koherensi permafrost - antara lapisan tanah dan sedimen yang membeku secara permanen adalah hal yang paling penting. Jika dibiarkan mencair, Forbes melaporkan bahwa ia dapat melepaskan kantung metana dan gas rumah kaca lainnya - dan itu dapat menyebabkan ledakan dan munculnya kawah. 

Artinya, masyarakat yang tinggal di sana harus membuat konsesi besar, seperti tidak memiliki garasi berpemanas di bawah atau di permukaan tanah. Ada konsesi lainnya yang harus dipertimbangkan, taman bermain misalnya. Di Siberia, taman bermain biasanya dibangun di atas atap sebuah bangunan, karena sulitnya mendapatkan bahan bangunan. Dan di musim panas, debu juga menjadi salah satu masalah yang akan dihadapi. Udara kering dan juga sedikitnya tanaman hijau, menebang pohon sangat dilarang. 

9. Membutuhkan usaha lebih untuk menggali kuburan di Siberia

Tak Hanya Dingin, Begini Rasanya Menjalani Kehidupan di Siberiapowerblanket.com

Menurut BBC, di Siberia, menggali kuburan adalah proses yang sulit dan dapat memakan waktu berhari-hari. Untuk menggali, mereka perlu mencairkan lapisan es dengan menyalakan api, memanaskan batu bara, dan kemudian menyebarkan batu bara tersebut di atas tapak kuburan. Saat tanahnya sedikit meleleh, mereka memindahkan arangnya, menggali, dan kemudian mengulangi prosesnya lagi sampai dirasa cukup dalam. 

Pada tahun 2010, The Guardian melaporkan ada dua wanita yang melihat seorang pria berjubah bulu yang sedang berlutut di samping kuburan. Setelah ditelisik, itu adalah beruang yang sedang memakan mayat. Dan hal itu pun jarang terjadi. Para ahli dari World Wildlife Fund Russia mengatakan bahwa ketika makanan langka, beruang akan mengais apa saja. Bahkan ada satu beruang di Karelia yang mampu membuka peti mati.

10. Pasar ikan di luar ruangan

https://www.youtube.com/embed/YTuXpkbgG_M

Kota Yakutsk di Siberia memiliki pasar ikan di luar ruangan. Anehnya, tidak tercium bau amis yang khas dari ikan tersebut. Karena cuacanya sangat dingin, ikan utuh yang dijual itu membeku - berdiri tegak di dalam ember. The Siberian Times mengatakan bahwa para penjual berada di luar dalam cuaca dingin selama berjam-jam. Penduduk lokal Yakutsk bernama Vladimir Danilov mengatakan bahwa suhunya mencapai -44 derajat Celsius, dia membeli ikan putih di pasar ikan tersebut untuk membuat stroganina, yang menurut Atlas Obscura adalah sashimi.

11. Memancing di sungai membeku menjadi hobi saat musim dingin tiba

https://www.youtube.com/embed/MmCZsguCBxo

The New York Times mengungkapkan bahwa beberapa orang di Siberia memancing ikan di sungai yang tertutup es. Salah satunya seorang pria bernama Igor Makharov yang berusia 54 tahun, ia memancing di sungai yang membeku dengan suhu mencapai -35 derajat Celsius. 

Sebenarnya, aktivitas itu memiliki risiko. Di tahun 1998 - 50 orang meninggal saat memancing di es, dan itu terjadi pada bulan Desember. Di tahun 2020, ITV melaporkan bahwa 536 orang terdampar di bongkahan es yang terlepas di perairan Siberia timur, dan insiden itu menjadi ketiga kalinya dalam seminggu. Penyelamatan itu cukup berbahaya karena adanya beruang kutub. 

12. Industri batu bara di Siberia

Tak Hanya Dingin, Begini Rasanya Menjalani Kehidupan di Siberiasurvincity.com

BBC mengamati bagaimana orang-orang bertahan hidup di Siberia. Salah satunya bekerja di tambang-tambang batu bara di kawasan itu. Kota Oymyakon, misalnya, hampir seluruhnya bergantung pada tambang batu bara sebagai sumber penghasilan.

Menurut The Washington Post, pada tahun 1989, para penambang di wilayah Kuzbass Siberia memiliki penghasilan yang rendah, mereka bahkan kesulitan untuk membeli perlengkapan dasar seperti sabun - itu sebabnya mereka melakukan pemogokan. Setelah dua tahun, gerakan tersebut berkembang hingga mencakup 300.000 penambang Siberia dan berdampak pada sekitar sepertiga tambang batu bara Uni Soviet. 

Di tahun 1995, 500.000 penambang melakukan pemogokan karena gaji mereka belum dibayarkan. Dan pada tahun 2002, sebagian besar tambang dijual kepada pemilik swasta atau perorangan. Pertambangan - khususnya pertambangan batu bara - masih menjadi industri utama. Menurut Coal Action Network, 76 persen ekspor batu bara Rusia berasal dari wilayah Kuzbass di Siberia.  

13. Salju hitam di Siberia

https://www.youtube.com/embed/1AqjL5xQJIc

Penambangan batu bara adalah industri besar-besaran di wilayah Kuzbass di Siberia, dan industri itu memiliki dampak berbahaya bagi penduduk sekitar akibat salju hitam yang dihasilkannya. Pada 2019, The Guardian melaporkan beberapa foto yang disebut "pasca-apokaliptik" oleh media Rusia. Foto itu menggambarkan salju hitam yang menutupi jalanan di kota. 

Coal Action Network mendokumentasikan biaya penambangan batu bara regional, dan hal itu merugikan masyarakat Pribumi seperti Shors. Hanya dalam kurun waktu tujuh tahun, populasi asli mereka menurun hingga 50 persen. Statistik tersebut terkait dengan meningkatnya penyakit seperti tuberkulosis. Salju hitam menjadi polusi yang berbahaya dan dapat membunuh seseorang. Menurut The Telegraph, Siberia tidak mungkin menghentikan industri batu bara mereka dalam waktu dekat. 

Karena bentangan Siberia sangat luas, cara hidup di sana pun sangat beragam. Mulai dari penduduk kota yang mengandalkan transportasi umum seperti Kereta Api Trans-Siberia hingga kelompok nomaden yang mengandalkan rusa kutub untuk berkeliling. Nah, dari tiga belas poin di atas, sekarang kamu jadi tahu kan bagaimana kehidupan dan tantangan tinggal di Siberia. 

Baca Juga: 6 Mitos & Fakta Siberia, Daratan Terbesar di Rusia

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya